Share

Bab 10

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-26 15:22:36
Yuna diam-diam melirik Brandon, tetapi kemudian mendapati pria itu sedang memandanginya. Entah sejak kapan mata pria itu sudah tertuju ke arahnya.

Wajahnya langsung memanas karena ketahuan melirik.

“Kamu ada rencana apa lagi malam ini?”

Jarak mereka begitu dekat, membuat Yuna merasa jantungnya seperti mau copot.

Namun, sifat keras kepalanya tidak mau kalah dan membuatnya tidak ingin menghindari pandangan itu. Dia menatap mata hitam pria itu, mencoba sebaik mungkin untuk mempertahankan ekspresi tenang di wajahnya seraya berkata, “Kalau aku nggak salah ingat, malam ini adalah malam pernikahan kita. Menurutmu aku bisa punya rencana apa?”

Dia berpura-pura santai, tetapi kedua tangannya menekan lututnya dengan terlalu keras, sehingga memperlihatkan betapa gelisahnya hatinya.

Brandon menaikkan alis, sudut bibirnya sedikit melengkung naik, “Baguslah kalau begitu!”

Pria itu menegakkan posisi duduknya, tetapi Yuna masih tidak bisa menghela napas lega meskipun rasa canggungnya sudah berkurang.

Tak lama kemudian, mobil yang mereka naiki berhenti di tempat tujuan.

Yuna mengira pria itu akan membawanya pulang ke kediaman pribadinya. Namun tak disangka, mobil itu ternyata berhenti di depan tempat pemandian air panas.

Malam itu dihiasi dengan cahaya bulan, membuat Yuna merasa jauh lebih nyaman.

Hanya saja ....

Dia menolehkan kepalanya untuk menatap Brandon dengan curiga. Pria itu sepertinya bisa menebak apa yang dia pikirnya, “Pernikahan kita terlalu tiba-tiba hari ini. Aku nggak sempat melakukan persiapan.”

“Sebenarnya … nggak apa-apa,” kata Yuna pelan.

Lagi pula, ini hanyalah transaksi di antara mereka. Dia mana mungkin mengharapkan yang lain.

Namun, ketika dia melihat restoran yang didekor indah dengan bunga mawar, jantungnya tetap berdegup kencang.

Hanya ada Brandon dan dia di dalam restoran besar itu. Hidangan sudah diletakkan di atas meja. Pelayan restoran juga tidak berada di dekat mereka lagi, memberikan privasi yang cukup untuk mereka. Kelihatan sekali, Brandon telah memesan seluruh restoran ini untuk mereka berdua.

Brandon memang punya kemampuan untuk melakukannya, tetapi dia sendiri yang bilang tadi. Pernikahan mereka terlalu tiba-tiba. Bagaimana bisa pria itu mempersiapkan semua ini?

“Restoran ini sangat menjaga privasi pelanggan, jadi jangan khawatir,” ujar pria itu dengan santai sambil memotong steak-nya dengan anggun.

“Te ... terima kasih!”

Yuna biasanya tidak secanggung ini, tetapi ketika dihadapkan dengan situasi ini, dia jadi tidak tahu harus berkata apa.

Brandon tiba-tiba berhenti makan dan menaikkan alisnya, kemudian memandang Yuna dan berkata, “Terima kasih? Buat apa?”

“Makasih karena kamu sudah setuju untuk bekerja sama denganku. Terima kasih atas semua yang sudah kamu atur hari ini. Terima kasih untuk semuanya.”

Meskipun dia agak impulsif karena tiba-tiba memutuskan untuk menikah dengan Brandon, dia tidak menyesalinya.

Brandon terkekeh mendengar ucapan terima kasih datang bertubi-tubi itu.

Ucapan yang cukup sepele, tetapi cukup menyenangkan untuk didengar.

Setelah itu, dia meletakkan steak yang sudah dipotong kecil-kecil ke piring Yuna, menatap wanita itu dengan serius seraya berkata, “Kalau begitu, bukan hanya ini yang perlu kamu ucapkan terima kasih.”

“.…”

Setelah makan malam dengan cahaya lilin yang hangat dan romantis selesai, mereka berdua masuk ke kamar suite yang sudah disiapkan.

Kamar itu cukup besar, ada kolam air panas di dalamnya yang mengeluarkan uap-uap panas. Suara airnya juga seolah bisa membuat orang terbuai.

Yuna jadi berpikir, apa dia akan berendam bersama pria itu di kolam ini nanti ....

Wajahnya memanas dan tubuhnya menegang. Dia cepat-cepat memalingkan wajah dan pergi menuang air untuk diminum.

Brandon melihat semua kegugupan dan rasa malu yang Yuna rasakan saat ini. Dia berbalik badan dan melepas jaketnya, mengambil sebotol anggur merah dan dua gelas, kemudian berjalan menghampiri wanita itu.

“Mau minum sedikit?”

“Nggak ...,” Yuna awalnya ingin menolak, tetapi berubah pikiran dalam sekejap, “Boleh.”

Alkohol bisa membesarkan nyali seorang pengecut.

Dia bukan pengecut, tapi dia kurang berani. Rasanya, dia seolah-olah sudah menggunakan semua keberaniannya untuk menemui pria itu. Keberaniannya sudah habis untuk membicarakan tentang kerja sama mereka bersama pria itu.

Brandon menuangkan dua gelas anggur dan mengangkat gelasnya ke arah Yuna. Yuna memandangi cairan merah di dalam gelasnya, membulatkan nyalinya, kemudian mendentingkan gelasnya dengan gelas pria itu. Setelah itu, dia mengangkat kepalanya dan meneguk anggur itu sampai habis.

Dia minum terlalu cepat, sehingga dia tersedak dan batuk-batuk.

Brandon tertawa, mengangkat tangan dan menepuk pundak wanita itu, “Aku masuk untuk berendam dulu. Kamu datang saja kalau sudah siap.”

Dia memberi wanita itu waktu yang cukup untuk bersiap, juga memberinya kesempatan untuk mundur dan menyesal.

Dia berbalik badan, lalu berjalan menuju kolam air panas.

Hati Yuna gelisah melihat punggung pria yang perlahan menghilang dari pandangannya itu. Dia buru-buru menuangkan segelas anggur lagi dan meneguknya sampai habis.

Setelah meminum setengah botol anggur merah tanpa jeda, dia akhirnya merasa sedikit mabuk. Dia berdiri, samar-samar bisa melihat punggung Brandon yang berada di dalam kolam air panas.

Pria itu merentangkan kedua lengannya dan memunggunginya, hanya memperlihatkan lengan dan bahunya. Lekukan ototnya sangat jelas dan tetesan air panas bersinar seperti kristal di kulitnya.

Tenggorokan Yuna terasa kering. Dia berjalan lurus ke sana dan berdiri di garis pemisah antara daerah kering dan basah.

Brandon bisa mendengar suara gerak gerik orang di belakangnya, tetapi dia tidak menolehkan kepalanya. Dia sangat sabar, memberikan Yuna waktu yang cukup.

Yuna dengan cepat melepas pakaiannya, tidak memberi dirinya kesempatan untuk menyesal. Namun, dia tidak melepas pakaian dalamnya. Tanpa alas kaki, dia berjalan sampai ke belakang pria itu, lalu masuk ke air dari jarak yang dekat dari tempat pria itu berada.

Suhu airnya agak panas. Begitu dia masuk ke dalam air, tubuhnya langsung berkeringat.

Dia tidak tahu apakah rasa mabuknya menguap karena air panas. Keberanian yang dia dapatkan dari alkohol tadi tiba-tiba lenyap, dan dia dengan tidak nyaman langsung memeluk tubuhnya sendiri karena malu.

Dia tidak pernah telanjang di depan pria.

Waktu dengan Logan dulu, hubungan mereka hanya sebatas berpegangan tangan dan berciuman, tidak lebih dari itu.

“Hmmm ....”

Yuna menghirup napas dalam-dalam.

Tubuh mereka saling berdekatan. Suhu tubuh mereka tidak sama dengan suhu air, tetapi seolah bisa membakar satu sama lain.

Brandon melingkari pinggang Yuna dengan satu tangan, lalu menggunakan tangan lainnya untuk mengangkat dagu wanita itu, memaksa wanita itu untuk menatapnya.

“Kesempatan terakhir.” Dia jeda sebentar, sorot matanya bagaikan api yang menyala-nyala, lalu melanjutkan, “Kalau kamu masih belum siap, kita bisa ....”

Yuna menempelkan bibirnya ke bibir pria itu, tetapi karena terlalu kuat dan tiba-tiba, giginya mengetuk bibir pria itu, sehingga dia merasa seperti ada rasa darah di mulutnya.

Dia memejamkan matanya erat-erat, tidak ingin memikirkan apa pun dan tidak ingin mengatakan apa pun. Dia hanya ingin menunjukkan tekadnya dengan tindakannya.

Tidak ada yang gratis di dunia ini. Terlebih lagi, tidak ada bantuan yang bisa dianggap ‘sudah seharusnya’. Yang ada hanyalah transaksi yang saling menguntungkan.

Usaha dan hasil.

Brandon sama sekali tidak menolak ketika Yuna menyerahkan diri ke dalam pelukannya

Ciuman mereka sangat menggairahkan, sampai mereka tidak bisa mengendalikan diri. Yuna sampai lemas karena hampir kehabisan napas.

Brandon merasa ada yang yang tidak beres, segera menggendong wanita itu keluar dari kolam.

Rambut panjang Yuna basah dan berantakan. Matanya tertutup dan bulu matanya yang panjang bergetar pelan. Dia terlihat sangat memikat.
Komen (14)
goodnovel comment avatar
Jimmy
sebagus apapun cerita kalau pakai koin....cape deh...
goodnovel comment avatar
Ajeng Ayu Lestari
bener2 bikin penasaran
goodnovel comment avatar
Shary Matwear
bagus tapi pakai koin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 11

    Yuna sedikit gugup. Tangannya berada di kedua sisi tubuhnya dan tanpa sadar meremas seprai tempat tidur.Dia pernah melihat situasi ini di televisi atau novel. Dia gelisah.Brandon sangat peka, menyadari kegugupannya, menatap matanya yang tertutup rapat dan berkata, “Kalau kamu belum siap, kita bisa menunggu.”Yuna yang sedikit gemetaran tiba-tiba membuka matanya. Dia melihat ketulusan dan rasa hormat di mata pria itu.Perasaan disayangi ini menghangatkan hatinya. Dia menggelengkan kepalanya dan melepaskan genggaman tangannya dari seprai, lalu mengangkat tangannya dan melingkarkannya di leher pria itu, “Aku bisa melakukannya! Kamu lanjutkan saja ....”Dia membeku.Perasaan familier ini membuatnya langsung teringat akan hal itu. Tapi, tidak mungkin kebetulan seperti itu, kan!Sudah terlambat.Yuna meringkuk, meraih bantal di sampingnya untuk menutupi wajahnya. Dia rasanya ingin sekali menghilang dari dunia ini!Brandon juga langsung bereaksi ketika melihatnya seperti itu.Bara api di tu

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-26
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 12

    Yuna menghampiri Brandon dengan patuh. Pria itu menoleh ke arah meja di sebelahnya dan mengangkat dagunya, “Minum itu dan pergilah tidur.”Dia pun mengikuti arah pandang pria itu dan melihat ada segelas air gula merah. Dia sangat kaget. Bisa-bisanya pria ini bisa menyiapkan dan memikirkan semua ini dalam waktu singkat. Dia mengulum bibirnya, mengambil gelas itu dengan patuh dan meneguknya sampai habis. Perutnya jadi hangat dan nyaman. Kemudian, dia duduk di tempat tidur dan langsung ingin tidur karena merasa sangat nyaman.Brandon menyetel lampu agar lebih redup, lalu menatapnya dan berkata, “Kenapa?”“Kamu nggak tidur?” tanya Yuna dengan ngantuk, tidak bisa menahan diri dan menguap.“Sebentar lagi,” jawab Brandon, “Kamu tidur dulu saja.”Setelah menyesuaikan posisi bantal dan menyelimuti Yuna, dia kembali duduk dan menyetel suhu pendingin ruangan. Kemudian, dia menyesap kopinya lagi.Yuna memperhatikan gerak-gerik pria itu sambil menahan rasa kantuknya. Cahaya lampu yang kuning menyi

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-26
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 13

    Sarapan di hotel sangat beraneka ragam. Mereka berdua menikmati sarapan dengan santai, ditemani dengan sinar matahari yang masuk dari luar jendela. Suasananya sangat damai.“Aku ke kantor nanti, bakal lewat New Life, jadi aku sekaligus antar kamu,” ujar Brandon dengan ringan sambil mengoleskan mentega pada roti panggangnya.Yuna menyesap susunya dan menggelengkan kepalanya, “Nggak perlu, aku sore baru pergi ke New Life. Lagi pula, kita kan sudah sepakat, nggak mengumumkan ke publik dulu tentang ....”Brandon mendongak, dan kata "hubungan" tidak jadi keluar dari mulutnya.Brandon menyerahkan roti panggang yang sudah diolesi mentega pada Yuna, lalu berkata, “Jangan khawatir, aku tentu akan menepati apa yang sudah aku janjikan. Di New Life, hanya penanggung jawab tertinggi yang tahu kalau kamu direkrut oleh kantor pusat. Itu juga Frans yang mengurusnya, jadi mereka nggak tahu kalau ....”Kelopak matanya sedikit terangkat. Binar di matanya menyapu ke arah Yuna dengan santai, tapi tatapan i

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-26
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 14

    “Kalau kamu nggak melarikan diri, kenapa kamu nggak pulang semalaman? Kamu tahu nggak aku itu sudah menunggumu semalaman?” Logan berhenti sejenak, lalu melanjutkan, “Aku yakin ada kesalahpahaman dengan apa yang terjadi kemarin. Aku nggak menyalahkan kamu. Kamu pulang. Kita bicarakan baik-baik, oke?”Setelah merenung sejenak, Yuna tersenyum dan berkata, “Oke. Sampai jumpa di kantor nanti.”Setelah menutup telepon, Yuna berjalan kembali ke meja makan. Brandon menatapnya dan bertanya, “Sudah mau pergi?”“Nggak buru-buru, kok.” Dia tersenyum, lalu kembali duduk dan memajukan kursinya ke depan.Suasana hatinya sedang baik, jadi nafsu makannya pun jadi bagus. Dia melanjutkan makannya dengan santai, “Lagi pula, bukan aku yang butuh. Untuk apa buru-buru.”Sudah berapa kali dia menunggu Logan selama ini? Akhirnya, giliran pria itu yang menunggunya sekarang.“Masalah kemarin itu, dia nggak akan tinggal diam.”Pria itu arogan dan sangat perhitungan, ditambah lagi dia sangat dipermalukan kemarin.

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-26
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 15

    “Memang apa yang bisa mereka katakan padaku?”Yuna melepaskan diri dari tangan Logan dan berjalan mendekati Valerie, “Aku jadi ingin tahu. Menurutmu, apa yang akan mereka katakan padaku?”Valerie mengalihkan pandangannya dari tatapan tajam Yuna, “Gimana aku bisa tahu? Mereka yang mengatakannya padamu.”“Mereka ingin merekrutmu, jadi paling-paling mereka akan menjelek-jelekkan saingan mereka dan membuat diri mereka kelihatan baik. Yun ....”Valerie berhenti sejenak, sepertinya teringat akan sesuatu, “Apa jangan-jangan mereka menawarkan uang yang banyak padamu?”“Uang yang banyak? Uang seberapa banyak yang dianggap banyak?”Yuna mengejapkan matanya, seolah dia sama sekali tidak mengerti.Valerie merasa jijik melihatnya.“Dasar wanita bodoh, negosiasi harga saja tidak bisa. Sebenarnya bagaimana dia bisa terlibat dengan orang-orang dari New Life, sih?” pikir Valerie.Apa yang terjadi semalam itu, pasti ada seseorang yang membantu wanita ini merencanakannya dari belakang. Pasti ada orang ya

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-26
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 16

    Mengapa Yuna yang selalu patuh dan penurut seperti berubah menjadi orang yang sangat berbeda? Ketika dia berdiri dan berbicara di atas panggung, Logan hampir mengira dia salah mengenali orang.Dia sama sekali tidak menyangkanya!Yuna tiba-tiba muncul begitu saja, hampir merusak reputasi VL.Kalau bukan karena dia masih berguna untuk perusahaan ini, dia sendiri rasanya ingin membunuh wanita itu!Yuna bisa berubah sampai seperti itu kemarin, apa jangan-jangan karena ... Yuna sudah tahu mengenai hubungannya dengan Valerie?Tapi, itu juga tidak mungkin!Kalau dia tahu, mengapa dia tidak marah? Tidak nangis, tidak marah, sama sekali tidak seperti reaksi normal seorang wanita.“Mereka bilang ....”Yuna melihat ekspresi cemas dan kesal di wajah kedua orang itu, tetapi mereka berusaha menyembunyikannya. Dia hanya merasa semua ini lucu.Dia awalnya berencana untuk bertengkar dengan mereka, lagi pula dia juga tidak ada kontrak dengan VL, jadi dia bisa pergi sesuka hatinya, kemudian membawa karya

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-26
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 17

    “Mereka bilang, kamu selingkuh, dan bekerja sama dengannya untuk menipuku!”Ekspresi di wajah Logan seketika berubah, “Kamu ini ngomong apa, sih!”Sebaliknya, Valerie yang sedang menghadap ke arah Yuna, masih belum menyadari apa yang sedang terjadi. Dia tanpa sadar terlihat merasa bersalah ketika mendengar tuduhan langsung itu. Matanya langsung menghindar.Setelah mendengar suara Logan, dia baru tersadar dari keterkejutannya dan berkata, “Iya, kok kamu percaya dengan hal yang seperti itu sih! Itu namanya fitnah!”“Yun, kita bertiga sudah berteman lama. Apa kamu masih membutuhkan orang lain untuk memberitahumu mengenai hubungan kita? Kok kamu bisa percaya dengan adu domba seperti itu? Ini sangat mengecewakan.”Mata Valerie memerah seraya mengatakannya dan air matanya menetes turun. Dia terlihat sangat sedih.Yuna benar-benar kagum pada wanita itu. Rasanya sayang kalau dia tidak menjadi artis.Tapi, hidup ini memang bagaikan sandiwara. Memangnya cuma dia yang bisa berakting seperti itu!

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-26
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 18

    Yang terpenting adalah, sebenarnya kapan Yuna mulai berkomunikasi dengan New Life? Mengapa dia tidak tahu apa-apa?Yuna menggeleng, “Nggak ada, sih.”“Baguslah kalau begitu. Kalau memang belum tanda tangan kontrak, masih bisa berubah. Mereka memberi tahu kamu yang nggak-nggak. Aku sudah cukup baik, nggak menuntut mereka karena fitnah.”Logan menghela napas pelan, lalu menepuk-nepuk bahu Yuna, “Yuna, kamu terlalu polos, sama sekali nggak tahu betapa rumit dan liciknya dunia bisnis ini. Kami juga melakukan ini untuk kebaikanmu, nggak mau kamu berpartisipasi dalam hal-hal seperti itu.”“Aku dan Valerie yang akan mengurusi hal ini. Kamu hanya perlu berkonsentrasi dalam meracik parfum. Bukannya kamu paling suka meracik parfum? Bukannya bagus kalau kamu bisa melakukan apa yang kamu suka dengan bersungguh-sungguh?”Yuna menatapnya. Selama ini, pria itu selalu mencuci otak dirinya dengan retorika seperti itu, membuatnya bersedia membantu mereka untuk melakukan sesuatu tanpa memikirkan imbalan

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-26

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2299

    Taka lama setelah Rainie menutup telepon, orang yang diutus oleh Fred datang memanggilnya, meminta dia untuk pergi ke lab. Panggilan yang terkesan terburu-buru membuat Rainie sedikit cemas apa mungkin terjadi sesuatu di sana.Apakah Rainie tidak memiliki ambisinya sendiri? Tentu ada. Jika dia berhasil membuat obat menghilang itu dan bisa menggunakan hipnotisnya dengan lebih baik, dia tidak perlu bergantung kepada Fred lagi. Selama Rainie memiliki dua hal itu, dia bisa melindungi dirinya sendiri dan tidak perlu takut untuk mengelilingi dunia lagi.Rainie tidak pernah tertarik dengan iming-iming kehidupan abadi. Di matanya, kehidupan abadi hanyalah impian kosong. Kalaupun menemukan satu orang lagi yang cocok, intinya mereka tetaplah dua orang yang berbeda, bagaimana mungkin bisa berpindah menjadi satu tubuh yang sama? Dengan teknologi yang maju seperti sekarang pun, donor organ saja masih bisa menunjukkan adanya gejala ketidakcocokkan, apalagi mentransfer jiwa yang abstrak.Namun tentu R

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2298

    “Lho, bukannya dia ada di sana? Tunggu, kamu tahu dari mana anakmu ada di istana negara Yuraria? Siapa yang bilang begitu?”“.…”Sane jadi terbawa emosi karena tiba-tiba anaknya tidak diketahui keberadaannya, sampai-sampai dia kehilangan akal sehat dan baru sadar ketika ditanya balik oleh Rainie. Benar juga, Shane tahu dari mana kalau Nathan ada di sana? Dia tentu tidak bisa bilang kalau Ross yang memberi tahu.”“Aku … dari informasi yang Brandon dapat, dia bilang Nathan nggak ada di sana. Rainie, kan kamu sudah dipercaya sama Fred. Tolong bantu aku cari tahu keberadaan Nathan.”“Brandon?!”Benar Brandon memang selama ini terus mencari di mana Nathan berada, tetapi tidak pernah ada temuan yang berarti, jadi Shane menggunakan alasan itu untuk meyakinkan Rainie.“Kamu percaya sama omongan dia? Memangnya dia pernah pergi cari langsung ke istana negara sana? Apa dia ada ngajak kamu untuk nyari ke sana? Atau dia punya saudara di istana? Sekarang dia saja nggak bisa menolong istrinya sendiri

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2297

    “Bukan begitu. Maksudku, istana negara kan besar, apa mungkin ….”“Nggak mungkin!” sela Ross, lalu tanpa ragu dia berkata, “Aku lahir dan tumbuh besar di sana. Seberapa besar tempat itu, bahkan sampai ada berapa ekor semut pun aku tahu. Kalau memang ada anak yang kamu maksud itu, aku pasti sudah lihat!”“.…”Mendengar itu, tatapan di kedua mata Shane langsung hampa dan dia tampak sedang berpikir dalam. Jelas sekali bantahan Ross memberikan pukulan yang sangat dalam baginya. Selama ini dia berasumsi Nathan ada di istana kerajaan Yuraria dan yakin kalau dia baik-baik saja meski tidak bisa melihatnya secara langsung. Selama Shane memiliki cara untuk menyelamatkannya, ayah dan anak bisa bersatu kembali, tetapi sayang Shane harus menelan fakta pahit bahwa Nathan tidak ada di sana.Lantas jika Nathan tidak ada di sana, ada di manakah dia?Ross jadi tidak enak hati melihat Shane begitu kecewa. “Jangan sedih dulu. Kalau nggak ada di istana, mungkin dia disembunyikan di tempat lain. Kalau Fred

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2296

    Ross terlihat santai santai meyeruput kopinya di ruang tamu, tetapi Shane tidak demikian. Dia terus mengubah tayangan di TV karena tidak bisa diam untuk menikmati suatu tayangan dengan tenang dari awal sampai habis.“Hey, nggak usah panik begitulah, santai saja!” kata Ross.“Aku juga maunya begitu, bisa duduk santai sambil ngopi kayak kamu. Tapi masalahnya aku nggak bisa.”“Ah, kondisi kita sekarang memang agak rumit, tapi jangan sampai gara-gara ini suasana hati kamu adi rusak,” kata Ross sembari menawarkan kudapan ke Shane. “Paling nggak untuk sekarang kita nggak sepenuhnya pasif. Iya, ‘kan?”Dengan kondisi di saat itu, Shane tidak ada nafsu untuk menyantap kudapan yang Ross tawarkan padanya. Dia hanya menatap wajah Ross dan hendak mengatakan sesuatu, tetapi kemudian dia menariknya kembali.“Tadi kamu mau ngomong sesuatu?” tanya Ross.Terbukti, dari tadi Ross memang memperhatikan Shane. Meski TV menyala, Ross tidak fokus ke sana dan malah terus menatap Shane yang beberapa kali sudah

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2295

    Pernyataan itu membuat Yuna terkesiap. Dia sangat tidak menyangka Fred malah melindungi Rainie. Dari yang Yuna pikirkan selama ini , semestinya Fred tidak peduli dengan Rainie karena pada awalnya pun Fred sudah membuang Rainie di lab yang lama. Jika tidak begitu, untuk apa Rainie harus bersusah payah datang ke sini dan membuktikan dirinya kepada Fred.“Kamu pasti berpikir aku bakal membuang dia tanpa berat hati, ‘kan? Sayangnya kamu salah. Dia itu cukup pintar dan setia. Bagiku dia masih sangat berguna, jadi untuk apa kubuang? Masalah kamu mau menurut atau nggak, itu bukan kamu yang menentukan. Jangan terlalu lugu jadi orang! Bawa si tua bangka ini pergi, taruh dia di tempat terpisah!”Dari ucapannya itu, sudah jelas Fred tidak ada niat untuk membebaskan Juan.“Kamu sama saja dengan mencari masalah kalau nggak membebaskan guruku,” kata Yuna bermaksud mengingatkan bahwa akibatnya akan serius jika Fred masih tidak mau membebaskan Juan.“Masa iya? Tapi aku paling nggak takut sama yang nam

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2294

    “Apa maksudmu?” tanya Fred.“Ingat, sebesar apa pun otoritas yang kedutaan punya, pada akhirnya mereka tetap harus tunduk sama hukum negara setempat. Hilangnya aku mungkin nggak begitu dipedulikan sama negara, tapi beda cerita dengan guruku. Guruku ini sangat dihormati banyak orang dan sudah banyak pejabat tinggi negara yang pernah dia tolong. Cuma menghilang satu atau dua hari saja mungkin belum ada yang sadar, tapi lama-lama pasti ada orang yang melapor ke polisi. Tinggal kita lihat saja bakal sebesar apa kehebohannya. Apa nanti kamu masih bisa menjalankan eksperimen kamu dengan tenang?”Kalimat terakhir memberikan dampak yang sangat serius terhadap Fred. Eksperimen itulah yang sangat dia pedulikan di antara banyak hal lainnya.“Kamu pikir aku takut sama pemerintah kalian yang nggak bisa kerja itu?”“Ha, kalau nggak takut, kenapa kamu harus sembunyi-sembunyi begini? Lagi pula mereka bukan pejabat yang nggak bisa kerja. Kalau kamu masih nggak mau membebaskan guruku, tunggu saja. Nanti

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2293

    “Oh, jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar intinya cuma itu,” ujar Yuna sembari bersandar ke belakang dan kedua tangan bersila di depan adanya. “Bukannya kamu selalu bilang kamu yang paling hebat? Kenapa cuma catatan eksperimen saja kamu nggak bisa?”“Nggak usah congkak, itu juga bukan hasil jerih payahmu sendiri saja, tapi seluruh ilmuwan yang ada di lab kita dulu,” ucap Rainie menepis. “Waktu itu kamu yang bawa pergi catatannya dan database lab juga sudah rusak. Daripada kamu mati tanpa mewariskan apa-apa, mending kasih aku saja, biar aku yang memanfaatkannya!”Rainie sangat menginginkan catatan itu, tetapi di tahu catatan itu masih dipegang oleh Yuna, dan Yuna jelas tidak akan semudah itu memberikannya kepada orang lain, apalagi Rainie. Catatan eksperimen itu akan sangat berguna sebagai fondasi bagi eksperimen lain di masa depan. Rainie mana rela membiarkan Yuna menyimpan itu untuk dirinya sendiri saja. Sekarang mau tidak mau Rainie mengancamnya dengan membawa-bawa nama Brandon

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2292

    Yuna tidak peduli ataupun memberikan tanggapan balik karena dia tidak percaya dengan satu pun dari kata-kata yang Rainie ucapkan. Kedatangan Rainie ke sini semata-mata hanya untuk membuat Yuna terpancing. Yuna tidak akan terjatuh semudah itu.Raine tentu saja merasa tersinggung dengan sikap Yuna yang cuek, dia pun berkata, “Kamu pasti berpikir aku cuma ngelantur, ‘kan? Sekarang mereka juga pasti lagi kesulitan, makanya selama ini mereka nggak bergerak. Selain itu aku juga sudah meneliti obat yang bisa mengendalikan pikiran orang lain. Sekarang Shane sudah ada di bawah genggamanku, tapi mereka masih belum menyadarinya. Coba kamu tebak, kalau aku suruh Shane untuk membunuh mereka semua sewaktu mereka lagi tidur, siapa yang akan jadi pemenang di antara kita?”“Sudah selesai bacotnya? Kalau sudah, boleh keluar sekarang?” balas Yuna. “Apa Fred segitu meremehkan amu sampai dia nggak kasih kamu kerjaan yang lebih penting?”“Hahaha, kamu salah. Sekarang semua lab sudah dipercayakan padaku. Aku

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2291

    Yuna menarik tangan Juan dan berkata padanya dengan raut wajah serius. “Aku nggak demam, apalagi gila. Pokoknya kamu harus dengar apa kataku!”“Kamu bisa mati!”“Aku mungkin akal mati, tapi bisa juga nggak. Tapi yang jelas kalau eksperimen ini nggak dilakukan, semuanya nggak akan berakhir. Supaya kekacauan ini bisa segera selesai, eksperimen ini harus dilakukan.”“Benar apa yang dia bilang!”Seketika mereka mendengar ada suara orang lain yang datang dari luar. Pintu kamar terbuka dan Rainie pun masuk dengan wajah tersenyum.“Kamu siapa?” tanya Juan dengan wajahnya yang mengerut kesal. Siapa pun yang bisa bebas keluar masuk kamar ini berarti adalah kawannya Fred, dan mereka jelas bukan orang baik-baik.“Dia sama saja kayak Fred,” jawab Yuna.“Oh, kelihatan, sih.”Rainie tidak marah atau tersinggung mendengar itu, dia justru malah bangga.“Terus kenapa? Di sini yang kuat memakan yang lemah. Aku pemenangnya, dan kalian pecundang. Oh, salah, kamu bahkan bukan pecundang, tapi onggokan dagin

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status