Share

Bab 269

Seolah-olah tidak mendengar apa pun, Logan tidak ada niat sedikit pun untuk berbicara dengannya.

Wanita itu pun cuma bisa menghela napas berat dan berkata, “Kalau kamu nggak mau ngomong, Mama pulang dulu.”

“Anak sendiri kecelakaan sampai tulang rusuknya patah, tapi masih saja cuek,” akhirnya Logan membuka suara, tapi dengan nada menyindir.

“Ini sekarang aku jengukin!”

“Iya! Maaf, ya, sudah ngerepotin di saat-saat kayak begini.”

Biasanya Logan tidak akan berbicara seperti itu kepada sang ibu. Tampaknya kali ini dia benar-benar sudah tidak bisa menahan emosinya. Ketika berada di titik terendah, yang namanya manusia pasti akan mencari sandaran, tapi Logan tidak bisa menemukan sandaran itu.

“Logan! Kamu sadar sekarang kamu lagi ngomong sama siapa?” bentak Tania, “Selama bertahun-tahun, kamu tahu sendiri apa kesulitan Mama. Tapi sesulit apa pun itu, Mama masih tetap bantuin kamu. Semua yang bisa Mama lakukan sudah Mama lakukan. Mama memang nggak bisa memenuhi semua ekspektasi kamu, tapi kam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status