Logan hanya menceritakan kejadiannya secara singkat seolah memang dia yang membiarkan Yuna lolos. Namun, sebenarnya tidak seperti itu. Nyawa Logan hampir saja melayang saat itu. Makanya sejak saat itu, dia tidak lagi berani mengusik Yuna seenaknya.Hal memalukan semacam ini tidak mungkin Logan ceritakan kepada orang lain, tapi dia tiba-tiba teringat kembali ketika mendengar ucapan ibunya kemarin.Kalau benar Yuna adalah anggota keluarga Tanoto, atau setidaknya memiliki kaitan dengan mereka, maka apa yang terjadi padanya dulu jadi masuk akal. Tak heran ilmu bela dirinya sebagus itu, dan tak heran juga karirnya melejit di New Life setelah hengkang dari VL.Valerie tidak tahu apa yang dipikirkan Logan saat ini, dan dia juga tidak tahu tentang keberadaan keluarga Tanoto. Dia hanya masih tidak bisa mencerna kenyataan kalau Yuna bisa bela diri. Selain kaget, sebenarnya Valerie lebih merasa iri dan benci. Mengapa Yuna tidak hanya ahli dalam meracik parfum, tapi juga memiliki kemampuan fisik y
Seketika mendengar hal itu, Valerie merasa hubungannya dengan Logan sudah cukup sampai di sini.“Oke, kalau kalau bilang begitu, aku pergi saja! Mulai detik ini, kamu nggak usah peduli soal aku atau anak kita!”Valerie sengaja menggunakan anak yang ada di perutnya untuk mengancam Logan dan melihat reaksi apa yang akan diberikan. Namun tak disangka, trik itu sama sekali tidak ada gunanya.“Val, kamu beneran berniat ngelahirin anakku?”Valerie jadi merasa bersalah mendengar itu. Dari awal dia memang sudah berencana menggugurkan anaknya. Dia juga sudah membuat janji dengan dokter untuk aborsi dalam dua hari ke depan. Selain itu, hubungan dia dengan Lawson juga pada akhirnya hanya akan menyisakan sakit di hati Logan. Valerie tidak mungkin melahirkan anak ini hanya untuk menutup jalannya sendiri, maka dari itulah Valerie memutuskan untuk menggugurkan anak ini.Namun, sebelum Valerie membongkar semua rencananya, anak di kandungannya itu adalah kartu as untuk menghadapi Logan. Lantas, apakah
Akan tetapi, Logan malah menarik tangannya sekuat tenaga dan berkata, “Jangan berharap. Val, kamu tahu kita sudah nggak mungkin bisa kayak dulu lagi. Aku nggak mau anak itu lagi!”Valerie sungguh tidak menduga Logan tega mengabaikan anaknya sendiri. Padahal, dulu dia begitu menyayangi anaknya, tapi sekarang bisa-bisanya dia berkata seperti itu. Namun dari ucapannya ini menandakan bahwa Logan benar-benar ingin memutus hubungan dengan Valerie!Mana bisa begini! Kalaupun ingin putus, harusnya Valerie yang meminta putus duluan, bukannya Logan! Valerie sudah begitu banyak mengorbankan masa mudanya demi Logan. Atas dasar apa Logan berhak minta putus!“Kalau kamu masih mau mempertahankan anak itu, aku bakal bertanggung jawab untuk biaya perawatanya, tapi … aku rasa kamu pasti juga nggak mau anak itu, ‘kan?”Tatapan mata Logan membuat Valerie bergidik ketakutan. Selain merasa bersalah karena isi hatinya terbongkar, Valerie juga merasa malu dan tidak terima.“Logan! Kok, kamu setega itu?!”“Va
“Oh, datang juga,” sambut si pemilik toko.Sebelum datang kemari, Yuna sudah menyiapkan selembar sketsa barang yang dia inginkan, tapi dia tidak menyerahkan sketsa itu kepada si pemilik toko dan hanya bertanya, “Anak itu ke mana?”“Oh, dia. Dua hari ini dia nggak datang. Aku nggak tahu kenapa. Dihubungi juga nggak bisa. Kalau sampai besok dia masih nggak datang, mau aku pecat saja dia. Anak muda zaman sekarang memang nggak bisa diandalkan.”Sudah dua hari tidak datang? Spontan hal ini membuat Yuna bertanya-tanya, “Bukannya dia sudah lama kerja disini?”“Mana ada! Belum juga sebulan. Aku cuma kebetulan lihat kerjaan dia lumayan bagus, dan pas aku juga lagi sibuk jadi di toko kekurangan orang, jadi aku suruh dia kerja di sini. Tapi ternyata dia nggak bisa diandalkan. Baru juga beberapa hari sudah bolos kerja tanpa kasih kabar apa-apa. Oh, tapi Non tenang saja. Orderan Non pasti dikerjain nggak pakai lama. Nanti aku cariin pengrajin yang lebih jago. Pokoknya dijamin hasilnya pasti bagus!”
“Edith pasti belum cerita ke kamu, ya. Jadi begini, perusahaan kita dapat undangan untuk ikut serta di kompetisi Fragrance Competition. Pihak perusahaan merekomendasikan kamu buat tampil sebagai perwakilan,” jelas Samuel seraya menyerahkan undangannya.“Fragrance Competition?” tanya Yuna.Kompetisi tersebut diadakan dua tahun sekali, yang bertujuan untuk mencari peracik parfum bertalenta. Sesuai dengan tujuannya untuk mencari bibit-bibit muda yang berbakat, peracik parfum yang sudah kawakan di bidangnya tidak diperbolehkan untuk ikut serta. Kompetisi ini juga terbuka untuk peracik parfum amatir, tapi ditubuhkan rekomendasi dari instansi terkait. Kebanyakan orang yang ikut serta di kompetisi ini adalah peracik parfum kelas menengah yang ingin menarik perhatian dari para peracik parfum senior.“Tapi, kenapa aku?”Yuna belum lama bekerja di New Life, dan New Life masih punya banyak peracik parfum lainnya. Bukankah ini tidak adil bagi mereka?“Karena kamu yang paling layak,” jawab Samuel.
Yuna pergi ke supermarket untuk membeli beberapa bahan makanan seketika urusannya di kantor selesai. Kulkas yang ada di dapur rumahnya sudah kosong selama berhari-hari, dan berhubung dia sedang tidak ada kesibukan, sekalian saja dia berbelanja. Setelah itu Yuna pergi ke toko kue yang paling terkenal untuk membeli beberapa kudapan sebelum akhirnya memanggil taksi untuk pulang.Jalan yang ditempuh oleh taksi sebenarnya agak memutar, tapi karena itu Yuna jadi menyadari ada seseorang yang mengikutinya dari belakang. Kebiasaan yang terbentuk dari berlatih bela diri, serta kepekaannya yang memang sudah tajam dari lahir membuat Yuna dengan mudah menyadari hal tersebut. Awalnya dia tidak begitu peduli, tapi setelah melewati beberapa tikungan dan mobil itu masih terus menguntit, Yuna jadi curiga. Mengenai siapa dan apa tujuannya, Yuna masih belum tahu, tapi yang pasti dia tidak suka diuntit oleh orang lain.Yuna memberikan alamat rumah Stella begitu dia naik ke mobil. Dia ingin memberitahukan S
“Kamu, ’kan, yang ketemu sama Logan dan maksa dia putus sama aku?”Yuna, ”???”“Nggak usah pura-pura bego! Sudah berbuat, masih sok suci pula. Aku benar-benar nggak nyangka kamu serendah itu,” cibir Valerie.Valerie ingat Yuna jago bela diri, jadi dia tetap menjaga jarak aman dengannya.“Kamu sudah gila, ya? Kalau sakit yang berobat saja, jangan malah kambuh di depanku begini. Kamu kira aku dokter? Nggak usah bawa-bawa hubungan kamu sama Logan! Pergi sana jauh-jauh, bikin aku jijik saja!” ujar Yuna sambil melambaikan tangannya seperti sedang mencium sesuatu yang tidak sedap baunya.Alhasil wajah Valerie memerah karena merasa dihina, "Nggak usah munafik kamu, Yuna! Kamu pikir Logan mau balik sama kamu? Aku kasih tahu saja, mustahil!” balas Valerie sambil perlahan-lahan mendekati Yuna. “Kalaupun dia terhasut sama kamu, hatinya tetap jadi milikku. Kamu pasti nggak tahu, ‘kan, selama ini aku sama dia sudah ngapain saja selama kamu sibuk di lab? Dia bilang dia nggak nafsu lihat kamu, bisany
“Kayaknya mau keguguran. Aku sudah panggil ambulans, mungkin … tiga puluh menit lagi baru sampai,” kata Yuna.“Terus, ini ….”“Dia yang play victim.”“Oh ….”Stella tentu saja lebih percaya kepada omongan Yuna daripada Valerie. Kalau memang Yuna sejahat itu, Valerie pasti sudah dicelakai dari dulu. Sejak dulu Yuna tidak pernah sekali pun menyakiti Valerie, jadi tidak mungkin sekarang dia yang membuat Valerie keguguran. Apalagi di tempat seperti ini.Valerie yang mendengar pengakuan Yuna segera menentangnya.“Yuna, kondisiku sudah kayak begini, tapi kamu masih tega fitnah aku?! Kalau bukan gara-gara kamu, aku nggak bakal kesandung batu dan keguguran …. Aaah! Sakit ….”Melihat ekspresi Valerie yang begitu menderita, orang-orang yang ada di sana tentu saja lebih mengasihani orang yang posisinya lebih lemah.“Fitnah? Justru kamu yang fitnah aku!” balas Yuna.Tak lama ambulans pun datang, dan staf medis menggotong Valerie masuk ke mobil. Yuna awalnya sudah tidak mau ikut campur lagi dengan