Share

Bab 214

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-14 19:00:01
“Bukan dia,” bantah Yuna.

Yuna menghela napas dan kembali menikmati makanannya. Jika dipikir-pikir lagi, bodoh juga Yuna bisa-bisanya membandingkan pria yang dijelaskan oleh Stella dengan Brandon. Namun, dilihat dari kecepatan membalas dan latar dari foto yang barusan dikirimkan, jelas sekali kalau foto itu diambil langsung di mobil tadi. Apakah Brandon ….

Selagi Yuna masih sibuk memikirkan hal itu, lagi-lagi dia mendapat sebuah pesan dari Brandon.

“Masih mau?”

Mendapati dua kata yang singkat sebagai pertanyaan, Yuna berasumsi yang dimaksud Brandon itu adalah fotonya Frans, lantas dia pun menjawab, “Ngga usah, cukup.”

Untuk apa juga Yuna menyimpan banyak foto Frans. Toh, dia hanya butuh foto itu untuk memastikannya dengan Stella.

“Yakin nggak mau? Fotoku?”

“Ukh … uhuk-uhuk ….”

Yuna terbatuk ketika melihat kata-kata terakhir di pesan tersebut.

“Ya ampun, makan sampai keselak begitu, kamu nggak apa-apa? Tanya Stella sambil menepuk punggung Yuna. Lalu dengan penuh rasa penasaran dia berta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Jenny Fajar Wati
buruan di publish dong yuna n brandon
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 215

    Stella masih berusaha mengingat siapa itu Brandon. Namanya memang tidak terdengar asing di telinga, jadi seharusnya Stella juga mengenalinya, tapi entah mengapa tiba-tiba ingatan itu seolah lenyap dari isi kepalanya.“Dia itu CEO-nya Uniasia,” kata Yuna.“Oh … iya, iya! Kamu ngomong begitu aku baru ingat, CEO-nya Uni ….”Kata-kata terakhir seolah tersangkut di tenggorokan Stella, dan tatapan matanya saat melihat Yuna pun diisi dengan rasa tidak percaya. Namun Yuna sudah menduga Stella pasti akan memberikan reaksi seperti ini.Sejujurnya, sampai detik ini Yuna masih tidak sepenuhnya paham mengapa Brandon mau membantu dan memanjakan dirinya. Namun yang pasti, identitasnya sebagai istri Brandon bukanlah sesuatu yang dibuat-buat.“CEO-nya Uniasia?!”Akhirnya Stella bisa menyelesaikan ucapannya setelah berhenti sejenak untuk menelan ludah. Dia tidak bisa menggambarkan betapa terkejutnya ketika mengetahui Yuna adalah istri Brandon. Dia hanya tahu kalau Yuna sudah punya pacar baru, tapi dia t

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-15
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 216

    Stella yang sudah kenal dengan Yuna sejak lama saja memberikan reaksi yang begitu heboh. Entah apa yang akan terjadi kalau sampai orang lain yang mengetahuinya. Namun ini juga semakin membuktikan jangan sampai hubungan antara Yuna dengan diketahui publik.“Bukan begitu! Dengar dulu penjelasanku. Kamu tahu sendiri sepenting apa dia. Dengan jabatan yang aku punya sekarang, bisa kamu bayangin apa reaksi orang lain kalau sampai mereka tahu. Lihat, deh, kamu sendiri saja susah buat nerimanya, apalagi orang lain. Kalau orang lain sampai tahu, aku nggak bakal sanggup menghadapi gosip-gosip yang bertebaran, mana mungkin aku masih kuat buat fokus ke kerjaan kita.”“Aku bukannya susah buat nerima hubungan kalian, aku cuma nggak nyangka ….”Stella tentu saja menerima hubungan mereka berdua dengan senang hati. Toh jika Yuna bisa bahagia, dia sendiri juga yang ikut berbahagia.“Aku ngerti, aku ngerti apa maksud kamu … tapi orang lain nggak mikir kayak kamu,” sela Yuna, “Aku yakin kamu pasti tahu ap

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-15
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 217

    Namun Yuna tidak menjawab karena dia melihat ada sebuah mobil yang terparkir tak jauh dari mereka di seberang. Mobil tersebut tampak sangat mencolok karena berhenti di tengah jalan di malam selarut ini. Terlebih lagi, pintu belakang juga sudah terbuka, dan pria yang turun dari mobil itu berjalan menghampiri mereka.“Kak Yuna?” sahut Stella yang tak kunjung mendapatkan jawaban.Terlepas dari gelapnya pencahayaan di malam hari, sosok tampan pria yang perlahan berjalan ke arah mereka terlihat sangat jelas di bawah sorotan lampu jalanan.Pria itu jelas hanyalah orang biasa, tapi sekujur tubuhnya seolah dikelilingi oleh cahaya terang yang membuat perhatian orang lain spontan tertuju kepadanya. Tanpa perlu dikenalkan sekalipun, dilihat dari reaksi dan cara Yuna memandang pria itu, Stella sudah bisa menebak siapa pria itu.“Ternyata kamu datang juga,” kata Yuna.Dari kecepatan Brandon membalas pesan serta latar belakang foto wajah Frans yang dia ambil, Yuna sudah menduga Brandon pasti berada

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-15
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 218

    Tidak heran mengapa dia yang datang membawakan pakaian dan makanan, dan tidak heran pula Stella salah paham tentang semua ini. Frans adalah sopirnya Brandon, jadi masuk akal jika dia yang membawakan barangnya. Stella-lah yang salah paham mengira kalau Frans adalah pacarnya Yuna.“Tadi makasih, ya, Frans!” kata Yuna.Barusan Yuna memang tidak bertemu dengan Frans secara langsung, tapi bagaimanapun juga, ucapan terima kasih tetap harus disampaikan karena Frans sudah repot-repot membawakan barang untuknya di tengah malam.“Nggak perlu sungkan, Bu Yuna,” jawab Frans. Setelah menatap Stella sekilas, Frans kembali menghadap ke depan dan menaruh kedua tangannya di tas setir mobil.“Oh ya, ini teman baik sekaligus asistenku, Stella. Stel, ini asistennya Brandon, namanya Frans,” ucap Yuna.Stella mengangguk dan menyadari Frans masih menatapnya lurus, dia pun tiba-tiba berkata, “Maaf, ya!”“Maaf kenapa?” tanya Frans.“Tadi … aku nggak tahu kamu siapa. Aku kira kamu mata-mata dari perusahaan komp

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-15
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 219

    Yuna tidak ada persiapan sama sekali, ditambah lagi mobil kebetulan sedang berbelok membuat Yuna terjatuh ke dalam pelukannya. Wajahnya memerah, dia mendorong tubuh Brandon dan kembali duduk tegak, tapi Brandon menarik pinggang Yuna ke dekatnya.“Produk barunya berhasil?” tanya dia.Satu pertanyaan ini berhasil mengalihkan perhatian Yuna. Dia pun dengan senang hati menjawabnya, “Iya! Hasilnya sama persis sesuai ekspektasiku, bahkan lebih! Benar-benar sempurna pokoknya!”“Kalau begitu harus kita rayain.”“Iya! Stel, kita cari waktu buat pergi makan-makan, yuk. Gimana kalau kita pergi ke restoran yang waktu itu, aku ingat kamu suka banget makan di sana.”“Boleh! Kalau begitu ….”Sebelum Stella menyelesaikan kata-katanya, dia merasakan adanya aura yang tak biasa. Tatapan mata bos besarnya perlahan melirik dan membuat bulu kuduk Stella berdiri. Seketika dia pun berkata, “Err … lumayan, sih. Aku mana aja nggak masalah, hehehe.”“Lumayan? Aku ingat waktu itu kamu makan nggak berhenti! Oh ya,

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-15
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 220

    Namun rona wajah Brandon masih terlihat muram dan tampak sangat tidak senang.“Keberhasilanku tentu saja nggak lepas dari bantuan kamu. Justru kontribusi kamu yang paling besar, kamu itu pahlawan tanpa tanda jasa! Aku merasa sangat terhormat bisa dapat bantuan dari kamu!”Brandon, “….”Stella, “….”Jika situasi saat ini mendukung, Stella ingin sekali memberi tepuk tangan kepada teman baiknya. Rayuan Yuna benar-benar tidak ada duanya! Namun sejujurnya, ini juga baru pertama kalinya Stella melihat Yuna seperti ini. Dia dulu tidak seperti ini saat masih bersama dengan Logan. Sejak awal Logan dan Yuna memang tidak terlalu banyak berinteraksi. Memang Logan terkadang membujuk Yuna jika bicara soal pekerjaan, dan Yuna pun sesekali bersikap manja di depannya, tapi situasinya jauh berbeda dengan sekarang.Stella diam-diam melirik Brandon dan mendapat wajahnya yang semula muram sekarang malah tampak memerah. Ckckck, ternyata dia bisa malu juga ketika dirayu oleh wanita!“Dari mana kamu belajar o

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-16
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 221

    Kali ini Stella sadar dengan situasinya dan segera menolak tawaran Yuna, “Nggak usah, aku sendiri saja nggak apa-apa!”Yuna, “….”Langit sudah gelap gulita, tapi dari balik kaca mobil terlihat jelas mereka masih belum sampai di kawasan perumahan Stella. Di seberang ada sebuah gang yang tampak berbahaya jika dilewati.“Frans, antar Stella sampai ke depan rumahnya,” kata Brandon seakan menyadari apa yang dikhawatirkan oleh Yuna. “Jangan lama-lama!”“..., siap!” sahut Frans.Lantas, Frans memarkirkan mobilnya di tepi jalan dan melepas sabuk pengaman, tapi Stella masih bersikeras menolak, “Nggak, nggak, nggak usah.”Namun Frans sudah berjalan ke belakang untuk membukakan pintu dan berkata, “Silakan, Bu Stella.”Stella semakin tidak enak hati menolak dan akhirnya dengan terpaksa turun dari mobil.“Kalau begitu … aku pulang dulu. Kak Stella sama Pak Brandon juga istirahat pagian, ya.”“Ehm,” angguk Yuna. Setelah melihat Frans dan Stella pergi cukup jauh, di saat itu barulah dia merasakan ada

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-16
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 222

    Jarak antara tempat tinggal Stella dan tempat kerjanya tidak terlalu jauh, dan biaya sewanya juga sangat murah. Satu-satunya kekurangan adalah dia harus melewati gang ini, tapi bagi Stella itu tidak jadi masalah besar dan memutuskan untuk menyewanya.Stella berhenti setibanya dia di depan pintu masuk dan segera berbalik, “Sudah sampai, makasih, ya!”“Nggak perlu berterima kasih,” jawab Frans.“Eh … mereka masih nunggu di mobil, jadi aku langsung masuk, ya. Kapan-kapan aku ajak kamu minum sebentar, deh, di rumahku.”“Nggak usah.”“Oke, deh, kalau begitu. Bye!”Stella tidak tahu harus berkata apa lagi ketika dihadapkan dengan jawaban seperti itu. Dia hanya melambaikan tangannya dan langsung masuk ke dalam. Dia berbalik ketika sampai di depan tangga, lalu dia kembali berkata ketika mendapati Frans masih berdiri di sana, “Kamu pulang saja, gih!”“Ehm,” sahut Frans, tanpa bergerak sedikit pun dari tempatnya berdiri.Stella langsung naik dan berjalan perlahan di rumahnya karena takut suara

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-16

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2256

    “Oh ya? Kenapa kamu yakin begitu aku belum pernah coba?”Rainie pun berjalan mendekat dan menaruh minuman yang ada di nampannya ke atas meja. Minuman itu dikemas di dalam pot berbahan tanah liat yang memiliki desain kuno, tidak seperti minuman modern yang dikemas di dalam botol beling.“Karena ini alkohol khas negara saya. Pangeran pasti belum pernah lihat.”“Aku sudah sering bolak balik ke sini dan sudah coba banyak makanan khas kalian. Kamu yakin aku belum pernah coba?”“Saya yakin pasti belum, karena ini khas daerah kampung halaman saya.”“Oh, begitu ya?”“Minuman ini sudah ada bahkan waktu saya baru lahir. Papa saya menyimpannya di bawah tanah dari baru dikeluarkan sekarang. Aromanya saya jamin pasti harum. Apabila Pangeran nggak keberatan, boleh dicoba sedikit,” kata Rainie seraya menuangkannya.Benar seperti yang Rainie katakan. Begitu tutup dibuka, aroma sedapnya langsung memenuhi satu ruangan. Ross juga menghirupnya dan mengakui kalau itu adalah minuman yang bagus.“Pangeran b

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2255

    Rainie menari napas panjang dan mengetuk pintu. Tak lama, dia mendengar suara seseorang yang berkata dengan logan kental Yuraria, “Masuk.”Rainie sekali lagi memastikan kalau semuanya baik-baik saja, lantas dia pun masuk ke dalam sambil membawakan minuman yang tersaji di atas nampan.“Pangeran Ross,” sapa Rainie dengan santun seraya membungkuk. Pengalaman kuliah di luar negeri membuatnya cukup fasih dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Yuraria.Ross mengenakan pakaian rumah dan sedang sibuk membaca berkas di mejanya. Dan di sisi sebelahnya terdapat berbagai macam kudapan, serta gelas yang terisi setenga oleh wine. Sepertinya, apa yang Rainie bawakan untuknya sudah tidak diperlukan lagi.“Ada apa?” tanya Ross seraya memperhatikan sosok Rainie, tetapi dia hanya melihat sekilas saja seakan penampilan Rainie tidak mempan untuk menarik perhatiannya.“Pangeran Ross, saya pelayan yang bekerja di kedutaan ini. Pak Fred menugaskan saya untuk membawakan minuman.”“Oh, Fred?”“Iya, Pak F

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2254

    “Oke, kalau begitu aku kasih kamu waktu satu jam. Beresan semua pekerjaan kamu, habis itu mandi dan ganti baju, terus datang ke kantorku. Kamu kukasih tugas baru.”Rainie terkejut dan tidak begitu mengerti apa masudnya, tetapi dia tetap menjawab, “Oke.” ***Tak lama waktu berselang, Rainie sudah datang ke kantornya Fred dengan gaun panjang yang dibawakan oleh anak buahnya Fred. Bagian belakang yang memang didesain terbuka memperlihatkan tubuh Rainie yang menggoda. Namun di sisi lain pakaian seperti itu membuat Rainie merasa tidak nyaman. Dia biasanya tidak suka memakai pakaian yang terbuka, tetapi kali ini terpaksa karena ini adalah perintah langsung dari Fred.Rainie merasa seperti menjadi pekerja sosial yang diminta untuk menjamu klien. Pengalaman ini benar-benar membuat Rainie merasa tidak nyaman. Yang bisa dia tawarkan kepada orang lain adalah kecerdasan dan bakatnya. Tak pernah sekali pun dia berpikir untuk menawarkan tubuhnya kepada orang lain.“Bagus juga! Oke, coba kamu jelask

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2253

    “Pak Fred, bukannya mau banyak tanya, tapi aku harus tahu jelas untuk bisa tahu di mana letak masalahnya. Badan cewek dan cowok itu berbeda. Usia juga punya pengaruh yang besar. Kalau sudah tua, wajar kalau detak jantungnya melambat. Walaupun dari luar kelihatannya sehat, tapi di dalam badannya sudah ada bibit penyakit. Nggak menutup kemungkinan terkena serangan jantung. Tapi kalau nggak ada penyakit kronis dan tiba-tiba sakit, mungkin ….”“Nggak mungkin serangan jantung! Dia masih muda,” ujar Fred menyela sebelum Rainie selesai menjelaskan.“Masih muda juga bisa saja tiba-tiba kena serangan jantung. Cewek dan cowok juga beda, terus ada juga faktor kesehatan fisik dan lain-lain ….”“Nggak ada hubungannya sama itu semua. Dia bukan cowok, umurnya juga nggak tua, nggak ada penyakit kronis atau patogen lainnya. Selama ini dia juga sehat-sehat saja,” kata Fred. Hampir saja dia bilang kalau orang itu adalah Yuna. “Apa ada kemungkinan dia ini cuma pura-pura mati untuk mengelabui aku? Apa ada

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2252

    Rainie terlihat bicara apa adanya, dan mengejutkannya Fred pun tidak marah. Dia hanya mengangguk sebagai tanggapan dan meminta Rainie untuk keluar bersamanya.“Soal obat menghilang itu nggak perlu terburu-buru. Aku tahu itu pasti butuh waktu yang lumayan lama, aku cuma mau kamu kerja yang serius saja,” katanya seraya menaruh satu tangannya di atas bahu Rainie. Lalu seraya menekan tangannya, dia berkata dengan suara lirih, “Sekarang aku punya satu tugas penting untuk kamu. Kalau kamu bisa menyelesaikan tugas ini, aku bisa kasih kamu kebebasan untuk melakukan eksperimen apa pun yang kamu mau di lab ini!”“Maksud Pak Fred … hipnotis?”“Betul. Yang ini lebih penting, aku mau selesai secepat mungkin! Kalau malam ini apa bisa selesai?”“.…”Rainie tidak bisa memberi kepastian. Untuk menghipnotis Shane saja, Rainie harus mengerahkan usaha yang tidak sedikit. Dan hipnotisnya terhadap Shane bisa berhasil karena Rainie tahu kepribadian Shane seperti apa. Namun untuk melakukan hipnotis kepada ora

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2251

    Fred sungguh tidak percaya. Dia membuka matanya lebar-lebar, berpikir apa jangan-jangan otaknya yang justru bermasalah. Dia sudah menyusun rencananya dengan baik agar Ross pergi dari tempat ini. Setidaknya itu akan memberikan waktu baginya untuk menyelesaikan pekerjaan yang ada di sini. Namun hasil akhirnya malah Fred sendiri yang disuruh pergi, dan justru apa yang Ross katakan dirasa lebih masuk akal. “Pangeran Ross, itu juga sudah saya pertimbangkan sebenarnya. Tapi ….”“Oh, ternyata kamu sendiri memang mau pergi, ya! Sudah kuduga kamu memang yang paling setia. Sepertinya rumor-rumor yang ada di luar sana nggak benar. Kebetulan, ini bisa jadi kesempatan yang bagus untuk membuktikan kesetiaan amu. Fred, kalau memang kamu sendiri mau pergi, ya pergilah! Di sini biar aku yang urus, kamu nggak perlu khawatir! Nanti aku juga kirim dua orang pengawal untuk kamu. Kujamin kamu pasti baik-baik saja. Aku mewakili mamaku dan segenap rakyat Yuraria mengucapkan terima kasih banyak untukmu!”“.…”

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2250

    “Oh, sudah pasti nggak akan ada yang menyalahkan aku, karena aku tahu siapa orang yang lebih pas daripada aku!”“Siapa itu?” tanya Fred. Melihat senyuman yang mencurigakan dari Ross membuat Fred merasa tidak nyaman, dia lantas melanjutkan, “Tapi siapa pun itu, nggak ada yang lebih pas dari Pangeran! Karena Pangeran ….”Namun sayang sekali, sebelum Fred selesai berbicara, atau lebih tepatnya Ross emmang tidak memberikan kesempatan bagi Fred untuk berbicara, dia disela.“Fred!”“Eh …? Ada apa, Pangeran?”“Kamu orangnya!” kata Ross tersenyum seraya perlahan mendekatinya. “Kamu orang yang paling dipercaya sama mamaku, jadi cuma ucapanmu yang bisa membujuknya. Kamu juga yang paling mengerti dia, jadi kurasa nggak ada orang lain yang paling cocok selain kamu! Nggak ada yang berharap jadi seperti ini, dan aku yakin kamu pasti sangat mengkhawatirkan dia. Bukankah begitu, Fred?”Seketika itu Fred langsung tak bisa berkata-kata dan syok ketika ditanya balik oleh Ross. Sebenarnya Ross hanya mengg

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2249

    “Kalau begitu coba kamu kasih tahu gimana caranya aku bisa cari mamaku?”“Seperti yang saya bilang tadi, lebih baik kita cari beberapa orang saja yang memang bisa dipercaya untuk melakukan pencarian secara diam-diam. Sebaiknya orang yang punya hubungan dekat yang bisa membujuk beliau. Kalau nggak, meskipun ketemu, belum tentu Yang Mulia mau pulang.”Ross mengangguk sembari mendengarkan Fred. “Oke, kita ikuti apa saranmu. Tapi kayaknya orang yang cocok dengan kriteria tadi cuma aku saja, ya?”“Pangeran? Benar juga! Memang cuma Pangeran Ross yang paling cocok untuk itu. Tapi Pangeran bilang di sini cuma beberapa hari saja. Sekarang waktunya sudah nggak banyak. Kalau kita umumkan Pangeran sudah pulang ke Yuraria, mereka pasti nggak akan tahu. Dengan begitu Pangeran bisa mencari Yang Mulia secara diam-diam dengan lebih leluasa. Dan andaikan Yang Mulia sudah ketemu, pastinya cuma Pangeran yang bisa membujuk. Kalau nggak bisa juga, mau nggak mau Pangeran membawa Yang Mulia pulang dengan paks

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2248

    “Saya tahu Pangeran pasti marah besar sama saya, tapi sekarang yang paling penting adalah keselamatan Yang Mulia. Kita harus mencari tahu keberadaan beliau secepatnya. Apabila Yang Mulia sudah kembali dengan selamat, saya rela dihukum seperti apa pun. Saya mengakui ini kelalaian saya.”“Oke, coba kasih tahu aku gimana caranya kita cari mamaku?” tanya Ross dengan tenang dan tatapan dingin.“Menurut saya cara terbaik adalah dengan melakukan pencarian menyeluruh di sekitar kota ini.”“Jadi kamu mau aku meminta bantuan dari pemerintah setempat?”“Tentu saja nggak! Masalah ini nggak boleh sampai diketahui sama pihak pemerintah sini. Justru makin sedikit orang yang tahu, makin bagus.”“Fred, kamu anggap tempat ini apa? Apa kamu pikir ini negara kita sendiri? Kamu pikir negara ini akan membiarkan kamu melakukan apa pun yang kamu mau?” tanya Ross sembari memukul meja dengan keras.Fred terkejut, tetapi dia tetap memberanikan diri melanjutkan, “Pangeran Ross, saya tahu ini agak memaksa, tapi co

DMCA.com Protection Status