Share

Bab 212

Penulis: Awan
“Ya sudahlah, kamu pasti juga lapar, kan? Ayo makan.”

Melihat makanan yang masih hangat serta perut yang sudah kelaparan, mereka pun langsung menyantap makanannya bersama. Yuna sudah tidak memikirkan apa yang mereka bicarakan lagi barusan, tapi tampaknya Stella masih cukup terganggu dengan ucapan Yuna yang bilang kalau matanya bermasalah.

“Menurutmu, kata-kata apa yang kurang pas tadi?”

“Hmmm. Oke, coba kamu jelasin apa yang kamu rasa aneh dari tingkah lakunya?”

Yuna rasa bicara soal tampang, setiap orang pasti punya persepsi yang berbeda, tapi jika bicara soal gaya atau tingkah lakunya, sepertinya apa yang dikatakan oleh Stella kurang tepat untuk menggambarkan sikap Brandon.

“Tadi aku tanya siapa dia. Ngapain dia kemari, tapi dia diam cukup lama dan cuma jawab karyawan di sini. Coba pikir, deh. Aku belum lama di sini, tapi aku sudah cukup kenal sama karyawan yang ada. Cuma lihat sekilas saja, aku yakin kalau dia bukan karyawan di sini. Cuma begitu saja dia sampai harus bohong, kalau b
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 213

    Pertanyaan ini sontak membuat Stella terkejut.“Sebentar! Kamu punya berapa pacar?”Tatapan mata membunuh yang dilancarkan Yuna membuat Stella seketika terdiam.“Kalau yang kita ngomongin ini ternyata beda orang, jadi yang tadi bawain makanan itu bukan pacar kamu? Nggak mungkin! Malam-malam begini bawa banyak barang pribadi pula ….”Seiring mendengar perkataan Stella, Yuna mulai bisa meraba kira-kira siapa yang sebenarnya dimaksud oleh Stella.“Tunggu sebentar!” ujarnya. Yuna mengeluarkan ponselnya untuk mencari foto Frans, tapi tentu saja dia tidak punya. Bahkan cari di internet juga tidak ketemu. Lantas, dia membuka percakapannya dengan Brandon dan berkata, “Kasih aku fotonya Frans.”Jika dugaan Yuna benar, orang yang dimaksud oleh Stella tadi bukanlah Brandon, melainkan Frans. Semua ini cukup masuk akal. Tidak mungkin Brandon menitipkan barang yang dia bawa kepada Stella.“Tunggu,” kata Yuna. Dia masih menanti balasan dari Brandon. Seharusnya dia masih belum tidur karena baru saja m

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 214

    “Bukan dia,” bantah Yuna.Yuna menghela napas dan kembali menikmati makanannya. Jika dipikir-pikir lagi, bodoh juga Yuna bisa-bisanya membandingkan pria yang dijelaskan oleh Stella dengan Brandon. Namun, dilihat dari kecepatan membalas dan latar dari foto yang barusan dikirimkan, jelas sekali kalau foto itu diambil langsung di mobil tadi. Apakah Brandon ….Selagi Yuna masih sibuk memikirkan hal itu, lagi-lagi dia mendapat sebuah pesan dari Brandon.“Masih mau?”Mendapati dua kata yang singkat sebagai pertanyaan, Yuna berasumsi yang dimaksud Brandon itu adalah fotonya Frans, lantas dia pun menjawab, “Ngga usah, cukup.”Untuk apa juga Yuna menyimpan banyak foto Frans. Toh, dia hanya butuh foto itu untuk memastikannya dengan Stella.“Yakin nggak mau? Fotoku?”“Ukh … uhuk-uhuk ….”Yuna terbatuk ketika melihat kata-kata terakhir di pesan tersebut.“Ya ampun, makan sampai keselak begitu, kamu nggak apa-apa? Tanya Stella sambil menepuk punggung Yuna. Lalu dengan penuh rasa penasaran dia berta

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 215

    Stella masih berusaha mengingat siapa itu Brandon. Namanya memang tidak terdengar asing di telinga, jadi seharusnya Stella juga mengenalinya, tapi entah mengapa tiba-tiba ingatan itu seolah lenyap dari isi kepalanya.“Dia itu CEO-nya Uniasia,” kata Yuna.“Oh … iya, iya! Kamu ngomong begitu aku baru ingat, CEO-nya Uni ….”Kata-kata terakhir seolah tersangkut di tenggorokan Stella, dan tatapan matanya saat melihat Yuna pun diisi dengan rasa tidak percaya. Namun Yuna sudah menduga Stella pasti akan memberikan reaksi seperti ini.Sejujurnya, sampai detik ini Yuna masih tidak sepenuhnya paham mengapa Brandon mau membantu dan memanjakan dirinya. Namun yang pasti, identitasnya sebagai istri Brandon bukanlah sesuatu yang dibuat-buat.“CEO-nya Uniasia?!”Akhirnya Stella bisa menyelesaikan ucapannya setelah berhenti sejenak untuk menelan ludah. Dia tidak bisa menggambarkan betapa terkejutnya ketika mengetahui Yuna adalah istri Brandon. Dia hanya tahu kalau Yuna sudah punya pacar baru, tapi dia t

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 216

    Stella yang sudah kenal dengan Yuna sejak lama saja memberikan reaksi yang begitu heboh. Entah apa yang akan terjadi kalau sampai orang lain yang mengetahuinya. Namun ini juga semakin membuktikan jangan sampai hubungan antara Yuna dengan diketahui publik.“Bukan begitu! Dengar dulu penjelasanku. Kamu tahu sendiri sepenting apa dia. Dengan jabatan yang aku punya sekarang, bisa kamu bayangin apa reaksi orang lain kalau sampai mereka tahu. Lihat, deh, kamu sendiri saja susah buat nerimanya, apalagi orang lain. Kalau orang lain sampai tahu, aku nggak bakal sanggup menghadapi gosip-gosip yang bertebaran, mana mungkin aku masih kuat buat fokus ke kerjaan kita.”“Aku bukannya susah buat nerima hubungan kalian, aku cuma nggak nyangka ….”Stella tentu saja menerima hubungan mereka berdua dengan senang hati. Toh jika Yuna bisa bahagia, dia sendiri juga yang ikut berbahagia.“Aku ngerti, aku ngerti apa maksud kamu … tapi orang lain nggak mikir kayak kamu,” sela Yuna, “Aku yakin kamu pasti tahu ap

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 217

    Namun Yuna tidak menjawab karena dia melihat ada sebuah mobil yang terparkir tak jauh dari mereka di seberang. Mobil tersebut tampak sangat mencolok karena berhenti di tengah jalan di malam selarut ini. Terlebih lagi, pintu belakang juga sudah terbuka, dan pria yang turun dari mobil itu berjalan menghampiri mereka.“Kak Yuna?” sahut Stella yang tak kunjung mendapatkan jawaban.Terlepas dari gelapnya pencahayaan di malam hari, sosok tampan pria yang perlahan berjalan ke arah mereka terlihat sangat jelas di bawah sorotan lampu jalanan.Pria itu jelas hanyalah orang biasa, tapi sekujur tubuhnya seolah dikelilingi oleh cahaya terang yang membuat perhatian orang lain spontan tertuju kepadanya. Tanpa perlu dikenalkan sekalipun, dilihat dari reaksi dan cara Yuna memandang pria itu, Stella sudah bisa menebak siapa pria itu.“Ternyata kamu datang juga,” kata Yuna.Dari kecepatan Brandon membalas pesan serta latar belakang foto wajah Frans yang dia ambil, Yuna sudah menduga Brandon pasti berada

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 218

    Tidak heran mengapa dia yang datang membawakan pakaian dan makanan, dan tidak heran pula Stella salah paham tentang semua ini. Frans adalah sopirnya Brandon, jadi masuk akal jika dia yang membawakan barangnya. Stella-lah yang salah paham mengira kalau Frans adalah pacarnya Yuna.“Tadi makasih, ya, Frans!” kata Yuna.Barusan Yuna memang tidak bertemu dengan Frans secara langsung, tapi bagaimanapun juga, ucapan terima kasih tetap harus disampaikan karena Frans sudah repot-repot membawakan barang untuknya di tengah malam.“Nggak perlu sungkan, Bu Yuna,” jawab Frans. Setelah menatap Stella sekilas, Frans kembali menghadap ke depan dan menaruh kedua tangannya di tas setir mobil.“Oh ya, ini teman baik sekaligus asistenku, Stella. Stel, ini asistennya Brandon, namanya Frans,” ucap Yuna.Stella mengangguk dan menyadari Frans masih menatapnya lurus, dia pun tiba-tiba berkata, “Maaf, ya!”“Maaf kenapa?” tanya Frans.“Tadi … aku nggak tahu kamu siapa. Aku kira kamu mata-mata dari perusahaan komp

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 219

    Yuna tidak ada persiapan sama sekali, ditambah lagi mobil kebetulan sedang berbelok membuat Yuna terjatuh ke dalam pelukannya. Wajahnya memerah, dia mendorong tubuh Brandon dan kembali duduk tegak, tapi Brandon menarik pinggang Yuna ke dekatnya.“Produk barunya berhasil?” tanya dia.Satu pertanyaan ini berhasil mengalihkan perhatian Yuna. Dia pun dengan senang hati menjawabnya, “Iya! Hasilnya sama persis sesuai ekspektasiku, bahkan lebih! Benar-benar sempurna pokoknya!”“Kalau begitu harus kita rayain.”“Iya! Stel, kita cari waktu buat pergi makan-makan, yuk. Gimana kalau kita pergi ke restoran yang waktu itu, aku ingat kamu suka banget makan di sana.”“Boleh! Kalau begitu ….”Sebelum Stella menyelesaikan kata-katanya, dia merasakan adanya aura yang tak biasa. Tatapan mata bos besarnya perlahan melirik dan membuat bulu kuduk Stella berdiri. Seketika dia pun berkata, “Err … lumayan, sih. Aku mana aja nggak masalah, hehehe.”“Lumayan? Aku ingat waktu itu kamu makan nggak berhenti! Oh ya,

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 220

    Namun rona wajah Brandon masih terlihat muram dan tampak sangat tidak senang.“Keberhasilanku tentu saja nggak lepas dari bantuan kamu. Justru kontribusi kamu yang paling besar, kamu itu pahlawan tanpa tanda jasa! Aku merasa sangat terhormat bisa dapat bantuan dari kamu!”Brandon, “….”Stella, “….”Jika situasi saat ini mendukung, Stella ingin sekali memberi tepuk tangan kepada teman baiknya. Rayuan Yuna benar-benar tidak ada duanya! Namun sejujurnya, ini juga baru pertama kalinya Stella melihat Yuna seperti ini. Dia dulu tidak seperti ini saat masih bersama dengan Logan. Sejak awal Logan dan Yuna memang tidak terlalu banyak berinteraksi. Memang Logan terkadang membujuk Yuna jika bicara soal pekerjaan, dan Yuna pun sesekali bersikap manja di depannya, tapi situasinya jauh berbeda dengan sekarang.Stella diam-diam melirik Brandon dan mendapat wajahnya yang semula muram sekarang malah tampak memerah. Ckckck, ternyata dia bisa malu juga ketika dirayu oleh wanita!“Dari mana kamu belajar o

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2399

    Harus diakui, setiap tutur kata yang Yuna ucapkan sangat mengena di sanubari Ratu. Memang benar meski Ratu tidak bisa lagi menunggu, toh sekarang ada waktu kosong. Tidak ada salahnya bagi Ratu untuk memberi kesempatan kepada yuna untuk mencoba. Kalau yuna gagal, tinggal lakukan sesuai dengan rencana awal.Rencana R10 ini sejak awal memang sudah mendapat berbagai macam halangan. Pertama adalah perlawanan dari anaknya sendiri, kemudian jika diumumkan pun, entah akan seperti apa kritik dan tekanan dari opini publik. Namun di luar semua itu, yang paling penting adalah bahwa Ratu sendiri juga tidak yakin dengan keputusannya sendiri.Dari luar, Ratu mungkin terlihat tegas. Namun hanya dia sendiri yang tahu kalau sebenarnya dia pun sering meragukan keputusannya. Jika Ratu tidak ragu, pada hari itu juga dia akan tetap melanjutkan eksperimennya, bukan malah menunggu seperti sekarang. Dengan diberhentikannya eksperimen R10 untuk sementara, Ratu makin bimbang.“Kamu butuh apa?” tanya Ratu. Berhub

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2398

    Saat Yuna mengatakan itu, ekspresi wajah Ratu masih tidak berubah. Ratu hanya menutup kelopak matanya untuk menutupi sorotan yang terpancar dari bola matanya. Tentu saja pada awal eksperimen ini dilakukan, dia menyembunyikan faktanya dari semua orang agar tidak ada yang tahu.Eksperimen ini sejatinya adalah sesuatu yang membahayakan nyawa manusia. Ratu tahu betul akan hal tersebut, karena untuk membuat dia hidup abadi, dia harus mengorbankan nyawa orang lain. Kalau sampai ada satu orang saja yang tahu dan kemudian tersebar luas, tentu saja seluruh dunia akan mengecamnya.Namun di sisi lain, Ratu tidak mungkin dan tidak akan mau menyerah. Makanya saat melakukan penelitian, dia hanya memberikan satu resep kepada setiap grup, kemudian meminta mereka untuk menjalankan eksperimen sesuai dengan instruksi yang tertera di setiap lembaran resepnya.Tentu untuk menutupi agar orang lain tidak bisa menerka apa yang sedang mereka lakukan, Ratu memberikan banyak resep yang sebenarnya sama sekali tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2397

    Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2396

    Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status