Share

Bab 1037

Ketika kepikiran hal ini, raut wajah Hanny seketika berubah menjadi sangat dingin. Wajah merona akibat tersipu malu tadi sudah menghilang.

“Aku baik-baik saja. Aku ingin pulang,” balas Hanny dengan sinis.

“Pulang? Secepat ini?” Steve merasa kaget. Padahal masih banyak rencana selanjutnya, dia ingin membuat Monica menjadi miliknya. Dia ingin membuat nasi menjadi bubur, tapi Monica malah ingin pulang. Bukankah rencananya akan gagal?

“Emm,” balas Hanny, lalu berjalan keluar lift. Dia berencana menelepon sopir untuk menjemputnya. Sebab, mobil masih diparkirkan di perusahaan.

Melihat Monica benar-benar hendak pulang, Steve segera meraih pergelangan tangan Monica. “Nini! Ada apa sama kamu? Bukannya tadi kamu baik-baik saja? Bukankah kita sudah berjanji akan melewati malam yang romantis malam ini? Kamu ….”

Hanny tidak berani menatap Steve. Dia takut dirinya akan berubah pikiran. Dia tidak boleh tinggal di sini lagi. Monica pasti akan marah. Setelah membayangkan akibatnya, sekujur tubuh Hanny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status