“Oh ya?” Lawson mengangkat kedua alisnya dengan acuh tak acuh.“Pak Lawson juga pasti tahu kalau ada sedikit bahan baku yang berbeda ataupun komposisinya yang nggak sama, maka produk yang dihasilkan juga nggak akan sama. Yuna nggak hanya melakukan sesuatu pada bahan-bahan baku, tetapi juga meminta asistennya diam-diam mengganti resepnya,”“Selain itu akhir-akhir ini tubuhku sering dalam keadaan nggak begitu sehat dan sedikit pilek, karena itu mereka memanfaatkan kesempatan ini. Mau tidak mau kami harus merepotkan Pak Lawson,” ujarnya dengan pandangan yang menunduk ke bawah sambil berpura-pura menahan tangis.Valerie terlihat begitu kasihan hingga membuat siapa pun merasa iba dan tidak tega. Lawson memandangi wajah perempuan itu dan jarinya mengetuk pelan di atas meja. Tidak tahu apa yang dipikirkan oleh lelaki itu dan tidak tahu apakah dia memercayai ucapan Valerie.Logan tersadar dan langsung menambahkan, “Benar! Pak Lawson nggak tahu kalau akhir-akhir ini Valerie kecapekan karena mas
Tidak ada perubahan ekspresi yang berarti di wajah Lawson, dia mendekatkan wajahnya dan mengendus aroma minyak esensial tersebut. Keningnya berkerut kemudian melihat kertas resep yang ada di tangannya dan membacanya sekilas.Sudut bibirnya terangkat ke atas membentuk seulas senyum miring dan berkata, “Permainan kecil.”“Maksudnya, Pak Lawson tahu bagaimana cara memperbaiki ini?”Meski gumaman Lawson tadi cukup pelan, Logan bisa mendengarnya dan langsung bertanya dengan nada antusias.“Memperbaiki? Nggak, nggak perlu diperbaiki karena ini bukan resep komposisinya,” sahut Lawson sambil mengibaskan tangannya dan membiarkan kertas di tangannya itu jatuh ke lantai.“Bukan resepnya komposisinya?!”Tidak hanya Logan yang terkejut, tetapi semua orang yang ada di sana juga tercengang.“Nggak mungkin! Kami sudah mencobanya berkali-kali dan aromanya mendekati. Hanya ada sedikit perbedaan saja. Kalau bukan ini resepnya, nggak mungkin aromanya begitu mirip,” celetuk seseorang yang ada di sana.Lela
Logan tampak sibuk mengurus masalah minyak esensial hingga rasanya kepala lelaki itu nyaris pecah. Untuk sementara waktu dia tidak ada waktu untuk memikirkan Yuna dan proses persidangannya. Sedangkan di waktu yang sama, Yuna sudah mulai melakukan aktivitas kerjanya yang baru.Jika dibandingkan dengan keributan yang terjadi sebelumnya, pencabutan gugatan VL justru datang tanpa ada penyebabnya. Banyak orang yang masih penasaran dan berharap pada kelanjutan yang akan terjadi. Tetapi rasa penasarannya justru diakhiri dengan begitu saja hingga membuat mereka merasa tidak senang.Masih ada yang membahas dan meributkan hal ini. Ada yang mengatakan bahwa VL diancam makanya mencabut gugatan mereka. Ada juga yang mengatakan karena VL berbaik hati makanya melepaskan Yuna begitu saja. Menghadapi begitu banyak omongan orang-orang, Yuna hanya mengirimkan tulisan yang berisi, “Yang benar akan terbuktikan, aku nggak peduli.”Kalimat singkat yang sederhana justru mendadak membuatnya mendapat banyak pen
Yuna tidak pernah bilang pada Brandon kalau dia menyukai ketenangan dan tidak suka dengan suara bising. Awalnya Yuna pikir lelaki seperti Brandon pasti akan dikelilingi oleh banyak pelayan. Di rumahnya juga pasti akan ada sangat banyak orang yang mondar mandir.Tetapi ternyata dia justru menyukai ketenangan juga. Selain tukang bersih-bersih yang terkadang datang sesuai jam yang ditentukan, tidak ada lagi orang lain yang datang. Rumah ini menjadi luar biasa sunyi.Untuk urusan dapur dilakukan sendiri oleh Brandon. Meski keadaan seperti ini membuat rumah ini terasa sangat sepi, Yuna justru menyukai perasaan seperti ini dan tidak ada yang mengusiknya.Teh bunga tersebut diletakkan di atas lampu esensial dan dibiarkan mendidih secara perlahan. Di sampingnya diletakkan beberapa potong makanan ringan di atas piring kecil. Brandon tetap kekeh untuk tidak mengizinkan Yuna masuk ke dalam dapur, sehingga dia hanya bisa menuruti lelaki itu dan duduk dengan patuh di kursinya.Meja di depannya terp
Katanya produk baru tetapi ternyata tetap saja berasal dari komposisi yang sama. Palingan hanya jumlah dari salah satu bahan yang perbandingannya sedikit berubah, tidak ada yang baru dan membuatnya cukup kecewa.Yuna pikir dia bisa mendapatkan sesuatu hal yang baru, tapi ternyata hal tersebut hanya bisa terjadi jika dia beruntung saja.“Kalau memang semudah itu mendapatkan kejutan dan inspirasi, bukankah orang yang menjadi peracik aroma bisa sangat banyak sekali?” kata Brandon sambil membawa perempuan itu masuk dalam pelukannya.“Sudah makan, belum?” tanya lelaki itu lagi.“Sudah,” jawab Yuna. Setelah menjawab pertanyaan tersebut, dia menangkap sorot mata Brandon dan dengan cepat menambahkan, “Aku nggak masuk dapur! Hari ini aku pulang lebih cepat jadi makan di luar dulu.”“Kamu nggak tunggu aku?” Brandon menyipitkan matanya dan nada suaranya terdengar kecewa.“Aku … aku tadi kelaparan,” kata Yuna. Padahal hanya masalah kecil, tapi kenapa dia merasa baru saja melakukan kesalahan besar?
Seketika kata-kata itu terucap dari mulutnya, Yuna langsung sadar kalau dia telah melontarkan sebuah pertanyaan yang bodoh. Mana mungkin Brandon tidak tahu soal itu! Bekerja di perusahaan yang sama dengan suami memang bukan hal yang baik, apalagi kalau dia itu adalah bos perusahaan. Dia pasti akan langsung tahu apa pun yang terjadi. Yuna menghela napasnya dan melanjutkan ucapannya dengan nada pasrah, “Kamu kan sudah tahu, harusnya kamu ngerti kalau ini keputusan perusahaan. Aku ini cuma karyawan biasa, jadi aku cuma bisa nurut saja.” “Kedengarannya kamu nggak suka, ya? Kalau kamu nggak mau pergi ….” Namun sebelum Brandon selesai bicara, Yuna langsung memotongnya, “ Siapa bilang aku nggak mau. Aku bukannya nggak mau nyapa, tapi nggak sempat. “Perbedaan suhu antara siang dan malam di sana lumayan jauh, jangan lupa bawa jaket,” pesan Brandon menyudahi obrolan mereka. Jujur saja, Yuna cukup terkejut dengan sikap Brandon. Awalnya dia pikir Brandon akan keberatan, tapi ternyata dia mal
Logan pun hanya bisa tersenyum pasrah dan berkata, “Kamu juga tahu aku sayang banget sama kamu, jadi kamu jangan berbuat sembarangan, ya? Pokoknya aku nggak suka cara dia ngelihat kamu.” Setiap wanita pasti akan bahagia ketika melihat pasangannya cemburu. Valerie pun menyipitkan matanya dan masuk ke dalam pelukan Logan. “Kamu cemburu, ya? Sudah lama aku nggak lihat kamu cemburu kayak begini. Aku senang banget, deh! Kalau begini, aku jadi semakin pengin pergi bareng sama Lawson,” ujar Valerie bergurau. “Coba saja kalau berani!” ancam Logan sambil melingkari leher Valerie dengan kedua tangannya, “Kalau kamu berani selingkuh sama dia, aku patahin kakimu!” “Duh, galak banget, sih!” ledek Valerie seraya menjulurkan lidahnya. “Kamu tenang saja, kalaupun dia tertarik sama aku, aku nggak bakal ngapa-ngapain sama dia, apalagi … di saat kayak begini.” “Apa maksud kamu?” tanya Logan. “Aku ….” Awalnya Logan masih tidak sadar apa maksud dari ucapan Valerie, tapi setelah dia tersadar, tanpa di
Seketika kata-kata itu terucap dari mulutnya, Yuna langsung sadar kalau dia telah melontarkan sebuah pertanyaan yang bodoh. Mana mungkin Brandon tidak tahu soal itu! “Itu artinya kamu nggak percaya sama aku!” seru Valerie. “Bukan begitu maksudku. Kalau mau pergi, ya pergi saja.” Logan tidak lagi memberikan kesempatan bagi Valerie untuk berargumen karena dia sudah mencapai batas toleransinya. Sebenarnya Logan juga ingin pergi. Dengar-dengar, di pertemuan kali ini akan ada banyak peracik parfum profesional yang hadir, makanya Logan ingin datang untuk memperluas koneksinya. Perselisihannya dengan Yuna membuat Logan tersadar akan betapa pentingnya talenta seseorang. Maka dari itu dia harus mencari lebih banyak orang yang bertalenta supaya operasional perusahaan tidak terganggu begitu mereka pergi. Namun sayangnya, Logan juga harus menangani masalah terkait minyak esensial yang sedang dia kerjakan. Dia harus mengawasinya secara langsung sehingga tidak punya waktu untuk pergi. Sebenarny
Yang paling penting sekarang, jika Rainie tidak bisa bekerja sama dengan Fred, dia sudah tidak punya tempat lagi untuk pergi.“Sejujurnya, selama ini aku selalu meneliti tentang cara mengendalikan pikiran orang lain!” jawab Rainie dengan tegas, setelah melalui pemikiran yang matang.Dengan satu jari menyusuri tulang hidungnya, Fred mengulangi ucapan Rainie. “Pikiran?”Kurang lebih Fred mengerti ke mana arah penelitian yang Rainie maksud.“Kamu pasti pernah main boneka yang dikendalikan pakai tali, ‘kan? Kurang lebih seperti it.”“Jadi kamu bisa mengendalikan perilaku orang lain seperti boneka? Terus apa menariknya?!”Fred memiliki ambisi untuk mengendalikan Yuraria, bahkan seluruh dunia. Akan tetapi yang dia inginkan adalah mengendalikan orang lain yang masih hidup, agar mereka tunduk di bawahnya, bukannya boneka yang tidak memiliki pemikirannya sendiri. Apa serunya mengendalikan orang yang mudah untuk dikendalikan.“Oh, jelas ini menarik banget!” kata Rainie. “Aku tahu kamu mau orang
Fred tidak berkomentar ataupun membalasnya. Dia hanya menatap wajah dan mata Rainie dengan serius. Meski tidak berkata apa-apa, dalam hatinya dia tahu setiap tutur kata yang wanita yang ada di depan matanya ini ucapkan sangat akurat. Setelah situasi tenggelam dalam kesunyian singkat, Fred berdeham dan bertanya.“Nama kamu ….”“Rainie.”“Orang itu sudah mati dari beberapa hari yang lalu. Berarti kamu juga sudah lama memegang barang itu, tapi kenapa kamu baru datang sekarang?”“Awalnya aku juga nggak tahu apa ini. Aku terus mencari mencari kalian tapi nggak berhasil. Setelah itu aku ditangkap sama Brandon dan kawan-kawannya.”“Brandon?! Brandon dan temannya?”“Iya! Aku berhasil kabur dengan susah payah dan langsung teringat sama kamu. Aku tahu kamu cuma yang bisa kasih semua yang aku mau. Dan cuma aku yang bisa membantu kamu!” kata Rainie dengan rasa percaya diri yang membumbung tinggi.“Gimana kamu bisa kabur dari mereka?”Perhatian Fred tertuju kepada hal itu. Dia sudah merasakan langs
Sekarang di dalam ruang kantor itu hanya ada Fred dan wanita tersebut. Fred masih tak bergerak di kursinya seraya mengamati wanita itu. Pakaiannya lusuh dan terlihat sangat kasihan meski dia sudah berusaha untuk bersikap elegan.“Kamu ….”“Aku Rainie, bawahannya asisten yang paling kamu percaya itu. Aku pernah bekerja ….”“Aku nggak tertarik kamu siapa. Aku cuma mau tahu apa tujuan kamu datang ke sini? Dari mana kamu tahu aku kepalanya di sini?”“Soal itu, ya. Sebenarnya awalnya aku juga nggak tahu siapa yang bertanggung jawab atas organisasi ini, sampai … aku menemukan kartu nama yang ada bosku pegang.”“Kartu nama apa? Maksud kamu kepingan kecil itu? Itu paling cuma koin untuk main game atau sejenisnya,” kata Fred menyangkal. Dia tentu saja tidak mau secepat itu mengakuinya. Yang dia lakukan sekarang ini adalah menguji apakah Rainie benar-benar tahu sesuatu atau hanya sekadar asal bicara.Akan tetapi Rainie sudah menduga hal seperti ini pasti terjadi. Dia tidak tampak kebingungan dan
“Yang Mulia jangan berpikir begitu. Kita justru saling menguntungkan satu sama lain. Yang Mulia bisa kembali muda, sedangkan aku mendapat kekuasaan penuh. Bukankah begitu lebih bagus?”“Hmph!”Sang Ratu sudah malas membicarakan ini. Namun bagi Fred itu tidak masalah. Selama semua berjalan sesuai dengan rencananya, apa yang ingin dia capai sebentar lagi akan berhasil. Tidak ada lagi seorang pun yang bisa menghentikannya. Di saat itu pula dari luar Fred mendengar suara lirih yang memanggilnya.“Pak Fred!”“Ada apa?”Sebenarnya Fred sedikit kesal karena dia sudah berpesan untuk jangan mengganggu kecuali ada hal penting. Namun lagi-lagi yang datang adalah mereka. Fred masih lebih suka dengan si cacat yang menjadi bos Rainie dan Shane dulu. Meski cacat secara fisik, dia cukup pintar dan banyak membantu Fred. Sayang sekali dia sudah tidak ada …. Tanpa berpikir panjang, Fred melihat di tangan orang itu ada sebuah botol kecil seperti botol parfum yang dijual di luar sana. Perbedaannya, cairan
“Apa lagi ini?”Dalam berkas yang berisikan surat wasiat tersebut tertulis jelas bahwa sang Ratu mengetahui kesehatannya yang makin menurun dan sudah dekat ajalnya, karena itu selagi masih sadar, sang Ratu dengan sukarela menyerahkan posisinya kepada keturunannya, dan Fred diberikan kepercayaan penuh untuk menjadi penasihat mereka.“Kamu masih berani mengaku nggak mau merebut posisiku?! cucuku usianya baru empat tahun, tahu apa merea? Lagi pula bukannya menurunkan ke anakku, tapi malah langsung ke cucuku. Orang waras pasti sudah tahu apa maksudnya ini.”“Nggak juga, cucu Yang Mulia sangat pintar dan punya bakat untuk jadi penguasa yang baik. Saya cuma bertugas memberi nasihat, tapi pada akhirnya kekuasaan tertinggi tetap jatuh kepada mereka. Terkait masalah pewaris, apa Yang Mulia masih nggak sadar juga seperti apa mereka? Mereka sama sekali nggak cocok untuk jadi penguasa!”“Fred, kenapa baru sekarang aku sadar kalau ternyata ambisimu setinggi itu, ya?”“Bukan, Yang Mulia. Yang Mulia
Ketik sang Ratu tersadar, dia sudah berada di atas kasur. Dia berbaring dengan sangat nyaman ditutupi oleh selimut yang rapi. Di sampingnya ada semacam alat medis yang mengeluarkan suara nyaring. Walau demikian, sang Ratu tidak merasa nyaman.“Fred! Fred!” sahutnya.Mengira tidak akan ada yang datang, tak disangka Fred sendiri yang muncul di hadapannya.“Ada yang bisa dibantu, Yang Mulia?”“Lepasin aku!”“Wah, sayang sekali Yang Mulia, tapi nggak bisa! Eksperimennya sudah mau kita jalankan dua hari lagi. Yang Mulia nggak boleh ke mana-mana sampai dua hari ke depan.”“Eksperimen apaan. Kamu cuma mau membunuhku dan mengambil alih jabatanku, bukan?”“Yang Mulia, saya mana berani melakukan itu. Kalau saya membunuh Yang Mulia, apa saya perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk membangun lab dan semua eksperimen ini? Saya benar-benar berniat baik untuk Yang Mulia, tapi Yang Mulia malah terbuai sama omongan si cewek licik itu dan nggak percaya lagi sama saya. Sayang sekali!” kata Fre
“Aku?” kata Chermiko. “Nggak, aku cuma merasa itu terlalu aneh! Apa pun yang keluar dari mulut cewek gila itu, aku ….”Kata-kata yang hendak Chermiko katakan tersangkut di lehernya saat ditatap oleh Shane. Tadinya dia mau bilang tidak akan menganggap serius apa pun yang Rainie katakan, tetapi setelah dipikir-pikir, dia juga akan berpikir hal yang sama dengan Shane.“Oke, mau dia benar-benar bisa menghilang atau nggak, selama masih ada kemungkinan itu benar sekecil apa pun, kita harus cari tahu!” kata Brandon. Dia tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang patut ditertawakan. Kalau sampai Rainie melarikan diri, maka bahaya terhadap masyarakat akan sangat besar.“Shane, jaga anak-anak!”Brandon pertama-tama langsung menghubungi Edgar agar dia bisa mengerahkan koneksinya untuk mencari Rainie di setiap sudut kota. ***Pintu kamar di mana Ratu sedang tidur siang diketuk sebanyak tiga kali, kemudian pintu itu dibuka begitu saja tanpa seizinnya. Sang Ratu membuka matanya sejenak dan langsung
“Seaneh apa pun ini pasti ada penjelasannya,” kata Brandon. Dia mengamati bantal di atas kasur itu dan menaruhnya kembali, lalu berkata, “Ayo kita keluar dulu sekarang!”Di kamar itu sudah tidak ada orang dan sudah tidak perlu dikunci lagi. Mereka berdua pun satu per satu keluar dan setela mereka kembali ke tempat Shane berada.“Rainie benar-benar menghilang?” tanya Shane.“Iya,” jawab Chermiko menganggu.“Kok bisa? Apa ada orang lain dari organisasi itu yang menolong dia?”“Aku nggak tahu.”Tidak ada satu orang pun di antara mereka yang tahu mengapa Rainie bisa menghilang. Mereka bertiga sama bingungnya karena tidak ada penjelasan yang masuk di akal. Brandon tak banyak bicara, dia mengerutkan keningnya membayangkan kembali ada apa saja yang dia lihat di kamar itu. Dia merasa ada sesuatu yang mengganjal pikirannya, tetapi dia tidak tahu apa itu.Shane, yang entah sedang memikirkan apa, juga tiba-tiba berkata, “Apa mungkin …? Nggak, itu mustahil ….”“Apaan? Apa yang nggak mungkin?” Cher
Chermiko sudah menahannya sebisa mungkin, tetapi suara gemetar bercampur dengan napas terengah-engah tetap saja menakutkan untuk didengar. Saat mendengar itu, Shane langsung terbelalak dan menyahut, “Apa?!”“Rainie … Rainie nggak ada di kamarnya!” kata Chermiko sembari menunjuk ke belakang.“Ngomong yang jelas, kenapa dia bisa nggak ada?” Ucapan ini datang dari belakang, membuat Chermiko kaget dan menoleh, dan menemukan ternyata Brandon sudah ada di belakangnya entah dari kapan.Brandon baru tidur sebentar dan belum lama terbangun. Semua masalah yang mereka alami membuat kualitas tidurnya terganggu. Anak dan istri tidak ada, dan sekarang ditambah lagi dengan sekian banyak masalah serius yang datang tak habis-habis. Bagaimana dia bisa tidur lelap? Apalagi sekarang ada dua bayi yang entah anaknya atau bukan datang membutuhkan penjagaan.Tidur singkat sudah cukup untuk memulihkan energinya, setelah itu Brandon mandi dan mengganti pakaian, lalu turun untuk melihat anak-anaknya, dan ternyat