Share

Kamu Hampir/Menuju Jadi Penghianat?

Aruna langsung melepaskan tanaman stroberi dengan raut wajah kesal.

"Bisa kan bicara baik-baik," keluhnya.

Rasanya Aruna ingin menangis. Padahal sudah biasa dibentak seperti ini. Baik oleh Yuda atau Erland sendiri. Hati Aruna biasanya begitu kuat menerima semuanya.

Tapi, hari ini, berbeda. Aruna benar-benar ingin menangis, hingga Erland menjatuhkan cangkul sembarangan. Segera berjongkok untuk meraih tubuh Aruna dan memeluk.

"Apa aku membuat kamu takut, Sayang?" bisik Erland.

Melihat Aruna yang menangis, para pembantu langsung berhenti dari kegiatan mereka. Meski begitu, mereka sama sekali tidak melirik atau berniat mendengarkan pembicaraan di antaranya dengan Erland.

"Aku hanya ingin menangis."

Saat Aruna ingin mengusap matanya. Erland langsung meraih tangan Aruna. Membuat mata saling tatap satu sama lain.

"Mengusap wajah pun tidak dibolehkan," keluh Aruna masih ingin menangis.

Erland sudah tak merasa cemas lagi. Malah bibir mengulas senyum. Pasalnya, tahu alasan Aruna yang menangis.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status