Share

Anak Minta Ditengok Papanya

Erland menarik napas dengan kesal. Tidak mengira kalau sang istri lebih memilih membahas bisnis dengan Daffa. Ketimbang dengan suami sendiri.

"Jadi, boleh tidak sih?" Nada suara Aruna lebih kencang.

Hanya wanita ini yang berani pada Erland. Hingga membuat beberapa karyawan menoleh, dan saling berbisik pelan. Takut Erland mendengar.

"Iya Sayang boleh." Pada akhirnya Erland hanya bisa menuruti.

Sesuai dugaan Erland, begitu dapat persetujuan. Aruna langsung ceria dan memeluk lengan Erland dengan erat.

Erland yang bekerja di ruang kerja. Sementara Aruna dibawa ke ruang kerja Daffa, letaknya tidak begitu jauh dari ruangan milik Erland.

"Jadi, bisnis apa yang Anda rencanakan, Nyonya. Katakan saja pada saya." Dengan ramah Daffa memulai percakapan.

Aruna menatap Daffa lekat. Dahi kakak iparnya ini sampai mengerut karena heran dengan reaksinya.

"Sebenarnya apa yang terjadi kemarin?"

"Ya? Apa maksud Nyonya?"

Aruna menarik napas. "Semalam Erland bermimpi buruk, dia juga kelihatan cemas dan takut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status