Share

BAB 129 - Tegang (1)

Siang itu, Bambang memarkirkan mobilnya di depan rumah Jelita. Di kursi belakang, terdapat beberapa kantong berisi keperluan bayi - popok, susu formula, dan beberapa makanan untuk Jelita. Meski tidak bisa tinggal bersama, ia tetap berusaha menjalankan kewajibannya sebagai seorang suami dan ayah.

"Assalamualaikum," Bambang mengetuk pintu dengan pelan.

Pintu terbuka, menampakkan wajah Ratna yang tersenyum menyambut. "Waalaikumsalam. Masuk, Bang."

Bambang melangkah masuk sambil membawa kantong-kantong belanjaannya. Di ruang tengah, Jelita sedang menimang Ayu - putri mereka yang baru berusia dua minggu. Mata Bambang berbinar melihat bayinya yang semakin montok.

"Boleh gendong?" tanya Bambang hati-hati.

Jelita mengangguk, perlahan menyerahkan Ayu ke pelukan ayahnya. Bambang mengambil posisi duduk di sofa, matanya tak lepas dari wajah mungil putrinya.

"Makin mirip kamu, Jel," ujar Bambang lembut. "Tapi hidungnya... persis kayak aku."

Jelita tersenyum tipis. Ada rasa haru yang menggelayut di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status