Share

Part 62. Kemarahan Praba

“Kenapa kamu menerimanya, Sinar?” Praba menyahut cepat dengan mata memerah marah. “Kamu bisa menolak!”

“Mungkin karena aku baik hati, jadi aku nggak bisa menolak.” Sinar tampak tidak peduli dan terlihat abai.

Kesal, Praba menarik Sinar agar mereka keluar dari dapur dan mengetuk pintu kamar ibunya. Rasa kesalnya tidak bisa lagi dibendung. Dia baru saja pulang dari kantor dan melihat Sinar dijadikan ‘budak’ oleh ibunya.

Tangannya mendapatkan luka dari cipratan minyak panas. Bekas piring dan gelas kotor menumpuk, dan lebih parah lagi, Sinar benar-benar hanya bekerja seorang diri.

Katakanlah dia tak mencintai gadis itu dan bisa saja dia mengabaikan hal tersebut, tetapi Praba sudah bertekad untuk memperlakukan Sinar dengan baik.

“Kamu kenapa teriak-teriak begitu, Praba?”

Cindy keluar dari kamar sudah segar sehabis mandi. Perempuan itu melirik Sinar yang berdiri di samping putranya, tetapi hanya sebentar karena dia segera kembali menggeser tatapannya pada Praba.

“Mama sengaja, ‘kan?” tanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status