"Sama dari mananya? Kami sangat jauh berbeda, Angga itu laki-laki dan saya wanita," sahut Jihan sambil menatap wajah Adita.
Adita menepuk keningnya, karena istri sang-Bos benar-benar sangat mengesalkan. Kemudian dia bergegas pergi mengerjakan tugas agar segera selesai, sebab berkas yang harus disalin begitu banyak.Sedangkan Jihan kembali mengerjakan tugas sambil mengirimkan pesan singkat kepada Salsa, agar menjaga Jibran dengan sangat teliti saat ia tidak berada di rumah, sebab benar-benar sangat khawatir akan sang putra.Setelah itu, Jihan mengirimkan pesan kepada Angga agar pria itu beristirahat dengan cukup dan segera menyelesaikan pekerjaan agar cepat kembali.Namun, bukannya membalas pesannya Angga mala mem video call dirinya, ia tidak ingin menolak dan menjawab panggilan video tersebut.Jihan: Apakah itu kantor tuan Abraham?Angga: Benar, sekarang aku ada di kantor Abraham dan tadi bertemu dengan Azizah yang dijodohkan oSatu minggu kemudian …Hari ini Angga akan kembali ke kota A dan pagi ini Iya berpamitan kepada Abraham di kantor pria itu, dia juga membawa oleh-oleh untuk Azizah sebab beberapa hari ini mereka lumayan dekat.Karena dirinya sering datang ke kantor Abraham untuk membantu pria itu menyelesaikan berkas kerja sama mereka."Kenapa kamu tidak memberikan kado ini langsung kepada Azizah?" tanya Abraham."Bukan tidak mau Mas, pagi ini aku harus kembali sedangkan dia masih ada di sekolah. Jadi aku titipkan saja sama kamu ya," jawab Angga pelan.Abraham sedikit bingung akan jawaban dari Angga, karena pria itu bisa saja kembali siang hari atau sore hari. Namun, Angga tetap ngotot ingin pulang sekarang juga karena pekerjaannya sudah selesai."Lagian juga aku bakalan dua minggu sekali pulang Mas, jadi sudah pasti akan bertemu lagi dengannya, 'kan?" jelas Angga."Ya sudah kalau begitu, kamu hati-hati di jalan ya!" pesan Abraham lembut
Jihan langsung melempar buket bunga yang diberikan oleh Angga, sebab sudah sangat menggodanya. Membuat pria itu tertawa dan kembali mengambil buket yang sudah terjatuh kemudian memberikan kepada wanita Tersebut."Itu hanya bercanda Jihan, kenapa kamu serius menanggapinya?" tanya Angga agar mencairkan suasana. Padahal, semua yang dikatakan benar adanya tidak ada bercanda."Bukan begitu, tadi saya hanya terkejut saja," sahut Jihan.Kemudian Jihan bertanya apakah keadaan Abraham benar-benar sangat baik saat dirinya pergi selama ini, dan Angga menjawab kalau pria itu baik-baik saja.Bahkan, terlihat jauh lebih bahagia sekarang ketimbang dulu, karena perusahaannya mengalami peningkatan yang luar biasa. Bahkan, pria itu bingung banyaknya proyek yang harus dikerjakan."Baguslah kalau begitu, setidaknya dia bahagia bersama dengan istrinya tanpa memikirkan kami berdua," gumam Jihan lirih."Hey! Tapi, kamu sendiri yang meminta ag
Salsa sangat terkejut, karena selama dua bulan bekerja dengan Jihan. Wanita itu sama sekali tidak pernah berkata kasar, dan sekarang membentaknya. Bahkan, Angga juga terkejut.Kemudian, datang menghampiri Jihan. Sedangkan semua tamu undangan langsung pergi dari sana. Sebab, berpikir ada masalah yang besar."Maaf Bu," ucap Salsa pelan, sambil memungut ponselnya yang sudah retak."Jihan, kenapa semarah ini? Apa yang terjadi?" tanya Angga pelan sambil menggendong Jibran.Belum sempat Jihan menjawab, Salsa pergi dari sana dengan berlari dan mengemasi semua barangnya. Sebab, dia akan berhenti bekerja, karena hatinya sangat sakit diperlakukan seperti tadi oleh Jihan."Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Angga pelan sambil memberikan air minum untuk Jihan. Agar wanita itu tenang.Jihan menceritakan semua, membuat Angga terkejut dan mengatakan kalau Jihan seharusnya bisa lebih sabar lagi. Namun, wanita itu juga tidak tahu bisa kalut dalam emosinya tadi.Pada saat itu juga Salsa membawa tas be
Salsa dan Seem langsung menoleh keluar, karena ada yang memanggil Salsa dan melihat seorang wanita yang menutupi wajah terdengar suaranya sangat familiar sekali di telinga pria itu. Namun, dia tidak yakin sebab tidak melihat wajah wanita itu."Siapa dia?" tanya Seem sambil menatap ke arah Salsa."Itulah istrinya pak Angga," jawab Salsa pelan sambil turun dari mobil.Seem hanya melihat wanita yang menutup wajah itu dari jauh. Sebab dia tidak ingin turun dan Salsa berpikiran bukan-bukan. Namun, ia sedikit mencurigai wanita itu yang diakui oleh Angga adalah istrinya.Setelah kedua wanita itu pergi dia langsung bergegas pergi dari sana. Sebab esok dia harus kembali ke kota asal. Kemudian Seem menelepon Abraham ingin bertanya apakah Angga sudah menikah atau belum. Karena seingatnya pria itu tidak pernah mengirimkan undangan pernikahan untuk perusahaan Salim Wijaya? Abraham: Ada apa Seem kamu menelpon?Seem: Anda, 'kan dekat sekali d
Seem terdiam dengan jawaban Abraham, karena ia tidak akan bertanya lagi kepada pria itu dan akan mencari kebenaran itu sendiri. Sebab, sang-Bos benar-benar sangat menyebalkan."Lagi pula untuk apa mau mengurusi hal seperti itu? Sebaiknya kita pergi saja meeting sebentar lagi akan dimulai," ujar Abraham sambil bergegas pergi dari sana.Seem mengikuti pria itu menuju ruang meeting, kemudian duduk di samping pria itu dan mulai melakukan presentasi.Setelah semuanya selesai Seem mengatakan jika dia tidak ingin pergi lagi ke kota A, saat acara meeting besar-besaran mereka diadakan empat bulan mendatang. Sebab, ia ada urusan yang lebih penting masalah pribadinya."Lagi pula siapa yang menyuruh kamu datang ke sana saat meeting besar itu? Hanya saya yang datang, sebab tidak boleh diwakilkan oleh siapa pun," jelas Abraham."Mana tahu Anda lebih mementingkan mengurus Mikhaela, ketimbang meeting dan meminta aku untuk mewakilimu," sahut Seem.
Jihan menyadari jika dia sudah salah bicara, sebab menyebut Angga dengan sebutan Abraham. Kemudian dia bergegas pergi dari sana membawa Jibran ikut dengannya dan disusul oleh pria itu.Sedangkan Salsa hanya diam dia tidak mau ikut campur dalam urusan sang majikan, karena tugasnya di sini hanyalah menjaga Jibran dan ia kembali melanjutkan aktivitasnya menghubungi saya yang tidak bisa dihubungi sejak tadi.Angga memegang tangan Jihan, kemudian wanita itu berhenti dan mereka duduk di bawah pohon rindang saling bertatapan."Kenapa harus berlari, bukankah aku tidak marah jika kamu menyebut nama Abraham karena dia itu masih suamimu?" tanya Angga lembu.t"Maaf ya Ngga, saya sudah salah menyebut nama tadi, karena yang ada dalam pikiran saya adalah tuan Abraham saat ini," terang Jihan lembut.Angga memaklumi Jihan menyebut dirinya dengan Abraham. Sebab, ia tahu wanita itu masih memikirkan sang suami yang berada jauh dengannya.Sedang
Jihan dan Angga menghampiri Salsa. Kemudian, mengambil sang anak dan bertanya mengapa gadis itu berteriak."Iya Salsa, jelaskan kenapa kamu berteriak?" tanya Angga pelan.Salsa menjelaskan kalau salah satu teman Seem ada yang membalas chat darinya. Kemudian, mengirimkan sebuah foto jika pria itu tengah bertunangan dengan seorang gadis cantik yang dikenali oleh Angga."Bukankah aku sudah pernah mengatakan dia memiliki kasih, dan sangat yakin jika dia itu memang benar tidak mencintaimu," ucap Angga pelan.Salsa bersedih. Kemudian, dia berlari masuk ke dalam kamar dan disusul oleh Jihan. Karena, ingin menidurkan di dalam kamar seorang anak sebab sudah tertidur, sedangkan Angga masih di sana dan mengobrol dengan para tamu undangan.Di dalam kamar, Jihan menghampiri Selasa yang tengah menangis terus sebab gadis itu sedih sekali pacarnya yang ia sayang telah bertunangan dengan wanita lain."Salsa kamu tidak boleh sedih seperti itu, jik
"Ada apa Tuan Seem?" tanya Azizah pelan.Seem mengelengkan kepala. Karena, dia tidak mungkin memberitahu Azizah masalah yang ia ketahui ini, saat melihat postingan di akun Instagram Salsa terlihat Jihan dan juga Angga dengan menggendong bayi yang mirip sekali dengan Abraham.Seem tidak percaya kalau Angga selama ini menusuk Abraham dengan dalam. Namun, dia sama sekali yang ingin berbicara pada sang-Bos. Sebab, beberapa hari lagi Abraham sendiri yang akan datang ke kota A dan semoga saja semua bisa terbongkar pikirnya begitu.'Ternyata semua benar dugaanku, kalau Jihan itu ada bersama dengan Angga. Selama ini dia sudah menusuk Abraham dengan sangat dalam,' batin Seema tak percaya dengan kenyataan ini.Seem ingin mengirimkan foto itu kepada Mikhaela. Namun, diurungkan olehnya. Sebab, sang majikan sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Bahkan, menggerakkan tangan pun sudah sangat sulit apa lagi harus melihat fotonya kirimkan melalui WhatsApp.