Salsa dan Seem langsung menoleh keluar, karena ada yang memanggil Salsa dan melihat seorang wanita yang menutupi wajah terdengar suaranya sangat familiar sekali di telinga pria itu. Namun, dia tidak yakin sebab tidak melihat wajah wanita itu."Siapa dia?" tanya Seem sambil menatap ke arah Salsa."Itulah istrinya pak Angga," jawab Salsa pelan sambil turun dari mobil.Seem hanya melihat wanita yang menutup wajah itu dari jauh. Sebab dia tidak ingin turun dan Salsa berpikiran bukan-bukan. Namun, ia sedikit mencurigai wanita itu yang diakui oleh Angga adalah istrinya.Setelah kedua wanita itu pergi dia langsung bergegas pergi dari sana. Sebab esok dia harus kembali ke kota asal. Kemudian Seem menelepon Abraham ingin bertanya apakah Angga sudah menikah atau belum. Karena seingatnya pria itu tidak pernah mengirimkan undangan pernikahan untuk perusahaan Salim Wijaya? Abraham: Ada apa Seem kamu menelpon?Seem: Anda, 'kan dekat sekali d
Seem terdiam dengan jawaban Abraham, karena ia tidak akan bertanya lagi kepada pria itu dan akan mencari kebenaran itu sendiri. Sebab, sang-Bos benar-benar sangat menyebalkan."Lagi pula untuk apa mau mengurusi hal seperti itu? Sebaiknya kita pergi saja meeting sebentar lagi akan dimulai," ujar Abraham sambil bergegas pergi dari sana.Seem mengikuti pria itu menuju ruang meeting, kemudian duduk di samping pria itu dan mulai melakukan presentasi.Setelah semuanya selesai Seem mengatakan jika dia tidak ingin pergi lagi ke kota A, saat acara meeting besar-besaran mereka diadakan empat bulan mendatang. Sebab, ia ada urusan yang lebih penting masalah pribadinya."Lagi pula siapa yang menyuruh kamu datang ke sana saat meeting besar itu? Hanya saya yang datang, sebab tidak boleh diwakilkan oleh siapa pun," jelas Abraham."Mana tahu Anda lebih mementingkan mengurus Mikhaela, ketimbang meeting dan meminta aku untuk mewakilimu," sahut Seem.
Jihan menyadari jika dia sudah salah bicara, sebab menyebut Angga dengan sebutan Abraham. Kemudian dia bergegas pergi dari sana membawa Jibran ikut dengannya dan disusul oleh pria itu.Sedangkan Salsa hanya diam dia tidak mau ikut campur dalam urusan sang majikan, karena tugasnya di sini hanyalah menjaga Jibran dan ia kembali melanjutkan aktivitasnya menghubungi saya yang tidak bisa dihubungi sejak tadi.Angga memegang tangan Jihan, kemudian wanita itu berhenti dan mereka duduk di bawah pohon rindang saling bertatapan."Kenapa harus berlari, bukankah aku tidak marah jika kamu menyebut nama Abraham karena dia itu masih suamimu?" tanya Angga lembu.t"Maaf ya Ngga, saya sudah salah menyebut nama tadi, karena yang ada dalam pikiran saya adalah tuan Abraham saat ini," terang Jihan lembut.Angga memaklumi Jihan menyebut dirinya dengan Abraham. Sebab, ia tahu wanita itu masih memikirkan sang suami yang berada jauh dengannya.Sedang
Jihan dan Angga menghampiri Salsa. Kemudian, mengambil sang anak dan bertanya mengapa gadis itu berteriak."Iya Salsa, jelaskan kenapa kamu berteriak?" tanya Angga pelan.Salsa menjelaskan kalau salah satu teman Seem ada yang membalas chat darinya. Kemudian, mengirimkan sebuah foto jika pria itu tengah bertunangan dengan seorang gadis cantik yang dikenali oleh Angga."Bukankah aku sudah pernah mengatakan dia memiliki kasih, dan sangat yakin jika dia itu memang benar tidak mencintaimu," ucap Angga pelan.Salsa bersedih. Kemudian, dia berlari masuk ke dalam kamar dan disusul oleh Jihan. Karena, ingin menidurkan di dalam kamar seorang anak sebab sudah tertidur, sedangkan Angga masih di sana dan mengobrol dengan para tamu undangan.Di dalam kamar, Jihan menghampiri Selasa yang tengah menangis terus sebab gadis itu sedih sekali pacarnya yang ia sayang telah bertunangan dengan wanita lain."Salsa kamu tidak boleh sedih seperti itu, jik
"Ada apa Tuan Seem?" tanya Azizah pelan.Seem mengelengkan kepala. Karena, dia tidak mungkin memberitahu Azizah masalah yang ia ketahui ini, saat melihat postingan di akun Instagram Salsa terlihat Jihan dan juga Angga dengan menggendong bayi yang mirip sekali dengan Abraham.Seem tidak percaya kalau Angga selama ini menusuk Abraham dengan dalam. Namun, dia sama sekali yang ingin berbicara pada sang-Bos. Sebab, beberapa hari lagi Abraham sendiri yang akan datang ke kota A dan semoga saja semua bisa terbongkar pikirnya begitu.'Ternyata semua benar dugaanku, kalau Jihan itu ada bersama dengan Angga. Selama ini dia sudah menusuk Abraham dengan sangat dalam,' batin Seema tak percaya dengan kenyataan ini.Seem ingin mengirimkan foto itu kepada Mikhaela. Namun, diurungkan olehnya. Sebab, sang majikan sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Bahkan, menggerakkan tangan pun sudah sangat sulit apa lagi harus melihat fotonya kirimkan melalui WhatsApp.
Abraham langsung berlari menghampiri Jihan. Kemudian, memeluk wanita itu dengan erat dan menciumnya dengan bertubi-tubi. Sebab, merasakan rindu yang sangat dalam kepada sang istri yang sudah satu tahun ini berpisah dengannya.Jihan menangis tersedu-sedu rasa dada yang sesak saat dipeluk dengan Abraham seperti ini. Jujur ia sangat merindukan sama suami yang sangat tersiksa selama satu tahun ini menggenggam rindu.Sedangkan Angga dan Salsa hanya dia melihat mereka berdua. Karena, gadis itu tidak mengetahui hubungan apa yang dimiliki oleh Jihan dan kakaknya Angga pikir dia."Jihan saya sangat merindukanmu dan anak kita di mana dia? Kenapa kalian pergi meninggalkan saya sendirian. Apa kalian tidak memikirkan perasaan saya," ucap Abraham dalam isak nangisnya.Salsa sangat terkejut dengan apa yang diucapkan oleh Abraham. Karena, setahunya Angga adalah suami Jihan dan Jibran adalah anak mereka berdua. Namun, mereka itu mengatakan Jibran itu adalah anakny
Abram terus menciumi putranya dan memeluk Jibran dengan sangat lembut. Herannya bayi itu sama sekali tidak menangis dan malah senang berada di dekapan sang papa.Pada saat itu juga Salsa mengobati tangan Abraham yang sudah terluka cukup parah, akibat memukuli tembok tadi. Sedangkan, Jihan mengobati Angga yang terluka akibat pukulan sang suami.Bahkan, wajah Angga sampai babak belur dan memar semua akibat sang suami. Setelah selesai dia menghampiri Abraham dan ingin mengambil Jibran. Namun, sama sekali tidak mau dan terus menangis."Nak ayo sama mama," ucap Jihan pelan sambil terus membujuk sang anak. Namun, Jibran sama sekali tidak mau."Sudahlah Jihan, biarkan dia bersamaku lagi pula dia sudah bersamamu selama enam bulan ini bukan? Jadi, kamu sudah puas bersamanya. Sedangkan saya baru hari ini bertemu dengannya," ucap Abraham datar.Jihan langsung bergegas pergi dari sana. Kemudian, duduk di tempatnya semula sambil terus menatap ke arah
Semua menatap ke arah Jihan. Karena, wanita itu mengatakan Jibran adalah anaknya . Padahal, yang mereka tahu wanita itu adalah istri Angga yang menjadi CEO Jingga Group."Maksudnya ini bagaimana? Kami tidak mengerti?" tanya salah satu rekan bisnis Angga dan Abraham."Ceritanya nanti saja ya Pak, mumpung anak saya lagi tidur sebaiknya kita lanjutkan meeting ini sambil menunggu pak Dirga," ucap Abraham pelan.Mereka semua langsung duduk di bangku masing-masing dan Abraham duduk di bangkunya sambil terus menggendong Jibran yang tidur. Padahal, Jihan sudah mengatakan bahwa anaknya itu diberikan saja kepada Salsa. Namun, pria itu tidak sama sekali tidak menggubris ucapan suami istri.Sebab, dia masih sangat marah. Karena, Jihan sangat berubah padanya. Bahkan, bersikap ingin memisahkan dia dari sang anak.Setelah selesai meeting mereka tidak sempat menjelaskan. Karena, Jibran sudah menangis ingin meminum asi. Jadi, Abraham pun pergi dari s