Share

Mendekati Pernikahan

Penulis: CacaCici
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Karena pernikahan Samantha dan Jabier, Zayyan ke Italia dengan Kina serta putrinya. Seluruh keluarga Azam juga ke sana, untuk menghadiri pernikahan Jabier.

Tiba di mansion keluarga Jabier, Zayyan langsung membawa istrinya ke kamarnya–kamar yang biasa Zayyan tempati apabila berkunjung ke rumah sepupu sekaligus sahabatnya tersebut.

"Apa kepalamu sakit, Kitten?" tanya Zayyan pada Kina, yang saat ini berbaring di ranjang.

Kina menggelengkan kepala, tersenyum tipis pada suaminya. "Aku tidak apa-apa kok, Mas. Aku baik-baik saja," jawab Kina.

Zayyan mendekat ke arah istrinya. Dia duduk di sebelah Kina, mencium kening Kina secara lekat lalu mengusap pucuk kepala sang istri. "Butuh sesuatu, Kitten?"

Kina kembali menggelengkan kepala. "Tidak, Mas Zay."

"Hum." Zayyan berdehem singkat, berniat mencium bibir istrinya akan tetapi tiba-tiba suara anak kecil menyahut.

"Kasihannya Kenna. Ada tetapi tidak dianggap," celetuk Zana, bertopang dagu–duduk di sofa sembari menatap orangtuanya yang seda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Rismawaty Butar Butar
kenna iseng bngt iy sama mommy ny...... tetep d tunggu Thor update ny ...
goodnovel comment avatar
Endang Sulistyowat
menunggu dg setia thor...
goodnovel comment avatar
Sheila Pulungan
jadi hari ini juga cuma 1 Bab..? T_T
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   Sudah Biasa

    "Ganti sekarang juga," peringat Jabier, mendekat ke arah Samantha lalu mendorong perempuan itu untuk masuk ke dalam kamar. Dia juga ikut masuk, berniat akan memilih pakaian yang baik dan benar untuk Samantha. Sebelumnya Samantha terbiasa memakai pakaian seperti ini. Akan tetapi karena Jabier baru melarang karena perempuan ini sudah resmi menjadi calon istri. Lusa mereka akan menikah, Jabier merasa memiliki hak atas tubuh Samantha. "Tuan, aku akan mengganti pakaianku. Tetapi keluarlah lebih dahulu," pinta Samantha dengan nada baik dan lembut. Dia sangat memahami Jabier, pria keras yang sangat mudah kesal pada orang lain. Jabier berdecak, tanpa mendengar ucapan Samantha, dia berjalan ke lemari perempuan itu. Dia mengacak pakaian, mencari baju yang menurutnya tepat untuk istrinya. Samantha menghela napas, memilih membiarkan Jabier dengan tingkah menyebalkannya. Daripada Samantha menegur, bisa-bisa Jabier semakin mengacak lemarinya. "Pakai ini," ucap Jabier, menyerahkan sebuah dr

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   Pengkhianat Cilik

    "Mas Zayyan memangnya nyaman kerja di sini? Aku dan Zana berisik padalah," ucap Kina, menatap ragu ke arah suaminya yang bekerja di ruang keluarga. Pria itu terlihat serius, padahal Kina dan Zana sudah sengaja menimbulkan kebisingan supaya Zayyan terganggu. "Humm." Zayyan berdehem singkat, menoleh sejenak pada istrinya lalu kembali fokus pada pekerjaannya. "Tolong buatkan aku kopi, Kitten.""Hu'um." Kina segera beranjak ke dapur untuk membuatkan kopi pada istrinya. Jika Zayyan sudah meminta kopi, berarti Zayyan ingin bekerja di ruang kerjanya. Yes! Akhirnya Kina bisa keluar dengan putrinya. Karena dengan bekerja di ruangannya, Zayyan akan lupa pada semuanya–hanya fokus pada pekerjaan saja. Namun, saat Kina kembali ke tempat tadi untuk mengantar kopi Zayyan, suaminya dan putrinya sudah tak ada di sana. Kina meletakkan kopi di meja kalu mengambil sebuah note yang ditempel di kening boneka Zana. [Daddy mengajak Nana membeli peralatan sek

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   Kelahiran Putra dari Pewaris

    --Beberapa bulan kemudian--Genggaman tangan Zayyan begitu erat pada Kina, membuat Kina menoleh pada suaminya. Kina menatap raut muka khawatir Zayyan, terlihat begitu kentara sekali. Bukan hanya itu, Kina juga merasakan tangan suaminya yang dingin serta gemetar. 'Ini-- dia yang ngelahirin atau aku sih?' batin Kina, masih mendongak ke arah suaminya yang terlihat sangat pucat–takut dan penuh perasaan khawatir. "Ayo, Bu, dorong lagi yah, Bu." Dokter perempuan yang menangani persalinan Kina, memberikan arahan. Kina dengan santai dan tenang menganggukkan kepala, mengikuti perkataan sang dokter. Ketika Kina berusaha mendorong perutnya agar bayi di sana bisa keluar, genggaman suaminya terasa semakin kencang. Diam-diam Kina melirik suaminya, memperhatikan Zayyan yang sudah gemetar seluruh tubuhnya. Sayup, Kina juga dapat melihat mata Zayyan yang memerah dan berair. 'Kalau aku batal ngelahirin boleh nggak sih? Kasihan nih Bapak anakku. Belum apa-apa udah mau nangis.' batin Kina. "Mas Zay

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   Ketika Khawatir

    "Kemarin Mbak Sinta minta yang full Payet atau polos, Nur?" tanya Kina pada asistennya. Asisten tersebut menggelengkan kepala sembari menampilkan raut muka bingung serta gugup, membuat Kina menghela nafas lalu memijit pelipis. Kina meraih handphone kemudian menghubungi klien-nya tersebut. Asisten Kina tersebut sangat tidak becus, tetapi sampai sekarang Kina masih sabar. Meskipun sudah ada niat untuk memecatnya. Sudah satu tahun lebih berlalu dari saat Kina melahirkan. Dia menikmati hidup meskipun kadang ada perasaan yang membuat Kina merasa kehilangan. Tiga bulan setelah melahirkan, Zayyan mengabulkan keinginan Kina untuk menjadi seorang desainer. Pria itu membantu Kina dan mendukung secara maksimal. Sekarang Kina punya butik dan namanya sudah terkenal di kota ini, bahkan ke kota lain. Kina khusus mendesain baju pengantin, karena jika dia mengambil banyak dia takut tak fokus pada anak-anaknya. Setelah berbicara pada klien tersebut,

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   Ketampanan Majikanku

    [Hai, Kin. Ini aku, Agus][Dapat nomormu dari Bintang. Tadi aku melihatmu ke restoran Bintang, tetapi aku takut menyapa. Sumpah! Kamu cantik sekali, jadi tak pede kalau menyapa. Hehehe …][Oh iya. Gimana kabarnya, Kin?]Zayyan menatap kesal pada layar HP istrinya, meletakkan kembali ponsel istrinya di atas nakas. Seperti yang Zayyan katakan sebelumnya, dia sedang tidak percaya diri. Kina semakin cantik dan bersinar selama setahun terakhir ini. Sedangkan Zayyan, dia merasa semakin tak ada waktu dengan Kina. Zayyan sangat sibuk, sering keluar negeri untuk mengurus bisnis keluarga. Dia sering meninggalkan anak istrinya, mungkin akan membuat Kina merasa tak diperhatikan. Kina sendiri, dia memang sibuk dengan pekerjaannya. Akan tetapi Zayyan cukup salut pada istrinya yang bisa membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga. Walau akhir-akhir ini Kina memang diliputi kesibukan. Itu yang membuat Zayyan tidak percaya diri. Kesibukannya menyita banyak waktu, bagaimana jika istrinya merasa kuran

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   Adanya Keraguan

    Setelah mendapat izin dari Zayyan, Kina akhirnya ke acara reunian tersebut yang diadakan di sebuah hotel. Kina datang bersama Bintang. "Wow, couple goals kita ternyata masih bersama sampai sekarang," seru teman-teman mereka, hanya dibalas senyuman oleh Kina. Kina dan Bintang bergabung dengan teman-teman mereka–mengobrol dan berbicara bersama. Karena ingin ke toilet, Kina izin ke sana dan setelah kembali ke toilet Kina tak sengaja menabrak seseorang. "Maaf, aku nggak sengaja," ucap Kina pada orang tersebut. "Iya, tidak ap …- Kina?" Kina langsung mendongak, memusatkan atensi pada sosok yang ia tabrak tersebut. "Astaga, kamu … Agus?" Kina melototkan mata lebar, menatap penampilan orang yang ia tabrak tersebut dari atas hingga bawah. "I--ini kamu?" Agus tersenyum tipis, memangut pelan pada Kina. "Senang bertemu denganmu, Cantik," sapa Agus, mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan Kina

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   Memulai dengan Taktik Halus

    "Eih, kuku Zeeshan mulai panjang. Besok Kakak bersihkan yah," ucap Desi, sengaja sok perhatian supaya tuannya salut padanya. Bukankah dari rasa salut bisa berubah menjadi rasa suka? Zeeshan menganggukkan kepala, buru-buru bangun dari kasur. "Yeii … Mimi uyang," seru Zeeshan bersemangat, berlari ke arah sang mommy yang sudah ada dalam kamarnya. "Hai, Tampan Mommy," sapa Kina, tersenyum lebar ke arah putranya yang ternyata belum tidur. Deg'Desi menoleh cepat ke arah belakang, wajahnya seketika dipenuhi ekspresi kecewa. Sial! 'Ck, kenapa Nyonya sih? Tuan mana?!' batinnya. "Desi, kamu bisa istirahat. Zeeshan biar aku yang tidurin," ucap Kina, "terimakasih yah sebelumnya sudah menjaga Zeeshan.""I-iya, Nyonya." Desi tersenyum palsu kemudian keluar dari kamar majikannya. Sedangkan Kina, dia mengendong putranya lalu membawa Zeeshan ke dalam kamar. Kina sangat lelah, jadi dia akan membawa Zeeshan tidur dengannya

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   Renggang

    "Kalau aku kepilih dan menang, nanti aku traktir kamu deh," ucap Kina yang saat ini sedang berada di restoran milik Bintang–lebih tepatnya di ruangan khusus milik Bintang. Pria dihadapannya tersebut mendengus kasar. "Semerdekamu, Kin," jawabnya sembari melempar pulpen ke arah Kina. "Bisa terang-terangan kenapa harus lewat begini?" "Hehehe … biar seru ajah." Kina cengengesan. "Oh iya, kamu belum minta maaf sama Agus? Nggak boleh gitu lah, Bin. Kita kan berteman, apalagi dia anak rantau. Lagian kamu kan …-" Kina memicingkan mata, senyum misterius ke arah Bintang–membuat perempuan itu lagi-lagi mendengus padanya. "Ck." Bintang berdecak pelan, "lihat dia saja, aku tak enak, Kin. Tidak berani," ucap Bintang. "Apanya yang tak enak?! Memarahinya kamu enak, berani, Heh?!" Kina berkata setengah kesal pada Bintang. "Ini … dia masuk kerja kan? Kamu minta maaf gih." "Nanti saja lah." Bintang menghela napas pelan, meraih telepon genggam untuk menelpon seseorang. Dia meminta minuman segar

Bab terbaru

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 67–Tamat

    "Seru nggak tadi mainnya sama Kak Kendrick?" tanya Zana pada putranya, mendapat anggukan dari putranya tersebut. "Selu." Abizard menjawab dengan cepat, "tapi sekalang Abi mengantuk, Mom. Abi ingin tidul." Abizard memeluk leher mommynya lalu menyenderkan kepala ke pundak sang mommy. "Hu'um. Kita sudah di rumah dan bentar lagi kita sampai ke kamar," ucap Zana, menggendong putranya. Dia tersenyum lembut, mengingat masa indah saat mengandung putranya. Ebrahim– suaminya, dulu sering muntah-muntah saat Zana mengandung Abizard. Saat melahirkan, Ebrahim menangis karena terharu. Suaminya begitu bahagia, terus mengungkapkan kata cinta pada Zana. Senyuman Zana lebih lebar saat mengingat kebaikan suaminya yang bersedia ikut menjaga Abizard. Meskipun Ebrahim sudah lelah dari kantor, malam butuh tidur, tetapi semisal Abizard terbangun di malam hari, Ebrahim bersedia menjaga putra mereka. Ebrahim bukan hanya suami yang baik, tetapi dia juga ayah yang sangat baik. Yah, walau suaminya itu semakin

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 65– Bertemu Junior

    ---Empat tahun kemudian--- "Weiiih, itu anak siapa? Tampan sekali. Ya ampun!!" pekik seorang perempuan, berlari kecil ke arah Alana untuk menghampiri anak laki-laki yang terlihat tampan dan menggemaskan tersebut. Ketika anak itu tersenyum manis padanya, perempuan cantik itu semakin dibuat meleleh. "Aaaa … tampan sekali, dan … sangat manis. Murah senyum yah," ucap Kanza, mengusap pucuk kepala anak kecil yang ia tebak berusia tiga tahun atau empat tahun tersebut. "Alan, ini anak siapa?" tanyanya kembali. Mereka semua habis foto keluarga, kemudian acara lanjut dengan makan bersama–kediaman Azam. Tadi, anak ini tak ada. Oleh sebab itu Kanza terus bertanya-tanya siapa anak kecil tampan yang menggemaskan ini. "Abizard Mahendra, putranya Kak Ebrahim dan …-" jawab Alana tetapi dipotong cepat oleh Kanza. "Hah? Kak Ebrahim sudah menikah? I--ini anak dia?" kaget Kanza yang tak tahu jika Ebrahim, kakak dari sahabatnya ini telah menikah. Kanza adalah istri Razie dan mereka sudah punya

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 64–Menuju Ending

    Hari ini adalah hari kelulusan Zeeshan. Akan tetapi karena orangtuanya sudah kembali ke Paris–setelah sehabis pesta ulang tahun pernikahan Gabriel dan Satiya, maka Zana dan Ebrahim lah yang menjadi perwakilan untuk menghadiri acara perpisahan tersebut. Ebrahim sebenarnya tak ingin Zana keluar rumah karena takut Zana bertemu dengan Jaki–sepupu jauh Zana yang suka pada Zana, saat di pesta ulang tahun pernikahan Gabriel. Ebrahim semakin posesif pada istrinya, dia sangat menggilai Zana. Namun, ini adalah hari penting adik istrinya, mau tak mau Ebrahim harus mengizinkan. "Awas saja jika matamu jelalatan," peringat Ebrahim, menggandeng erat tangan istinya. Mereka berjalan menuju aula, tempat kelulusan dilaksanakan. Zana menatap suaminya cemberut, mendengkus setelahnya. 'Setelah pulang dari pesta, Kak Ebrahim semakin galak. Dia sangat suka mengurungku dan lebih pengekang. Ck, nggak asik sekali.' batin Zana, menganggukkan kepala lesu secara pelan. Setelah sampai di tempat, Zana dan Ebrah

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 63–Api Cemburu dan Lelehan Lava

    "Lah." Zana menganga kaget, syok melihat Ebrahim ada di sana. Dia mengerjapkan mata kemudian segera bangkit, menghampiri suaminya. Namun, tindakannya tersebut ia urungkan karena banyak sepupunya yang laki-laki ada di sana. Sejujurnya Zana sedikit tak suka bertemu para keluarganya. "Kenapa tidak jadi menemui Kak Ebra?" tanya Kina, sudah berada di sebelah putrinya–ikut menatap kemana arah mata putrinya melihat. Kina dan Zayyan baru pulang dari Paris. Ada dua alasan yang membuat mereka segera pulang. Pertama, kehamilan Zana dan yang kedua ulang tahun pernikahan mertua Kina. "Aih, ada banyak abang-abang speak om-om di sana, Mom. Zana tak suka," celetuk Zana pelan, cukup kaget ketika mommynya berada tepat di sebelahnya. Kina berdecak pelan, menepuk pundak Zana lalu menarik putrinya untuk beranjak dari sana. "Mommy itu sebenarnya ingin marah sama kamu. Suami kamu kan sakit, kenapa masih dibawa kemar

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 62 – Zana sang Putri LavRoy

    "Tu-Tuan Zayyan." Tamara berdiri, menutup hidung yang mungkin patah akibat pukulan Zana. Dia menundukkan kepala pada sang Tuan Azam yang terkenal dengan rumor dark. Tamara sering mendengar rumor mengerikan tentang Zayyan LavRoy Azam, sosok dingin yang katanya mudah melenyapkan seseorang yang mengusiknya. Zayyan juga mudah marah dan tak terkendalikan, mereka bilang hanya sosok Reigha serta istri Zayyan sendiri yang bisa menenangkan Zayyan apabila marah.Sekarang sosok itu ada di hadapan Tamara. Meski sudah berumur, tak bisa Tamara pungkiri jika dia terpesona. Sosok itu luar biasa sangat tampan, berkarisma dan berwibawa. Ah iya, Zayyan LavRoy Azam memang dikenal sebagai Azam tertampan. Akan tetapi, katanya tak ada wanita yang berani mendendekati pria ini–saking banyaknya rumor mengerikan tentang Zayyan. "Tuan, perempuan ini memukulku dan hidungku …-" Tamara ingin mengadu agar Zana dimarahi oleh sosok mengerikan itu. Namun, tiba-tiba, sosok itu mengangkat tangan sehingga Tarama berhe

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 61–Tamara VS Zana

    "Jika Mas Ebra masih merasa mual, Mas Ebra sebaiknya tak usah datang. Mas Ebrahim istirahat saja di rumah, aku saja yang ke sana," ucap Zana lemah lembut, mengusap pucuk surai lebat Ebrahim. Suaminya tengah berbaring di ranjang, berbantalkan paha Zana. Dia sesekali menelusup ke perut Zana, mencium dengan rakus aroma istrinya. Seperti biasa, Zana wangi dan segar. Ah yah, ada bayi miliknya yang berkembang dalam perut Zana. Bisakah Ebrahim berbangga diri? Karena bukan hanya menaklukan putri Azam yang terkenal tukang onar ini, tetapi dia juga bisa membuatnya mengandung benihnya. "Ck." Ebrahim berdecak pelan. Bagaimana bisa dia membiarkan Zana pergi sendiri tanpa dirinya? Walaupun ke kediaman Azam–untuk merayakan ulangtahun pernikahan kakek neneknya, tetapi Ebrahim tak bisa membiarkan Zana. Namun, kondisi Ebrahim beberapa hari ini semakin parah. Dia semakin sering mual dan demamnya jauh lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Apa karena bakso bakar? "Aku ikut." Ebrahim berucap serak

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 60–Ngidam

    "Humm?" Ebrahim mengerutkan kening, menatap tak percaya pada Zana. Istrinya tadi memanggilnya …- "Ahahaha … katanya Zana tak mau," ucap Lea dengan nada meledek. Zana yang menyadari panggilannya pada Ebrahim langsung melebarkan mata. Dia menatap Ebarhim cepat dan segera menggelengkan kepala. "Aku-- aku bisa jelasin, Kak," panik Zana. Lea dan Haiden terkekeh geli karena mendengar ucapan Zana. Menantu mereka sangat lucu. "Tak ada yang harus kamu jelaskan, Zana," geli Haiden pada sang menantu. "Aku salah …." Zana menutup wajah dengan tangan, "panggil," lanjutnya, menahan senyuman geli. Ebrahim tersenyum lalu mengusap pucuk kepala Zana, dia juga mencubit gemas pipi istrinya. Makhluk satu ini sangat lucu. "Tidak apa-apa kau memanggil Kakak dengan sebutan mas. Dengan begitu kakak juga akan memanggilmu Dek." "Elleh." Alana memutar bola mata jengah mendengar ucapan kakannya. Maklum, Alana jomblo dan dia sedikit mual dengan hal berbau romantis. "Muka seram sok manis," lanjut Alana

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 59–Ubah Yah

    "Kak." Panggil seseorang yang tengah Nindi dan Zana bahas. Keduanya langsung menoleh, Zana dengan tatapan penuh interogasi dan Nindi dengan muka panik serta pucat. Matilah Nindi jika sampai Zeeshan melihat gelang ini! Tunggu! Zeeshan memanggil perempuan ini dengan sebutan apa? Sayang, Kak atau apa? Saking gugupnya dia, Nindi tak ingat betul. "Kamu kenapa bisa ada di sini?" tanya Zana, memicingkan mata pada adiknya. Setelah itu melirik tipis pada gadis di samping Zeeshan, setelah itu dia senyum jahil. Zeeshan yang paham dengan lirikan kakaknya, segera menoleh pada sosok di sebelahnya–di mana gadis di sebelahnya langsung menutup wajah menggunakan novel. "Aku diminta oleh Kak Ebra untuk menyusulmu. Dia takut Kakak kenapa-napa," jelas Zeeshan. "Kak Zan sudah selesai?" "Belum." Zana menjawab santai, "aku masih ingin mencari komik kesukaanku." "Aku punya." Zeeshan menjawab cepat, langsung menggandeng tangan kakaknya–menariknya supaya beranjak dari sana. "Dek, duluan yah," pamit Zana

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 58–Antara Crush dan Saingan

    Zana berhenti sejenak di toko buku, dia ingin membelikan Alana buku. Ada sebuah novel yang menjadi incaran Alana, sudah keluar, dan Zana ingin menbelikannya pada Alana. "Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri karya CacaCici," gumam Zana, mengingat-ingat novel yang ingin ia cari tersebut. Tak lama, Zana menemukan buku itu. Dia membaca sinopsis dan dia menjadi tertarik. "Kisah seorang suami yang tiga tahun mendiami istrinya karena salah paham, dan ketika istrinya lelah barulah dia sadar akan cinta yang dia miliki pada istrinya. Dia mengejar cinta istrinya dan berupaya menjadi suami yang baik juga. Wah … menarik sekali novel ini. Penulisnya pasti keren. Ckckck …." Zana mengambil dua buku karena dia juga menginginkannya. "Permisi, Kak." Zana yang ingin beranjak dari sana untuk membayar buku yang dia ambil, seketika beranjak. Dia menoleh ke arah orang yang memanggilnya. Ada hal yang aneh, perempuan itu terlihat terkejut saat melihat Zana. Sedangkan Zana, dia merasa tak pernah mengenali

DMCA.com Protection Status