Share

Duda yang Menggoda

Jantung Kina terasa akan meledak sana, ucapan Zayyan membuatnya hampir pingsan di tempat. Minggu depan dia dan pria ini akan menikah?

Kina menatap permen ditangannya lah membuka bungkus. Setelah itu dia memasukkan permen tersebut  ke mulut Zana. Kemudian dia buru-buru beranjak dari sana.

Tidak! Kina tidak mau menikah dengan Zayyan. Mimpinya tadi benar-benar sialan. Harusnya dia percaya dengan arti mimpi itu supaya Kina bisa mempersiapkan diri untuk kabur. Sekarang Kina menyesal!

"Horeeee … Kak Kin bersedia menikah dengan Daddy," ujar Zana dengan suara cempreng, sangat gembira.

Zayyan menatap kepergian Kina dengan seulas senyuman tipis. Memangnya perempuan itu ingin kabur kemana? Cih, kemanapun Kina pergi, dia hanya berakhir dalam pelukan Zayyan.

"Tidak!" teriak Kina yang sudah di pintu keluar, "aku tidak mau menikah dengan Duda. Tidak akan!" teriak Kina pada Zana, lalu setelah itu cepat-cepat keluar dari sana.

Luis langsung memberi isyarat pada bodyguard agar menghentikan atau menangkap Kina, lalu membawanya ke tempat ini. Sikap Kina tadi membuat Luis malu pada Zayyan, terlebih kakak dari menantunya ini datang.

Reigha Abbas Azam! Orang terhormat dan berbahaya, sama seperti Zayyan. Keduanya makhluk sangat misterius di keluarga Azam!

"Duda? Apa itu duda?" polos Zana, alih alih mendekati Daddynya, dia lebih memilih menghampiri sang nenek. Sejujurnya Zana takut pada Daddynya, sebab Daddynya jarang berbicara padanya dan tidak pernah mau diajak bermain dengannya. Tatapan Daddynya juga sangat mengerikan! "Nenek, Duda itu siapa?" tanya Zana setelah duduk di atas pangkuan Sarah--ibu Kina.

"Duda itu … teman Kak Kina," jawab Sarah setelan memutar otak, "Kak Kina tidak mau menikah dengan temannya karena Kak Kina maunya menikah dengan Daddy kamu."

"Oh, begitu." Zana memangut, pertanda jika dia mengerti dengan perkataan neneknya. "Jadi Kak Kina akan menjadi Mommy Zana?"

"Iya, Sayang."

"Horeee …." Zana menyeru happy, tetepi langsung terdiam saat bersitatap dengan Daddynya. Haih, Daddynya tak pernah galak dan marah padanya, akan tetapi Daddynya pendiam! Zana takut ditelan hidup-hidup oleh Daddynya. Namun, walau begitu, Zana sangat menyayangi Daddynya. Sebab ketika dia sakit, Daddynya lah orang pertama yang akan merawatnya. Daddynya akan menggendongnya lalu menimangnya hingga dia tertidur.

"Ah, Tuan Zay, mengenai Kina, anak itu … kami pastikan dia akan menikah dengan anda," ucap Luis, nadanya tegas tetapi tersimpan kekhawatiran di dalamnya. "Kina akan menjadi milik anda dan menjadi ibu Zana."

"Kina memang ibunya Zana, sejak awal," ucap Zayyan dingin.

Luis dan Sarah yang paham dengan perkataan Zayyan, hanya menanggukkan kepala secara pelan.

"Kina menolak menikah dengan anda se-sebab dia takut jika setelah menikah, anda tidak akan memperbolehkannya untuk mengejar impiannya," ucap Sarah, berbicara sangat hati-hati sebab dia takut salah bicara. "Nak Zayyan,  bisakah kamu membiarkan Kina untuk …-"

"Kalian tidak punya hak untuk mengaturku," ucap Zayyan memotong, "dan tak perlu berpura-pura peduli padanya," tambah Zayyan, menatap dengan menghunus tajam ke arah orang tua Kina. 

"Ya-ya, Tuan. Sepenuhnya setelah ini Kina menjadi milik anda. Kami tidak akan mencampuri," ucap Luis cepat, berupaya menyenangkan Zayyan agar pria itu tidak memberikan serangan.

"Yah, memang. Setelah menikah dengan adikku, Kina sepenuhnya menjadi milik keluarga kami. Kalian terlalu payah, tidak pernah benar-benar mengurusnya," ucap Reigha, kakak Zayyan yang ikut ke sini untuk melamar Kina.

Orang tua mereka sedang di luar negeri, oleh sebab itu Reigha lah yang mengambil alih. Sejujurnya Reigha bukanlah kakak tertua, masih ada Rafael–Kakak pertama Zayyan. Namun, apapun yang terjadi padanya, sejak dulu Reigha lah yang mengatasi.

Mendengar ucapan kakak dari menantu mereka, Luis dan Sarah hanya diam. Ingin membantah tetapi itu benar adanya. Salah satu putri mereka mengidap penyakit autoimun, mereka terlalu fokus padanya sehingga lupa pada putri mereka yang lain. Mereka memang salah!

"Minggu depan Kina harus menjadi milikku. Sedikit saja timbul kekacauan, maka kalian dalam masalah besar, Tuan dan Nyonya Dharmasya," peringat Zayyan, memberikan ancaman agar kedua orang ini memastikan jika pernikahannya dengan Kina berjalan dengan lancar. Urusan Kina enggan menikah dengannya, Zayyan tak peduli!

Bisa dikatakan selama ini Zayyan sangat menantikan status duda ini, karena dengan begitu dia bisa  menikah dengan pujaannya.

"Baik, Tuan Reigha, kami akan mengurus pesta pernikahan yang megah untuk Tuan Zay dan Putri kedua kami."

"Humm."

***

Sekitar jam lima sore, Kina kembali ke rumah. Dia yakin jika Zayyan dan kakaknya sudah pulang dari.

"By one sini, Pah, kalau berani!" Kina bermonolog sendiri, menyiapkan mental serta mengumpulkan keberanian untuk menghadapi papanya. Dia yakin jika dia akan dimarahi oleh Luis karena masalah tadi.

"Hiaaah …." Kina menendang udara, memberikan gerakan seperti kung-fu, "aku ini mantan atlet renang, Pah. Hiya … hiya … hiya …." Sembari berbicara sendiri, Kina terus melakukan gerakan kung Fu, "kalau Papa berani, aku bakalan bilang kalau Papa itu anak ikan! Dengan begitu, kota ini akan banjir, Papa tenggelam dan aku selamat-- aku bisa berenang!" ucapnya, terus kung Fu dan mencerocos tanpa lawan bicara.

"Hiya …." Kina kembali menendang udara--saat dia berada di belokan, lorong menuju tangga rumah. Namun, tiba-tiba saja seseorang muncul, membuat kaki Kina yang menendang hampir menyentuh dada bidang dari sosok tersebut.

Mata Kina membelalak horor, reflek menarik kaki dan langsung mundur beberapa langkah. Jantungnya berdebar kencang, hampir pecah sebab kelakuannya sendiri. Dia hampir saja menendang pria yang ia takuti dan hindari, Zayyan LavRoy Azam!

"Ma--Maaf," ucap Kina gugup, membungkuk untuk meminta maaf. Pria itu hanya diam, membuat Kina semakin takut serta panik.

Sial! Kenapa pria ini masih di rumahnya.

Ketika Kina menegakkan punggung, Zayyan sudah berada tepat di depannya–jarak yang sangat dekat, membuat Kina mabuk oleh aroma parfum Zayyan yang sangat pekat di indera penciumannya. Kina lagi-lagi dibuat panik, jantungnyaa semakin parah–terasa akan copot. Zayyan melangkah mendekatinya, pria itu mencoba mengikis jarak.

Kina reflek mundur, seiring langkah kaki Zayyan mendekatinya. Namun, Kina tidak bisa kemana-mana lagi, punggungnya tertahan oleh dinding di belakangnya.

"Selain denganku kau tidak akan bisa menikah dengan pria manapun." Zayyan tiba-tiba bersuara, membuat sekujur tubuh Kina merinding.

Kina sangat gugup, berkeringat dingin saat jemari Zayyan menyentuh kulit wajahnya. Jari panjang dan besar dari pria itu, membelai pipinya dengan gerakan yang … itu membuat Kina merasa horor. Sentuhan Zayyan halus dan dingin, seperti hantu! Kina merinding dan takut!

"Aku menjadi duda juga untukmu," tambah Zayyan, membuat Kina mengernyit tak paham. Tampang mukanya bercampur aduk.

Zayyan lalu memeluk pinggang Kina, kemudian secara tiba-tiba mencium kening perempuan itu. Sontak Kina melototkan mata. Jantungnya terasa berhenti berdetak untuk beberapa detik, saking syoknya ketika keningnya dicium oleh Zayyan. Setelah itu Zayyan beranjak dari sana, meninggalkan Kina yang masih berdiri dengan raut muka pucat.

Dulu, pria itu sangat sopan. Tetapi sekarang, dia lancang mencium Kina! Hanya karena dia duda?! Atau memang istilah duda itu suka menggoda itu benar adanya?

"Hah? Kak Kin Berciuman dengan Daddy?"

Deg deg deg

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Bunda Wina
kayaknya zayyan mencintai kina deh sejak awal tuh
goodnovel comment avatar
GigiKaka
plot twist kah? ternyata zana emang anak kandung kina ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status