Share

82. Tuduhan

Keira memandang keluar jendela paviliun, menatap langit malam yang dipenuhi bintang-bintang. Suasana di luar tampak tenang, kontras dengan badai emosi yang berkecamuk dalam hatinya. Pertengkaran hebat di ruang keluarga beberapa jam lalu masih terngiang jelas di telinganya.

Kata-kata tajam Vera, tatapan sinis Tasya, dan sorot mata Kevin yang selalu saja membuatnya tak nyaman - semua bercampur menjadi satu, menciptakan atmosfer yang mencekik dadanya.

Ia menoleh ke arah ranjang, di mana Aurora dan Sabiru tertidur pulas. Wajah polos mereka yang damai membuat hati Keira terasa hangat sekaligus perih. Ia mengusap lembut rambut kedua anaknya, membisikkan janji dalam hati bahwa ia akan melakukan apapun untuk melindungi mereka.

Keira menghela napas panjang, pikirannya melayang ke kejadian sore tadi. Keira yang saat itu baru selesai melakukan rapat virtual dengan beberapa pemegang saham di perusahannya turun ke ruang keluarga untuk menemui anak-anaknya.

Begitu menuruni anak tangga terakhir, i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status