Share

46. Diawasi Arka

Di tengah ruangan keluarga, Keira berdiri dengan tubuh tegang, matanya menatap tajam ke arah sosok yang tak henti-hentinya mengikutinya sejak pagi hingga sore nyaris malam telah menjelang.

Arka, sebaliknya, tampak santai bersandar di dinding sebrang. Posturnya yang tinggi dan tegap menciptakan bayangan panjang di lantai kayu yang berkilau. Sebuah seringai tipis tersungging di bibirnya yang sempurna, menambah aura misterius pada wajahnya yang tampan, tetapi kontras dengan ketegangan yang terpancar dari Keira.

Mata Arka yang gelap, dalam, dan penuh rahasia, tak pernah lepas dari sosok Keira yang ada di hadapannya. Ia mengamati setiap gerak-gerik gadis itu dengan intensitas yang membuat udara di sekitar mereka seolah bergetar.

Keira merasakan kemarahan yang telah ia tahan sejak pagi kini mulai mendidih dalam dadanya, siap meluap seperti lava dari gunung berapi yang telah lama tertidur. Dengan suara bergetar menahan emosi, ia akhirnya membuka mulut, memecah keheningan yang mencekam di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status