Share

50. Menyerah dan Bersalah

Suara pintu yang tertutup di kejauhan menjadi penanda bahwa Keira telah pergi, meninggalkan Arka dan Bara dalam keheningan yang menyesakkan.

Arka masih terduduk di lantai, matanya kosong menatap ke arah Keira menghilang. Seketika ia merasa seperti bajingan berengsek yang telah memanfaatkan orang tak bersalah hanya demi kepentingan sendiri.

Kesadaran itu menghantamnya bagai ombak besar, menenggelamkannya dalam rasa bersalah yang tak terkira. Ia baru menyadari betapa keterlaluan tindakannya pada Keira. Bayangan mata Keira yang berkaca-kaca dan hampir menangis sebelum gadis itu pergi, terus membayanginya dan menambah beban rasa bersalah yang kini menghimpit dadanya.

Bara menatap anaknya dengan pandangan kecewa. Amarahnya yang tadi memuncak kini berganti menjadi kelelahan yang mendalam. Ia menghela napas panjang sebelum akhirnya membuka mulut,

"Lain kali sebelum kamu membikin rencana memberontak pada Papa, pikirkan apakah itu merugikan dan menyakiti orang lain atau tidak? Silakan kalau m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status