Share

Tak Sengaja Memeluknya

“Opa akan meminta Kaisar untuk membelikanmu ponsel baru, supaya kita lebih mudah berkomunikasi,” ujar Tuan Barata sebelum mengakhiri panggilannya.

“Terima kasih, Opa. Semoga Opa cepat sembuh dan segera kembali ke Jakarta,” jawab Almeera.

Senyuman masih terukir di bibir gadis itu ketika menutup telepon dari Tuan Barata. Almeera hendak kembali ke taman, tetapi ia terkejut mendengar suara deheman keras di belakangnya. Mengenali siapa pemilik suara itu, Almeera pun berpaling dan beradu pandang dengan Hana.

“Duduk, aku ingin bicara denganmu,” titah Hana. Ia mengambil posisi di tengah sofa, dengan gaya duduk bagai seorang ratu penguasa negri.

Melihat wajah Hana yang tegang, Almeera dilanda rasa cemas. Ia berpikir bahwa Hana mungkin akan memarahinya lagi entah dengan alasan apa. Meski begitu, ia tidak punya pilihan selain mendengarkan semua perkataan dari ibu tiri Kaisar itu.

“Apa saja yang kamu katakan kepada Papa Barata? Kamu mengadukan tentang aku?” tanya Hana dengan nada sinis.

“Tida
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status