Share

Rasa Cemas Seorang Suami

Kalimat yang diucapkan Jerico bergema dalam pikiran Kaisar. Saat mobil polisi perlahan menjauh, Kaisar masih tegak berdiri di tempatnya. Tubuhnya kaku, pikirannya dalam kekacauan. Jerico jelas mengancam dengan sesuatu yang lebih besar. Sebuah rasa takut perlahan merayap masuk ke dalam benaknya—Almeera--- itulah yang terlintas pertama kali.

Tanpa menunggu lebih lama, Kaisar segera mengeluarkan ponselnya dan menelepon Almeera. Detik-detik terasa lambat, saat ia menunggu suara sang istri terdengar di ujung sana.

“Halo, Hubby,” suara Almeera terdengar lembut, seperti biasa.

“Sayang, kamu di mana sekarang?” tanya Kaisar buru-buru, nada suaranya lebih tegang dari biasanya.

“Aku berada di apartemen, Hubby. Aku sedang merapikan kamar, lalu akan memasak untuk makan siang,” jawab Almeera santai. Ia terdengar riang, seolah tidak ada yang keliru.

Kaisar menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya. “Sayang, aku ingin kita makan siang bersama hari ini. Aku akan menyuruh Pak Wahyu untuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status