Share

Nasibnya di Ujung Tanduk

Wendi menarik napas dalam-dalam sebelum melanjutkan. Seperti terdapat beban berat yang membuatnya sulit untuk bercerita.

"Yang pertama ... Pak Jerico, Bu. Dia ... dia ditangkap polisi pagi ini."

Secara refleks, mata Karenina membelalak lebar, jantungnya serasa hampir berhenti. "Apa?! Jerico ditangkap?" suaranya meninggi. "Kamu yakin?!"

"Pasti, Bu. Saya melihat sendiri ketika para polisi membawanya keluar dari kantor tadi pagi. Mereka bilang ada laporan... bahwa Pak Jerico terlibat dalam kasus penggelapan dana perusahaan."

Kata-kata Wendi seolah menghantam dada Karenina dengan keras. Denyut jantungnya terasa seperti tertahan di rongga dada. Mustahil, pikirnya. 

Rasanya tidak mungkin Jerico bisa sampai dipenjara. Pria itu selalu cerdas dan tahu bagaimana menjaga dirinya dari masalah. Dia terlatih untuk bersikap licik tanpa meninggalkan jejak. 

Karenina merasa kepalanya mulai berputar. Napasnya terasa berat, seolah-olah udara di sekel

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status