Share

Menantu vs Ayah Mertua

Meskipun dalam hatinya, kebencian yang telah terpendam selama bertahun-tahun hampir tidak dapat dikendalikan, Tuan Biantara berusaha untuk bersikap sesuai dengan etika yang seharusnya. Kaisar, yang duduk di hadapannya, tidak menyadari bahwa pria paruh baya ini menyimpan rasa dendam yang diwariskan oleh ayahnya. Dendam ini berasal dari perselisihan lama antara keluarga Syailendra dan Biantara.

"Sebagai pimpinan PT. Tunjung Biru pasti kamu sangat sibuk, Kaisar. Apalagi, aku mendengar kalau perusahaanmu berkembang pesat dan memiliki cabang di luar negri," kata Tuan Biantara dengan suara halus, berusaha mengendalikan perasaan yang berkecamuk di dadanya. "Aku berpikir, mungkin aku bisa berkontribusi pada perusahaanmu sebagai investor."

Kaisar tersenyum sopan, tetapi ada kilatan kehati-hatian di matanya. Dia menghargai tawaran itu, tetapi nalurinya berkata bahwa ada sesuatu yang lebih dari sekadar niat baik di baliknya.

"Terima kasih atas tawaran Anda, Tuan Biantara. Namun, saat ini, kami
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status