..Laura merasa aneh pagi ini,Pertama, Arga sangat baik. Adik ipar Laura itu bukan hanya bangun sangat pagi, tapi dia juga menyiapkan sarapan serta bekal makan siang untuk semuanya. Laura tidak menyangka si Arga itu pintar memasak juga.Untuk sarapan, dia membuatkan nasi goreng seafood yang rasanya mirip sekali dengan yang ada di restoran. Laura merasa kalah, itu menyebalkan sekali.Lalu yang kedua, wajah Noa terlihat aneh sekali, dia makin protektif terhadap Laura. Atau, jangan-jangan itu hanya perasaan Laura saja ya?Entahlah, mungkin memang kakak beradik itu sedang aneh.Keanehan itu semakin Laura rasakan saat di sekolah.Noa yang menggantikan Bu Sela sebagai wali kelas Laura, memindah posisi duduk anak-anak di kelas. Tidak boleh ada anak laki-laki yang duduk di sekitar Laura.Beberapa siswa mengeluh kesal, namun para siswi senang sekali karena mereka duduk jauh dari para siswa yang suka ribut.Kemudian, Noa juga selalu memperhatikan Laura setiap ada kesempatan yang ada.Sampai L
..“Kenapa kita malah kesini?”Bukannya menjawab, Arga malah duduk di tepi pembatas atap gedung.Lira berdiri di belakangnya, tidak berani untuk melakukan hal yang sama dengan Arga. Karena itu sangat berbahaya.“Arga! Aku tinggal nih!” rengek Lira lagi.Arga pun menoleh pada gadis itu lalu menariknya untuk ikut duduk di sebelahnya.“Duduk aja kenapa sih, aku tuh mau ngomong!”“Emangnya kamu udah kenal sama aku? Kamu kan belum kenal” sindir Lira.Arga memutar bola matanya malas, “aku sudah tau, kau hanya tiba-tiba jadi kurus dan secantik ini, aku – aku minta maaf, karena selama ini berkata jahat padamu, aku tidak bermaksud seperti itu, aku menyesal, jadi maafkan aku” ucap Arga.Lira melirik Arga, lelaki itu menatap lurus ke depan, pemandangan kota yang padat namun juga cantik. Setelah Lira ikut menatap lurus ke depan, mungkin menatap apa yang dilihat Arga juga saat ini, dia mulai berkata.“Jika kau tidak bermaksud, lalu sebenarnya apa maksudmu, jika memang ingin menghinaku tidak apa ko
..Semua sangat cepat. Lira kebingungan tidak tahu harus bagaimana dia bereaksi. Hingga kemudian dia memilih diam, menikmati sentuhan bibir Arga yang melumat pelan bibirnya.Itu adalah ciuman pertama bagi Lira. Dia tidak pernah sedekat itu dengan siapa pun. Ada seperti rasa yang menggelitik di perut Lira saat Arga menyentuhnya.Saat bibir itu bergerak diantara belah bibirnya. Rasanya lembut, basah dan aneh. Namun, juga menyenangkan.Lira kehilangan muka saat Arga melepas ciuman mereka, karena dia sekarang malu untuk menatap lelaki tampan itu.Senang?Iya, ada perasaan senang di benak Lira. Dia merasa bodoh padahal harusnya dia marah karena Arga menyentuhnya tanpa permisi.harusnya Lira mencegah semua itu, tidak membiarkan siapa pun menyentuhnya karena dia tidak murahan.Namun, Lira hanya realistis. Arga tampan, hati kecil Lira menyukai Arga, meski kenyataannya Arga sering menghinanya. Lalu saat Arga mengungkapkan kelemahan di depannya, Lira mulai luluh.Tembok di hatinya mulai mencair
. . Berkali-kali Ruby menghembuskan nafas berat. Dia hanya sedang gugup. Laura dan Lira tidak ada bersama dengannya, sementara Diana duduk jauh dari tempat duduknya. Karena itu si ketua kelas tiba-tiba datang dan duduk di sebelahnya. Ruby sih diam saja, karena sebenarnya dia suka Dave duduk dengannya, meski Dave tidak mengajaknya mengobrol dan sibuk dengan belajar sendiri. Sebenarnya Dave tahu Ruby sedang gugup, jadi dia diam-diam meraih tangan Ruby yang berada diatas pahanya, lalu menggenggam tangan Ruby erat. Ruby yang diperlakukan seperti itu menjadi sangat gugup. Pertama gugup karena tangannya digenggam oleh Dave, kedua, karena dia takut ada yang curiga mereka sedang berkencan. Itu memang gila, Dave sungguhan menjemput Ruby pagi-pagi dengan motor matic biru muda. Itu sangat membingungkan sekaligus lucu disaat yang bersamaan. Karena Dave tidak pernah memakai motor seperti itu ke sekolah. “Dave!” Dave refleks melepas genggaman tangannya pada Ruby, lalu menoleh pada asal su
..“Ayo pulang bareng!”Laura yang sedang menunggu jemputan datang tiba-tiba dihampiri oleh Arga, yang membawa motor sport milik Noa.Karena Arga tinggal di apartemen Noa, dia tidak mau berangkat bersama dengan Laura menggunakan mobil.Laura mengangkat salah satu alisnya, tanda dia merasa heran dengan adik iparnya tersebut.“Tumben baik banget, ada maunya ya?” tuduh Laura.Arga berdecak malas, “gak usah ge-er deh, kakak minta aku jemput kamu, soalnya Satria tuh ada keperluan gitu sore ini, udah naik aja, ini helmnya” Arga menyodorkan helm hitam pada Laura, yang langsung diambil dengan malas oleh Laura.“Ya udah deh, jangan ngebut ya, awas kalo ngebut, gak aku bolehin makan kamu di rumah!”“Ya aku makan di luar, kok repot banget” sahut Arga tidak mau kalah.“Ya udah makan di luar aja sana!”“Yee, aku bilangin kakak nih!”“Tukang ngadu, udah ayo jalan!”“Gak jadi ah, turun kamu, males aku bareng kamu.”“Jangan jadi adek ipar laknat ya, udah jalan cepetan!”Arga terpaksa mengangkut kakak
..Noa benar-benar menyesal karena meremehkan ucapan istrinya.Bagaimana tidak?Setelah dia terpaksa mencari tahu tentang ibunya Laura, dia menyesal karena ternyata keadaan ibu Laura sedang kritis di rumah sakit. Ibu Laura mengalami kecelakaan.Walau penyebab kecelakaannya agak tidak bisa diterima Noa sih. Penyebabnya adalah ibu Laura nekat menerobos lampu merah saat sedang menyetir mobil baru yang dia beli dengan uang pemberian Noa dalam keadaan mabuk.Secara hukum ibunya Laura salah besar.Namun, keadaan yang kritis membuat Noa merasa bersalah karena sempat mengatakan keadaan ibu Laura tidak penting, karena sudah jahat menjual Laura.Memang ibu Laura jahat sekali, sangat jahat.Tapi Noa akan lebih jahat jika dia tidak membantu mertuanya yang sedang dalam kesulitan.Ibu Laura mengatakan agar Noa tidak mengatakan tentang keadaannya pada Laura.Itulah keapa meski Noa sudah menemukan ibu Laura di salah satu rumah sakit besar di Bandung, Noa hanya mengatakan masih mencari ibunya.Noa aka
..“Arga, kak Noa kok ga pulang-pulang?”Arga yang sedang memanggang roti melirik istri kakaknya itu sekilas. Kasihan sekali Laura, hari sudah berganti pagi tapi Noa belum pulang dengan Satria.Sejak Laura bangun dia terus menanyakan hal itu sampai malas memasak. Tapi menurut Arga sih, dia malas karena ingin Arga saja yang memasak sarapan.Kakak ipar menyebalkan sekali Laura itu.“Gak usah banyak bacot, mending mandi dan siap-siap berangkat sekolah aja, aku tinggal kalo lama-lama, masih mending aku mau disini ngurusin kamu ya, kalo bukan istri kakakku udah ku telantarin kamu!”Laura memukul lengan Arga sebelum berjalan kembali ke kamarnya untuk mandi dan bersiap-siap.“Kakak tuh kok bisa suka sama dia ya? Padahal banyak cewe cantik dan seksi lho, tapi gak apa-apa lah, kalo kakak sukanya sama Lira kan bisa bahaya” Arga buru-buru membekap mulutnya lalu menoleh pada tempat Laura menghilang.Arga menghembuskan nafas lega setelah tahu Laura sudah benar-benar pergi. Arga masih belum ingin m
..“Ra, itu maksudnya gimana sih tadi? Jadi pacar yang Dave bilang itu ternyata kakaknya Arga? Atau gimana?” tanya Lira.“Ada apa?” Ruby yang kepo langsung mendekati Laura dan Lira yang sudah sampai di kursi masing-masing.Kelas sedang ramai karena tidak ada guru yang masuk, Dave sudah lelah untuk menenangkan anak-anak kelasnya, dia saja malah ikut Ruby untuk kepo pada Laura dan Lira.“Laura udah nik – mmpphh!”Laura segera membekap mulut ember Lira, lalu tersenyum pada Ruby dan Dave.“Ayolah, kasih tau, tapi pacarnya Laura kenapa? Hubungannya sama Arga apa?” tanya Ruby bingung.“Gak usah kepo By!” sahut Laura.“Jadi Cuma Lira yang boleh tau?” tanya Ruby, lengkap dengan ekspresi minta dikasihani.“Pacarnya Laura itu kakaknya Arga, dan udah nikah!”Laura menoleh cepat pada Lira, terkejut karena Lira nekat mengungkapkan rahasianya. Karena Laura tidak sebaik itu, dia membalas dendam dengan mengungkapkan rahasia Lira juga.“Bukan hanya itu, Lira dan Arga ternyata berkencan! Diam-diam, di
..Selesai makan malam, Laura baru memberitahukan jika dia sedang hamil. Awalnya mereka semua bengong karena terkejut, tapi kemudian mereka mulai bersorak dan memberi selamat.Luke sangat senang karena dia akan menjadi seorang paman.Sejak itu, mereka memperlakukan Laura dengan baik, bahkan Minwoo membuatkan camilan dan minuman hangat di malam hari untuk Laura, kata dia camilan itu bagus untuk ibu hamil.Arga yang sudah merasa lebih baik kini mengatur beberapa jadwalnya dan jadwal Luke dan kawan-kawan agar bisa libur. Arga juga memutuskan untuk mengumumkan perilisan single terbaru untuk Luke dan kawan-kawan agar nilai saham tidak turun drastis.Dan benar saja, baru satu jam berita tersebut di rilis, saham perusahaan langsung naik pesat. Tentu saja masih ada oknum yang mengatakan perusahaan sengaja melakukan itu untuk mengubur berita buruk tentang keluarnya salah satu Artis.Malam itu juga Luke, Jihyun dan Doyon melakukan siaran langsung di ruang tengah, untuk meredakan kemarahan peng
. . Laura sangat bahagia saat dia sudah sampai di bandara incheon, saat itu ada orang-orang suruhan Arga yang datang menjemput Laura dan Noa. Melihat istrinya sangat bahagia membuat Noa tak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum, Laura sangat manis dan menggemaskan. Kemarin, Laura yang merasa mual-mual dan sakit pergi mengajak Noa untuk periksa, karena tidak biasanya Laura sakit seperti itu. Setelah periksa baru ketahuan jika Laura sedang hamil. Mereka sangat bahagia, jadi sekarang, Laura ingin memberitahu saudaranya jika dia sedang hamil. Noa juga yakin Arga akan senang mendengar akan mendapat keponakan. Namun, setelah mereka sampai di apartemen Arga, semua kesenangan Laura menghilang begitu saja. karena ternyata Arga sedang sakit. Di apartemen itu ada Vicky, Luke, dan teman Luke yang bernama Minwoo. Luke menjelaskan jika Arga menjadi stress karena salah satu artis besar memilih memutuskan kontrak sepihak, namun yang disalahkan oleh penggemar artis tersebut adalah agensi dan
..Tidak biasanya Doyon si member paling muda, yang biasanya ceria dan dapat membuat orang lain tersenyum dengan tingkahnya yang random, kali ini dia sangat murung. Berkali-kali dia jatuh dan tidak konsentrasi saat latihan.Luke mengetahui itu dan dia sangat sedih melihat bocah itu, jadinya dia pergi membawa Doyon menjauh ke tempat sepi, yaitu atap gedung yang memiliki taman kecil dan tempat duduk.“Kamu kenapa Doyon? Kamu terlihat sangat murung hari ini, aku jadi khawatir denganmu” tanya Luke dengan nada yang lembut.Mendengar pertanyaan itu, entah kenapa air mata Doyon keluar begitu saja, jadi sebagai kakak yang baik, Luke memeluk bocah yang masih baru naik kelas satu SMA tersebut.“Kak... aku – hiks – capeekk, orangtuaku menuntut agar nilaiku selalu baik, jika tidak aku tidak boleh menjadi idol lagi, sementara aku suka menjadi idol, berada di panggung dan menghibur orang lain. Akan tetapi, saat aku melihat komentar-komentar buruk itu di internet, meski aku mencoba untuk mengabaika
..Beberapa bulan berlalu, Laura merasa tiap hari dia dan Noa malah semakin jauh.Laura sudah berkuliah di salah satu universitas terbaik di negara itu, dia bersemangat mengikuti semua kelas, membaca banyak buku yang berhubungan dengan mata kuliahnya. Bisa dibilang, Laura terlarut dalam aktifitas kuliahnya, termasuk nongkrong dengan teman-temannya.Hingga saat itu, beberapa bulan berlalu, Laura pun merasakannya.Saat itu Laura yang sendirian di rumah menunggu Noa pulang sambil scroll-scroll ponselnya, berselancar di dunia sosial media.Sampai kemudian postingan entah siapa menarik perhatian Laura.Itu adalah akun salah satu siswi di SMA lama Laura, yang memposting foto selfi dengan background Noa melepas kaos olah raga saat berkeringat selesai mengajar.Postingan tersebut entah bagaimana menjadi viral.Tubuh indah Noa menjadi perbincangan di kalangan netizen.Kira-kira seperti ini.‘Jika gurunya seperti itu, aku mau sekolah lagi!’‘Kenapa tidak ada guru seperti itu di sekolahku?’‘It
..Luke sangat bersemangat untuk pulang setelah mendapat chat dari Laura jika barangnya sudah sampai. Laura mengatakan Arga langsung membawanya ke dorm, Arga tidak bisa menunggu lama karena dia capek dan harus segera pergi ke apartemennya sendiri.Apartemen Arga itu masih satu gedung dengan apartemen Luke dan kawan-kawan yang dijadikan dorm. Hanya saja mungkin apartemen Luke lebih besar dan lebih banyak kamar. Arga yang memilihkan apartemen itu untuk Luke dan grupnya, agar bisa dekat dengan Arga juga, jadi Arga bisa memantau.Lagipula karena gedung apartemen dekat dengan gedung agensi, jadi hal itu bisa memudahkan juga. Mereka bisa berjalan kaki sekitar tiga puluh menit untuk sampai di agensi.“Wah itu dia!” teriak Doyon yang melihat paket milik Luke ada diatas meja ruang tengah.Luke dan kawan-kawan mengelilingi paket tersebut. Haru dengan sigap mencarikan gunting untuk membuka paket, kemudian memberikannya pada Luke. Dengan tidak sabaran Luke membuka paketnya, wajahnya menjadi lebi
..Hari-hari menjadi lebih santai akhir-akhir ini.Laura sudah resmi lulus SMA, namun dia sibuk mempersiapkan untuk berkuliah di salah satu unversitas terbaik di negara itu dengan jurusan managemen bisnis.Dave dan Lira memilih jurusan yang sama dengan Laura, sedangkan Ruby memilih jurusan lain yang sedang sesuai dengan minat dan bakatnya, yaitu tata boga. Memang sangat nyeleneh, teman-temannya saja heran kenapa Ruby tiba-tiba mengambil jurusan itu, tapi karena Ruby bersemangat, jadi mereka mendukung saja.Ethan juga memilih di universitas yang sama, hanya saja dia memilih jurusan yang berbeda, yaitu Sistem Informasi.Sedangkan Arga dan Vicky sudah pergi ke Korea Selatan, mereka diterima kuliah di SNU dengan jurusan yang sama, yaitu Bisnis administrasi. Mereka berangkan bersama Yonjun, sepupunya Vicky, jadi Noa hanya mengantar sampai bandara saja.Tidak bisa dipungkiri, Laura sedih juga karena Arga pergi, dia sudah menitip beberapa barang untuk saudara kembar Laura, yaitu Luke. Karen
“Kamu bisa mengejarnya jika kamu mau” ucap Vicky.Arga menoleh pada Vicky, “tidak Vic, aku sudah memilih denganmu.”“Kejar saja dia, aku tahu kamu lebih mencintainya kan? kamu hanya pura-pura baik padaku seakan sudah menerimaku tapi sebenarnya tidak, iya kan? kamu masih berharap pada Lira, pergilah jika memang benar!”...Hati Vicky hancur melihat Arga turun untuk menghampiri Lira.Dia tahu Arga lebih mencintai Lira, tapi tetap saja dia sakit hati. Mungkin itu lebih baik, cinta tidak akan bisa dipaksakan.Vicku ikut turun, rencananya dia mau pulang saja naik taxi atau mungkin minta antarkan Noa.Sementara itu Arga yang menghampiri Lira, dia meminta untuk bicara berdua dengan Lira saja. tapi Diana bersikeras semua orang harus mendengarnya. Jadi, terpaksa Arga mengatakannya di depan mereka semua.“Kenapa kamu kemari? Tidak, maksudku itu hak mu, aku tidak berhak untuk melarang tapi... seperti yang kau bilang, jika kita berjodoh nanti akan kembali lagi. Jadi untuk saat ini aku mau menja
..“Turunlah, kakakku dan Laura akan datang kemari, seperti permintaanmu, memangnya kenapa kamu mau mereka datang?”Arga membantu Vicky turun dari motor, kemudian melepaskan helm dari kepala Vicky, hal sederhana yang membuat Vicky makin berdebar-debar dan sulit melupakan Arga.Jika dia tidak mencintai Vicky, seharusnya tidak membuat Vicky semakin gila dan menyukainya.Arga memang jahat, tapi Vicky tidak komplain.“Aku ingin memiliki hubungan baik dengan kakakmu, terutama Laura karena aku sering berbuat jahat padanya” ucap Vicky.Arga mengangguk lalu mengusap kepala Vicky dengan lembut, “kamu anak yang baik, jangan berbuat bodoh seperti itu lagi ya?”Vicky mengangguk, “Oh iya, kamu yakin Laura tidak mengajak teman-temannya?” tanya Vicky.Arga menggeleng, “tentu tidak, untuk apa juga? Udah, ayo kita masuk.”Arga menarik tangan Vicky dengan lembut, mengajaknya pergi ke tempat pembelian tiket masuk.“Kita tunggu kakak di dalam saja, ayo!”Taman mawar adalah wista baru di pinggir kota yan
..“Hmm, ini enak sekali!”Laura tersenyum melihat suaminya lahap memakan masakannya, berupa mie goreng campur kubis.“Oh iya, kemarin kan aku pergi menemui Lira, ternyata dia sudah putus dengan Arga” ucap Laura.Noa buru-buru menelan makanannya lalu menatap Laura bingung, “sungguh? Kalau aku bertemu dengan Vicky saat –”“Apa?” hampir saja Laura berteriak kencang, tapi untungnya dia dapat menahan dirinya sendiri.“Aku sedang menemui Ferdi, temanku sekaligus sepupu jauh Vicky, maaf baru mengatakannya sekarang. aku tidak ingin menyembunyikan apapun darimu, Laura. Sebenarnya aku datang ke perkemahan, namun aku yang bodoh ini cemburu saat melihatmu tertawa bersama pria lain, yitu Ethan, aku sangat cemburu. Jadi aku memilih menemui Ferdi di club malam, aku hanya mengobrol dengannya lalu bertemu Vicky, kemudian aku mengantarnya pulang, sebagai mantan gurunya, aku hanya ingin menja