Share

Makan Nasi Padang

"Pa, emangnya sampai saat ini orang itu masih saja menyimpan dendam?" tanya Santi.

"Entahlah. Pada dasarnya Papa juga nggak habis pikir, kenapa malah dia yang menyimpan perasaan benci itu. Padahal dia sudah terbebas dari hukum karena divonis mengidap kelainan jiwa saat pemeriksaan." Adam melihat ke arah Hamdan sebelum masuk ke dalam mobil.

Setelah itu dia mengajak Santi untuk segera masuk agar bisa segera pulang ke rumah.

Sepanjang jalan mereka tidak banyak bicara. Santi sendiri takut untuk memulai pembicaraan karena melihat raut wajah mertuanya tersebut terlihat sedang tidak baik-baik saja.

"Aku memang nggak begitu mengerti tentang cara pikir semua orang. Memangnya nggak bisa apa mereka berdamai saja?" batin Santi.

"Kamu lapar nggak, San?" Pertanyaan Adam membiarkan lamunan Santi.

"Sedikit, Pa," jawabnya singkat.

"Kalau gitu lebih baik kita mampir makan dulu sebelum pulang. Aku nggak mau sampai kena omel suamimu yang bawel karena mengajakmu pergi tapi tidak memberimu makan," kata Ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status