Share

Ke Makam

Beberapa menit berlatih cukup membuat Santi berkeringat, padahal dia tidak mengeluarkan tenaga sama sekali. Dia hanya berdiri sambil fokus pada satu titik, meskipun masih belum tepat sasaran.

Tubuhnya seperti belum siap menerima pelatihan semacam itu, mungkin lebih tepatnya mental yang masih belum matang. Rasa takut untuk melukai orang lain itu masih menguasai hatinya.

Santi yang selama ini begitu polos, untuk membunuh hewan saja dia tak tega. Sekarang dia dihadapkan pada sebuah keharusan untuk membunuh orang yang akan menyakitinya.

“Kamu jangan pernah berpikir belas kasihan akan membuat semua orang jahat di dunia ini akan sadar, San! Kamu bahkan tahu kalau ada orang yang tidak mau berubah di akhir hayatnya, kan?” tanya Adam yang tahu kegundahan Santi.

“Aku tahu, Pa.” Santi memejamkan matanya dan kembali fokus pada satu titik.

Santi kembali gagal. Hal itu memang hal yang wajar bagi seorang pemula. Tapi itu bukan satu hal yang ingin dilihat Adam.

“Santi, apa kamu akan membiarkan Bima d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status