Share

Pulang Kampung

"Udah, kalian semua ikut!" Adam mengambil keputusan agar tidak ada lagi perdebatan.

"Bagus!" Santi tersenyum senang. Rasanya sudah tidak sabar untuk segera pulang kampung.

"Al, kok agak lain sih rasanya? Tiba-tiba perasaanku nggak enak dengar nama Panjull tadi," bisik Maura pada Aldo.

"No comment, beb!" Aldo segera mendekat ke arah meja makan karena tak mau mendapatkan rentetan pertanyaan.

"Beb? Bebek?" tanya Santi tanpa merasa berdosa. Bima menutup mulutnya yang nyaris menyemburkan roti selai yang dikunyahnya. Bagaimana dia bisa diam saja kalau wajah Maura berubah masam.

"Baby, San. Maksudnya panggilan sayang!" Maura menerangkan.

"Ohhh, baby! Kirain bebek …" kata Santi.

"Dahlah, percuma ngomong sama kamu juga!" Maura menyerah jika harus menghadapi kepolosan Santi yang hanya akan membuatnya darah tinggi.

Mereka ikut sarapan bersama keluarga itu sambil bercengkrama sesekali membahas pekerjaan yang kini sedang dipegang oleh Aldo. Beberapa proyek baru memang diserahkan pada Aldo seratus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status