Beranda / Romansa / Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya / Bab 18. Hacking dan Sabotase. Bisa?

Share

Bab 18. Hacking dan Sabotase. Bisa?

Penulis: Caramelodrama
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-12 19:27:34

"Gimana? Kalian ada rekomendasi teman hacker? Tentunya yang bisa dipercaya, yah! Jangan yang gigit." Dania menatap Sebastian dan Melody bergantian.

Sedangkan dua orang itu mulai saling tatap dan Sebastian tersenyum kecil, sementara Melody tetap dengan wajah seriusnya seperti biasa.

Sebastian bertanya terlebih dahulu. "Hacker? Untuk apa, Nona?"

"Aku butuh akses ke sistem Zenith Group," jawab Dania, suaranya pelan namun tegas.

Sebastian terdiam sejenak, matanya menatap Dania dengan intens. Kemudian, sebuah senyum kecil muncul di wajahnya.

"Nona, Anda sebenarnya sudah mendapatkan hacker yang Anda inginkan."

Melody berkata disertai tatapan seriusnya. Sedangkan Dania melotot kaget ketika mendengar itu.

"Hah? Udah dapat? Siapa? Di mana? Kapan aku ketemu dia?" tanya Dania bertubi-tubi.

Sebastian justru terkekeh kecil melihat raut gelisah Dania yang campuran senang dan penasaran.

"Anda tidak perlu hacker lain, Nona Dania," ujar Sebastian. "Saya orang yang dimaksud Melody."

Dania terperangah
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   Bab 19. Kali Ini Lebih Halus dan Elegan

    "Terima kasih, Seba atas kekhawatiranmu." Dania tahu bahwa Sebastian hanya mengkhawatirkan dirinya dan dia menghargai itu.Maka, dia mengangguk tegas. "Aku harus melakukannya, Seba. Ini kesempatanku untuk membalas Hizam."Setiap menyebut nama mantan suaminya, maka Dania tidak bisa tidak, pasti akan teringat semua kepahitan yang dia alami di rumah keluarga Grimaldi dan itu pasti akan mengobarkan semangat balas dendamnya.Sebastian menghela napas pelan. "Baiklah, saya akan membantu Anda. Tapi kita harus sangat hati-hati."Selama beberapa jam berikutnya, Dania dan Sebastian menelusuri sistem Zenith Retail Zone, mengumpulkan data-data penting dan mencari celah yang bisa dimanfaatkan.Saat fajar mulai menyingsing, mereka akhirnya selesai. Sebastian menutup laptopnya dan menatap Dania."Nona, saya rasa misi kita berhasil," ujarnya dengan senyum puas.Dania mengangguk, matanya berbinar penuh tekad. "Ya, dan ini baru permulaan. Terima kasih banyak, Seba. Aku nggak tahu harus gimana tanpamu."

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-13
  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   Bab 20. Ayo Kita Berpesta!

    "A-astaga, um~ baiklah, sa-saya mengerti, Pak." Ivella sampai terlonjak kecil di kursinya, wajahnya terlihat ragu dan bingung. Ada bimbang di sorot matanya yang gelisah."Nih!" Hizam menaruh tumpukan lembaran uang merah di meja Ivella. "Beli baju yang pantas untuk ke pesta! Jangan yang kuno! Atau aku saja yang membelikanmu? Ah, ya oke, aku yang akan belikan untuk kamu!"Ivella belum sempat merespon apa-apa ketika Hizam membuat keputusan sendiri mengenai gaun untuknya."Ka-kalau begitu, ini uangnya—" Ivella hendak mendorong uang itu kembali ke Hizam."Itu bayaran lemburmu! Cukup kan 20 juta?" Hizam kembali ke mejanya, meninggalkan Ivella dengan kebimbangan.Uang lembur yang teramat sangat banyak, tentu saja. Atau itu memang kebiasaan Hizam memberikan uang lembur sebanyak itu ke karyawannya? Akhirnya, karena tak ingin dimarahi, Ivella pun mengambil uang itu dengan gerakan ragu dan canggung.Ketika dia hendak pulang untuk mandi, Hizam tidak memperbolehkan. "Mandi aja di hotel dekat ven

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-13
  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   Bab 21. Pagi yang Menyenangkan dan Penuh Gairah

    Ketika membuka mata dan tersadar, Ivella sudah berada di kamar hotel. Dia bergerak bingung, menoleh ke kanan dan kiri.“Ini … apa … apa yang terjadi?” Ivella bingung. Lekas saja dia duduk sambil memegangi kepalanya.Dia terkejut melihat Hizam terbaring di sebelahnya. Yang lebih membuatnya kaget, mereka berdua sama-sama telanjang, hanya tertutupi selimut. Segera saja, dia pukul keras-keras Hizam menggunakan bantal.“Hei! Hei! Apa-apaan!” Hizam terbangun dengan kaget dan ikut duduk.“Bapak jahat! Kenapa Pak Hizam melakukan ini?!” Ivella mulai menangis.Lalu dia menutup wajah menggunakan kedua tangannya.Hizam dengan cepat menyadari situasi. Berlagak ala ksatria kuda putih, Hizam merangkul bahu polos Ivella.“Kemarin … kemarin waktu teman-temanku mulai datang, mereka liat kamu yang teler. Aku langsung mengamankan kamu dan bawa kamu ke sini.” Hizam mulai menjelaskan. “Aku kaget waktu kamu tiba-tiba merangkul aku sambil bilang cinta ke aku. Aku kaget dan kamu malah lepas bajumu. Aku kira c

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-14
  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   Bab 22. Dia Cuma Pesuruh

    Mata Leona berbinar senang dan menyerahkan paket itu ke Amir sebelum mendengus ke petugas yang tadi. Lalu pergi dengan senyum puas.Setelah Leona pergi, Amir berkata ke rekan petugas, “Bro, terima aja kalo ada paket dari dia, tapi nggak usah kasi ke Nona Dania. Dia itu kan yang ada di foto dan rekaman yang dulu kubagikan itu, loh!”Petugas di depan Amir langsung membelalakkan matanya, “Oh! Ternyata itu dia! Ayo, Pak, cepat buka paketnya! Lumayan ada barang baru! Hehe!”***Siang itu, jalanan Ivory terasa lebih padat dari biasanya. Mobil-mobil bergerak pelan, terjebak dalam kemacetan yang sudah menjadi pemandangan sehari-hari di sana. Di antara deretan kendaraan yang nyaris tidak bergerak, sebuah mobil mewah berwarna hitam ikut terhimpit di kemacetan jalan. Di dalamnya, seorang pria bernama Hizam duduk dengan tidak sabar, jemarinya mengetuk-ngetuk setir mobil."Sialan! Malah macet!"Hizam melirik jam tangannya untuk kesekian kali, mendecakkan lidah kesal karena keterlambatannya ke sebua

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-14
  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   Bab 23. Fitnahan Bombastis

    "Pesuruh?"Ada kilatan terkejut di mata Hizam."Iya, pesuruh, Pak." Wanita ketus itu masih menjawab dengan nada suara yang sama.Hizam mengerutkan keningnya, agak bingung.“Pesuruh?” Hizam agak kurang yakin. “Tapi sepertinya dia tadi masuk ke gedung ini dengan dandanan … yang nggak mirip pesuruh.”Sementara wanita petugas front desk itu memberi kode melalui matanya ke rekan yang menjawab Hizam, si rekan malah mendelik agar petugas front desk diam saja.“Yah, dia emang suka dandan lebay di sini, Pak. Bapak ini siapanya Dania? Pacarnya juga?” Wanita itu begitu frontal ketika menanyakan itu.Hizam tentu saja terkejut. Tapi dia lekas menguasai dirinya dan tersenyum.“Aku bukan pacarnya, kok. Aku … kebetulan salah satu temanku berkencan dengan Dania dan aku hanya ingin tau apakah Dania wanita baik-baik dan layak untuk temanku.”Dengan lancarnya Hizam memburaikan karangan bebas.“Oh! Bilang ke teman kamu, Pak, lupakan Dania. Dia itu pacarnya di mana-mana! Bahkan kami curiga dia lagi menggod

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-14
  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   Bab 24. Kerinduan Orang Tua

    "Sayang, kami sangat merindukanmu!" seru Sofia, matanya berkaca-kaca.Dia peluk erat- erat putrinya sambil air mata sudah mulai menggenang di pelupuk mata.Levi pun bergabung dalam pelukan hangat itu. "Putri kecil kami di sini sudah semakin cantik dan keren hanya dalam hitungan bulan saja," ujarnya dengan nada bangga.Dania masih terkejut, namun dia membalas pelukan orang tuanya. Berbagai pertanyaan berkecamuk di benaknya. Apakah mereka tidak sibuk di Zeralandia? Ada urusan apa datang ke Morenia? "Kok Papa dan Mama nggak mengabari aku kalau mau datang?" tanya Dania setelah pelukan mereka terlepas.Dia sedikit berlakon merajuk.Levi tertawa kecil. "Memangnya kami tak boleh menemui putri kesayangan kami? Kami ingin memberimu kejutan."Dania akhirnya tersenyum, meski belum tuntas mengucapkan semua pertanyaannya. Dia mempersilakan orang tuanya duduk kembali di sofa sementara dia mengambil minuman untuk mereka."Jadi, apa yang bikin Papa dan Mama datang ke Ivory?" tanya Dania sambil menua

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-15
  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   Bab 25. Saatnya Tampil Bersinar!

    "Pesta ... gala?" tanya Dania, sekedar memastikan pendengarannya tidak salah.Yohan mengangguk.Dia menarik napas dalam sebelum mulai berbicara, "Begini, Dania, lusa malam ada pesta gala di Ivory. Tepatnya di ballroom Hotel Grandeur, hotel bintang lima yang sangat terkenal itu."Dania mengangguk, menunggu Yohan melanjutkan."Pesta ini diadakan oleh Grup Berliana untuk merayakan 100 tahun bisnis mereka di Morenia. Tapi bukan hanya itu," Yohan berhenti sejenak, "mereka juga mengadakan pesta ini untuk menyambut kedatangan orang tuamu. Tentunya kamu sudah bertemu mereka, bukan?"Dania mengangguk sebagai respon pertanyaan terakhir Yohan. Hanya saja mengenai....Mata Dania melebar mendengar informasi ini. "Papa dan Mama? Apa hubungannya mereka dengan Grup Berliana?""Mereka berkawan baik secara personal maupun bisnis." Yohan menjelaskan secara singkat.Dania merenungkan terlebih dahulu ajakan Yohan. Apakah dia perlu mengiyakan?"Aku ingin kamu menemaniku ke pesta ini, sebagai wakil dari Nex

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-15
  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   Bab 26. Memukau Tamu Undangan

    "Aku tidak peduli hendak diperkenalkan sebagai asisten maupun sekretaris, terserah Pak Yohan saja." Dania menjawab dari samping. "Yang penting aku bisa tetap berada di Nexus dan belajar dari kalian."Yohan angguk-anggukkan kepala dengan puas akan jawaban Dania."Ayo, Dania." Yohan turun dari mobil dan mengulurkan tangan untuk Dania, yang disambut oleh gadis itu.Ballroom Hotel Grandeur dipenuhi kemewahan dan gemerlap. Para tamu undangan dari kalangan elit bisnis dan sosialita berkumpul, menciptakan suasana yang meriah namun tetap elegan. Saat Dania dan Yohan memasuki ruangan, banyak mata tertuju pada mereka, terutama pada sosok Dania yang begitu memesona.Yohan dengan bangga mulai memperkenalkan Dania kepada rekan-rekan bisnisnya. "Perkenalkan, ini Dania, asisten merangkap sekretaris pribadi saya yang sangat kompeten," ujarnya dengan senyum ramah.Dania tersenyum sopan dan menjabat tangan para tamu dengan anggun. Dia bisa merasakan tatapan penasaran dan kagum dari orang-orang di sekit

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-15

Bab terbaru

  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   157. Akhir dari Penderitaan: Kebahagiaan

    “Rivan! Rivan!” Dania semakin kalap ketika salah satu perawat menutup tirai yang melingkupi tempat tidur.Dia tak mau ketika tirai itu dibuka nantinya, Rivan sudah ditutup kain putih. Dia tak ingin yang dia tonton di salah satu drama akan dia alami sendiri.Maka dari itu, Dania kalap dan berusaha ingin mendekat ke Rivan, memastikan pria itu baik-baik saja.“Nona, tolong jangan mendekat!” Seorang perawat menghadang langkah Dania.Levi berjuang memegangi putrinya.“Dania! Ayo kita keluar dulu!” Levi menarik Dania menyingkir dari sana. “Kita percayakan pada tim medis. Mereka pasti menangani Rivan dengan baik.”Dania menatap ayahnya dan menangis di dada pria tua itu. Setelahnya, dia pasrah ketika digiring keluar kamar rawat inap oleh Levi.Dia terus menangis di luar kamar.“Tuan, Nona,” panggil salah satu perawat.Dania dan Levi sama-sama menoleh.“Gimana pasien?” tanya Dania, tak sabar sambil mengusap kasar air matanya menggunakan ujung lengan baju.Kemudian, dokter jaga yang menangani Ri

  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   156. Bencana

    Dor!“Agh!” Dania refleks menjerit karena kaget.Dia tidak sempat memberikan reaksi atau respon perlawanan selain merunduk, berharap nyawanya tidak lepas dari raga.Namun, dia justru mendengar suara orang berkelahi. Saat dia mendongak, ternyata Rivan sedang melawan Hizam.“Riv!” pekik Dania melihat Rivan sedang bertarung.Tatapannya jatuh pada pistol yang tergeletak di lantai tak jauh darinya.“Dania! Cepat masuk mobil dan pergi!” seru Rivan.Sedangkan saat ini, di tangan Hizam sudah ada pisau cukup besar yang mengancam nyawa Rivan.Dania menolak pergi. “Nggak! Aku—“Stab!Seketika Dania membeku melongo menyaksikan pisau di tangan Rivan sudah tertancap di perut Rivan.Tersadar oleh situasinya, Dania menjerit, “Rivan!”Sementara itu, terkejut dengan yang dilakukannya, Hizam mencabut pisau itu dan berlari kabur, keluar dari tempat parkir.“Riv! Rivan!” Dania berteriak panik sambil menyongsong Rivan yang ambruk bersimbah darah. “Riv! Bertahan!”Kemudian Dania berteriak minta tolong sambi

  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   155. Kekalutan Hizam

    “Da-Dania, kenapa kamu sekarang sekasar ini kalau ngomong?” Hizam menatap mantan istrinya.Melihat cara Hizam merespon kalimat tajamnya, Dania malah memberikan wajah canda dengan mata dilebarkan sambil mengulum senyum.Lantas, Dania menyahut, “Apakah kamu terluka ama kata-kata aku, Zam? Itu baru omongan, ya kan? Belum juga aku bikin kamu terluka fisik. Sedangkan keluargamu dan kamu juga… kalian nggak hanya melukai perasaan aku karena omongan jahat kalian, tapi juga melukai fisikku.”Saatnya Dania meluapkan unek-unek yang selama ini dia pendam.“Dulu kamu dan keluargamu sering menghina tubuhku yang masih gendut pake kata-kata menyakitkan. Kamu bahkan nggak bolehin aku muncul di depan teman-teman kamu karena malu punya istri kayak aku.”“Lalu, Zam, kamu juga beberapa kali mencekik, menampar, menjambak, dan meludahi aku sambil mengancam mau bunuh aku kalau aku nggak nuruti aturanmu.”Dania masih ingat kejadian saat Leona pertama kali diketemukan dengannya malam sebelum dia kabur. Itu san

  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   154. Wasiat Hegar

    “Apa?!” Alina menjerit dengan wajah terkejut. Matanya melotot dengan kedua alis terangkat tinggi. “Jangan main-main! Kamu pasti bercanda!”Jelas sekali ada ketidakrelaan dari Alina mengenai apa yang baru saja dibacakan oleh Pengacara Julian.Zila hendak mengikuti ibunya yang memberikan kalimat tak rela, tapi dia segera mengurungkan niatnya ketika ayahnya berteriak.“Alina, diam!” bentak Arvan pada sang istri.Alina segera menutup mulut dengan sikap terkejut atas bentakan suaminya. Arvan jarang sekali berkata kasar apalagi membentaknya, kecuali benar-benar di situasi tertentu yang penting.“Apa yang dikatakan papi semuanya fakta, bahkan aku sudah mengetahui wasiat terdahulu papi mengenai Dania.” Arvan menundukkan kepala.Ucapan suaminya membuat Alina semakin terkesima.“Sa-Sayang?” Alina tidak pernah menyangka bahwa suaminya sudah mengetahui adanya wasiat semacam itu dari ayah mertuanya.“Sungguh tepat apabila Tuan Arvan bersedia menceritakan apa yang terjadi dulunya terhadap keluarga

  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   153. Mengungkap Kebenaran di Masa Silam

    “Zenith Group berkaitan dengan gadis itu?” Alina sampai mendelik kaget mendengar ucapan ayah mertuanya.“Bagaimana bisa begitu, Opa?” Nada suara Zila mencerminkan dirinya tak terima dengan apa yang baru saja disampaikan kakeknya.Yang benar saja! Mana bisa Dania dianggap berkaitan dengan berdirinya Zenith Group? Apakah Hegar sudah terlalu dimakan umur sehingga otaknya bermasalah? Ini yang ada di benak pikiran anggota keluarga Grimaldi di ruangan itu.“Kalian berani menyangsikan ucapan aku?” pekik Hegar dengan napas tersengal.Alen lekas menenangkan Hegar dan mengusap-usap dada pria tua renta tersebut.“Maaf, Papi. Bukannya kami menyangsikan ucapan Papi,” sahut Alina disertai wajah menyesal. “Kami hanya, kaget.”Tak lupa ada cengiran tanda penyesalan di wajah menor Alina. Zila mengangguk untuk mendukung ibunya. Akan gawat kalau sampai pendiri Zenith marah.“Kalian ini tau apa?” ejek Hegar ke menantu dan cucunya.Mata Hegar melirik ke Arvan di dekatnya seakan memberi kode, tapi Arvan ju

  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   152. Hegar Sang Pendiri Zenith Group

    “Ada apa dengan Dania?” Mendadak, muncul suara renta dari arah ruang tamu. “Apakah kalian membicarakan Dania anak dari Greg Loveto, mantan karyawanku?”Suara itu muncul berbarengan dengan sosok renta di atas kursi roda yang didorong seorang berpenampilan ala pelayan pria.Segera saja Hizam dan semua yang ada di ruangan itu menundukkan kepala, bersikap sangat hormat pada sosok renta tersebut.“Papi.” Arvan menyebut.“Opa.” Hizam dan Zila sama-sama menyapa sosok renta yang mendekat ke mereka.Orang itu memang salah satu anggota keluarga Grimaldi. Bahkan dia merupakan sosok kunci di balik kesuksesan Zenith Group.Dia adalah Hegar Grimaldi. Usianya sudah mencapai 80 tahun dan memiliki berbagai kompilasi penyakit yang menyebabkan kursi roda menjadi alat terbaik untuknya ketika ingin memiliki mobilitas.Belum lagi botol infus yang turut menggantung di tiang di sebelah kursi rodanya, seakan itu merupakan penunjang hidup terbaik yang bisa dokter berikan padanya.“Papi mertua, kenapa repot-rep

  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   151. Tidak Bisa Dibujuk? Kalau Begitu, Lawan!

    “Saya kurang paham, Tuan,” kata manajer itu. “Sepertinya mereka menggunakan pengaruh mereka untuk menghambat operasi kita.”Hizam yang duduk di pojok ruangan mendongak dengan wajah pucat. “Dania…” bisiknya pelan.***Malam itu, di ruang keluarga Grimaldi, suasana tegang menyelimuti. Alina dan Zila duduk di sofa, sementara Hizam berdiri di dekat jendela dengan wajah lesu. Arvan berjalan mondar-mandir, menahan amarahnya.“Ini semua salahmu, Hizam!” bentak Arvan akhirnya. “Kalau saja kamu tidak bercerai dari dia! Kalau saja kamu berhasil mendapatkan kembali Dania, kita tidak akan menghadapi masalah ini!”Arvan tidak menahan suara menggelegarnya ketika dia sedang dikuasai emosi. Inilah yang membuat dia ditakuti semua penghuni rumah besarnya. Hanya Grimaldi tua, Hegar, yang bisa membuat Arvan takut.“Aku udah mencoba, Pa,” jawab Hizam dengan suara lemah. “Tapi dia nggak mau tau. Dia malahan bilang kalo dia udah tertarik ama pria lain.”Hizam tak berani menaikkan kepala untuk sekedar menata

  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   150. Akhirnya Mereka Tahu Siapa Dalangnya

    “Baiklah, Pa. Aku akan mencoba lagi.” Hizam mengangguk akan keinginan ayahnya.Hizam memutuskan untuk tidak menyerah. Dengan penuh tekad, dia menyusun strategi lain untuk meluluhkan hati Dania. Kali ini, dia memutuskan untuk muncul di apartemen mewah Dania tanpa pemberitahuan.Dania yang baru pulang kerja tampak terkejut melihat sosok Hizam berdiri di depan pintu liftnya dengan buket bunga mawar putih di tangan.“Hizam? Apa lagi sekarang?” tanya Dania dengan nada dingin.Kenapa lagi dan lagi mantan suaminya datang padanya? Apakah dia kurang menegaskan ke Hizam bahwa mereka sudah selesai?“Aku ingin bicara, Dania. Tolong,” kata Hizam memohon.Dania mendesah, melirik jam tangannya sejenak, lalu membuka lift dan mereka naik berdua bersama petugas keamanan. Dia bukannya ingin memberi kesempatan ke Hizam, melainkan ingin mendengar bujuk rayu Hizam demi memuaskan egonya sendiri.Sesampainya di penthouse, Dania meminta petugas tadi untuk tetap berjaga di depan pintu ruang transit penthouse.

  • Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya   149. Dia Menikmatinya

    Keesokan harinya, dia memberikan surat gugatan cerai kepada Leona di rumah mereka. Leona yang membaca surat itu, langsung meledak dalam kemarahan.“HIZAM!” teriaknya, wajahnya memerah. “Apa-apaan ini? Kamu menggugat cerai aku?”Leona yang terbiasa emosional tak bisa menerima apa yang baru diberikan suaminya. Pernikahan mereka masih seumur jagung! Kalau dia sudah menjadi janda, bukankah itu sebuah aib dan malu yang tak terhingga bagi dia dan keluarganya?Hizam mencoba tetap tenang. “Leona, coba ngerti, deh! Hubungan kita ini udah nggak bisa dilanjutkan. Ini keputusan terbaik untuk kita berdua. Tolong deh, kamu mengerti ampe sini.”Dia sudah terbiasa dengan temperamen Leona, maka dia bisa tetap tenang menghadapi Leona yang sedang meledak-ledak.Kalau dipikir-pikir lebih jauh, dia memang patut menyesal sudah memilih Leona ketimbang Dania. Apalagi Dania yang sekarang luar biasa cantik, memikat, dan… penerus Ne

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status