Share

Bab 21. Pagi yang Menyenangkan dan Penuh Gairah

Ketika membuka mata dan tersadar, Ivella sudah berada di kamar hotel. Dia bergerak bingung, menoleh ke kanan dan kiri.

“Ini … apa … apa yang terjadi?” Ivella bingung. Lekas saja dia duduk sambil memegangi kepalanya.

Dia terkejut melihat Hizam terbaring di sebelahnya. Yang lebih membuatnya kaget, mereka berdua sama-sama telanjang, hanya tertutupi selimut. Segera saja, dia pukul keras-keras Hizam menggunakan bantal.

“Hei! Hei! Apa-apaan!” Hizam terbangun dengan kaget dan ikut duduk.

“Bapak jahat! Kenapa Pak Hizam melakukan ini?!” Ivella mulai menangis.

Lalu dia menutup wajah menggunakan kedua tangannya.

Hizam dengan cepat menyadari situasi. Berlagak ala ksatria kuda putih, Hizam merangkul bahu polos Ivella.

“Kemarin … kemarin waktu teman-temanku mulai datang, mereka liat kamu yang teler. Aku langsung mengamankan kamu dan bawa kamu ke sini.” Hizam mulai menjelaskan. “Aku kaget waktu kamu tiba-tiba merangkul aku sambil bilang cinta ke aku. Aku kaget dan kamu malah lepas bajumu. Aku kira c
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status