Share

175. Peringatan Yuna

Penulis: Disi77
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Sial! Tak bisakah kamu berbasa basi peduli padaku?” Vina bertanya seraya menyambar jus jeruk yang diberikan Yuna padanya.

Wanita itu bahkan langsung menegaknya hingga tak tersisa dalam beberapa teguk saja. Dokter cantik itu tersenyum sinis. Ia pun memilih meminum jus miliknya sebelum menjawab pertanyaan sahabat munafiknya itu.

“Aku tak ingin menjadi munafik sepertimu, Vina,” ucap Yuna setelah berdecak merasakan kesegaran minumannya. “Ah, kalau kamu mau anggap saja aku peduli sebagai sama-sama saudara ipar ... tetapi tetap saja terkesan munafik,” tambahnya.

“Ternyata seperti ini sifat aslimu,” sahut Vina mencibir.

Akan tetapi, tatapan wanita itu terlihat lega. Ya, Vina pantas merasa lega, masih ada orang yang peduli padanya. Jika bukan Yuna siapa lagi?

“Terima kasih,” ucap Vina pelan sekali.

Sontak saja Yuna refleks menoleh. Vina langsung mengalihkan pandangannya. Mungkin ia terlalu malu untuk mengakui kebaikan Yuna, piki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   176. Jason dan Papanya

    “Papa baik-baik saja?” Jason bertanya pada Brian dengan raut wajah cemas.Ya, lelaki itu memilih menemui papanya sebelum berangkat ke kantornya. Sama seperti Yuna yang memilih menemui Vina, Jason pun memilih menemui Brian dan memastikan keadaan papanya. Tentu saja Brian menyambutnya dengan haru, walaupun terlihat jelas wajahnya masih terguncang.“Papa baik-baik saja, terima kasih kamu masih peduli, Jason,” ujar Brian seraya membawa putranya duduk di ruang tengah.“Kamu sudah sarapan?” tanya Brian setelah Jason duduk di sofa yang sama dengannya.Jason mengangguk dan memberikan senyuman lebar. Brian pun membalas senyuman putranya. “Kamu bagaimana kabarnya?” tanyanya hangat.

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   177. Arka Mencari Bantuan

    “Kamu pikir aku akan diam saja, Brian,” batin Elsa diikuti dengan senyuman liciknya. “Tak akan kubiarkan kamu selamat!”Damian Alexander—pengacara Brian tampak mengerutkan dahinya. Ia kira wanita di hadapannya akan murka setelah selesai membacakan tuntutan Brian. “Ada pesan yang hendak disampaikan pada tuan Brian?” tanyanya memastikan.“Tidak ada,” sahut Elsa santai.Wanita itu bahkan tersenyum lebar dengan baju tahanannya. Elsa lantas menghela napas santai seraya merapikan rambutnya dengan gerakan anggun. “Katakan saja pada suamiku ... ah, maksudku mantan suamiku, kalau dia harus menjaga kesehatannya dengan baik,” ujarnya.“Berarti Anda menerima semua tuduhan dan gugatan perceraian?&rdqu

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   178. Tamara Syok

    Seluruh tubuh Tamara terasa bergetar hebat. Bahkan ia dapat merasakan kedua lututnya terasa lemas, hingga Tamara harus memegangi dinding seraya menyandarkan tubuhnya. Napasnya terasa sesak.Susah payah ia membalas gertakan Arka dan akhirnya Tamara bisa keluar dari ruangan tersebut. Entah apa yang akan terjadi, yang jelas saat ini Tamara membutuhkan banyak oksigen agar napasnya tak terlalu sesak. Wajahnya bahkan terasa pucat dan frustasi.“Bagaimana bisa ada orang yang semengerikan itu?” ujar Tamara seraya mengatur napasnya.Nasibnya terasa di ujung tanduk. Arka bisa saja dengan mudah menyeretnya ke dalam penjara atau ia sendiri yang menyerahkan diri? Akan tetapi, bagaimana dengan ayahnya? Nama baik keluarganya pasti akan hancur.Tamara meringis frustasi. Dia

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   179. Bantuan Adam

    “Baiklah, aku akan membantumu!” Adam berkata dengan tatapan meyakinkan.Wajah Tamara langsung berubah lega. Kemudian wanita cantik itu memberi isyarat agar mereka meninggalkan kantor polisi dan mencari tempat yang nyaman untuknya bercerita. Tentu saja Adam tak keberatan, ia memilih mengikuti permintaan wanita tersebut.Tamara lantas memilih sebuah kafe yang tak terlalu jauh dari kantor polisi tersebut. Ia memesan dua es kopi dan kue manis untuk mengisi tenaganya. Ya, dirinya membutuhkan glukosa agar tubuhnya tak terlalu lemas.“Aku akan menceritakan semuanya kenapa aku bisa terlibat dengan Arka dan mengkhianat Jason,” ucap Tamara setelah mereka duduk dengan nyaman dan menunggu pesanannya datang.“Terima kasih, Nona bersedia menceritakannya p

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   180. Meminta Bantuan Pada Jason

    “Kamu yakin bisa membuatku terbebas dari Arka? Bagaimana caranya?” Tamara mencecar Adam dengan tatapan berbinar dan penuh harap.“Tentu saja aku bisa melakukannya. Tapi, tetap aku memerlukan bantuan Jason ... aku tak bisa bertindak sendirian dan aku memerlukan kekuasaan Jason untuk membantumu,” sahut Adam yakin.Wajah Tamara langsung tertegun. Jason, adalah orang yang paling merasa bersalah. Bagaimana dirinya berhadapan dengan sepupunya itu?“Kenapa? Kamu ragu atau tak percaya padaku?” tanya Adam menyadari raut wajah Tamara tampak murung.Hampir saja Tamara tersentak. Suara Adam seolah menginterupsi dan meragukan dirinya. Wanita cantik itu menghela napas sebentar sebelum menatap tak berdaya pada pria tampan di hadapannya.

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   181. Semangat Untuk Adam

    “Ada satu cara untuk bisa menyelamatkan Tamara dari kejaran Arka selain memastikan dia berada di pihak kita,” ucap Jason disusul senyuman penuh keyakinan.“Benarkah? Bagaimana caranya?” Adam langsung bertanya dengan raut wajah penasaran. Ia bahkan merubah posisi duduknya lebih dekat dengan sahabatnya.Senyuman Jason lantas berubah menjadi menggoda. Sontak saja Adam langsung mengerutkan dahinya. Pria itu bahkan memasang wajah curiga.Tentu saja Adam sudah mengenal Jason sejak dulu. Walaupun ia terkenal dingin dan angkuh semenjak di bangku SMA dulu, tetapi Jason sering menggoda dan menjahilinya. Sama seperti tatapan sahabatnya sekarang.“Jason, kita sedang berbicara masalah serius!” Adam menegur, mencoba mengingatkan serta memastikan sahabatnya tak melakukan hal aneh.“Aku tahu, Adam. Karena itulah aku punya satu cara untuk menyelamatkan Tamara dan mengumpulkan banyak bukti … jika yang kamu katakan benar, selama ini Tamara tunduk pada Arka karena kesalahannya. Seharusnya dia juga punya

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   182. Yuna dan Pamannya

    “Adam, dengarkan aku! Om Alex itu bukanlah orang tua yang kolot ... dia sama seperti papaku. Jika papaku saja sekarang terbuka matanya dan melihat kemampuanmu, kenapa tidak dengan om Alex, papanya Tamara?” Jason mencoba terus meyakinkan sahabatnya.Adam hanya terdiam. Raut ragu dan cemas masih terlihat jelas meninggi. Kemudian Jason bangkit dari duduknya dan menepuk pundak Adam.“Aku tetap saja takut, Jason. Tidak! Lebih tepatnya aku memilih sadar diri, benarkan?” ucap Adam lirih.Akan tetapi, Jason memilih menggeleng. “Itu tidak benar, Adam. Kamu harus memperjuangkan cintamu!” tegasnya dengan tatapan meyakinkan, tetapi Adam kembali menunduk. Wajah gelisahnya semakin jelas.“Masih banyak waktu, Adam. Kamu bisa pikirkan baik-baik!

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   183. Makan Malam Keluarga

    “Selamat datang Dokter Yuna dan Tuan Dimas!” Brian menyambut kedatangan kedua tamu undangannya bersama dengan Jason.Dokter cantik itu tampak anggun dengan gaun satin berwarna biru dongker. Rambutnya yang disanggul rapi, menampilkan tulang selangkanya hingga terkesan anggun nan seksi. Make up yang didominasi warna gold tipis pada kelopak matanya, menambah kesan anggun dan berkelas.“Panggil Dimas saja, Tuan Brian! Jangan terlalu formal, rasanya tak pantas ... saya mendapatkan perlakuan sopan dari Anda, Tuan,” sahut Dimas merendah.Bukan merendah, Dimas memang benar-benar merasa sungkan. Ia terlalu malu dan merasa rendah d

Bab terbaru

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   200. Pernikahan Merubah Masa Depan

    Tak ada lagi halangan menuju hari pernikahan Jason dan Yuna. Semuanya terencana dengan baik. Vincent Wang dan ayahnya serta beberapa investor Hongkong bahkan menyempatkan diri untuk menghadiri pernikahan Jason dan Yuna. Persidangan kasus Arka, Elsa, Teguh—mantan suaminya Elsa dan Tamara, sudah mendekati akhir. Akan tetapi, sudah dipastikan mereka mendapatkan hukuman setimpal. Bukan itu saja, beberapa petugas yang dulu terlibat dan terbukti membantu mereka, sudah mendapatkan hukumannya. Damian, pengacaranya Jason dan Adam memastikan semuanya mendapatkan hukuman. Hingga malam di hari pernikahan tiba, Yuna kembali ke kediamannya dan berbincang bersama pamannya. Ia akan semakin merindukan Dimas, padahal selama ini Yuna jarang berada di rumah. Bahkan Yuna tak malu menggelayut manja pada pamannya yang sudah dianggapnya seperti pengganti ayahnya. “Apa kamu tidak malu terus menggelayut seperti anak kecil?” celetuk Dimas seraya melirik wajah Yuna yang bersandar di bahunya, tetapi ia tersenyu

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   199. Jason dan Adam

    “Ada apa, Adam? Ada masalah?” tanya Jason setelah berada di samping sahabatnya.Adam hanya tersenyum tipis, enggan menjawab. Kemudian ia memutar tubuhnya menatap gedung megah di sana, lalu mengedarkan pandangannya mencari seseorang. “Sudah selesai? Di mana dokter Yuna?” tanyanya seraya menatap pada Jason.“Yuna menunggu di kafe itu.” Jason menunjuk bangunan kafe di samping gedung.“Memangnya ada yang belum selesai dengan persiapan gedungnya?” tanya Adam dengan raut wajah bingung.Jason menghela napas berat. Ia tahu Adam hanya berusaha menghindari pertanyaan darinya. Ya, sahabatnya itu sedikit tertutup untuk masalah pribadi jika dirinya tak mendesak atau mencari tahu sendiri masalah yang sedang dihadapi Adam.“Ya, memang ada yang belum selesai ... kamu, Adam,” sahut Jason seraya berpindah duduk pada bangku di samping taman bunga, tepi mobilnya terparkir.“Aku? Memangnya ada apa denganku?” tunjuk Adam pada dirinya. Ia semakin memasang wajah bingung.Pria tampan itu tak segera menjawab.

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   198. Masa Depan Berubah

    Informasi yang diberikan Rina begitu mengejutkan. Racun arsenik itu berasal dari kelompoknya Teguh Gunawan–mantan suaminya Elsa. Bahkan informasi yang diberikan Rina di luar dugaan yang lainnya.Perawat cantik itu bahkan menemukan tempat persembunyian kelompok mafianya Teguh. Tak menyangga wanita yang terlihat lugu, ternyata memiliki kontribusi besar. Yuna bahkan bangga menjadi sahabat baiknya.Jason langsung bertindak cepat. Akan tetapi, ia memastikan pihak kepolisian yang menangani kasus tersebut benar-benar bersih. Tentu saja selama ini dirinya dan Adam dibantu Rocky menyelidiki para polisi yang bekerja untuk Elsa. Serta para mafia polisi yang tunduk pada kelompoknya Teguh sudah pasti tak bisa berkutik.Damian Alexander, pengacaranya Jason dengan senang hati mengurus semua mafia polisi tersebut. Apa lagi semua bukti yang Jason kumpulkan sangatlah kuat. Bukti tambahan ponselnya Vina, serta bukti penyelidikan Brian yang menunjukkan jelas jika kecelakaan Jason disengaja dan pelakunya

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   197. Bukti Terkumpul

    “E–elsa? Papa yakin?” tanya Jason terbata dengan tatapan tak percaya.Brian mengangguk lemah dalam posisi tidurnya. Jason terdiam syok, hingga tubuhnya tampak mematung. Bahkan ia tampak seperti orang linglung menatap wajah papanya.Bukan karena Jason tak percaya pelakunya adalah Elsa, tetapi ia mencemaskan keadaan Brian. Justru karena ia memperkirakan pelakunya adalah Elsa ataupun Arka. Jujur saja ia ingin mencecar papanya, tetapi Yuna sudah menarik kedua bahunya menjauh dari tubuh Brian.“Cukup, Jason! Kita masih punya banyak waktu.” Yuna memberi nasehat.Tepat saat Jason mengangguk pasrah, pintu ruangan tersebut ada yang mengetuk. Tak lama langsung terbuka. Dokter Rudi datang dengan Rina, sahabat baiknya Yuna sekaligus satu-satunya perawat yang mengetahui keadaan Brian.“Kita beri ruang agar Dokter Rudi memeriksa keadaan papamu!” ucap Yuna seraya membawa tubuh Jason menjauh dari ranjang brankar Brian.Dokter cantik itu lantas mengangguk pada dokter Rudi, isyarat agar dia segera meme

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   196. Jalan Terbuka Jelas

    “Mungkin saya punya informasi yang membantu untuk Tuan Jason.” Rocky berkata setelah memastikan fokus mereka selesai dengan informasi tentang Vina. Sontak saja, Jason, Yuna dan Adam menoleh padanya. Ketiganya menunggu penjelasannya dengan wajah sigap. Rocky mengeluarkan beberapa lembar foto dari saku dalam jasnya, lalu menjajarkan di atas meja yang menjadi pembatas mereka. “Sebenarnya tadi itu aku dan anak buahku sedang meninjau tempat Tuan Jason kecelakaan setelah menemukan beberapa bukti, lalu Tuan memberitahu kalau Adam sedang dalam bahaya di jalur tersebut ... itulah sebabnya kami datang lebih cepat,” jelas Rocky terdengar melegakan. Adam tersenyum lega. Semua ini memang bukan kebetulan, tetapi hal tersebut berkat kesigapan Jason. Rocky lantas melanjutkan penjelasannya. “Saya berhasil menemukan keberadaan keluarga dari supir truk yang menjadi tersangka penabrakan Tuan Jason. Lalu beberapa bukti jika kecelakaan tersebut sudah direkayasa,” jelas Rocky seraya menunjuk beberapa fo

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   195. Berkumpul Menyusun Rencana

    Adam pantas untuk merasa tenang dan tak perlu panik. Bantuan dari Rocky—anak buahnya Jason datang lebih cepat. Tentu saja Adam tahu kehadiran mereka dari cara mereka memberi sinyal. Dua mobil dari belakang langsung menyalip kendaraan yang sedari tadi diduga orang yang hendak mencelakainya serta menggiringnya menuju arah jalan tempat Jason kecelakaan. Sementara dua mobil lainnya mengamankan kendaraan yang mengikuti Adam.Kini dua mobil itu mengawalnya hingga Adam memilih kembali ke rumah sakit. Jason langsung menyambutnya dan memeluk sebentar lalu ia berpindah pada anak buahnya yang berada di belakang Adam. “Terima kasih, kalian memang selalu bisa diandalkan,” ucapnya pada mereka.“Sama-sama, Tuan Jason. Ini adalah tugas kami,” sahut lelaki yang berada di paling kiri. Jumlah mereka enam orang dan semuanya berpakaian formal.“Ah, Tuan. Saya baru saja menerima pesan dari anak buahku yang kutugaskan mencari keberadaan—“ ucap lelaki tadi terhenti. Jason menempelkan jari telunjuknya di dep

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   194. Selamatkan Adam

    “Apa?” Jason terkejut dengan ucapan Adam dari balik telepon. Wajah pria tampan itu langsung berubah pucat dan cemas, serta panik. Ia bahkan refleks berdiri dan mengacak rambut belakangnya, frutasi. Yuna yang berada di sampingnya pun ikut bangkit merasakan kecemasan Jason. “Apa yang terjadi, Jason?” tanya Yuna panik. Jason hanya memberi isyarat untuk tenang dengan mengangkat tangan kanannya. Ia lantas fokus pada ponselnya. “Dengarkan aku, Adam! Tetap tenang dan jangan putuskan sambungan teleponnya! Terus beri laporan padaku kondisi terkinimu, mengerti!” perintahnya. “Baik, Jason. Tolong bantu aku secepatnya,” sahut Adam terdengar panik. “Tentu, aku pasti akan membantumu dan tak akan tinggal diam,” balas Jason cepat. “Aku akan meminta Rocky untuk mengirimkan anak buahnya dan secepatnya menjemputmu,” pungkasnya menenangkan. Terdengar jelas suara Adam mengatur napasnya dari balik telepon. Tentu saja, Jason dapat merasakan bagaimana cemasnya Adam, dirinya sudah pernah mengalami hal te

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   193. Adam Cemas

    “Sepertinya habis batre. Aku selalu lupa charger ponsel dan biasanya diisi daya jika sedang dalam perjalanan di mobil,” ucap Adam diakhiri senyuman canggung.“Bisa tolong buka laci dasbor di hadapanmu? Aku menyimpan alat pengisi dayanya di sana.” Adam menunjuk laci di hadapan Tamara.Wajah wanita cantik itu yang semula tegang kini tampak terlihat lega. Ia bahkan segera menuruti permintaan Adam, mengeluarkan alat mengisi daya ponselnya. “Berikan ponselmu padaku! Biarkan aku yang memasangkannya,” ujarnya.Adam mengangguk dan memberikan ponselnya pada Tamara. Wanita itu tampak cekatan dan memang sudah terbiasa melakukannya. Tanpa disadari Adam masih meliriknya curiga.Tentu saja yang dilakukan Adam tadi hanyalah pura-pura. Ia bukanlah pria bodoh seperti yang dikatakan Jason. Adam lebih mengandalkan intuisi dan nalurinya dalam berbisnis.Ya, pria tampan itu memiliki pemikiran yang sama dengan Jason. Tak ada sesuatu hal di dunia ini yang kebetulan, pemikiran mereka. Mungkin karena mereka s

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   193. Adam dan Tamara

    “Aku akan mencoba menghubungi Adam. Saat ini dia sedang bersama dengan Tamara “ Jason berkata dengan tatapan cemas seraya menggulir beberapa kali layar ponselnya.Yuna hanya mengangguk. Wajahnya pun tak kalah cemas dengan lelakinya. Ia lantas menoleh ke arah ujung lorong tempat pria mencurigakan tadi menghilang.Tampaknya mereka lebih waspada atau sadar jika keberadaannya sudah diketahui. Yuna lantas menatap Jason yang tiba-tiba tersentak dengan kedua bola mata melotot. “Ada apa, Jason?” tanya Yuna langsung.“Adam menolak panggilanku,” sahut Jason langsung. “Akan kucoba lagi,” ujarnya seraya mengulang panggilan teleponnya.“Mungkin Adam tak sengaja menggeser ke tolak.” Yuna mencoba menenangkan.Jason mengangguk. Namun, ia kembali tersentak. Ponsel Adam tak bisa dihubungi. Pria tampan itu masih penasaran dan mencobanya sekali lagi.“Adam mematikan ponselnya,” tebak Jason disusul helaan napas berat. “Sepertinya Tamara sedang bersamanya,” tambahnya seraya memijat ujung alisnya.“Bagaiman

DMCA.com Protection Status