Share

174. Yuna Masih Peduli

“Huh, kenapa hatiku harus tergerak untuk memeriksa keadaan wanita munafik itu?” Yuna memprotes dirinya sendiri yang baru saja berhenti di depan pintu apartemennya Arka.

Ya, di sanalah Vina sekarang tinggal setelah resmi menjadi istrinya Arka. Hanya seorang diri, itulah yang Yuna yakin. Walaupun hatinya sakit, tetap saja sisi baiknya memintanya untuk peduli.

“Ya, tujuanku ke sini untuk memastikan dia tak akan berulah lagi. Bukankah dia sudah tak ada yang mendukung?” ujar Yuna meyakinkan dirinya untuk berani.

Walaupun masih tersisa rasa tega dan iba. Jujur saja Yuna merasa kasihan pada wanita itu. Kini Vina hanya seorang diri dan tak ada keluarga, saudara apa lagi sahabat.

“Kenapa nggak dibuka-buka sih?” Yuna menggerutu seraya menghempaskan kantong kresek berisi belanjaan di tangannya.

“Kenapa juga aku harus belanja banyak dan dibawa kemari?” ujarnya menyadari suara berisik dari plastik yang terhempas.

Sudah lebih dari tiga kali ia menekan bel pintu tetapi tak ada sambutan dari d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status