Home / Rumah Tangga / Istri Galak Pak Dosen / Bab 3. Menjadi Nadila Sangat Menyulitkan!

Share

Bab 3. Menjadi Nadila Sangat Menyulitkan!

last update Last Updated: 2024-11-26 09:06:23

“Aku nggak ada waktu mengurus hubungan kita!” ujar dingin Nadira.

Sesaat, Nathan membeku melihat reasksi Nadira yang di luar dugaannya. “Kita suami istri yang sah.”

“Anggap aja ini pernikahan nggak disengaja. Jadi jangan dibawa serius!” Nadira segera mengemasi pakaiannya.

“Mau kemana?”

“Ke rumah orangtua aku.”

Nathan tidak bisa membatasi apalagi melarang hak hidup Nadira karena saat ini pernikahan mereka tidak seperti pernikahan pada umumnya, jadi walaupun dirinya seorang suami, Nathan merasa saat ini posisinya bukan apa-apa.

Jadi, Nathan mengantar Nadira pulang ke rumah orangtuanya. Abdul dan Sinta segera memeluk Nadira tanpa henti seiring dengan tangisan.

“Ma, Pa, Dira akan tinggal di sini sekalian mengurus masalah Dira sama Dila.”

Sinta berkata lirih, “Mama sama Papa tidak pernah membedakan kasih sayang. Kami menyayangi kamu sama seperti menyayangi Dila walau kita selalu terpisah jarak dan kamu sudah diakui sebagai anak dari orangtua angkat kamu. Tetaplah di sini, Nak. Dan biarkan Dila dengan kehidupan barunya ....”

Nadira segere memerotes dengan santun, “Dira nggak bisa biarkan Dila terus jadi Dira, Ma!”

Abdul berkata, “Papa mengerti perasaan dan situasi kamu sekarang, tapi untuk menjaga keharmonisan keluarga, terutama kamu dan Dila, jadi lebih baik biarkan saja Dila.”

Nadira masih memerotes santun, tetapi kali ini dengan suara pelan karena seolah timbangan kasih sayang orangtuanya lebih berat pada Nadila, “Nggak bisa gitu ....”

Sinta kembali memeluk Nadira masih dengan suara lirih. “Untuk sementara ini biarkan saja Dila. Mama yakin, perlahan Dila akan menyadari kesalahannya. Kalaupun harapan kita tidak terhujud, tetaplah di sini Nak, tinggallah bersama kami. Kami sangat merindukan kamu ....”

Sejak dulu Nadira tidak pernah kekurangan kasih sayang dari orangtua angkatnya, tetapi hati kecilnya tetap merindukan kasih sayang dari orangtuanya, maka saat ini dirinya tenggelam dalam lautan kasih sayang ayah dan ibu biologisnya.

Malam kembali menyapa, saat ini Nadira mulai merasa nyaman berada di rumah sederhana yang dipenuhi kehangatan. Gadis ini tertawa dan bercanda bersama Abdul dan Sinta.

Nathan menyaksikan kebahagiaan di atas permukaan wajah cantik Nadira. Namun, hubungan pernikahan mereka masih mengambang. Laki-laki berusia 25 tahun ini mengerti posisi Nadira sekarang, tetapi dia tidak ingin berlarut-larut dalam hubungan tidak jelas.

Saat di dalam kamar, yang seharusnya dihuni olehnya dan Nadila, Nathan menyampaikan secuil isi hatinya pada Nadira, “Aku sudah menerima kamu sebagai istri aku. Apa kamu sudah bisa menerima aku?”

Nadira membuang udara cepat. “Aku lelah dan nggak ada waktu bahas hal kaya gini!” Dia membalik halaman buku milik Nadila yang tentu saja sangat berbeda dengan miliknya karena mereka mengambil jurusan berbeda, tetapi pendidikan selalu penting untuknya. Maka bagaimanapun caranya dia dituntut memahami materi.

Nathan menundukan wajahnya sesaat karena kembali mendapatkan jawaban tidak terduga, lalu membiarkan Nadira menyendiri.

Pada pagi harinya, Nadira memulai hari pertamanya di kampus tempat Nadila belajar. Ini bukan universitas favorit dan bukan universitas mewah seperti tempatnya mengenyam ilmu di luar negeri. Maka, Nadira sedikit kaku dan kesulitan karena fasilitas yang tersedia kurang lengkap.

Nadira menggerutu, “Perpustakaan ini sangat jelek. Kalo kaya gini aku jadi harus cari tambahan informasi buat tugas dan buat belajar!”

Nathan berdeham di belakang Nadira, lalu berbisik, “Jangan bilang perpustakaan kami jelek. Buku-buku di sini sangat banyak, kamu bisa mencari apapun, asalkan teliti!”

Nadira mendongak ke arah wajah Nathan. “Tempatnya nggak jelek, tapi buku di sini nggak lengkap, makannya aku kasih bintang satu buat tempat ini!”

Nathan tersenyum kecil setelah mendengar kritik pedas Nadira, lalu dengan tulus berkata, “Buku apa yang kamu cari?”

“Banyak. Jurusan aku sama Dila beda, jadi aku harus banyak belajar!”

“Izinkan aku membantu.” Wajah teduh Nathan sangat bersahabat dan sangat hangat, tetapi ekspresi itu aneh di mata Nadira hingga dia tidak ingin protes untuk mempersingkat pertemuannya dengan Nathan.

Nadira menggendikan bahunya tidak peduli. “Silakan!”

Sekitar tiga puluh menit Nadira harus menghabiskan waktunya dengan Nathan, dia juga harus banyak tersenyum kepada semua orang yang mengucapkan selamat atas pernikahan mereka.

Kebersamaan ini membuat Nadira lelah, tapi harus bagaimana lagi karena hidupnya seperti direset ulang.

Enam buah buku tebal sudah berada di atas meja, maka dengan tidak peduli Nadira mengusir Nathan, “Jangan dekat-dekat, aku mau belajar, aku harus konsentrasi!”

Nathan tidak marah. “Silakan. Tapi jangan lupa, satu jam lagi kelas saya. Saya dosen kamu.”

“Apa?”

Nathan meninggalkan perpustakaan dengan senyuman puas. Entah kenapa bersama Nadira lebih asik dan menantang dibandingkan dengan Nadila yang sangat feminim dan lembut. Laki-laki ini selalu menikmati sensasi bersama istrinya.

Satu jam berlalu sangat cepat hingga membuat Nadira kesal, “Aku belum mempelajari semuanya. Aku butuh waktu lebih banyak!” Maka gadis ini membawa semua buku, sebagian dimasukan ke dalam tas dan sisanya berada dalam pelukan.

Di perjalanan menuju kelas, Nadira dihadang oleh dua orang pria berdasi. Salah satunya berbicara dengan nada soft, tetapi raut wajahnya mengejek, “Mana hutang kamu? Kamu sudah berjanji akan membayar hari ini!”

Nadira memandangi wajah kedua pria itu dengan heran, “Siapa kalian?”

Salah satunya tertawa, lalu mencolek dagu Nadira yang dianggap sebagai Nadila. “Kami mengerti, pasti kamu tidak ingin teman-teman kamu tahu seberapa besar hutang kamu pada bos kami. Tapi akting murahan seperti itu sangat menjijikkan!”

‘Hutang? Dila punya hutang?’

“Mana bos kalian?” Wajah Nadira terangkat menantang hingga membuat kedua pria ini tidak percaya.

“Sekarang kamu sudah berani menatap kami! Wah-wah ... kamu semakin berani, tapi tidak heran karena orang berhutang akan lebih ganas.” Dagu Nadira kembali dicolek hingga gadis ini menepis kasar.

Nadira selalu bersuara tegas dan terdengar kuat walau harus menghadapi dua pria tinggi besar yang dikaruniai wajah tampan, tetapi tatapan mata mereka sangat kejam. “Berapa hutang Dila?”

“Kalo kamu lunasi hari ini jumlahnya hanya 390 juta, tapi kalau besok menjadi 391 juta!”

“Apa!”

Bersambung ...

Related chapters

  • Istri Galak Pak Dosen   Bab 4. Nadila Selalu Menyulitkan Nadira

    Nadira terengah-engah saat bersembunyi di ruang dosen setelah berlari untuk menghindari dua orang pria penagih hutang. “Menyebalkan!”Punggung Nadira dicolek Nathan saat kebetulan Nadira memasuki ruangannya. “Ada apa, hm?” Suaranya lembut dan wajahnya selalu teduh.Sontak bahu Nadira melonjak. “Astaga!”Kini, Nadira berusaha mengatur napasnya saat Nathan memperhatikannya dengan dahi mengeryit heran.“Dila punya hutang. Di luar ada penagih hutang!”Dahi Nathan semakin berkerut heran, “Nggak mungkin Dila punya hutang sampai penagih hutang kesini.”“Aku juga nggak tau. Tapi mereka mengira aku Dila!”“Ya udah, sekarang temui mereka. Aku akan bantu kamu karena aku rasa mereka salah orang.” Nathan segera berjalan di sisi Nadira.Setelah Nathan meminta surat-surat resmi dari kedua pria itu, ternyata benar data diri Nadila ada di sana sekalian dengan rincian pinjamannya.“Waktu kalian hingga pukul 12 malam!” Kedua pria ini pergi setelah memberikan peringatan.Nathan memegangi pelipisnya seiri

    Last Updated : 2024-12-02
  • Istri Galak Pak Dosen   Bab 5. Rencana Nathan Tanpa Sepengetahuan Nadira

    Nathan mencoba membuat kesepakatan dengan perusahaan yang memberikan hutang pada Nadila. Laki-laki ini membayar sebesar 50 juta, lalu sisanya minggu depan supaya bunganya tidak semakin bertambah.Saat ini Nadira merasa sedikit lega. “Syukur kamu punya uang, walau dikit tapi membantu, seenggaknya kita punya waktu.”“Iya ....” Nathan tersenyum tenang karena sekarang Nadira sudah memadamkan api amarahnya.“Tapi kok tabungan kamu dikit banget sih!” celetuk Nadira.Mendapatkan kalimat itu membuat Nathan merasa terhina, tapi dia tidak marah karena Nadira dibesarkan di keluarga old money. “Sebenernya aku punya 70 juta, tapi 20nya buat kebutuhan hidup kita sekalian buat keperluan mendadak.”“Dikit banget!” Nadira masih merasa tidak puas.Saat ini Nathan merasa semakin kecil di hadapan Nadira. “Itu tabungan aku setahun, hasil kerja di dua propesi sekaligus.”“Apa aja?”“Dosen sekalian guru les SMP.”“Oh!” Datar Nadira.“Mungkin buat kamu aku nggak ada apa-apanya, tapi buat aku uang segitu sang

    Last Updated : 2024-12-02
  • Istri Galak Pak Dosen   Bab 6. Nathan Mengunjungi Nadila

    “Kamu bisa pulang sendiri?” tanya Nathan pada Nadira setelah jam mengajarnya selesai.“Emangnya kamu mau kemana?” Nadira hanya penasaran, tidak pernah terpikir jika Nathan memiliki rencana tanpa sepengetahuannya. Tidak ragu Nathan membuat alasan, “Aku harus ngajar les anak SMP.”“Oh ..., ya udah, pergi aja. Aku bisa pulang naik bus sama temen-temennya si Dila!” Nadira menambahkan decakan hingga membuat Nathan tertawa kegelian.Nathan memberikan nasihat dengan lembut, “Temen-temennya Dila temen kamu juga.”“Mereka emang solidaritas banget sih, tapi kan tetap aja aku ini Dila di mata mereka!” Jika harus diungkapkan sampai kapanpun Nadira tidak suka dianggap sebagai Nadila karena mereka adalah orang berbeda dengan kepribadian berbeda. Gadis ini tidak ingin disamakan dengan saudara kembarnya yang gila harta sampai mengorbankan keluarganya sendiri dan dengan teganya menyakiti hati orangtuanya.Puncak kepala Nadira dielus penuh ketulusan oleh Nathan. “Nggak apa-apa ..., lama-lama kamu akan

    Last Updated : 2024-12-02
  • Istri Galak Pak Dosen   Bab 7. Bayar Hutang Kamu!

    Berkat alasan cerdas yang dikatakan Nathan, akhirnya dia bisa bertatap muka dengan Nadila. “Jangan terus menempatkan Dira dalam situasi yang sulit.” Suaranya terjaga.Nadila melipat tangan di depan dada dengan sangat angkuh. “Nadira sudah menjadi Nadila. Itu memang hidup Nadila. Terima saja!”“Kamu yang menempatkan Dira dalam kehidupan kamu.”“Memang kenapa? Apa aku ikut merugikan kamu, sampai-sampai kamu protes ke aku!” Sikapnya masih sangat angkuh.“Nasib hidup kalian memang berbeda, tapi bukan berarti kamu merebut kehidupan Dira secara paksa dan menumpahkan semua kesulitan kamu pada Dira.”“Udah deh jangan sok bijak. Aku kan yang kamu cintai, tapi kok kamu belain Dira!”“Sekarang udah nggak.” Tatapan serta cara bicara Nathan menjadi sangat dingin.“Nggak aneh sih, cowok emang mudah berubah. Hatinya gampang kebawa arus. Beruntung aku nggak nikah sama kamu!”“Yang beruntung itu aku.”Nadila mendengus. “Jangan menilai aku seolah pembawa sial sampai-sampai kamu menganggap beruntung tan

    Last Updated : 2024-12-13
  • Istri Galak Pak Dosen   Bab 8. Nadila Semakin Berbisa!

    Nadila segera menyadari bahaya jika tidak dapat mengendalikan situasi. Pintu segera dibuka setelah mengondisikan dirinya. “Selamat malam, Ma. Iya, Dira lagi belajar sama guru les.” Senyumannya santun dan indah.Sopia segera menyapa Nathan dengan santun dan memperlakukan Nathan sangat terhormat, “Kami minta maaf karena putri kami mengundang Anda malam-malam begini ....”Nathan segera menyambut uluran tangan Sopia bersama sikap santun. “Tidak apa-apa, Nyonya. Ini memang pekerjaan saya.”“Tidak biasanya Dira mengundang guru les karena biasanya Dira akan belajar bersama Papanya andai ada materi yang tidak dimengerti ....” Tatapannya berbaur pada Nathan dan Nadila.Segera, Nadila beralasan, “Dira mau dapat ilmu tambahan, Ma.”Sopia terkekeh senang, “Kamu memang selalu semangat belajar. Terimakasih ya, Sayang selalu membanggakan kami ....” Sikap, tutur kata, serta tatapan Sopia selalu menunjukan ketulusan hingga membuat Nadila semakin bertekad menjadi Nadira dan tidak akan mundur.Sopia kem

    Last Updated : 2024-12-13
  • Istri Galak Pak Dosen   Bab 9. Nasib Buruk Nadila

    Nathan berkata lembut, “Aku nggak gegabah kok. Aku yakin orangtua kamu nggak akan mengendus hal ini. Itu kan, yang kamu takutkan ....”Sekarang suara Nadira merintih, “Aku nggak mau Nadila ketauan pura-pura jadi aku, apalagi Dila punya hutang banyak. Itu aib buat orangtua kita ....”Nathan menyentuh kedua bahu Nadira sekalian memandang lembut. “Iya ... aku tau dan aku nggak akan pernah lupa. Tapi kamu tenang aja, toh Dila juga nggak mau ketauan, jadi pasti dia juga hati-hati dan semuanya aman.”Nadira segera terjatuh ke atas tepian ranjang, duduk lunglai di sana. “Aku mau kembali ke keluarga aku, tapi dengan cara baik-baik ..., bukan dengan cara kebusukan Dila kebongkar sama orangtua angkat aku, itu aib, kasian Mama sama Papa ....”“Iya, aku ngerti ..., tapi mendingan kamu tenang ya.”Nadira kembali menjatuhkan air matanya hingga Nathan menyadari sisi lemah si gadis yaitu keluarganya.Nathan berkata lebih lembut, berharap dapat menenangkan Nadira, “Aku minta maaf, tapi aku pastikan se

    Last Updated : 2024-12-13
  • Istri Galak Pak Dosen   Bab 10. Masalah Baru yang Harus Dihadapi Nadira

    Nadira menceritakan pembullyan yang dialaminya pada Nathan. “Dila nggak berani mengadu ke kamu sama ke Mama dan Papa karena di sini Vika punya kekuasaan. Pasti Dila takut beasiswanya dicabut!”Nathan hanya mendesah. “Kalau musuh kita punya kekuasaan emang lebih baik kita nggak cari gara-gara kalau ingin selamat.”“Tapi nggak mungkin aku diem aja saat dibully!”“Aku tau sifat kamu, tapi sekarang kamu lagi nggak punya kekuasaan apapun. Jadi mendingan diem aja. Diem bukan berarti kalah kok, justru kamu menang karena tetap membanggakan orangtua kamu dengan prestasi sekaligus meringankan biaya yang harus dikeluarkan orangtua kamu.”Nadira tidak ingin menerima kenyataan pahit yang bertubi-tubi ini, tapi itulah kenyataan hidupnya sekarang. Namun, dia tetap mengatakan rencananya, “Tadinya aku mau minta Dila bawa Papa kesini.”“Itu bahaya banget, kan. Apa jadinya saat Vika tahu Tuan Sanjaya ayah angkat kamu. Kamu pikir Vika akan berhenti? Aku takut Vika malah sebarin artikel buruk yang akhirny

    Last Updated : 2024-12-20
  • Istri Galak Pak Dosen   Bab 11. Orang Terdekat adalah Pisau Paling Tajam

    Nadira sedang mencuci piring dengan kikuk. “Emang dia kenapa?”“Vika mengaku dibully sama kamu.”“Hah!” Hampir saja piring dalam genggaman Nadira jatuh andai Nathan tidak cekatan. “Hati-hati dong ...,” ucap lembut Nathan selaras dengan sikapnya yang segera membantu Nadira menyimpan piring.Nadira menggosok tangan basahnya dengan kesal ke atas permukaan celemek. “Aku nggak lakuin apa-apa. Justru dia yang bully aku!”“Mungkin kamu ngelawan atau ada kata-kata yang menyinggung Vika.”“Apa sih, biasa aja kok!” Nadira menjatuhkan bokongnya dengan kesal di atas kursi kayu.“Coba kamu pikirin lagi. Karena kalo kamu nggak merubah sikap itu bahaya banget. Oh iya, kamu dikasih syarat buat mempertahankan beasiswa sampai akhir.”Seketika ujung mata Nadira memicing karena tertarik oleh kalimat Nathan. “Apa itu?”“Kamu harus belajar lebih giat sampai menggeser posisi Vika sebagai mahasiswi paling berpengaruh di kampus.”Nadira berdecak. “Dila emang ada di bawah Vika!”“Makannya, kamu harus lebih gi

    Last Updated : 2024-12-21

Latest chapter

  • Istri Galak Pak Dosen   Bab 36. Prasangka Nadira

    Seketika, Nathan terhenyak. “Loh, bukan punya kamu?”Nadira mendengus masih dengan tatapan memicing tajam. “Punya siapa?” Nada suaranya menginterograsi. Tapi sebelum Nathan menjawab, dia mengungkapkan kekesalannya, “Kita emang nggak saling suka, tapi pernikahan ini nggak boleh dirusak sama perselingkuhan kamu. Aku nggak mau Mama sama Papa sedih!”“Eh, jangan salahpaham!” panik Nathan. “Aku juga nggak tau kenapa ada lipstik di tas aku ....”“Mana ada orang selingkuh ngaku!”“Serius!”Raut wajah Nathan menjadi satu-satunya pusat perhatian Nadira karena harus membaca kejujuran atau kebohongan pria di hadapannya.Nadira mendapatkan jawaban memuaskan lewat ekspresi wajah suaminya, hanya saja dia masih berburuk sangka. “Pinter banget akting kamu!”“Sumpah!”Seketika, Nadira dibuat lebih kesal setelah mendengar jawaban Nathan yang itu. “Ish!”“Serius, aku nggak tau apa-apa.”Kini, Nadira memilih mengakhiri argumentasi tidak penting ini karena jawabannya sudah jelas jika itu milik Nadila hany

  • Istri Galak Pak Dosen   Bab 35. Jangan Terima Tawaran Papa!

    “Aku udah denger kalo Papa rekrut kamu jadi karyawan. Tapi jangan pernah kamu terima!” ucap Nadila pada Nathan bersama tatapan memicing mengiris.Nathan menyunggingkan setengah bibirnya dengan ekspresi datar. “Keputusan ada di aku, bukan di kamu.”Segera, Nadila mendengus seiring mencondongkan tubuhnya ke arah Nathan yang duduk di hadapannya. “Jangan ngawur. Kamu mau rahasia aku sama Dira terbongkar!”“Itu rahasia kamu. Dira sih biasa aja, malahan dia bersyukur banget kalo rahasia kamu terbongkar.” Lagi, Nathan menyunggingkan bibirnya. Kali ini bermakna mengejek.Nadira menambah volume suaranya dan terkesan mengancam, “Jangan gegabah. Dan aku nggak akan biarin kamu jadi karyawannya Papa!”Lagi, Nathan menyunggingkan setengah bibirnya. “Bener kata Dira.”Segera, ujung mata Nadila semakin mengiris. “Apanya? Tapi aku nggak peduli. Jangan bawa-bawa Dira. Ini urusan kita!”“Dira bisa baca karakter dan tindakan kamu,” ucap datar Nathan.“Ck. Jangan sok suci! Bukan cuma aku yang gila harta,

  • Istri Galak Pak Dosen   Bab 34. Apa Nathan dan Dila Bahas Kisah Cinta Mereka?

    Malam ini tidak terjadi apapun antara Nathan dan Nadira karena setelah si gadis tanpa sengaja meruntuhkan benteng yang dibuatnya, dengan cepat dia membangun kembali bahkan lebih kokoh karena boneka yang semula berjajar di meja, berpindah tempat ke atas tempat tidur.Senyuman kecut Nathan segera berkembang singkat saat menelan kecewa karena isi kepalanya tidak terhujud, tetapi apa daya, hingga saat ini tidak ada cinta antara mereka. Bahkan title ‘Pernikahan mendadak’ selalu menari-nari.Siapa sangka, pagi harinya Nadila menghubungi untuk mengajak Nathan bertemu secara empat mata.Nathan menerima undangan dari Nadila tanpa melibatkan Nadira karena dia takut ini adalah jebakan Sanjaya yang sudah tahu tentang laporan palsunya.Cafe ekslusif adalah tempat yang dipilih Nadila hingga menambah kecurigaan Nathan, tetapi pria ini tetap melangkah apapun resikonya.Sementara di kampus, Nadira mendapatkan perundungan dari Vika. Gadis ini masuk ke dalam jebakannya setelah Vika menyimpan surat pangg

  • Istri Galak Pak Dosen   Bab 33. Apa Tujuan Tuan Sanjaya?

    Nathan mengirimkan chat pada Nadira saat dirinya senggang, bahkan dia rela menunggu istrinya hingga menyelesaikan materi dan memerintah menemuinya di ruangan.“Tumben suruh aku kesini.” Nadira duduk santai di hadapan Nathan seiring menyeruput jus jeruk yang dibelinya dari kantin walau tidak yakin ini higienis, tetapi uang saku dari Nathan tidak banyak, tidak cukup untuk membeli camilan di restoran.Sementara, Nathan memasang tatapan serius dengan nada suara sedikit tegang. “Ada hal penting yang harus aku omongin ke kamu.”Jus jeruk masih diseruput dengan tenang oleh Nadira. “Sepenting apa?” Dia hanya melirik sekilas.“Sangat penting!” Tatapan Nathan berubah memicing tajam.Kali ini tatapan Nadira hanya tertuju pada Nathan. Pun, ujung matanya sedikit memicing. “Tentang apa?”“Sanjaya Gruf!” lugas Nathan hingga membuat kedua bola mata Nadira melebar dan membulat sempurna.“Apa!” Mulut Nadira menganga lebar.Selama beberapa detik, Nathan mengambil udara hingga paru-parunya terisi penuh,

  • Istri Galak Pak Dosen   Bab 32. Jadilah Bagian dari Sanjaya Gruf

    Nathan kembali saat langit hampir gelap, hari ini dia pulang lebih awal dua jam. Nadira adalah orang pertama yang diajaknya berbicara. “Gimana kabar kamu sekarang, udah baikan?” Tatapannya selembut suaranya.“Baik banget!” Nadira menjawab dengan ceria.“Syukur deh.” Nathan senang mendengarnya, tetapi dia enggan memberi tahukan Nadira tentang undangan dari Sanjaya karena mungkin akan kembali merusak suasana hati istrinya.Hingga malam tiba, Nathan tidak pernah membicarakan rencana pertemuannya dengan Sanjaya karena Nadira sedang sangat ceria, bersendau gurau dengan orangtuanya.Lalu, tiba waktu pertemuan. Nathan mengunjungi cabang Sanjaya gruf yang letaknya tidak terlalu jauh dari kampus. Itu adalah tempat pertemuan yang tertera dalam undangan.Sementara, hari ini Nadira tetap di kampus, dia tidak tahu jika suaminya pergi diam-diam.Undangan ditunjukan pada satpam hingga memudahkan Nathan mendapat akses masuk ke perusahaan raksasa ini.Seorang karyawan wanita berkata pada Nathan seusai

  • Istri Galak Pak Dosen   Bab 31. Tuan Sanjaya Tertarik pada Anda

    Tidak ada angin, tidak ada hujan, Nadila mencari Nadira. Gadis ini mengirimkan chat singkat untuk meminta saudara kembarnya bertemu di perbatasan kota.Namun, sekarang Nadira dan Nathan satu paket, maka mereka datang bersama menemui Nadila.“Waw, apa kiamat sebentar lagi?” celetuk Nadira sebagai kesan pertamanya saat melihat wajah Nadila.Tentu saja ucapan Nadira membuat Nadila berdecak kesal hingga gadis ini tidak ingin membuang waktu bersama saudara kembarnya yang brutal. “Aku cuma mau bilang, kalo sekarang aku udah nggak bisa transfer atau tarik tunai. Papa udah nggak izinin aku pake rekening!”Nadira menangkup mulutnya kaget, tetapi suaranya mengejek, “What?” Bahkan dia tertawa puas di akhir.Nadila segera melanjutkan dengan kesal, “Jadi sementara ini aku akan kirim uang lewat ojek online!”Nadira hendak kembali mengejek, tetapi Nathan mencuri start untuk mengatakan kalimat bijak, “Nggak apa-apa, kamu bisa kirim uang lewat mana aja. Kamu punya kesadaran bayar hutang, itu udah bagu

  • Istri Galak Pak Dosen   Bab 30. Semoga Hari Esok Lebih Baik

    Jack tidak banyak bicara. Sejak kedatangan Nadira ke rumah, dirinya bungkam, tetapi instingnya mengatakan jika Nadira dan Nadila adalah anak kembar karena tidak mungkin adik dan kakak memiliki wajah identik dengan usia sejajar. Hari ini Sanjaya mengabaikan pria bernama Nathan karena bawahannya sedang meneliti laporan yang diterimanya, tetapi jika laporan itu palsu maka Jack yang akan diperintah untuk mengeksekusi penipuan yang dilakukan si dosen muda. Namun, hati Nadira tetap cemas walaupun matahari sudah tenggelam dan tidak terlihat tanda-tanda keberadaan Jack. "Sayang, makan dulu ...," ucap Sinta yang menghampiri putrinya di kamar. "Iya Ma, sebentar lagi." Nadira duduk di depan meja belajar, tapi bukan sedang belajar karena isi kepalanya dipenuhi kegelisahan. "Kapan suami Dira pulang?" "Katanya sekarang lagi di jalan." Senyuman hambar Nadira karena kegelisahan berhasil merenggut senyuman manisnya. "Ya sudah, kalau tidak mau makan sekarang, kamu makan sama suamimu ya ...." Kek

  • Istri Galak Pak Dosen   Bab 29. Apa Dia Nadira?

    Nadira berjalan anggun bak princess. Itu karena bando di kepalanya, dia merasa sedang menghadiri pesta besar yang berisi orang-orang kalangan atas. Gaya berjalan Nadira berbeda dari biasanya walaupun gaya berpakaiannya tetap sederhana karena yang melekat di tubuhnya adalah milik Nadila. Semua orang yang melihat sosok Nadira hari ini dibuat terpana walaupun secara penampilan biasa saja, tetapi auranya sangat berbeda hingga gadis ini menjadi pusat perhatian. Sama halnya dengan Vika, gadis ini memicingkan matanya, menatap Nadira dengan tatapan elang. "Kenapa dia, kenapa dia nggak keliatan kaya Dila. Dia seperti orang dari kalangan atas!""Iya," celetuk salah satu kawannya. "Dila berubah. Bukan fisik dan wajahnya, tapi auranya. Dia pake baju sederhana, tapi keliatan mewah. Aku rasain itu setelah Dila nikah." "Apa mungkin aura cewek akan berubah setelah nikah? Tapi nggak masuk akal!" "Dia kaya oranglain!" Tatapannya seolah menancap Nadira.Tatapan Vika semakin memicing tajam dan keing

  • Istri Galak Pak Dosen   Bab 28. Nona Dira yang di Rumah, Palsu!

    Nathan sudah mengurus semuanya, jadi saat kembali pukul delapan malam, laporan penyaluran donasi sudah beralih ke tangan Nadira.“Kasih laporan ini ke orang suruhan Papa kamu.” Nada suara Nathan tidak berubah sejak siang tadi.Namun, Nadira hanya memandangi kertas di tangannya. “Kamu yakin nggak akan ketauan?”“Semoga. Aku nggak bisa pastiin.” Nathan menjawab apa adanya, tetapi membuat Nadira memukul dadanya hingga pria ini mengusap bagian yang terkena kepalan tangan istrinya.“Kamu harus yakin dong ini bisa tipu Papa. Jangan bikin aku takut ketauan!” omelan khas Nadira.Nathan hanya tersenyum tenang seiring mengelus puncak kepala Nadira. “Iya ... yakin ..., pokoknya kasih aja ke orang suruhan Papa kamu.”“Ish. Kenapa jadi aku?” rutuk Nadira.“Kan kamu yang di rumah.”“Harusnya kamu yang kasih!”Nada suara Nathan tidak memperdengarkan perubahan intonasi sedikit pun. “Aku nggak bisa. Aku nggak mau Papa kamu makin tau banyak tentang aku. Tentang kerjaanku, tentang anak-anak didik aku. I

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status