Share

Gempar

Author: Cheesecake
last update Last Updated: 2024-07-24 05:00:23

"Sialan!"

Kedua rahang yang mengeras hingga urat-urat pada lehernya terlihat jelas di kulit pria yang berwarna putih itu. Sorot matamu makin terlihat tajam penuh dendam mengingat penghina yang baru saja ia terima.

Sebuah penghinaan pertama yang didapatkannya, sungguh telah menjatuhkan harga dirinya langsung ke jurang terdalam.

"Hahaha wanita sial," umpat Mark diiringi suara tawanya yang terdengar menakutkan.

Tiba-tiba ponsel miliknya berbunyi, segera ia menjawab sebuah panggilan dari nomer yang tidak dikenal.

"Ya, baik saya akan kesana," jawabnya lalu mengakhiri panggilan telepon itu.

Dengan kecepatan tinggi Mark mengalihkan arah mobilnya, menuju suatu tempat agar dapat sampai secepat mungkin.

***

"Sebenarnya kenapa saya harus kesini?" ucap Mark bermonolog sendiri.

Pikirannya yang kacau tiba-tiba membuat dirinya kini tanpa sadar berada di area parkir sebuah rumah sakit. Pria itu mengusap kasar wajahnya dan sedikit melonggarkan dasi yang terasa mencekiknya.

"Lebih baik pergi? Buang-bua
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Figuran Tuan Muda    Niat Jadi Pembinor

    "Hati-hati di jalan, kalau seandainya kamu belum sehat lebih baik istirahat dulu,." Dengan bibir yang terasa berat, setengah hati Veshal harus melepaskan Jelita untuk pergi bersama Mark.Raut wajahnya kian terlihat khawatir, takut jika Mark akan melakukan sesuatu yang buruk pada Jelita."Terima kasih Dok, Zeya. Nanti saya akan memberi kabar," jawab Jelita tersenyum.Tatapan mata Veshal pada Jelita, membuat Mark merasa tidak nyaman. Dengan cepat ia segera menutup pintu mobil tanpa mengucapkan sepatah kata terima kasih."Dasar orang sinting, gak punya sopan santun," gerutu Zeya kesal karena sikap Mark yang terlihat kasar, angkuh dan seenaknya Veshal hanya tersenyum kecil dan berkata, "Zeya, saya ingin menanyakan sesuatu padamu."***Sementara itu mobil listrik berwarna hitam metalik itu berjalan cepat membelah gemerlap malam ibukota. sejak tadi tak ada satupun pembicaraan yang terlontar antara Mark dan Jelita, keduanya sibuk dengan pikirannya masing-masing."Terima kasih sudah menjempu

    Last Updated : 2024-07-25
  • Istri Figuran Tuan Muda    Curiga

    "Mark tunggu! Mark!"Langkah kaki Mark terhenti, lalu menoleh. "Iya, Mom. Ada apa? Saya lelah ingin istirahat.""Darimana saja kamu gak pulang-pulang? Lalu sekarang kenapa kamu pulang bersama dengan perempuan itu? Kamu gak ada niatan untuk mempertahankan pernikahanmu dengannya, kan?!" Rentetan pertanyaan dari Catherine semakin membuat kepala Mark terasa sakit.Mark menghela napasnya, berusaha mengendalikan emosinya saat harus menghadapi sang ibu. "Mommy ngomong apa sih? Gak usah melantur."Catherine menajamkan penglihatannya dan menatap wajah putra sulungnya. Wanita paruh baya itu seakan menerka apa yang terjadi lewat mimik wajah Mark yang terlihat datar."Lalu kenapa kamu bisa pulang bersama dia?" tanya Catherine curiga."Dia pingsan, dan pihak rumah sakit menelpon saya. Mau tidak mau saya harus menjemputnya.""Dia pingsan?" Kening Catherine semakin mengerut. Entah apa yang ada di pikirannya. Catherine terdiam sejenak dalam kecurigaannya.Tiba-tiba Catherine menggenggam lengan putran

    Last Updated : 2024-07-26
  • Istri Figuran Tuan Muda    Menyesal

    "Jawab! Kamu mau kemana?" tanya Mark dengan menggenggam erat lengan Jelita. Catherine terkejut melihat kedatangan putranya, dan segera turun dari mobil sambil berkata, "Mark, lepas!" "Tidak, sebelum dia menjawab pertanyaanku!" Kecurigaan Catherine kian menjadi, terutama saat putranya tak bersikap seperti biasanya. Di mata Catherine saat ini, Mark terlihat tengah mati-matian melindungi Jelita dan menyembunyikan sesuatu darinya. "Mark, lepaskan dia!" bentak Catherine. "Saya tidak apa-apa." Jelita yang lelah berusaha melerai perdebatan. Ia berusaha melepaskan diri tapi cengkraman tangan Mark yang begitu kuat seketika membuatnya merinding karena teringat pada malam itu. "Dasar bodoh! Kenapa kau terus menurut seperti keledai? Kau bahkan tidak tahu mau dibawa kemana!" bentak Mark. "Cukup Mark! Mommy hanya ingin membawanya ke dokter kandungan. Mommy harus memastikannya dengan jelas!" Sikap Catherine membuat Mark kian frustasi. Mark lemah dengan sikap ibunya yang semakin tak masuk ak

    Last Updated : 2024-07-27
  • Istri Figuran Tuan Muda    Gosip

    "Pih bagaimanapun Chintya anak semata wayang kita. Wajar dong kalau kita rayakan pernikahannya besar-besaran!" Adimas mengerutkan keningnya, berusaha untuk setenang mungkin agar tidak menimbulkan suara. Pria itu merapatkan tubuhnya ke dinding, lalu menajamkan pendengarannya. "Mih, apa yang harus kita katakan pada keluarga Dinata? Chintya itu membatalkan pernikahannya dengan cara memalukan dan kini malah mengekspos diri dengan menikahi pria lain." Sementara Jimmy dan Rieta terus berdebat, berusaha menang dengan argumen mereka masing-masing. Jimmy terlihat tidak menyetujui ide konyol Rieta dan putrinya karena ia tidak ingin kembali terlibat masalah dengan keluarga besar Mark. "Coba kamu pikir, kita sudah menyerahkan Jelita pada keluarga Dinata. Jika kita terlibat masalah kembali, harus memakai cara apalagi untuk mengatasinya?" Deg! Adimas terperangah. Sejauh ini dia baru mengetahui jika Jelita telah terpaksa menikah untuk menggantikan Chintya. Selama ini ia berusaha menahan

    Last Updated : 2024-07-28
  • Istri Figuran Tuan Muda    Baku Hantam

    Brak! Zeya menggebrak meja sekumpulan koas dari kelompok lain yang tengah sarapan di kantin itu, Hingga minuman milik mereka pun tumpah dan mengenai pakaian mereka. "Heh, punya mulut tuh dijaga. Pagi-pagi bisanya gunjingin orang!" teriak Zeya jengkel. Salah satu koas yang berambut pendek yang bernama Shanti pun bangkit sambil berkacak pinggang dan menatap Zeya marah. "Kalau gak merasa gak usah marah!" "Udah Zeya, gak usah diperpanjang," Jelita berusaha meredam emosi sahabatnya sambil menepuk-nepuk pundak Zeya. Namun emosi Zeya sudah berada di ubun-ubun, dan semakin meningkat melihat mimik wajah para wanita itu yang menatap Jelita dengan pandangan mengejek. "Dia aja gak marah, kenapa lo yang marah?" ejek Yulian. "Lagian emang benar, kan kalau teman Lo itu murahan. Udah punya laki masih aja deketin yang lain." "Oh ya, lagian kapan dia nikah ya? Apakah jangan-jangan dia kecelakaan makanya buru-buru nikah?" sambung Yulian yang memang sangat membenci Jelita saat mereka di kamp

    Last Updated : 2024-07-29
  • Istri Figuran Tuan Muda    Dua-duanya Hanya Buat Bingung

    "Jadi inikah yang disebut kenikmatan sebuah privilege." Sejak keluar dari ruang wakil kepala rumah sakit, Zeya terus terkekeh mengingat bagaimana wajah pucat Yulian dan juga ayahnya. Zeya meminum sebotol jus jeruk miliknya, sambil menikmati semilir angin di taman yang berada di area tengah rumah sakit. "Jadi, kenapa selama ini kamu menyembunyikannya? Bahkan aku pun gak tahu menahu. Pantas saja kita disini terus gak pindah-pindah," gerutu Jelita. Mendengar omelan sahabatnya Zeya hanya tertawa lalu menyenggol lengan Jelita, sambil berkata, "Ah elah gitu aja ngambek. Maaf deh maaf." "Jadi, aku emang sengaja gak mau umbar-umbar. Aku tuh mau jadi dokter sesuai dengan kemampuanku, bukan karena kekuatan orang dalam. Tapi, kalau lagi ada masalah begini ternyata berguna juga," lanjut Zeya yang kini tersenyum lebih cerah. Tiba-tiba seseorang menghampiri mereka berdua dengan wajah khawatir. Napasnya tersengal-sengal, seperti datang dengan terburu-buru. "Jelita, Zeya." "Eh, Dokter V

    Last Updated : 2024-08-01
  • Istri Figuran Tuan Muda    Pesta

    "Suka yang model seperti apa, Kak? Lalu, apa warnanya mau dicocokkan dengan tuxedo Tuan Mark atau bagaimana?" Rentetan pertanyaan sudah cukup membuat Jelita merasa terbebani. Jelita yang bahkan tak pernah mengerti dengan fashion, hanya bisa tersenyum kecil sambil berkata, "Apa saja, Kak. Sepantasnya sama saya saja." Sikap kooperatif Jelita, membuat pemilihan dress dan sepatu yang akan dikenakannya berjalan sesuai tenggat waktu yang ditentukan. Tak berselang lama datang seorang makeup artist dan hair stylist terkenal, yang menatapnya seolah tengah menargetkan mangsa. "Taraaa! Bagaimana, Say? Cantik, kan?" ucap penata rias sambil tersenyum puas setelah merias wajah Jelita. Mata pria kemayu itu tampak berbinar, dan tak henti-henti berdecak kagum. "Astaga, gak nyangka Tuan Mark hempaskan Gerandong, dan nikah sama titisan angel begini!" "Kalau eyke dandanin Miss Gerandong, ih super rempong kerjaannya ngomel sana sini, pulang-pulang eyke langsung hipertensong, Say!" ucap pria yan

    Last Updated : 2024-08-02
  • Istri Figuran Tuan Muda    Kamuflase

    "Jelita!"Penampilan Jelita yang tak seperti biasanya begitu memesona siapapun yang menatap. Tak terkecuali pria yang kini berada di hadapannya yang tak lepas memandang Jelita."Ehem!" Mark berdeham dan semakin menarik pinggang istrinya hingga semakin menempel pada dirinya."Kalian saling kenal, kan?" tebak Mr. Khan"Ya, Papa. Kebetulan kami juga sangat dekat," jawab Dokter Veshal sambil menekankan kata 'Dekat'. Veshal sama sekali tidak peduli dengan mimik wajah Mark yang mulai berubah, tak senang akan kehadirannya yang tak terduga.Berbeda dengan Mark, senyum kecil Jelita kini terlihat melebar sejak kedatangan Veshal. ia pun berkata, "Saya benar-benar tidak tahu kalau Dokter adalah putra Mr. Khan. Ini sangat mengejutkan.""Kalau begitu, kalian tidak sedekat itu,kan?" sambung Mark seolah tengah membalas perkataan Veshal sebelumnya.Veshal hanya tersenyum tanpa membalas apapun. Fokusnya kini teralihkan dengan sikap Mark dalam memperlakukan Jelita, yang terlihat sangat berbanding terbal

    Last Updated : 2024-08-04

Latest chapter

  • Istri Figuran Tuan Muda    Menjauhlah!

    "Zeya, aku harus cari Zeya!" ucap Jelita panik.Jelita segera bangkit lalu sedikit meminum panas miliknya dengan gestur yang terburu-buru. "Maaf, Dok. Saya harus cari Zeya! Nanti kita ngobrol lagi ya.""Terima kasih untuk oleh-olehnya, saya sangat suka!" lanjutnya kembali dan segera pergi tanpa memberikan kesempatan Veshal untuk berbicara.Veshal menggelengkan kepalanya sambil terkekeh dengan tingkah laku Jelita yang sama sekali tidak berubah. Matanya terus menatap sosok Jelita yang semakin jauh hingga akhirnya menghilang dari pandangannya.Sementara itu Jelita berjalan cepat menuju IGD, karena seharusnya hari ini adalah waktunya Zeya untuk jaga pagi.Jelita membuka pintu yang terbuat dari kaca, lalu mengedarkan pandangannya mencari sosok sang sahabat."Ada apa, Dok?" tanya salah satu perawat yang berada di IGD."Dokter Zeya mana ya? Bukannya hari ini ia jaga pagi?" Jelita pun kembali bertanya dengan kepala yang masih menoleh ke kanan dan ke kiri."Tadi kami dapat kabar kalau Dokter Z

  • Istri Figuran Tuan Muda    Yang Kembali Datang

    "Honey! Lihat mereka semua sudah berbuat tidak sopan padaku!"Tanpa sedikitpun rasa malu, Chintya berlari ke arah Mark dan menggandeng lengan kekar dari mantan tunangannya. Nada suaranya terdengar manja saat berbicara pada Mark, seperti saat ia dulu masih menjadi kekasih pria itu.Mark segera menarik tangannya dengan kasar, menatap Chintya penuh dengan kebencian yang telah mendarah daging. "Menjijikan!"Mark merogoh kantong jas dan mengambil sebuah sapu tangan dan sebotol hand sanitizer spray. Ia pun segera menyemprotkannya ke tangan yang terkena sentuhan Chintya lalu mengelapnya dengan sapu tangan dan membuangnya ke lantai."Lain kali langsung lapor polisi saya kalau dia datang kesini lagi!" seru Mark pada semua penjaga keamanan yang berada di sana."Mark kok kamu begitu sih?! Tolong dengarkan penjelasan aku dulu, ini semua salah paham! Aku selama ini dijebak!" pekik Chintya.Chintya berusaha mengejar Mark dan meraih tangannya,tetapi ia segera dihadang oleh 2 orang security yang seo

  • Istri Figuran Tuan Muda    Dia Kembali Lagi

    "Good morning, Sayang!"Senyuman dan ucapan mesra dari suaminya yang sudah sering ia dapatkan tak lantas membuatnya terbiasa. Jelita tertegun, memandangi wajah rupawan yang kini tersenyum dan berada tepat di hadapannya."Kenapa? Kebiasaan bengong kayak begitu."Tanpa ragu Mark mencium kening istrinya. Membuat Jelita kian terkejut dan memutuskan untuk segera beranjak dari ranjangnya."Hey, mau kemana? Bukannya kamu dinas siang?" tanya Mark.Jelita menoleh lalu menjawab, "Aku ingin bicara dengan Zeya. Aku gak mau ia salah paham karena kita semalam menolak membantunya."Secepat kilat Jelita segera bersiap. Entah mengapa perasannya tidak enak setelah ia menolak membatu Zeya untuk menemui Nicky. Setelah ia selesai, tak lupa ia turut membantu Mark untuk memilihkan pakaian apa yang akan dikenakan oleh suaminya hari itu.Tak terasa jarum jam terus berjalan sebagaimana mestinya, dan kini mobil Mark telah sampai di halaman rumah sakit tempat Jelita mengabdikan dirinya.Kruk alatnya menopang kes

  • Istri Figuran Tuan Muda    Rencana

    "Kamu gak lagi sakit, kan Le?"Nicky tertawa dan menggeleng perlahan. Wajah kedua orang tuanya menyiratkan kebingungan dengan salah satu telapak tangan sang ayah menyentuh kening Nicky."Aku serius toh, Pak," ucap Nicky.Kedua orang tuanya saling menatap satu sama lainnya. Tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh putranya. Masih jelas diingatan mereka saat Nicky mengatakan tidak akan pernah menikah, tetapi kini semua perkataan itu berbanding terbalik."Kita bawa ke Mbah Tejo aja toh, Pak. Biar disembur. Ibu takut ada yang tempeli," ujar sang ibu memberi saran.Seketika Nicky tertawa. Ia tidak habis pikir jika ibunya sampai berpikiran sejauh itu.Putra satu-satunya meminta izin menikah, bukannya direstui malah ingin dibawa ke dukun karena takut ada makhluk halus yang merasuki Nicky."Bu, Pak. Aku sadar dan sehat wal afiat lahir batin loh. Aku gak ditempeli apa-apa, aku serius!" ucapnya menegaskan sambil mengacungkan jemari telunjuk dan jempol tangannya membentuk huruf v.Kedua oran

  • Istri Figuran Tuan Muda    Tolong aku!

    Belaian di kepalanya terasa begitu lembut hingga membuatnya tersentak dan tersadar dari alam mimpi. Baru saja matanya terbuka, wajah tampan dengan senyuman lembut seketika menyambutnya. "Mark!" "Tidur lagi saja kalau kamu masih mengantuk," ucap Mark. Jelita seketika mengedarkan pandangannya. Ternyata dirinya dan Mark masih berada di dalam mobil. Tak sengaja Jelita melihat ke arah jam tangannya, dan kini waktu sudah berlalu selama 2 jam semenjak ia tertidur. "Ini kita baru sampai? Kok lama banget?!" tanyanya yang bahkan baru menyadari jika mesin mobil sudah dalam keadaan mati, bahkan supir yang mengantarkan mereka pun sepertinya sudah turun terlebih dahulu. Mark tertawa lalu mencubit hidung istrinya. "Bukan perjalanannya yang lama, tapi kamu yang tidurnya kelamaan." "Hah?!" Wajah Jelita yang terlihat bingung semakin menambah keras tawa Mark, yang akhirnya membuat Jelita kesal dan mencubit perut suaminya. "Bodo amat! Aku mau turun!" rajuk Jelita. Jelita pun turut dari

  • Istri Figuran Tuan Muda    Perjodohan

    Mark terdiam, menatap wajah sang istri yang tertidur di bahunya. Saat itu, setelah mendapatkan telepon dari Zeya, ia pun terburu-buru pergi ke rumah sakit, diantar oleh supir pribadi keluarganya. Ia pun bahkan rela menunggu dengan sabar hingga jam kerja istrinya selesai, dan kini mereka dalam perjalanan menuju ke rumah. "Sepertinya dia sangat kelelahan," ucap Mark. Pak Supri tersenyum melihat kedamaian dari kedua majikannya. Tak pernah terbayangkan jika Mark yang begitu membenci istrinya, kini bisa berbalik dan sangat menaruh perhatian pada Jelita. "Namanya juga Dokter, Tuan. Pasti Nyonya capek sekali, apalagi kalau rumah sakitnya ramai," sahut Supri. "Tapi kenapa dia sangat menyukai pekerjaannya. Bahkan dia akan marah jika saya menyuruhnya untuk berhenti." Supri tertawa kecil menanggapi perkataan tuannya. Dengan mata uang masih fokus ke jalan pun ia berkata, "Ini adalah cita-cita beliau. Dan untuk menjadi dokter banyak sekali usaha yang Nyonya lakukan. Itulah yang membuat Nyon

  • Istri Figuran Tuan Muda    Luka Yang Kembali Terbuka

    "Kamu mau kemana?" tanya Jelita saat melihat Zeya yang sangat kelelahan dengan membawa selembar map di tangannya."Oh aku mau kasih ini ke ruang radiologi, tadi ketinggalan," ucap Zeya sambil tertawa kecil.Tanpa bertanya Jelita merebut map tersebut lalu berkata, "Biar aku saja! Kamu istirahat! Gak usah ngeyel, cukup dengerin aku!" seru Jelita yang sudah tidak tahan melihat Zeya yang terus menerus memforsir tenaganya hanya untuk membuang waktu."Tapi, Ta!" Belum juga Zeya melanjutkan perkataanya, ia pun langsung terdiam.karena Jelita yang melotot ke arahnya."Udah diem! Kalau kami gak nurut, aku akan paksa kamu besok untuk libur. Biar aja aku yang long shift untuk menggantikan kamu, paham!" ancamnya sungguh-sungguh.Dengan langkah kakinya yang cepat, Jelita pun berjalan menuju ruang Radiologi. Ia terdiam sejenak saat melewati ruangan poli kandungan seakan ada sesuatu yang menarik perhatiannya.Ada suatu rasa yang terbesit dihatinya, rasa rindu akan sesuatu yang samar bahkan nyaris tak

  • Istri Figuran Tuan Muda    Hampa

    Deg!"Nicky? A-aku gak salah lihat, kan?!" Zeya menggosok kedua matanya dengan punggung tangannya beberapa kali, memastikan. jika penglihatannya tidaklah salah.Namun semakin melakukan hal tersebut maka semakin Jelas pula rupa sosok Nicky yang kini dilihatnya. Nicky jelas terlihat di atas pelaminan dan tengah tersenyum dengan memakai busana pengantin. Pria itu terlihat bahagia bersanding dengan seorang wanita yang memiliki wajah buram, seolah tidak diizinkan tertangkap oleh penglihatannya. Zeya terdiam, hatinya sungguh terasa nyeri bak luka yang tersiram air garam. Dia dan Nicky memanglah tidak memiliki hubungan apapun, lantas mengapa ia merasakan sesuatu yang menyiksa seperti ini? Tiba-tiba saja kedua mata Nicky melirik padanya, mata mereka pun saling bertemu dan pria itu pun melambaikan tangannya hingga akhirnya.BRAK!Zeya terbangun saat tubuhnya menggelinding dan jatuh dari atas ranjang. Seketika gadis itu pun meringis lalu berusaha bangkit walaupun masih dalam keadaan semp

  • Istri Figuran Tuan Muda    Rencana Nicky

    Perkataan Jelita sontak membuat suasana menjadi hening. Nicky terdiam, bibirnya kelu untuk sekedar menjawab. "Sayang," ucap Mark berusaha menenangkan hati istrinya. Tetapi Jelita yang sudah bertahan berbulan-bulan untuk tidak ikut campur pun pada akhirnya merasa muak. Zeya memang tidak banyak bicara tentang Nicky, tapi sikap gadis itu yang berubah menjadi lebih pemurung sangat mengusik Jelita. "Gak bisa, Mark! Harusnya kalau memang gak niat sungguh-sungguh, ya gak usah dekatin Zeya. Baru digertak saja sudah melempem!" ucap Jelita sewot. Mark menepuk keningnya. Nampaknya istrinya ini sudah tidak bisa ditenangkan lagi. Sedangkan Nicky hanya menerima setiap cacian dari Jelita, seakan sudah mempersiapkan semuanya jika hal ini pasti terjadi. "Sebenarnya, bukan tanpa alasan aku menghilang," ucap Nicky. Tatapan Mark dan Juga Jelita semakin fokus pada Nicky. Raut wajah Nicky yang memelas membuat mereka panasaran akan maksud perkataan yang baru saja ia lontarkan. Mark menghel

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status