Share

Bab 310

Penulis: Rina Novita
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Ma ..., Aku mohon tolong maafin Ayah!" Maira langsung menghampiri Laura yang lengannya sudah terlepas dari Pratama.

"Ayah, nanti aku minta penjelasan dari Ayah untuk masalah ini!" tegas Maira namun ia masih menahan intonasi bicaranya agar tidak terlalu mencolok.

"Kamu nggak usah ikut campur. Ini urusan pribadi Ayah!" Pratama tampak tak suka dengan ucapan Maira..

"Sudahlah Maira, sebaiknya kita segera kembali ke meja makan. Mama nggak mau nanti ada salah paham dengan Bu Nuri Ayo, Sayang!"

Laura meraih tangan menantunya hendak kembali ke restorant. Namun mereka terkejut saat melihat Nuri sudah berdiri di depan toilet dengan posisi membelakangi mereka. Pintu menuju taman memang tidak jauh dari toilet. Hingga mereka bisa melihat dengan jelas Nuri sedang berdiri hendak melangkah masuk ke dalam toilet.

"Maira, Apa Nuri tadi melihatnya juga?" bisik Laura cemas.

Maira yang juga terkejut hanya bisa menggeleng lemah.

"Aku nggak tau, Ma," lirihnya.

"Ya sudah, Ayo kita masuk!" Mereka m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tuty Chandra
alur cerita ini menarik makanya sy sdh berapa kali membeli koin utk menyelesaikan cerita ini krn penasaran, hanya saja terlalu banyak cerita seks nya.. jujur saya lewati tdk saya baca. sy akan kasih penilaian di akhir cerita ini selesai
goodnovel comment avatar
Catur Susilo
sangat menarik tp klanjutanya lama masak 1hari cuma 1 bab
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 311

    "Apa maksud pertanyaanmu,Nuri?" Pratama bangkit dari kursinya lalu melangkah menghampiri istrinya. "Sudahlan Tama, Aku sudah mengenalmu bertahun-tahun. Kamu tidak bisa membohongiku!" Nuri tersenyum getir dan membuang pandangan dari suaminya. Pratama merengkuh bahu Nuri hendak membawanya duduk di sofa ruang kerjanya. Namun Nuri menolak dan menjauh. "Jawab dulu pertanyaanku tadi, Tama!" Sorot mata Nuri semakin tajam. Hatinya sudah dikuasai oleh emosi. Pratama sontak menggeleng. "Pertanyaan macam apa itu? Laura itu besan kita. Mana mungkin aku mencintai dia." Kini suara Pratama yang semakin meninggi. "Lalu untuk apa kalian saling berkirim pesan di belakangku?" Lagi-lagi pertanyaan Nuri hampir membuat pria gagah paruh baya itu terlonjak. "A-aku tidak--" Pratama sontak menjadi gugup dan gelagapan. Dalam hatinya ia bertanya-tanya dari mana Nuri mengetahuinya. "Ya memang aku sempat berkiirm pesan dengannya. Tapi sebatas mantan rekan kerja saja." Nuri terdiam, ia memang tidak tau is

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 312

    Mobil Indra baru saja memasuki area parkir wilayah perkantoran di tengah ibukota kawasan segitiga emas. Salah satu gedung yang berada di wilayah perkantoran itu adalah perusahaan miliknya. Dengan bangga Indra keluar dari mobil dan memandang gedung megah yang berada di hadapannya. Pria paruh baya itu baru beberapa kali datang ke kantor itu. Terakhir kali saat ia menambahkan modal untuk perusahaan. Indra menjual semua aset miliknya yang ia dapat dari orang tuanya dulu, untuk mengembangkan perusahaan. Dan benar saja, perusahaan itu kini berkembang pesat di tangan Anita.. "Selamat pagi, Pak. Ada yang bisa Saya bantu?" Seorang resepsionis bertanya pada Indra saat pria itu baru saja memasuki lobby.. "Saya mau ketemu Anita," sahut Indra yang masih terus melangkah menuju lift direksi. "Pak, Pak! Apa.Bapak sudah ada janji? Bu Anita sedang tidak bisa diganggu!" Wanita muda resepsionis itu langsung mengikuti Indra dengan panik. Karena Anita berpesan tidak menerima tamu hingga satu jam kedepan

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 313

    "Mas Indra, Kamu mau ke mana, Mas?" Anita yang baru saja terjaga berlari kecil mengejar suaminya yang sudah rapi dan hendak pergi lagi. Setelah bercinta, Anita tertidur sesaat di dalam pelukan Indra. Namun saat dia terjaga, ia melihat suaminya itu sudah mandi dan berpakaian, lalu melangkah keluar kamar. Melihat hal itu, Anita buru-buru bangkit dan mengenakan pakaiannya secara asal. Kemudian berlari mengejar suaminya. "Mas Indra, tunggu! Kamu mau ke mana lagi?" Indra tak menghiraukan istrinya, ia terus melangkah menghampiri mobilnya. Namun Anita tak menyerah, wanita itu mengetuk kaca mobil saat Indra baru saja masuk ke dalamnya. "Mas, buka! Buka sebenrar, Mas!" Perlahan Indra membuka kaca mobilnya. "Ada apa?" tanya pria itu dingin. "Mas Indra mau ke mana lagi?" Indra mendengkus kesal. "Memangnya Aku pernah bertanya padamu setiap kamu akan pergi dan entah kapan pulangnya?" Anita tersentak mendengar suara Indra yang meninggi. "Dengar Anita, Aku sudah muak dengan pernikahan i

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 314

    "Om serius barusan melamar Aku? Aina terpekik karena tak percaya dengan apa yang ia dengar barusan "Iy-iyaa, Sayang. Maafin Aku kalau aku terlalu cepat. Namun rasanya Aku hampir gila jika tak memilikimu." Indra membelai jemari Aina yang berada di meja makan.. "Bagaimana? Apakah kamu mau jadi istriku, Aina?" "Bagaimana dengan tante Anita, Om?" tanya Aina sambil menggenggam jemari Indra. Jemari keduanya kini saling mengenggam erat di atas meja. Ada kehangatan yang dirasakan oleh mereka. Debaran-debaran cinta yang menggelitik mulai hadir dan tumbuh. di hati masing-masing. "Pernikahanku dengan Anita sejak lama sudah terasa hambar. Sudah tidak ada lagi cinta di antara Kami," jawab Indra dengan tatapan kosong. "Jadi kamu mau kan, jadi istriku?" ulang Indra untuk yang ketiga kalinya. Aina terdiam.sejenak. Apakah Om indra memang jodohnya? Cinta Indra terlihat tulus. Indra memperlakukannya bagaikan seorang ratu.Aina pun mulai merasa nyaman dengan pria yang usianya terpaut jauh denganny

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 315

    "Ada Apa, Sayang? Kenapa diam saja? Apa ada masalah dengan kedua orang tuamu?" Indra mengangkat kepalanya hendak melihat wajah Aina. "Aku nggak tau dimana Papiku sekarang, Om. Setelah perusahaan kami bangkrut, Papi memilih meninggalkan Aku dan Mami, lalu pergi bersama wanita pengusaha yang usianya lebih muda dari Mami." Aina memutuskan menceritakan semuanya pada Indra. Saat ini ia sudah merasa nyaman mencurahkan isi hatinya serta masalahnya dengan pria paruh baya itu. Indra merasa iba pada Aina. Ia memeluk Aina semakin erat dan menciumi puncak kepala wanita itu. "Baiklah. Kita akan cari Papimu. Aku sudah tak sabar ingin menjadikan kamu sebagai istriku." "A-apaa? Cari papi?" Aina tersentak. Ia tak mungkin mengatakan bahwa papinya sebenarnya adalah kekasih Anita. Indra mengangguk. "Kalau Mami kamu di mana?" "Mami ada di luar kota. Terpaksa numpang sama saudara, Om. Karena di sini kami sudah tidak punya apa-apa lagi. Perusahaan bangkrut, Rumah disita, mobil disita." Wajah Aina san

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 316

    "Mana laporan keuangan yang aku minta?" Anita dan teguh tersentak dan langsung menoleh ke pintu saat tiba-tiba mendengar suara pintu dibuka dan ada suara Indra di sana. Untung saja mereka hanya sedang berdiskusi, namun posisi mereka begitu dekat. Indra sama sekali tidak merasa cemburu. Justru ia sedang mencari alasan agar bisa menceraikan Anita. Namun menurutnya kini belum saatnya. Ia masih mencari bukti yang akurat. "Segera letakkan laporan itu di mejaku!" Indra memutar tubuhnya kemudian melangkah ke ruangannya.. "Sialan! Selama ini mereka telah menipuku! Menurut Rein, perusahaan ini mendapatkan keuntungan ratusan juta hingga milyaran setiap bulannya. Namun mereka menyembunyikan semua itu dariku." Indra menggerutu dalam hati. Sampai diruangannnya, Indra berpikir bagaimana agar Teguh mau menikahkannya? Apa sebaiknya ia pura-pura tidak tau saja sebelum berhasil menikahi Aina? Lalu bagaimana dengan Anita? Kepala Indra seakan ingin pecah. Ia akan membicarakan hal ini dengan Aina nan

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 317

    "Mas Teguh, tolong bantu Aku!" Anita tiba-tiba langsung masuk ke ruangan Teguh. "Ada apa, Sayang?" Teguh mengunci pintu dan langsung menarik Anita ke dalam pelukannya. Sejak Indra berada di kantor itu, waktunya bersama Anita lebih sedikit. Ia sangat merindukan Anita. Tanpa menunggu lama, pria paruh baya itu langsung melumat bibir Anita dengan rakus. Anita yang sedang kesal dengan Indra melampiaskan kekesalannya dengan menerima permainan Teguh. Pria itu semakin beringas. Hasratnya yang telah lama tidak tersalurkan kini ia lampiaskan. Kedatangan Anita ke ruangannya untuk minta tolong padanya ia manfaatkan. Anita tak kuasa menolak. Sepasang manusia itu melakukannya dengan tergesa-gesa di ruangan yang tak begitu besar itu. Merekapun melakukam penyatuan dalam posisi berdiri. Karena di ruangan Teguh tidak ada sofa empuk seperti yang ada di ruangan CEO, tempat favorite mereka dulu jika hendak saling bercumbu. "Tadi kamu mau minta tolong apa?" tanya Teguh masih dengan napas tersengal. Ia

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 318

    "Mas Teguh, apa kamu sudah dapat informasi tentang wanita yang sedang dekat dengan Indra itu?" Teguh terkejut karena Anita tiba-tiba saja masuk ke dalam ruangannya tanpa mengetuk. " Hmmm ... su-sudah. Tapi ... Aku baru dapat informasi tempat tinggal Indra yang sekarang." "Dimana, Mas? Kirimkan Aku alamatnya!" Anita terlihat tak sabar dan geram. "Memangnya apa yang akan kamu lakukan, Anita?" Teguh nampak khawatir jika Anita melakukan hal yang membahayakan bagi putrinya. "Lihat saja nanti!" geram Anita dengan wajah emosi. "Anita, apa kamu cemburu? Apa kamu masih mencintai Indra?" Teguh terlihat kesal. Anita kelagapan saat mendengar pertanyaan Teguh. Ia akui, Indra kini jauh berbeda. Tampak jauh lebih muda dan tampan. Sikapnya yang dingin pada Anita justru membuat wanita itu semakin penasaran. Rasa cinta yang sempat hilang, kini kembali ia rasakan. Apalagi ketika ia bercinta dengan Indra beberapa waktu lalu di rumahnya. Indra semakin pandai membuatnya kewalahan. "Anita, kenapa

Bab terbaru

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bagaimana Kisah Maira Selanjutnya?

    Hai, Pembacaku. Terimakasih sudah membaca Istri Dekilku Anak Sultan hingga tamat.Mau tau kisah Maira selanjutnya? Langsung aja baca cerita baru aku yang berjudul :Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya"Dengan wajah sok polosmu itu kamu berbohong kalau kamu masih suci! Padahal saat menikah denganku, kamu sudah tidak perawan!”Kehidupan rumah tangga Analea terasa dingin karena Hamid, suaminya, salah paham dan menuduh Analea tidak suci lagi, karena Analea tidak "berdarah" di malam pertama mereka. Ditambah lagi asal usul Analea dianggap tidak jelas dan kurang bermartabat karena merupakan anak angkat dari mantan wanita malam.Hingga akhirnya Analea menemukan suaminya tidur bersama wanita lain."Aku ingin bercerai!" Tak lagi bisa percaya pada Hamid, Analea menggugat. "Kalau tidak, aku akan sebarkan berita ini di kantormu.""Memangnya orang akan percaya padamu? Semua juga tahu dari mana asalmu! Mereka pasti lebih percaya padaku." Si suami peselingkuh enggan melepaskan Analea yang

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Ekstra Part 4

    Setahun kemudian. "Ayo turun, Sayang! Kita sudah sampai." Paul membantu Syafa keluar dari mobil. Wanita itu kesulitan keluar karena perutnya yang sudah sangar besar. "Jangan lahir dulu, Nak. Biarkan Ibumu ini merasakan seperti apa wisuda itu." lirih Syafa seraya mengelus perutnya dengan lembut. Paul membimbing istrinya turun dari mobil dengan sangat hati-hati. Penampilan Syafa kini berbeda. Morine merancang kebaya panjang hingga semata kaki yang sangat pas untuk Syafa yang sedang hamil tua. Paul menggandeng Syafa menuju sebuah gedung pertemuan yang cukup berkelas di kota Jakarta. "Pelan-pelan jalannya. Jangan terlalu gagah!" bisik Paul yang terlihat tampan dengan stelan jas hitamnya. Pria bule itu melangkah dengan bangga mendampingi sang istri yang baru saja meraih gelar sarjananya. Beberapa bulan belakangan ini Syafa berjuang dalam keadaan perut besar demi menyelesaikan kuliahnya sebelum bayinya lahir. Dua target dalam hidupnya yang mampu ia capai dalam waktu bersamaan. Yaitu me

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Ekstra part 3

    Berita tentang Syafa ada hubungan dengan pejabat bernama Boy Azka yang dihubungkan dengan artis lawas bernama Kirana memang sempat memanas di masyarakat dan media sosial. Namun hal itu perlahan hilang dari media. Tentu saja ini adalah hasil kerja beberapa anak buah Boy Azka. Ternyata dalam hal ini, dengan uang segalanya akan menjadi mudah. Tak ada lagi media yang mengekspos berita tersebut. Sejak kejadin itu Boy Azka mulai hati-hati. Ia tak lagi berani bertemu Syafa di tempat umum, walaupun secara sembunyi-sembunyi. Sebagai gantinya, setiap sebulan sekali Syafa akan menginap di rumah Boy Azka bersama Paul. Hubungan keluarga mereka sudah sangat harmonis. Lintang yang tadinya memperlihatkan rasa tidak sukanya pada Syafa, justru kini sangat perhatian pada adik tirinya itu. Bahkan kadang membuat Paul cemburu karena Syafa begitu dekat dengan kedua kakak lelakinya. "Kak, hari ini acara syukuran Bapak dan Ibu pulang dari Haji. Kita ke sana, yuk!" Syafa bergelayut manja pada suaminya yang

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Ekstra part 2

    "Dia tampan sekali seperti Kamu, Mas." Anita memandang takjub pada bayi laki-laki yang menggeliat di dalam box bayi milik rumah sakit itu. "Ya, dia yang akan menggantikan kita nanti di perusahaan. Dia akan menjadi pebisnis handal," lirih Indra tanpa senyum. Perasaan pria itu masih belum tenang karena ibu dari sang bayi tersebut masih belum.sadar. "Semoga ibumu segera bangun, Nak!" parau suara Indra menahan sedih. Dokter bilang Aina kelihangan banyak darah ketika melahirkan tadi. Saat ini istri mudanya itu sedang ditangani oleh dokter ahli. "Sabar, Mas. Kita doakan saja semoga Aina segera sadar." Anita membelai pelan punggung suaminya. Dadanya sesak melihat Indra memandang bayinya dengan tatapan sedih. "Anita, jika terjadi sesuatu pada Aina, apakah Kamu mau merawat anak ini?" "Astaghfirullah, Mas. Ayo optimis, dong, Mas! Aina pasti akan sembuh. Aku pasti akan membantu Aina merawat dan menyayangi bayi ini sepenuh hati." Anita memandang gemas bayi merah yang berwajah tampan itu. M

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Ekstra part 1

    "Om Indraaa ...! Aduh, sakit, Om ...! Om Indraaa ...!" Aina berteriak sambil memegang perutnya yang sudah semakin besar. Ia terduduk lemas di ranjang kamarnya. Suaranya terdengar hingga keluar karena pintu kamar yang sengaja ia buka sejak tadi. Indra yang sedang berada di ruang kerjanya bersama Anita tergopoh-gopoh menghampiri istri mudanya. Anita pun mengikuti dari belakang dengan panik. "Kenapa Aina? Apa Kamu mau melahirkan?" cecar Indra bingung. Pria paruh baya itu berjalan mondar mandir di depan Aina, entah apa yang harus ia lakukan melihat wajah pucat Aina. Keringat dingin membasahi wajah istrinya itu. "Aduh, Om. Sakit sekalii. Aku nggak tahan ...!"Aina terus merintih. Tubuhnya bergetar hebat menahan sakit. "Maas, cepetan siapin mobil! Kita bawa Aina ke rumah sakit, segera!" teriak Anita yang juga sibuk kesana-kemari di kamar Aina seperti sedang mencari sesuatu "Mbaaak, Mbaaak, ini ART pada kemana, sih?" Anita masih berteriak memanggil para ARTnya. "Ya, Bu. Ada apa?" seora

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 426

    "Tolong cepat, Pak!" Rein menepuk pelan bahu sang supir yang melajukan mobil ke Bandar Udara International Kuala Lumpur. Supir itu mengangguk. Berkali-kali Rein menoleh pada jam tangannya. Ia tak ingin terlambat ikut penerbangan pagi itu. Semalam, setelah menerima panggilan dari Yuda, Rein merenung. Awalnya ia berpikir Yuda tidak serius. Bagaimana mungkin Maira bisa hamil, sementara ia sudah divonis oleh dokter akan sulit untuk memiliki keturunan? Lalu ia ingat kata-kata Maira yang mengatakan, tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah. Sulit untuk punya keturunan, bukan berarti tidak bisa. Sempat terlintas di benaknya hal negatif tentang Maira. Jangan-jangan itu bukan anaknya? Namun dugaan itu segera ia tepis, karena ia sangat percaya Maira adalah seorang istri yang setia. Pria dengan jambang lebat itu ingin membuktikan sendiri ucapan Yuda semalam. Apa ini hanya akal-akalan sahabatnya saja agar dia kembali ke indonesia? Akhirnya malam itu juga Rein yang belum tidur sejak kemarin,

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 425

    Maira wanita yang kuat. Walau hatinya menangis. Ia tetap terlihat tegar di depan semua orang. Rein memang pergi dari kehidupannya. Namun pria itu tetap selalu ada di hatinya. Meninggalkan buah cinta mereka yang kini ada di dalam perut Maira. "Bu Shinta, Pak Yudatara dan istrinya ingin mengundang Ibu makan siang di rumahnya." "Yuda? Hmmm ... apa mungkin ada kabar tentang Rein?" gumam Maira yang baru saja selesai rapat dengan para relasi bisnisnya. "Baiklah. Katakan pada Yuda Aku mau. Kamu jadwalkan saja secepatnya!" ujar Maira sebelum meninggalkan ruang meeting. "Maira, bagaimana dengan pertemuan di Samarinda dua hari lagi? Apa Kamu bisa ke sana?" Raka menghampiri Maira ke ruangannya. Sejak Pratama memaksa Maira untuk membiarkan Raka membantunya, wanita itu tak lagi membantah. Apalagi Laura juga mendukung. Ia bersyukur Raka sudah banyak berubah. Mantan suaminya itu kini lebih paham akan batas-batas yang wajar diantara mereka. "Nanti Aku pikirkan, Mas," sahutnya bingung. Biasanya Re

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 424

    "Aku nggak mau sendirian di rumah!" Aina cemberut saat duduk di ruang makan, sejak melihat Indra sudah bersiap hendak ke kantor. "Astaga Aina. Tolong jangan mulai lagi! Banyak rapat penting yang harus Aku hadiri. Apalagi sejak Rein keluar negeri. Aku agak kewalahan." Indra kembali membujuk Aina. "Nggak apa-apa kalau Mas mau temani Aina di rumah. Biar Aku yang handle kerjaan di kantor." Anita muncul dengan pakaian yang sudah rapi. Indra memandang istri pertamanya yang tampak banyak berubah. Sejak Aina tinggal satu atap dengan Anita lima bulan yang lalu, Anita perlahan berubah. Wanita paruh baya itu kini tak pernah lagi berpakaian seksi jika keluar rumah. Ia lebih banyak di rumah saat libur. Wanita itu pun lebih sabar menghadapi Aina yang semakin manja di saat kehamilannya yang sudah masuk sembilan bulan. "Tidak. Aku harus ke kantor hari ini. Banyak janji dengan relasiku." "Kalau tiba-tiba Aku mau melahirkan gimana, Om?" tanya Aina lagi dengan nada manja. Anita dan Indra saling me

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 423

    " Terima kasih, Syafa. Pemotretan cukup sampai di sini. Luar biasa, kamu benar-benar luar biasa!" Morine tak henti-hentinya memuji Syafa yang sangat berbakat. "Sama-sama Om. Ini berkat bimbingan Om Morine juga." Morine dan para kru di studio itu kagum pada Syafa yang selalu rendah hati, walaupun kariernya sudah berkembang cukup pesat. Dalam jangka waktu tiga bulan, Syafa sudah mendapat tawaran job di mana-mana. Rekanan Morine yang bergerak di bidang fashion terus meminta Syafa untuk menjadi model produk mereka. "Aku pulang ya, Om. Kak Paul sudah nunggu sejak tadi" Syafa pamit pada Morine. "Baiklah Syafa, sampai rumah langsung istirahat! Ingat, lusa ada acara penting. Akan hadir banyak pejabat dan istrinya dalam pameran fashion itu. Kamu adalah bintangnya. Kamu harus tampil prima dan memukau. Karier kamu baru akan dimulai." Morine yang diminta sekaligus sebagai manager Syafa oleh Boy Azka, tak henti-hentinya mendisiplinkan gadis cantik itu. "Iya, Om. Siap!" Walau kadang merasa b

DMCA.com Protection Status