Share

Bab 42 - Laila Pulang

Bab 42 Kuntilanak

Di dalam bus menuju Kota Lurik Ayu, Laila tampak gelisah. Peluh bercucuran membasahi tubuhnya seraya mencengkeram paha kiri Dika.

"Awww... kamu kenapa sih, Lai? Jangan sekarang juga kali kalau kangen sama ular naga punyaku," bisik Dika.

Laila menoyor kepala suaminya itu dengan kesal dan gemas.

"Bukan itu tau, ih pikiran kamu tuh ya gak jauh dari hal itu sekarang," bisik Laila menatap tajam ke arah Dika.

"Terus kamu kenapa emangnya?" tanya Dika lagi.

"Itu, suara radionya aku gak kuat," bisik Laila.

Dika baru sadar kalau supir bus ini memasang musik solawat yang membuat Laila merasakan hawa panas dan ketakutan. Biar bagaimana pun Laila masih termasuk kaum lelembut.

"Duh, gimana caranya ini? Masa aku minta sama Pak Sopir buat matiin radionya," ucap Dika.

"Aku gak tahan, aku gak kuat, panas banget ini," ucap Laila yang mulai berteriak.

Sontak saja para pengunjung menatap ke arah Dika dan Laila.

"Ono opo, toh?" tanya Nenek Asih.

"Laila, Nek, dia kepanasan denger solaw
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status