Share

Ribut

Alea geram lantaran Ardhan mulai membanding-bandingkan dirinya dengan kekasihnya itu. Tidak ada orang yang suka dibanding-bandingkan. Apalagi Alea adalah seorang perempuan. Bagaimana jika Alea juga membanding-bandingkan dirinya dengan para suami diluar sana yang mengerti bahwa jika sudah mengucapkan akad untuk seorang wanita, maka dalam hatinya haram memikirkan wanita lain.

Sebagai anak lelaki keluarga Muradz yang didikan agamanya masih kental, tentu Ardhan tahu hal itu. Tapi pria ini mungkin sudah terkontaminasi dengan lingkungannya. Alea hanya berharap yang terbaik saja untuk kedepannya. Entah lanjut atau berhenti di tengah jalan. Dia benar-benar tidak bisa melihat masa depan.

“Ini baju tidur biasa lho, bukan lingeri. Serapuh itu ya iman Kak Ardhan, lihat cewek langsung napsu!”

Alea jadi teringat wanita-wanita di kantor Ardhan yang berpakaian seksi itu. “Dan apa kak Ardhan juga setiap hari bernapsu melihat karyawan Kak Ardhan yang pakaiannya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status