Share

Diamankan

Author: Kafkaika
last update Last Updated: 2023-10-22 21:41:07
Alea sudah mengambil sweaternya dan mengenakan masker lalu bergegas mengendap keluar. Dia sudah memesan taxi dan sepertinya sudah ada di depan. Namun tiba-tiba dia bingung kesulitan membuka pagarnya. Padahal sebelumnya dia bisa.

Kalau sedang tidak hamil, Alea pasti akan memanjat pagar itu. Tapi perutnya sudah besar, tidak mungkin dia membahayakan diri sampai memanjat pagar segala.

“Maaf, Bu! Ada yang bisa saya bantu?” ujar seseorang yang tiba-tiba muncul membuat Alea terkejut bukan main.

“S-siapa kau?” Alea menatap pria itu yang berdiri di depan pagarnya.

“Lebih baik Bu Alea masuk lagi ke dalam, tidak baik malam—malam begini keluar rumah!” tutur pria itu.

Jika pria ini menyebutnya seperti itu dan tahu namanya, Alea bisa menebak pasti dia anak buah Ardhan yang memang ditugaskan untuk menjaganya. Lihat saja dia meminta Alea masuk lagi ke dalam rumah agar tidak ada bahaya yang mengintai.

“Hei, kau bisa tolong aku?” ucap Alea memanggil pria itu.

“Apa yang bisa saya bantu, Bu?”

“Ak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Penyamaran Yang Terbongkar

    Pram sedang mengalami masalah dengan kakinya ketika mengusahakan dengan cepat salah satu pelanggan kepercayaan Naysila untuk melakukan transaksi di hotel winston. Pelanggan ini adalah salah satu artis pendatang baru yang tanpa sengaja terjebak dalam penggunaan obat terlarang itu di dalam circlenya. Pram sudah mengincarnya dan memberikan pengertian terlebih dahulu bahwa sindikat narkoba di kalangan artis akan segera terbongkar. Alih-alih karena dia masih ada kontrak panjang dengan salah satu rumah produksi, akhirnya bersedia ikut bekerja sama dengan Pram dan dijanjikan akan dilindungi. Mungkin karena Naysila juga ada janji di hotel winston, dengan bodohnya menyetujui transaksi yang diiminta artis pendatang baru itu. “Kenapa tiba-tiba? Bukannya kau biasanya menghubungi Mario atau kekasihnya itu?” tanya Naysila saat artis itu menelponya. “Aku baru selesai syuting dan sedang beristirahat di hotel winston, kita ketemu di loby tadi!” jawab artis itu. “Kau tidak membawanya? Aku ada banya

    Last Updated : 2023-10-23
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Melahirkan

    “Tahu tidak, Kak? Pas tiba-tiba pintu private room di bar terbuka dan aku melihat Naysila dibawa polisi preman itu, aku hampir jantungan!” “Kenapa?” “Aku mengira kalian kegep di dalam karena sudah macam-macam!” Ardhan menatap sang istri dengan lelah karena terus berpikiran buruk tentangnya. “Kakak mau marah lagi?” Alea balik menatap Ardhan dengan puppy eyesnya. “Enggak marah, Sayang! Hanya sedih kenapa dalam otakmu aku yang seburuk itu?” “Yah gimana? Aku juga tidak meminta berpikir seperti itu, tapi muncul dengan sendirinya.” “Baiklah, mungkin babynya yang begitu.” Ardhan mengelus perut Alea. “Jangan menuduh baby yang bukan-bukan!” Alea mencubit tangan suaminya itu karena tidak suka mengatakan baby-nya punya pemikiran demikian. Mana bisa sih janin 8 bulan sudah menilai kelakuan ayahnya? Aneh-aneh saja suaminya itu. “Oh, Maaf baby! Papa salah bicara, Papa yang salah karena terus membuat mamamu berpikir buruk.” Perdebatan biasanya akan berakhir kalau Ardhan yang mengaku salah.

    Last Updated : 2023-10-23
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Menjadi Seorang Papa

    Adzan awal di sepertiga malam berkumandang dari mushola rumah sakit bersamaan tangisan bayi yang lantang. Menggetarkan sanubari Ardhan yang masih menggenggam tangan Alea. Keduanya bertangisan karena seorang perawat meletakan sang bayi di dada sang mama. “Selamat, Ayah Bunda, baby boy-nya cakep sekali!” ujar perawat itu membantu Alea memeluk sang anak yang masih kemerahan dan belum dibersihkan untuk inisiasi menyusui dini. Ardhan sampai lupa belum mengabadikan saat-saat pertama jagoannya membuka mata dan bergerak-gerak di dada Alea. Dia masih tidak percaya bahwa mahluk kecil itu sudah terlahir di dunia. Rasanya baru kemarin dia menikahi Alea dengan sederet drama yang saat ini tahu-tahu sudah lahir saja bayi mereka. Meski dulu pernah berkeinginan memiliki bayi perempuan yang cantik seperti sang mama, namun mendengar dokter mengatakan bahwa bayinya laki-laki, rasa haru dan bahagia tidak lepas dari pancaran matanya. Dia duduk memandangi putra kecilnya itu yang baru saja diletakan di in

    Last Updated : 2023-10-24
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Bayi Tampan

    Di sepanjang jalan dia melihat foto yang dikirim Nur di ponselnya. Air matanya tumpah melihat cucunya yang tampan itu. Dia juga merasa sungguh kecewa, baru diberitahu saat sang cucu sudah tidur nyenyak di tempat bayi. Padahal, dialah yang paling mencemaskan Alea. Yang dikit-dikit bertanya apakah sudah merasa mulas atau ada tanda-tanda kelahiran lainnya? Bahkan semalam mereka masih bercanda dan tidak tampak tanda-tanda Alea akan lahiran.“Yang penting sekarang Kakak sudah jadi Oma, jangan diributkan hal yang tidak perlu.” Nasehat Nur pada Kakaknya.“Iya, La. Alhamdulillah semuanya baik-baik saja.”Hamid langsung menyambut mereka karena Hera sudah menelponnya saat di perjalanan. Dia langsung mendapat tepukan gemas sang istri karena pria ini mau jadi yang pertama melihat cucunya. Curang sekali!“Mama masih tidur, Papa tidak berani bangunin. Nanti kepalanya sakit lagi!” tukas Hamid menuntun istrinya itu menuju

    Last Updated : 2023-10-24
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Javier

    “Jadi namanya siapa, Kak?” tanya Alea saat Ardhan membantu memberikan dot pada sang bayi yang tampak lahap itu. Dia tidak ikut jama’ah sholat tarawih. Biar nanti dia sholat tarawih sendiri. Mama dan Papanya sholat tarawih di mushola rumah sakit. Jadinya tidak tega meninggalkan anak dan istrinya.“Bagaimana kalau Javier?” tukas Ardhan. Dia terngiang kata Javier di telinganya saat memikirkan nama anaknya.“Bagus tidak, Kak, maknanya!” tukas Alea karena yakin, mertuanya itu pasti akan menolak jika cucu mereka diberi nama sembarangan. Karena kata mereka, nama adalah doa.“Javier itu bagus lho, artinya bersinar, hebat, juga cerah. Lihat wajah anak kita, bersinar sekali. Kelak dia akan jadi anak yang hebat,” tukas Ardhan menatap sang anak dengan penuh kebanggaan tersendiri.Alea seperti sedang berpikir. Lalu mengulang-ulang nama itu.“Javier? Kita bisa panggil Vier. Vier... Vier...”&

    Last Updated : 2023-10-25
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Baby Sitter

    Ardhan sudah rapi saat menghampiri istrinya yang menjemur Javier di halaman belakang. Baju dan selimut Javier di lepas. Hanya matanyanya saja ditutupi eye mask. Membuat tubuh mungil yang semakin berisi itu terlihat menggemaskan. Usianya sudah hampir 7 minggu dan badannya semakin gemoy saja. Ardhan jadi suka kangen sama putranya itu kalau lama-lama di kantor.“Kakak pulang cepat tidak?” tanya Alea melihat suaminya sudah mau berangkat ke kantor saja.“Nanti aku usahakan pulang cepat, emang kenapa?” Ardhan bertanya balik.“Pengen jalan-jalan, boleh ya, Kak? Kita kan belum pernah ajak Vier kemana-mana.”“Iya, Sayang!” Ardhan mengecup kening Alea, kemudian mengusap kepala sang putra dan berlalu untuk segera ke kantor. Sesampai di kantor, Ardhan mendapat panggilan dari Sika yang menyampaikan membatalkan tawaran menjadi pengasuh Javier. Sika sudah pernah mengunjungi Alea dan Javier saat hari raya kemarin, dia merasa bayi Alea sangat menggemaskan. Dia juga menyetujui untuk segera bekerja a

    Last Updated : 2023-10-26
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Tidak Suka

    “Maaf Mbak, saya tidak bermaksud seperti itu tadi!” Mita melihat Alea yang sepertinya menilai cara bekerjanya yang kurang bagus. Dia tidak bisa membiarkan wanita itu akan protes pada yayasan tempatnya bekerja. Itu akan membuat gajinya lagi-lagi disunnat. “Saya sudah mengasuh 6 bayi sebelumnya, Mbak. Jadi apa yang saya lakukan tadi tidak bakal menyakiti bayi. Justru akan lebih baik karena dapat membiasakan bayi dan mengurangi reflek moronya.” Mita masih mencoba menjelaskan, tapi dia tahu Alea sepertinya tidak butuh sebuah teori. Atau jangan-jangan dia tidak tahu apa itu reflek moro pada bayi? “Terima kasih, Mita. Tapi untuk selanjutnya tolong berhati-hatilah!” ujar Alea berlalu sambil membawa Javier keluar kamar bayi.Mita menatap mama muda itu dan melenguh karena merasa wanita itu menyepelekannya. Tahu apa dia tentang merawat bayi? Kalau dia bisa merawat bayinya sendiri, untuk apa juga masih mempekerjakan pengasuh bayi? Benar-benar aneh.Tapi ini justru lebih baik. Dia jadi bisa b

    Last Updated : 2023-10-26
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Javier Diculik

    Hari ini jadwal imunisasi Javier. Alea ditemani Hera dan Mita pergi ke rumah sakit. Tadinya Alea ingin Ardhan yang mengantarnya. Tapi Hera merasa cukuplah dia dan Mita yang mengantar, jadinya membiarkan saja Ardhan pergi ke kantor karena ada alasan meeting penting dengan dewan direksi.Karena sudah menghubungi dokter anak sebelumnya dan dokter keluarga Muradz pun sudah mereservasikan jadwal imunisasi, begitu baby Javier datang, imunisasi langsung berjalan dengan cepat dan lancar.“Cup, cup!” Hera menenangkan Javier yang menangis setelah mendapat imunisasi sambil menimang-nimangnya. Sementara Alea masih berkonsultasi dengan dokter anak.“Mama bawa Vier ke depan dulu ya, Al. Mungkin dia butuh suasana di luar!” ujar Hera membawa Javier keluar ruang spesialis dokter anak, di ikuti Mita yang mendorong strolernya.“Baby Vier masih full ASI kan, Ma?” tanya dokter anak itu.“Alhamdulillah masih, dok!&rd

    Last Updated : 2023-10-27

Latest chapter

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Bahagia Sudah Kembali

    Dia sedang bermimpi. Mendengar bayi mengoceh di sampingnya. Matanya tidak mau membuka karena masih ingin menikmati ocehan bayi yang terdengar gemas di telinganya. Usia Vier sudah 3 bulan, seharusnya dia saat ini sudah mulai mengoceh. Alea jadi sedih mengingatnya. Suara itu tidak hilang di telinganya meski matanya perlahan terbuka dan termenung sesaat. Dia tidak sedang bermimpi. Suara ocehan itu masih ada. Perlahan dia menoleh ke samping. Deg! Bayi siapa itu? Alea terperanjat dan segera bangkit. Namun dia masih menatap bayi itu seolah mencoba memastikan bahwa apa yang dia lihat bukanlah ilusi semata, yang akan menghilang saat dia menyentuhnya. Tidak, jangan menyentuhnya! Nanti hilang. “Eeeeehhh!” suara bayi itu seperti merasa kurang nyaman dengan posisinya yang mencoba tengkurap tapi terhadang bantal. Bayi itu mulai menangis namun Alea belum juga bergeming. Masih menatapnya saja dan menikmati visual yang bisa dirasakannya. Tangannya mulai bergerak perlahan menyentuh bayi itu. Na

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Anakku Masih Hidup?

    “Mbak Sika dini hari begini ada apa?” Ardhan meminta Sika segera masuk.Sika terlihat menghela napas lega dan begitu saja melewati satpam yang galak itu mengikuti Ardhan. Napasnya tampak memburu karena tidak sabar ingin menyampaikan sesuatu.“Ada apa, Mbak? Mbak ada masalah?”Ardhan mendudukan Sika di teras. Dia melihat sika membuka penutup keranjang yang ditentengnya. Seorang bayi yang sedang terlelap. Ardhan heran Sika menyodorkan keranjang bayi itu padanya.“Bayi siapa, Mbak?” tanya Ardhan masih tidak mengerti.Baru ketika dia memperhatikan dengan jelas bayi yang terlelap dengan anteng itu darahnya berdesir hebat. Jantungnya seolah berhenti berdegup namun setelahnya berdegup dengan kencang. Wajah bayi itu membuatnya terkenang putranya. Sungguh bayi yang menggemaskan.“Mbak?!” Ardhan tidak ingin terlalu berhayal. Dia butuh kebenaran dari Sika.“Ini Javier, Pak!”

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Tamu Dini Hari

    Kondisi Hera mulai membaik setelah Alea menemuinya dan membesarkan hatinya. Perasaannya yang sudah bercampur aduk tidak karuan karena merasa bersalah sudah membuat cucunya hingga berakhir dalam tragedi yang mengenaskan. Hera merasa bertanggung jawab atas rasa tertekan sang menantu, hingga membuat kondisinya sendiri malah memburuk.Kehadiran Alea yang sudah bisa mengikhlaskan semuanya membuat Hera kembali punya semangat hidup lagi. Setelah ini akan ada Vier-Vier baru lagi yang terlahir dari rahim sang menantu.“Ajaklah istrimu berlibur. Sudah, anggap semua yang terjadi hanya mimpi buruk saja. Jangan pikirkan pekerjaan dulu.” Hera bertutur pada Adhan.“Baik, Ma!” ujar Ardhan begitu saja memenuhi keinginan sang mama. Sikapnya mulai berbeda setelah kejadian ini. Lebih banyak diamnya dan terlihat dingin dengan sekitar.Ya Allah, mudah-mudahan suamiku baik-baik saja. Batin Alea yang mulai merasa bahwa bukan hanya dirinya yang terli

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Ikhlas

    Ardhan baru membuka lengannya dari melindungi pandangannya yang silau karena ledakan api di vila. Melihat Alea sudah berlari menuju arah vila yang terbakar, Ardhan begitu terkejut namun segera mengambil langkah panjang untuk mengejar wanita yang sungguh membuat darahnya hampir berhenti mengalir itu.Begitu tubuh itu sudah ada dijangkauannya, Ardhan langsung meraihnya. Ledakan kedua terdengar membuat Ardhan dan Alea terpental di rerumputan beberapa meter dari tempat itu.“Lepas! Aku mau menyelamatkan anakku. LEPASIN!” Alea meronta mencoba mendorong dada Ardhan.“Sudah, Sayang! Sudah ya?” Ardhan mendekap dan mencoba menenangkan istrinya yang kalut itu. Dia sudah frustasi dan tidak berdaya melihat kilatan api itu. Hanya berharap anak buah Pram berhasil menyelamatkannya. Meski dia merasa itu tidak mungkin mengingat kobaran api yang segera membumbung sesaat setelah dia keluar rumah itu. Kemungkinan besar mereka terjebak di dalam.&ldquo

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Nekat

    “Bayimu manis sekali! Seharusnya akulah yang melahirkan anak-anakmu, bukan wanita laknat itu!” Naysila menggendong bayi yang terbungkus selimut itu sambil menimang-nimangnya. Melihat sikapnya yang manis dia tidak percaya bahwa wanita ini adalah iblis yang tega memberikan obat tidur pada bayi 2 bulannya.“Aku sudah mengabulkan permintaanmu yang pertama. Pram akan mengaburkan barang bukti itu dan mengakui itu hanyalah sebuah kesalahan. Kau akan bebas!” tutur Ardhan sambil terus mengawasi pergerakan Naysila. Menunggu kesempatan agar bisa merebut bayinya.“Apa buktinya? Kau bisa saja membohongiku. Kau sudah berkali-kali membohongiku Ardhan!”“Kau mau bukti bagaimana?”Sebentar terdengar sesuatu seperti ada yang datang. Tatapan Naysila menjadi tidak percaya pada Ardhan. Bukankah dia sudah memintanya datang sendiri tadi. Tapi sepertinya dia berbohong lagi.Dengan geram disambarnya botol minuman keras

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Menyelamatkan Javier

    Ardhan melakukan panggilan namun segera merijeknya untuk memastikan dan menunggu reaksi dari nomor tersebut. Pram sudah tidak sabar melacak lokasinya jika benar pemilik nomor itulah yang menculik Javier.Tidak berapa lama muncul notif pesan dari nomor tersebut. Netra Ardhan membulat membaca teks yang dikirimkan dari nomor itu.Pram yang juga membaca notif itu dari laptopnya menatap Ardhan terkejut. Fix, ini adalah penculiknya.[ Akhirnya kau mencariku! ]Begitu pesan yang terbaca di ponsel Ardhan.“Telpon dia!” tukas Pram.Ardhan menormalkan emosinya dan mencoba tenang sebelum menelpon ke nomor itu.Panggilan tidak langsung diangkat. Baru di panggilan ke tiga, seseorang itu mengangkatnya.“Hallo?” sapa Ardhan fokus mendeteksi suara apa saja yang bisa didengarnya dari dalam ponselnya sehingga bisa dijadikan petunjuk.“Hhhg!” suara itu baru terdengar di telinga Ardhan. Sepertinya d

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Siapa Penculiknya?

    “Anakku!? Mana anakku, Paman?” Alea tampak mendesak.Ketika pintu belakang mobil dibuka, keluarlah anak buah Pram membawa bayi yang tertidur lelap. Melihat selimut dan corak baju yang digunakan bayi itu, Alea merasa sedikit lega. Dia pun mengambil bayi itu dari tangan anak buah Pram dengan tidak sabar.“Vier? Kau tidak apa, Nak?” Alea memeluk sang bayi erat seolah takut kehilangannya lagi.Hera merasa sungguh bersalah karena kecerobohannya membiarkan baby sitter itu membawa cucunya hingga membuatnya hampir celaka. Dia baru hendak menghampiri sang menantu, tapi Alea sepertinya merasa ada yang tidak beres.“Tidak!” ujarnya menatap bayi itu. Pegangan tangannya tidak stabil dan Ardhan langsung mengambil alih bayi itu. Dia sama terkejutnya dengan Alea saat menatap bayi yang terlelap itu.“Ada apa?” Nadhim segera menghampiri. Cemas sekali takut sesuatu terjadi pada cucuny

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Javier Diculik

    Hari ini jadwal imunisasi Javier. Alea ditemani Hera dan Mita pergi ke rumah sakit. Tadinya Alea ingin Ardhan yang mengantarnya. Tapi Hera merasa cukuplah dia dan Mita yang mengantar, jadinya membiarkan saja Ardhan pergi ke kantor karena ada alasan meeting penting dengan dewan direksi.Karena sudah menghubungi dokter anak sebelumnya dan dokter keluarga Muradz pun sudah mereservasikan jadwal imunisasi, begitu baby Javier datang, imunisasi langsung berjalan dengan cepat dan lancar.“Cup, cup!” Hera menenangkan Javier yang menangis setelah mendapat imunisasi sambil menimang-nimangnya. Sementara Alea masih berkonsultasi dengan dokter anak.“Mama bawa Vier ke depan dulu ya, Al. Mungkin dia butuh suasana di luar!” ujar Hera membawa Javier keluar ruang spesialis dokter anak, di ikuti Mita yang mendorong strolernya.“Baby Vier masih full ASI kan, Ma?” tanya dokter anak itu.“Alhamdulillah masih, dok!&rd

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Tidak Suka

    “Maaf Mbak, saya tidak bermaksud seperti itu tadi!” Mita melihat Alea yang sepertinya menilai cara bekerjanya yang kurang bagus. Dia tidak bisa membiarkan wanita itu akan protes pada yayasan tempatnya bekerja. Itu akan membuat gajinya lagi-lagi disunnat. “Saya sudah mengasuh 6 bayi sebelumnya, Mbak. Jadi apa yang saya lakukan tadi tidak bakal menyakiti bayi. Justru akan lebih baik karena dapat membiasakan bayi dan mengurangi reflek moronya.” Mita masih mencoba menjelaskan, tapi dia tahu Alea sepertinya tidak butuh sebuah teori. Atau jangan-jangan dia tidak tahu apa itu reflek moro pada bayi? “Terima kasih, Mita. Tapi untuk selanjutnya tolong berhati-hatilah!” ujar Alea berlalu sambil membawa Javier keluar kamar bayi.Mita menatap mama muda itu dan melenguh karena merasa wanita itu menyepelekannya. Tahu apa dia tentang merawat bayi? Kalau dia bisa merawat bayinya sendiri, untuk apa juga masih mempekerjakan pengasuh bayi? Benar-benar aneh.Tapi ini justru lebih baik. Dia jadi bisa b

DMCA.com Protection Status