Share

Melahirkan

“Tahu tidak, Kak? Pas tiba-tiba pintu private room di bar terbuka dan aku melihat Naysila dibawa polisi preman itu, aku hampir jantungan!”

“Kenapa?”

“Aku mengira kalian kegep di dalam karena sudah macam-macam!”

Ardhan menatap sang istri dengan lelah karena terus berpikiran buruk tentangnya.

“Kakak mau marah lagi?” Alea balik menatap Ardhan dengan puppy eyesnya.

“Enggak marah, Sayang! Hanya sedih kenapa dalam otakmu aku yang seburuk itu?”

“Yah gimana? Aku juga tidak meminta berpikir seperti itu, tapi muncul dengan sendirinya.”

“Baiklah, mungkin babynya yang begitu.” Ardhan mengelus perut Alea.

“Jangan menuduh baby yang bukan-bukan!” Alea mencubit tangan suaminya itu karena tidak suka mengatakan baby-nya punya pemikiran demikian. Mana bisa sih janin 8 bulan sudah menilai kelakuan ayahnya? Aneh-aneh saja suaminya itu.

“Oh, Maaf baby! Papa salah bicara, Papa yang salah karena terus membuat mamamu berpikir buruk.” Perdebatan biasanya akan berakhir kalau Ardhan yang mengaku salah.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status