Share

Berangkat lebih Pagi

Suara ponsel berdering mengusik Alea yang terlelap dalam tidurnya itu. Perlahan matanya terbuka dan butuh beberapa detik untuk mengumpulkan kesadaran. Badannya terasa pegal-pegal dan baru menyadari tangan dan kaki Ardhan menimpa tubuhnya.

Tidak sadar apa kalau tubuh pria ini lebih besar darinya. Batin Alea sambil menggoncang lengan Ardhan yang melingkar di tubuhnya.

“Kak?” panggil Alea sambil menyingkirkan kaki Ardhan yang mengapit pahanya.

Ardhan mulai terusik dengan gerakan Alea. Dia pun terbangun.

“Kenapa, Sayang?” ujarnya sambil mengucek matanya.

“Pegel nih badanku ketindihan kaki dan tangan Kakak!” Alea protes. Untung tidak nindih perutnya.

“Oh, astaga! Maaf-maaf!” Ardhan menggeser posisi dan melanjutkan tidurnya. Semalam dia pulang larut dan sepagi ini Alea sudah membangunkannya. Jadinya masih mengantuk.

“Subuh dulu, Kak!” Alea masih mengusik Ardhan.

“Hmmm…” hanya itu yang terdengar namun tidak dibarengi dengan gerakan bangkit. Sepertinya Ardhan masih lanjut tidur.

Alea bangk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status