Share

Saran

Keresahan yang seharian ini Ardhan rasakan butuh sebuah kompensasi. Dia tidak mau berlarut-larut dan lupa harus bergerak cepat mencari tahu siapa pelaku yang memasukan obat perangsang di minumannya. Karenanya dia butuh mengisi daya semangatnya yang sudah ngedrop seharian ini. Hanya wanita ini dan bayi mungil diperutnya yang menjadi semangatnya.

“Sedang apa dia di dalam sini?” tanya Ardhan yang tidur dipangkuan Alea sambil menikmati belaian rambut dari tangan lembut istrinya itu. Telinganya ditempelkan di atas perut Alea dan sesekali menciumi perut itu.

“Coba tanya sendiri, Kak!” ujar Alea tersenyum sambil meremas-remas rambut suaminya.

“Nak, ngapain kamu?” tukas Ardhan berbicara dengan perut itu. “Sepertinya dia menjawab,” Ardhan menguping seolah memperjelas sesuatu.

Alea tertawa lucu. Mana bisa baby mungil di perutnya bisa bicara sampai kedengaran telinga Ardhan.

“Emang apa katanya?” tanya Alea sambil terkekeh.

“Katanya, dia kangen sama papanya. Mamanya kangen tidak?” Ardh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status