Share

Bab 5. Pikirkan

Penulis: Faiz bellzz
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-17 15:14:21

Tiba di taman, Gempi terus menempel kepada Alyn yang bersama dengan Sam. Sementara Erlan harus menjadi nyamuk di antara hubungan mereka. Ini benar-benar tidak nyaman, dan Erlan ingin sekali keluar dari situasi ini. 

Namun, pria itu merasa tidak tega dengan Gempi yang terlihat senang bersama dengan Alyn. Hingga akhirnya ia memilih membiarkan, dan hanya sesekali memperhatikan Gempi. 

“Papa!” panggil Gempi sambil berlari ke arah Erlan.

Erlan tersenyum sambil melambaikan tangannya. Melihat senyum Gempi yang manis selalu membuat hati Erlan terasa ringan.  

Lantas, apa yang akan dilakukan Erlan jika senyum Gempi ada pada Alyn?

“Sudah?” tanya Erlan begitu Gempi berada di depannya.

Dengan cepat gadis manis itu menggeleng. “Belum. Aku masih ingin bermain dengan Mama!” 

“Gempi, tapi ini sudah sore. Sebentar lagi malam,” ujar Erlan memberi pengertian, tetapi Gempi malah menangis.

“Papa jahat! Gempi mau bermain bersama Mama,” rengek Gadis manis itu membuat Erlan frustasi. Terlebih para pengunjung yang ada di sekitar langsung mengalihkan perhatian ke arahnya. Termasuk Alyn dan Sam yang kini memilih menghampiri.

“Gempi, apa yang terjadi?” Alyn berjongkok tepat di depan Gempi. 

Wanita itu bahkan meraih tangan Gempi untuk ia genggam. Sehingga Gempi langsung mengadu. “Mama, Papa jahat. Aku masih ingin bermain, tapi Papa memintaku untuk pulang.”

Refleks Alyn mendongak untuk melihat Erlan yang berdiri sambil membuang muka. Membuat wanita itu mendesah pelan. “Alyn, yang dikatakan papamu benar. Kita harus pulang.”

“Tapi aku masih ingin bermain bersama, Mama!” Tangis Gempi semakin kencang. Sehingga Alyn segera menenangkan.

“Kau jangan khawatir. Kita bisa bermain lagi lain waktu,” ujar Aly membujuk Gempi, tetapi gadis kecil itu masih setia dengan tangisnya. 

“Gempi, dengarkan mama. Besok kita bermain lagi, kau mau?” 

Mata Gempi langsung berbinar, meski masih menyisakan isak tangis. Gadis kecil itu lantas mengacungkan jari kelingkingnya di depan Alyn. “Mama janji?”

“Yeah, mama janji!” Alyn lekas menautkan jari kelingkingnya. Sehingga tangis Gempi benar-benar hilang, dan berganti dengan senyum ceria.

“Sekarang kita pulang, hemm?” 

Pelan Gempi mengangguk lalu tiba-tiba saja tubuhnya melayang karena Sam menggendongnya. “Paman!” pekik Gempi dengan senyum mengembang.

“Paman tahu jika Putri kecil ini sedang lelah, jadi biarkan paman menggendongmu!” 

Mereka lantas pergi dari taman menuju mobil Erlan. Sementara si pemilik mobil terlihat menatap pemandangan di depannya dengan jengah.

“Oh, ayolah. Aku papanya!” cetusnya merasa kesal.

Tunggu! Jangan katakan jika Erlan cemburu dengan pemandangan barusan. Andai pun ia, artinya ia merasa iri dengan kedekatan Gempi dan Sam. Ya, sebagai ayah yang sudah merawat Gempi, ia merasa cemburu karena gadis manis itu tidak pernah seceria ini sebelumnya. 

 Dengan penuh kekesalan Erlan melajukan mobilnya. Hingga akhirnya tiba di rumah Alyn.

“Nenek!” panggil Gempi begitu turun dari mobil.

Gadis manis itu langsung berlari ke arah mama Alyn. “Waaah, dari mana, Sayang?”  

“Bermain di taman bersama Mama!”

Wanita paruh baya itu hanya terkekeh saja. Lalu mengajak Alyn dan dua pria lainnya masuk. “Tante, maafkan saya. Sepertinya saya harus pulang,” ujar Sam dengan sopan. 

“Kenapa buru-buru? Kita makan malam bersama lebih dulu.”

Merasa tidak enak dengan Ibu Alyn, Sam memilih menghargai tawaran tersebut. Namun, sebelum itu terjadi ada Erlan yang tiba-tiba bicara, “Ibu, biarkan saja. Sepertinya memang Sam memiliki urusan.” 

Sam melotot mendengarnya, sedangkan Erlan malah tersenyum penuh kemenangan ketika Ibu dari Alyn memaklumi. “Ya sudah, jika memang kau begitu sibuk. Lain kali kita bisa makan bersama.”

“Iya, Ibu.” 

Pada akhirnya Sam tetap pergi. Sehingga kini tinggallah Erlan dan Gempi, juga Alyn dan ibunya di meja makan. 

“Gempi, kau makan yang banyak!” 

“Aku ingin disuapi oleh, Mama!” 

Erlan langsung melirik ke arah Aly yang mulai menyuapi Gempi. “Ayo buka mulutnya, Gempi.”

“Aaa ….”

“Pintar,” fuji Alyn sambil mengusap ujung kepala Gempi dengan gemas.

Gempi tersenyum kemudian berkata, “Sekarang Mama suapi Papa!”

Sontak Erlan langsung melotot, sedangkan Alyn melirik sekilas ke arah prai itu. “Gempi, Papamu bisa makan sendiri, ya?”

Dengan cepat gadis manis itu menggeleng. “Tidak. Mama harus menyuapi Papa!” 

“Gempi! Papa bisa makan sendiri,” cetus Erlan dengan sedikit meninggikan suaranya, yang membuat Gempi langsung diam.

Sementara Alyn dan ibunya saling pandang. Wanita paruh baya itu bahkan langsung menunjuk dengan dagunya agar Aly menyuapi Erlan.

Terang saja hal itu membuat Alyn cepat menolak, tetapi ketika melihat raut wajah Gempi membuat wanita itu mendesah. Dengan berat hati Alyn menyendokkan makanan yang kemudian diarahkan kepada Erlan.

“Tuan, maafkan saya.”

Erlan mengangkat satu alisnya. Menatap Alyn dengan bingung ketika wanita itu menggerakan matanya. “Apa?”  

“Buka mulutmu, Tuan.” Suara Alyn terdengar tertahan, tetapi langsung bisa dimengerti oleh Erlan.

Karenanya pria itu dengan ragu-ragu membuka mulut. Membuat Alyn dengan segera menyuapi Erlan. 

“Gempi, lihat Mama sudah menyuapi Papa.” 

Ucapan Erin membuat Gempi yang semula menunduk sambil mengaduk-ngaduk makanannya pun mendongak. Hingga tiba-tiba matanya berbinar. “Yeeey … Mama suapi Papa!” 

Dengan cepat mood Gempi berubah. Gadis manis itu bahkan sudah ceria lagi. Sampai akhirnya mereka selesai makan.

“Gempi, kita pulang sekarang.”  

“Tidak, aku ingin tidur dengan Mama!” 

Lagi-lagi Erlan harus menahan dirinya agar tidak menampilkan kekesalannya. Ia menoleh ke arah Alyn yang langsung menggendong Gempi. Wanita itu lantas membawa Gempi ke kamarnya tanpa meminta persetujuan Erlan. 

Sehingga pria itu sedikit menggeram, tetapi segera ditenangkan oleh Erin. “Nak Erlan, tunggulah. Nanti jika Gempi sudah tidur, kau bisa membawanya.” 

Erlan mendesah lalu mengangguk saja. Setelahnya pria itu memilih menunggu di ruang tengah. 

Cukup lama menunggu membuat Erlan mulai bosan. Sehingga ia memilih meminta izin kepada Erin untuk melihat Gempi di kamar Alyn.  

“Bibi, saya izin melihat Gempi. Boleh tahu di mana kamar Alyn?” tanya Erlan dengan sopan.

“Ah, iya.” Erin lantas memberitahu jika kamar Alyn ada di sebelah kanan dengan cat berwarna biru.

Sehingga kini, Erlan lekas ke kamar Alyn yang pintunya tidak ditutup dengan sempurna. Ia buka dengan perlahan pintu tersebut. Hingga tampak Gempi yang tertidur pulas dalam pelukan Alyn. 

Refleks Erlan menyentuh dadanya ketika melihat pemandangan tersebut. Karena entah kenapa dadanya merasa sesak.  

“Sepertinya mereka kelelahan,” ujar Erin tiba-tiba membuat Erlan langsung menoleh ke belakang.

“Bibi.”

Erin tersenyum lembut lalu berkata, “Lihatlah Gempi, dia begitu dekat dengan Alyn. Coba kau pertimbangkan lagi untuk menerima perjodohan ini.” 

Terdiam, Erlan lantas kembali memperhatikan Gempi dan Alyn lalu mendesah pelan. “Bibi, tapi bagaimana dengan—” 

“Sam hanya teman Alyn. Tapi jika memang Sam menyukai Alyn dan melamar Alyn … maka bibi tidak bisa mencegah. Pikirkanlah, jangan sampai menyesal di kemudian hari,” ujar Erin menepuk pundak Erlan.

Memang Sam beberapa kali ke rumah, tetapi pria itu belum menunjukan keseriusannya. Sehingga Erin membebaskan Alyn dalam urusan asrama. Termasuk dengan perjodohan yang ia lakukan dengan Gian.

Semua ia lakukan semata-mata karena menghargai temannya. Andai Alyn tidak menginginkannya, maka ia tidak akan memaksakan itu.

Melihat Erlan yang diam membuat Erin tersenyum tipis lalu menepuk pundak pria itu. “Bibi tinggal dulu.”

Setelah kepergian Erin, Erlan kembali melihat Gempi dan Alyn sambil mengingat ucapan wanita paruh baya itu barusan.

“Apa aku harus menerimanya?”

Erlan mendesah pelan kemudian memilih masuk secara perlahan. Begitu masuk ia berdiri sejenak di samping Gempi kemudian mulai merunduk untuk menyingkirkan dengan perlahan tangan Alyn dari tubuh Gempi, tetapi ketika ia memegang tangan Alyn … wanita itu malah menarik tangannya dengan keras sambil mengigau.

“Pasang sabuk pengamannya!” 

Bruk! 

Bersamaan dengan itu tubuh Erlan tertarik karena posisinya yang tidak siap. Alhasil ia menindih Alyn yang langsung membuka mata dengan lebar lantaran posisi yang merugikan.

“Aaa— eumph!”  

“Sssttt jangan berisik!”

Bab terkait

  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 6. Pusat perhatian

    Dengan satu tangan Alyn mendorong dada Erlan. Sehingga Erlan lekas bangkit, memberikan ruang bagi Alyn untuk mengatur napasnya yang tiba-tiba saja tersengal. Bagaimana tidak ketika jarak di antara mereka begitu dekat. Terlebih Alyn yang tidak pernah mengalami hal seintim itu.Iya, katakanlah wanita tersebut terlalu kolot di zaman yang bebas ini. Namun, begitulah adanya Alyn yang sampai sekarang masih bisa mempertahankan kehormatannya di tengah gempuran godaan. Entah dari teman ataupun pria yang hanya ia kenal sekilas.“Tuan—”“Jangan menyalahkanku. Kau sendiri yang menarik tanganku tadi. Padahal niatku hanya ingin mengambil Gempi,” sela Erlan sebelum Alyn menyelesaikan ucapannya. Sontak Alyn langsung bungkam. Terlebih ketika ia mengingat kembali jika memang penyebab dari kejadian barusan adalah dirinya. Segera Alyn menyingkirkan tangan Gempi dengan sangat pelan. Setelahnya ia bangkit lalu turun dari ranjang. “Maaf,” ucap Alyn sambil memberikan ruang bagi Erlan untuk menggendong G

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-03
  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 7. Tidak nyaman

    “Tuan, aku benar-benar tidak nyaman dengan yang tadi.” Alyn mengeluh setelah kembali ke mobil.Tentu saja Erlan merasa jengah. “Bukan hanya kau, tapi aku juga! Jadi jangan merasa menjadi wanita yang paling malang. Lagipula … anggap saja kejadian tadi sebagai tanda terima kasihmu karena aku sudah menolongmu.” Alyn langsung bungkam. Ucapan pria itu benar, tetapi bukankah ia juga pernah menolong Erlan ketika dalam kesulitan? Dan Alyn bahkan tidak mengungkit itu! Betah dalam diam, akhirnya mereka tiba di bandara. Sehingga Alyn lekas turun. “Tuan, terima kasih atas pertolongannya.” “Hemm.” Setelahnya Alyn benar-benar pergi dari sana karena sudah terlambat. Wanita itu bahkan terlihat buru-buru ketika akan menyeberang. Membuat Erlan yang melihatnya berdecap pelan. “Ceroboh. Bisa-bisanya Gempi menyukai wanita seperti itu,” keluhnya. Pria itu kembali teringat dengan Gempi yang menangis ketika mereka baru tiba di rumah. Hal itu jelas membuat Erlan jengah. Hanya saja … tidak ada yang bisa

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-04
  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 8. Hidup dengan masalalu

    “Sebaiknya setelah ini kau tidak membuat janji apapun kepada Gempi.” Erlan mewanti-wanti ketika mereka tiba di rumah Erlan.“Baik,” ucap Alyn yang sejujurnya tidak ingin berurusan lagi dengan Erlan. Hanya saja … wanita itu merasa kasihan dengan Gempi. Hanya itu, tidak lebih!“Kalau begitu turulah, anakku sudah menunggu.” Erlan keluar dari mobil lebih dulu lalu disusul Alyn.“Mama!” Dari dalam rumah ada Gempi yang berseru sambil berlari ke arah Alyn.Sontak Alyn menoleh lalu tersenyum hangat melihat Gempi yang menyambutnya dengan riang. “Mama, Gempi rindu!”“Mama juga. Padahal tadi pagi kita bertemu,” ujar Alyn sambil menggendong Gempi. Melihat kedekatan Alyn dan Gempi tentu membuat Gian semakin yakin untuk menjodohkan Alyn dan Erlan. Rasanya tidak ada yang mustahil jika ia berusaha lebih keras. “Alyn, kita masuk. Di luar dingin,” ajak Gian yang diangguki oleh Alyn.Mereka masuk bersamaan dengan Erlan yang mengikuti dari belakang. Setelahnya pria itu memilih meninggalkan ketiga wa

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-04
  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 9. Demi Gempi

    Seolah ingin membuktikan kepada Alyn, Erlan benar-benar tidak menemui wanita itu dalam beberapa hari ini. Meski Gempi terus merengek.“Erlan, apa sebaiknya kau temui Alyn. Bicaralah dengan baik-baik dan minta maaf atas kejadian malam itu.” Gian memberi saran yang tak tanggapi oleh Erlan. Pria itu hanya mendesah lalu melanjutkan sarapan dengan Gempi yang hanya memainkan roti bakarnya. “Gempi, rotinya dimakan,” tegurnya. “Tidak, aku tidak ingin makan, Papa.” Dengan lemah gadis manis itu menggeleng, yang membuat Erlan kembali memijat pangkal hidungnya yang berdenyut. “Jika kau tidak makan, kau akan sakit.” “Gempi tidak peduli. Gempi ingin mama. Papa, menikahlah dengan mama.” Seolah paham, Gempi terus merengek–meminta Erlan untuk menikahi Alyn. Jelas pria itu tambah pening. Sehingga memilih ke kantor tanpa mengantarkan Gempi sekolah. “Erlan, kau tidak akan mengantarkan Gempi?” “Tidak. Gadis itu membuatku pusing!” cetus Erlan menyahuti pertanyaan Gian tanpa menoleh sama sekali.P

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-06
  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 10. Tawaran menarik

    “Tuan Erlan, apa yang membuatku datang menemuiku?” Alyn menatap pria yang berdiri di hadapannya dengan heran. Tadi, ketika ia baru saja keluar dari bandara, tiba-tiba ponselnya berdering. Ketika ia lihat siapa yang menghubunginya, ternyata Erlan yang mengajaknya bertemu! Sehingga kini mereka tengah berhadapan. “Kau masuklah dulu, aku akan menjelaskannya nanti.” Erlan membuka pintu–mempersilakan Alyn untuk masuk ke mobilnya karena merasa tidak nyaman menjadi pusat perhatian orang lain.Mendesah pelan, Alyn malah diam saja menatap Erlan dengan malas. Sehingga Erlan yang menyadari itu pun berkata, “Gempi pingsan dan dilarikan ke rumah sakit.” Tentu saja Alyn terkejut. Wanita ia melebarkan matanya begitu mendengar kabar tentang gadis manis yang terlanjur ia sayangi itu. “Bagaimana bisa?” “Aku jelaskan di mobil.” Kali ini tanpa pikir panjang Alyn langsung masuk begitu saja. Membuat Erlan langsung menyusul masuk dari pintu sebaliknya.Pria itu lantas mengendarai mobil sambil menjela

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07
  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 11. Keputusan

    Dengan sabar Erlan menunggu Alyn yang masih diam memikirkan keputusan yang akan wanita itu ambil. Tentu ini hanya demi Gempi–buah hatinya bersama Gimma–mendiang istrinya.“Bagaimana? Aku tidak bisa terus menunggu.” Pada akhirnya kesabaran Erlan berakhir juga.Sehingga Alyn dengan perasaan tidak menentu bertanya, “Benarkah Tuan akan membebaskan aku melakukan apapun?” “Yeah, aku tidak ingin mengekangmu. Lagipula ini semua demi Gempi,” jawab Erlan dengan enteng. “Kita bisa hidup layaknya teman,” sambung Erlan. Alyn mangut-mangut. “Sekalipun aku berdekatan dengan pria lain. Apa Tuan tidak akan keberatan?” “Tentu saja! Sudah kukatakan ini demi Gempi.” “Baiklah, kalau begitu aku setuju!” Yeah, memang ini keputusan Alyn pada akhirnya. Bukan karena ingin sebuah kebebasan saja, tetapi wanita itu juga sudah menyayangi Gempi. Terdengar konyol, tetapi itulah Alyn. Jelas Erlan lega mendengarnya. “Jadi, kapan kita menikah? Aku tidak ingin menunda terlalu lama!” Sontak Alyn kembali dibuat

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07
  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 12. Pernikahan

    “Wooaah, Mama, kau cantik sekali.” Gempi menatap Alyn yang sudah selesai dirias dengan tatapan kagum. Gadis manis itu bahkan tidak berkedip sama sekali membuat Gian dan Erin yang menemani terkekeh. “Gempi, sekarang kau benar-benar memiliki ibu!” “Yeeaay, Papa dan Mama menikah!” Meski tidak tahu arti sesungguhnya dari pernikahan itu apa, tetapi gadis manis itu tetap senang karena yang dipikirkannya hanyalah tinggal bersama dengan Alyn. Iya, pada akhirnya pernikahan dilangsungkan dengan tertutup, tetapi mewah. Hanya dari kolega kedua belah pihak dan keluarga inti saja.Jelas kabar menikahnya Alyn bersama dengan Erlan cukup menggemparkan. Terlebih Cleo yang heboh begitu mendengar langsung dari Alyn. “Jadi ini yang membuatmu terus bersama dengan Tuan Erlan, Alyn?” tanya Cleo saat itu. “Apa maksudmu?” Alyn tidak paham yang langsung membuat Cleo mendengus. “Beberapa kali aku melihatmu dijemput oleh Tuan Erlan. Oh, Alyn, ini benar-benar di luar dugaan. Bagaimana bisa jika kau yang wak

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07
  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 13. Masalah panggilan

    Alyn yang baru saja tiba di kamar mandi mengatur napasnya yang buru-buru. Wanita itu lantas menatap pantulan dirinya di cermin. Ia memejamkan matanya sejenak lalu menggeleng dengan pelan untuk mengenyahkan bayang kejadian barusan.“Bodoh,” keluh Alyn merutuki dirinya. Wanita itu lantas membersihkan diri, sedangkan Erlan yang menunggu di sofa malah ketiduran setelah tadi mencoba menenangkan diri.Ceklek!Alyn yang sudah selesai membersihkan diri pun membuka pintu dengan perlahan. Wanita itu menyembulkan kepalanya dari balik pintu untuk melihat keadaan kamar. Jujur, wanita itu merasa malu atas insiden yang terjadi tadi. Sehingga ketika selesai mandi, ia lebih dulu memastikan semuanya aman. Hingga dapat ia lihat jika Erlan tidur di sofa dengan posisi duduk bersandar pada sandaran. Tentu hal itu membuat Alyn lega. Karenanya ia melenggang keluar lalu mengambil pakaian ganti yang ada di koper. Setelahnya ia kembali ke kamar mandi untuk berganti pakaian. Begitu selesai, Alyn kembali ke k

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-10

Bab terbaru

  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 48. Semakin merasa bersalah

    Setelah mendapatkan sedikit wejangan dari ibunya, Alyn putuskan untuk kembali ke kamar. Sehingga Erlan yang termangu di tepi ranjang pun terperanjat dengan kehadiran Alyn yang tiba-tiba. "Alyn, kupikir kau benar-benar akan tidur di kamar ibu," ujar Erlan sambil bangkit lalu berjalan menghampiri. "Kamarku di sini. Jadi aku tidur di sini," balas Alyn masih terdengar ketus, tetapi setidaknya wanita itu mau menanggapi ucapan Erlan. "Kalau begitu tidurlah. Aku tidak akan menganggu." Menaikkan satu alisnya, Alyn menatap Erlan seolah tak percaya dengan ucapan pria itu. Sehingga Erlan yang paham pun berkata, "Aku berjanji, sungguh!" Melihat Erlan yang tampak meyakinkan lantas membuat Alyn tak banyak bicara. Wanita itu mengangguk saja kemudian mulai merebahkan dirinya di ranjang. Jujur, Alyn masih cukup takut andai Erlan melakukan seperti halnya semalam. Namun, ucapan dari Erin yang mengatakan untuk memberi Erlan kesempatan pun membuatnya mencoba percaya dengan suaminya itu.

  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 47. Bersungguh-sungguh

    Masih mempertahakan sikap tak acuhnya, Alyn yang sudah selesai membersihkan diri pun bangkit. Sehingga membuat Erlan secara refleks menggeser untuk memberikan ruang bagi Alyn. Sayangnya wanita itu tak menghampiri ranjang, melainkan malah menuju pintu lalu membukanya. Sehingga membuat Erlan yang melihatnya bertanya secara spontan. "Alyn, kau mau ke mana?" Menjeda gerakan tangannya yang akan memutar knop pintu, Alyn kemudian menoleh. "Aku akan tidur di kamar ibu." Terang saja hal itu membuat Erlan langsung bangkit. Pria itu kemudian berjalan menghampiri lalu berkata, "Kau ingin mengadu kepada ibu?" Mendesah pelan, Alyn menggeleng dengan segera. "Tidak. Untuk apa aku mengadukan kelakuan bejadmu itu?" Sedikit bernapas lega, Erlan kemudian menarik Alyn ke dalam pelukannya yang membuat wanita itu terkejut. Lekas Alyn berontak agar terlepas dari pelukan Erlan yang tidak terlalu kuat. Sehingga membuatnya dapat dengan mudah terlepas. "Lancang!" "Kau istriku," balas Erlan membua

  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 46. Tak acuh

    "Apa yang kau lakukan?" Alyn terkejut ketika ia akan menutup pintu kamar, tetapi ditahan oleh Erlan yang langsung masuk setelahnya. Padahal wanita itu sudah mengatakan kepada Erlan untuk pulang saja. Namun, Erlan malah mengikutinya. "Aku sudah mengatakan kepada Ibu akan menginap di sini. Bukankah akan aneh jika tiba-tiba aku pulang? Ibu pasti akan curiga!" Mendengus pelan, Alyn kemudian menatap Erlan dengan jengah. "Kau bisa mengatakan kepada Ibu jika memiliki urusan mendadak!" Dengan cepat Erlan menggeleng. "Urusanku ada di sini," balasnya. "Aku harus mendapatkan maaf darimu," sambung Pria itu menatap Alyn dengan serius. Tangan Erlan bahkan terulur untuk menyentuh lalu menggenggam tangan Alyn. Namun sayangnya, Alyn memilih menarik tangannya sebelum Erlan berhasil melakukannya. "Jangan menyentuhku!" cetus Alyn dengan ketus. "Alyn, aku benar-benar menyesal untuk yang semalam. Aku terlalu marah, hingga tak dapat mengontrol diri. Sungguh, Alyn." Erlan mencoba menjelaskan d

  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 45. Mulai cemburu

    Entah harus bersikap bagaimana ketika tiba-tiba pria yang paling ingin Alyn hindari malah ada di hadapannya! Rasanya Alyn ingin sekali menghindar dan pergi dari hadapan Erlan. Hanya saja ... ia tidak memiliki tempat ataupun piliha. Terlebih ketika tiba-tiba Erin keluar dari rumah dan menyapa. "Alyn, Erlan, sejak kapan kalian ada di sini?" tanya Erin sangat terkejut ketika mendapati ada anak dan menantunya yang ada di depan rumahnya. Padahal tadi niatnya ia hanya ingin mengambil olahan makanan yang dijemur di depan rumah. Menoleh secara bersamaan, Alyn mendadak bingung harus bagaimana. Sementara Erlan seolah mengambil kesempatan dengan merangkul Alyn agar terlihat jika hubungannya dengan sang istri baik-baik saja. "Ibu, maafkan kami jika kedatangan kami membuatmu terkejut," ujar Erlan begitu lugas. Sehingga membuat Alyn tampak muak mendengarnya. Ingin sekali wanita itu menyingkirkan tangan Erlan yang bertengker pada pundaknya. Namun, andai ia melakukannya ... maka Erin akan tampak

  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 44. Dibuntuti

    Mencoba menghindar, Alyn memilih langsung memalingkan muka. Wanita itu lekas pergi ke kabin karena tugasnya digantikan oleh temannya yang lain. "Alyn, ada apa dengan wajahmu?" Cleo mengerutkan keningnya ketika melihat wajah temannya yang tampak pucat. "Ada Mas Erlan di luar," jawab Alyn dengan suara yang terdengar bergetar--menahan tangis. Jujur, sikap yang Erlan lakukan kemarin malam masih membekas dalam ingatan Alyn. Hal itu jelas membuat Alyn belum siap andai bertemu dengan Erlan. Namun, entah takdir baik atau bukan ... tetapi yang pasti Alyn tidak menyangka jika Erlan juga menggunakan penerbangan yang sama. Membuat mereka berada dalam satu pesawat yang sama. "Apa?" Cleo melebarkan matanya begitu mendengar ucapan Alyn. "Suamimu ada di sini juga?" sambungnya. "Hemm." Alyn membalas dengan anggukan saja. Mendesah pelan, Cleo lantas menatap Alyn dengan iba. Sementara tangannya bergerak menyentuh kedua pundak Alyn lalu menuntunnya agar duduk. "Kau tunggulah di sini, aku akan amb

  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 43. Alyn yang malang

    Masuk ke kamar, Alyn langsung menangis tersedu-sedu. Rasa perih di tubuh tidak sebanding dengan sakit yang ia rasakan di hati. Sungguh, Alyn tidak menyangka jika Erlan akan berbuat sedemikian rupa untuk menyakiti hatinya. Ia tahu dan sadar diri jika dirinya tak akan bisa menggantikan Gimma--mendiang istri Erlan. Wanita itu hanya berharap sedikit perhatian dan perlakuan dari Erlan. Karena bagaimanapun, sekarang ia sudah menjadi istrinya. "Sakit ...," lirih Alyn membuat Cleo yang tertidur pulas terbangun. Teman dari Alyn itu mengerutkan keningnya ketika melihat temannya itu tengah menangis. Sehingga dengan kepala yang sakit, Cleo mendekat. "Alyn, apa yang terjadi?" tanya Cleo menatap Alyn dengan iba. Menggeleg pelan, Alyn tak mampu berkata-kata untuk saat ini. Ia hanya ingin menangis, dan terus menangis--melampiaskan kesedihannya yang merundung. Semetara Cleo yang melihat Alyn menggeleng pun tak bertanya lagi. Ia memilih menarik Alyn ke dalam pelukannya kemudian mene

  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 42. Permainan kasar

    Sam yang merasa kewalahan lantas menggendong Alyn dengan susah payah. Bukan ia tak kuat menggendong tubuh Alyn yang tinggi semampai, tetapi tangan nakal Alyn membuat pria itu harus menahan diri. "Alyn, aku tahu kau mabuk. Tapi ini sudah berlebihan," ujar Sam menyingkirkan tangan Alyn yang merayap pada dadanya dengan lembut. Tentu saja sebagai pria normal ia merasa tertantang. Sehingga ketika di kamar, Sam menjatuhkan Alyn di ranjang dengan segera. Membuat rok yang dikenakan Alyn tersingkap dan menampilkan paha mulus wanita itu. "Alyn, aku mencintaimu." Kabut gairah sudah menghiasi mata Sam. Pria itu sudah tak dapat berpikir dengan jernih jika wanita yang berada dalam kukungannya merupakan wanita bersuami. Rasa cintanya kepada Alyn juga sikap Alyn yang menantangnya dengan mengalungkan kedua tangan pada lehernya pun membuat Sam menyingkirkan semua resiko yang akan di hadapi. Karena yang terpikir sekarang hanyalah membuktikan rasa cintanya kepada Alyn yang ia pendam sejak lama.

  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 41. Hotel

    Sudah berjalan sekitar dua minggu Alyn dipindah tugaskan. Selama itu pula tak banyak yang terjadi antara hubungan Alyn dan Erlan. Pria itu masih bersikap ketus kepada Alyn. Sehingga membuat wanita itu kadang kala merasa jenuh.“Apa yang kau pikirkan, Alyn?” Cleo menatap temanya dengan heran ketika ia melihat Alyn yang tampak melamun.Mendesah pelan, Alyn lantas menggeleng. “Tidak ada.” Cleo lantas memincingkan matanya–menatap Alyn dengan penuh selidik. “Jangan berbohong. Aku tahu kau sedang memikirkan sesuatu!” Alyn lantas mendengus pelan karena Cleo masih bisa menebaknya. “Ck! Kau seperti cenayang.” “Hahaha….” Cleo tertawa ringan mendengarnya. “Jadi katakan apa yang membuatmu murung,” sambungnya setelah berhenti Tertawa. “Ini tentang suamiku,” ujar Alyn dengan tubuh yang lesu.“Sudah kuduga!” cetus Cleo sambil menjentikkan jarinya. “Jadi, apa dia masih bersikap dingin padamu?” “Yeah, dan sepertinya akan selalu seperti itu.” “Ck! Aku jadi kesal dengan pria itu. Bisa-bisanya dia

  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 40. Menunjukan kecemburuan

    Ucapan Gian terngiang-ngiang di benak Alyn. Membuat wanita itu jadi tak fokus. Hingga mendapatkan teguran dari Erlan.“Sejak tadi aku melihatmu terus melamun. Sebenarnya apa yang sedang kau pikirkan?” Erlan menatap Alyn dengan penuh curiga. Sementara yang ditatap nampak tergagap.“T-tidak ada yang aku pikirkan, Mas.”Erlan mendengus kesal. “Jangan berbohong! Aku tahu kau sedang memikirkan sesuatu. Katakan padaku,” cetusnya. “Aku—”“Sepertinya kau sedang memikirkan Gerald!” ujar Erlan kemudian memotong ucapan Alyn.Sontak Alyn langsung melebarkan matanya. Wanita itu menggeleng dengan cepat untuk menyangkal tuduhan Erlan yang tak berdasar.“Mas, kenapa menuduhku seperti itu? Aku sama sekali tidak memikirkan dia,” ujar Alyn berkata jujur.Namun, Erlan tak akan percaya begitu saja jika Alyn tidak mengatakan yang sebenarnya. “Lalu apa yang kau pikirkan?” tanya Pria itu menantang.Entah kenapa semenjak kejadian di sekolah membuat Erlan jadi curigaan terus kepada Alyn. Pria itu bahkan menud

DMCA.com Protection Status