Share

Bab 9. Demi Gempi

Author: Faiz bellzz
last update Last Updated: 2024-06-06 18:33:21

Seolah ingin membuktikan kepada Alyn, Erlan benar-benar tidak menemui wanita itu dalam beberapa hari ini. Meski Gempi terus merengek.

“Erlan, apa sebaiknya kau temui Alyn. Bicaralah dengan baik-baik dan minta maaf atas kejadian malam itu.” Gian memberi saran yang tak tanggapi oleh Erlan.

Pria itu hanya mendesah lalu melanjutkan sarapan dengan Gempi yang hanya memainkan roti bakarnya. “Gempi, rotinya dimakan,” tegurnya.

“Tidak, aku tidak ingin makan, Papa.” Dengan lemah gadis manis itu menggeleng, yang membuat Erlan kembali memijat pangkal hidungnya yang berdenyut.

“Jika kau tidak makan, kau akan sakit.”

“Gempi tidak peduli. Gempi ingin mama. Papa, menikahlah dengan mama.” Seolah paham, Gempi terus merengek–meminta Erlan untuk menikahi Alyn.

Jelas pria itu tambah pening. Sehingga memilih ke kantor tanpa mengantarkan Gempi sekolah.

“Erlan, kau tidak akan mengantarkan Gempi?”

“Tidak. Gadis itu membuatku pusing!” cetus Erlan menyahuti pertanyaan Gian tanpa menoleh sama sekali.

P
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 10. Tawaran menarik

    “Tuan Erlan, apa yang membuatku datang menemuiku?” Alyn menatap pria yang berdiri di hadapannya dengan heran. Tadi, ketika ia baru saja keluar dari bandara, tiba-tiba ponselnya berdering. Ketika ia lihat siapa yang menghubunginya, ternyata Erlan yang mengajaknya bertemu! Sehingga kini mereka tengah berhadapan. “Kau masuklah dulu, aku akan menjelaskannya nanti.” Erlan membuka pintu–mempersilakan Alyn untuk masuk ke mobilnya karena merasa tidak nyaman menjadi pusat perhatian orang lain.Mendesah pelan, Alyn malah diam saja menatap Erlan dengan malas. Sehingga Erlan yang menyadari itu pun berkata, “Gempi pingsan dan dilarikan ke rumah sakit.” Tentu saja Alyn terkejut. Wanita ia melebarkan matanya begitu mendengar kabar tentang gadis manis yang terlanjur ia sayangi itu. “Bagaimana bisa?” “Aku jelaskan di mobil.” Kali ini tanpa pikir panjang Alyn langsung masuk begitu saja. Membuat Erlan langsung menyusul masuk dari pintu sebaliknya.Pria itu lantas mengendarai mobil sambil menjela

    Last Updated : 2024-06-07
  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 11. Keputusan

    Dengan sabar Erlan menunggu Alyn yang masih diam memikirkan keputusan yang akan wanita itu ambil. Tentu ini hanya demi Gempi–buah hatinya bersama Gimma–mendiang istrinya.“Bagaimana? Aku tidak bisa terus menunggu.” Pada akhirnya kesabaran Erlan berakhir juga.Sehingga Alyn dengan perasaan tidak menentu bertanya, “Benarkah Tuan akan membebaskan aku melakukan apapun?” “Yeah, aku tidak ingin mengekangmu. Lagipula ini semua demi Gempi,” jawab Erlan dengan enteng. “Kita bisa hidup layaknya teman,” sambung Erlan. Alyn mangut-mangut. “Sekalipun aku berdekatan dengan pria lain. Apa Tuan tidak akan keberatan?” “Tentu saja! Sudah kukatakan ini demi Gempi.” “Baiklah, kalau begitu aku setuju!” Yeah, memang ini keputusan Alyn pada akhirnya. Bukan karena ingin sebuah kebebasan saja, tetapi wanita itu juga sudah menyayangi Gempi. Terdengar konyol, tetapi itulah Alyn. Jelas Erlan lega mendengarnya. “Jadi, kapan kita menikah? Aku tidak ingin menunda terlalu lama!” Sontak Alyn kembali dibuat

    Last Updated : 2024-06-07
  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 12. Pernikahan

    “Wooaah, Mama, kau cantik sekali.” Gempi menatap Alyn yang sudah selesai dirias dengan tatapan kagum. Gadis manis itu bahkan tidak berkedip sama sekali membuat Gian dan Erin yang menemani terkekeh. “Gempi, sekarang kau benar-benar memiliki ibu!” “Yeeaay, Papa dan Mama menikah!” Meski tidak tahu arti sesungguhnya dari pernikahan itu apa, tetapi gadis manis itu tetap senang karena yang dipikirkannya hanyalah tinggal bersama dengan Alyn. Iya, pada akhirnya pernikahan dilangsungkan dengan tertutup, tetapi mewah. Hanya dari kolega kedua belah pihak dan keluarga inti saja.Jelas kabar menikahnya Alyn bersama dengan Erlan cukup menggemparkan. Terlebih Cleo yang heboh begitu mendengar langsung dari Alyn. “Jadi ini yang membuatmu terus bersama dengan Tuan Erlan, Alyn?” tanya Cleo saat itu. “Apa maksudmu?” Alyn tidak paham yang langsung membuat Cleo mendengus. “Beberapa kali aku melihatmu dijemput oleh Tuan Erlan. Oh, Alyn, ini benar-benar di luar dugaan. Bagaimana bisa jika kau yang wak

    Last Updated : 2024-06-07
  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 13. Masalah panggilan

    Alyn yang baru saja tiba di kamar mandi mengatur napasnya yang buru-buru. Wanita itu lantas menatap pantulan dirinya di cermin. Ia memejamkan matanya sejenak lalu menggeleng dengan pelan untuk mengenyahkan bayang kejadian barusan.“Bodoh,” keluh Alyn merutuki dirinya. Wanita itu lantas membersihkan diri, sedangkan Erlan yang menunggu di sofa malah ketiduran setelah tadi mencoba menenangkan diri.Ceklek!Alyn yang sudah selesai membersihkan diri pun membuka pintu dengan perlahan. Wanita itu menyembulkan kepalanya dari balik pintu untuk melihat keadaan kamar. Jujur, wanita itu merasa malu atas insiden yang terjadi tadi. Sehingga ketika selesai mandi, ia lebih dulu memastikan semuanya aman. Hingga dapat ia lihat jika Erlan tidur di sofa dengan posisi duduk bersandar pada sandaran. Tentu hal itu membuat Alyn lega. Karenanya ia melenggang keluar lalu mengambil pakaian ganti yang ada di koper. Setelahnya ia kembali ke kamar mandi untuk berganti pakaian. Begitu selesai, Alyn kembali ke k

    Last Updated : 2024-06-10
  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 14. Bonus

    “Oh, kenapa kalian pulang dengan cepat? Padahal kalian bisa menikmati masa cuti berduaan di hotel!” Gian menggoda Erlan dan Alyn yang baru saja tiba di rumah.Wanita paruh baya itu padahal sengaja mengajak Gempi untuk pulang lebih dulu agar gadis manis itu tidak mengganggu pasangan pengantin baru yang tentunya membutuhkan waktu berduaan. Namun, apa yang ia lihat sekarang membuat Gian tidak percaya jika Erlan dan Alyn malah menyusul!“Ibu, kau tahu jika aku sibuk. Jadi ada baiknya jika aku tinggal saja di rumah untuk memeriksa pekerjaan.” Setelah mengatakan itu, Erlan pergi begitu saja. Meninggalkan Alyn dan Gian yang masih berada di ruang tengah.“Oh, Alyn. Maafkan Erlan, pria dingin itu pasti sudah membuatmu terluka.” Gian menatap Alyn dengan iba. Wanita paruh baya itu juga merasa bersalah karena sikap anaknya yang masih cuek, padahal Erlan sudah menikahi Alyn.Dengan senyum yang canggung, Alyn membalas ucapan Gian. “Bibi—” “Ibu, panggil aku ibu mulai sekarang.” Alyn meringis kecil

    Last Updated : 2024-06-11
  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 15. Adaptasi

    “Ibu, biarkan aku membantumu.” Alyn menghampiri Gian yang ada di dapur bersama dengan salah satu asisten rumah tangga di sana.Sontak Gian menoleh lalu tersenyum hangat. “Alyn, kau tunggulah. Biarkan ibu yang melakukannya.” “Harusnya itu aku ucapkan padamu, Bu.” Gian terkekeh ringan lalu membiarkan Alyn membantunya menyiapkan makan malam. Sehingga dengan cekatan Alyn memasak beberapa menu makanan.Tentu Gian yang melihat itu senang. Karena selain cantik dan penyayang, ternyata Alyn juga pintar memasak. “Alyn, panggil suamimu untuk makan malam,” ujar Gian begitu mereka selesai menghidangkan makanan di atas meja.“Baik, Bu.” Dengan segera wanita itu ke kamar Erlan lalu mengetuk pintu itu sebanyak tiga kali. Barulah ia masuk mesti tidak ada yang menyahut. “Ke mana Tuan Erlan?” gumam Alyn ketika tidak mendapati Erlan di kamar. Alyn mendesah lalu kembali ke ruang makan–menemui ibu mertuanya. “Alyn, di mana suamimu?” tanya Gian menatap menantunya dengan heran. “Tu-Mas Erlan tidak

    Last Updated : 2024-06-11
  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 16. Duda Hot

    “Tuan, Anda yakin akan tidur di sofa?” Alyn yang akan rebahan pun menyempatkan diri untuk bertanya karena dikhawatirkan Erlan tidak nyaman.Ya, meski pernikahan bukan karean cinta, tetapi sebagai wanita yang hangat tetap merasa khawatir dengan kondisi suaminya yang harus meringkuk tidak nyaman di sofa. “Ya, kau jangan khawatirkan aku.” Erlan lantas mengambil posisi ternyaman untuk tidur di sofa. Membuat Alyn yang melihatnya semakin tidak enak.Namun, wanita itu juga tidak bisa memaksa Erlan untuk tidur di ranjang bersamanya. Sehingga dengan perasaan tidak enak Alyn mulai merebahkan tubuhnya.Ini adalah malam kedua mereka tidur sebagai suami istri. Sayang, pernikahan yang tidak berlandaskan cinta membuat mereka tidak melakukan seperti pasangan suami istri pada umumnya. *** Pagi menjelang, empat hari sudah Erlan dan Alyn menikah. Meski begitu, hubungan mereka masih saja canggung. Terlebih dengan Erlan begitu menutup diri.“Alyn, apa sebaiknya kau tidak bekerja?” Gian yang melihat Aly

    Last Updated : 2024-06-11
  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 17. Merindukanmu

    “Erlan, kenapa kau masih di rumah?” Gian menatap anaknya dengan heran, yang membuat Erlan menyerngit.“Memang aku harus ke mana, Bu?” “Oh, pria menyebalkan ini. Ini hampir malam, apa kau tidak akan menjemput istrimu?” tanya Gian merasa jengah. “Atau jangan bilang jika kau lupa sudah memiliki istri baru, Erlan!” sambungnya.“Ibu, aku tidak lupa. Tapi biarkan dia pulang sendiri,” jawab Erlan.“Yang benar saja! Cepat kau jemput Alyn. Ibu tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk padanya.” Erlan mendengus kesal, tetapi pria itu tetap menurut untuk menjemput Alyn. Sehingga membuat Gian tersenyum senang.Oh, percayalah … Erlan benar-benar kesal karena ibunya terus mengatur urusannya. Rasanya ingin sekali ia tinggal terpisah. Hanya saja, siapa yang akan menjaga Gempi? Ini salah satu alasan yang membuat Erlan bertahan tinggal bersama ibunya. Meski ia harus direpotkan dengan nyanyian Gian setiap harinya mengenai Alyn. Dengan menggunakan kaos hitam polos yang dirangkap jaket kanvas juga balu

    Last Updated : 2024-06-14

Latest chapter

  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 54. Menginap

    "Ekhem!" Deheman itu berhasil membuat Alyn dan Erin menoleh ke arah sumber suara. Sehingga membuat kedua wanita berbeda generasi itu terkejut--khawatir andai Erlan mendengar apa yang dikatakan Alyn barusan. Meski pada kenyataannya memang Erlan sudah mendengar. Namun, pria itu tampaknya memilih untuk berpura-pura tak mendengar. Terbukti dengan senyum yang ia tampilkan kepada istri dan mertuanya. "Kalian sedang apa?" tanya Erlan membuat Erin menyenggol lengan anaknya. "Em ... aku sedang membantu ibu membuat sarapan," jawab Alyn pada akhirnya. "Kalau begitu, apa aku harus membantu juga?" Pria itu benar-benar berusaha keras untuk berpura-pura dan tidak memikirkan ucapan Alyn tadi. Meski tak dapat ia pungkiri jika dirinya merasa terganggu dengan itu semua. Bercerai? Tidak, Erlan tidak akan melepaskan Alyn. Ini bukan lagi tentang Erlan yang takut jika Gempi kehilangan sosok ibu. Namun, ini mengenai perasaannya yang sudah menyadari jika dirinya begitu mencintai Alyn. "Tidak.

  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 53. Berpisah?

    Menggeliat, Alyn baru saja bangun merasakan tubuhnya terasa berat. Sehingga dengan segera ia membuka mata dan mendapati ada Erlan yang memeluknya dengan erat. Hal itu jelas membuat Alyn terdiam beberapa saat sambil menatap wajah Erlan yang terlelap dengan seksama. Hingga akhirnya wanita itu memilih untuk menyingkirkan lengan Erlan secara perlahan, karena panggilan alam mendesaknya untuk lekas ke kamar mandi. Namun, gerakan kecil yang Alyn lakukan malah membuat Erlan terganggu. Pria itu membuka mata secara perlahan lalu menatap Alyn dengan matanya yang sayu. Hanya beberapa detik, karena setelahnya Erlan yang tersadar langsung menarik diri. "Sayang, maaf aku sudah lancang." Tidak seperti biasanya--Erlan yang sering mengelak, tetapi kali ini pria itu malah meminta maaf. Membuat Alyn terkejut dengan sikap Erlan. Maka dengan gerakan kaku Alyn mengangguk. "Hemm," sahutnya. "Aku akan ke kamar mandi." Wanita itu menambahkan seraya turun dari ranjang. "Iya," sahut Erlan sambil menga

  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 52. Nyaman

    "Apa ada tempat yang ingin kau kunjungi lebih dulu sebelum pulang, Sayang?" tanya Erlan setelah mereka selesai makan. Alyn menggeleng pelan. Kemudian berkata, "Aku ingin langsung pulang saja. Sejujurnya aku masih merasa letih." "Aku mengerti. Maaf, tidak seharusnya aku mengajakmu makan di luar." Kembali wanita itu menggeleng. "Aku yang menginginkannya, jadi kau tidak perlu meminta maaf, Mas." Entah harus apa, Erlan mengangguk saja. Setelahnya ia merangkul pinggang Alyn dengan ragu-ragu karena takut jika sang istri akan menolak. Namun, melihat Alyn yang diam saja membuat Erlan semakin percaya diri dengan mengeratkan langkulan. Sehingga posisi keduanya menjadi semakin menempel. Tersenyum tipis, sesekali Erlan mencuri pandang ke arah Alyn yang memilih menatap lurus ke depan. Hingga akhirnya mereka tiba di depan mobil. Lekas Erlan melepaskan rangkulan kemudian membukakan pintu untuk Alyn. "Sayang, hati-hati," ucapnya dibalas anggukan oleh Alyn. "Terima kasih," ucap Alyn. "

  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 51. Cemburu

    Entah dorongan dari mana, Erlan yang melihat ada kesempatan pun tak menyia-nyiakannya dengan memajukan wajah demi merasakan manisnya bibir Alyn. Namun, sebelum itu terjadi Alyn sudah lebih dulu memalingkan wajah. Membuat Erlan salang tingkah da lekas menarik diri. Pria itu berdeham pelan untuk menetralkan perasaannya. Lalu berkata, "Sabuknya sudah terbuka." "Iya," balas Alyn kemudian turun dari mobil. Sementara Erlan yang masih berada di mobil tampak merutuk. "Bodoh sekali. Kenapa tidak bisa menahan diri?" keluhnya pada diri sendiri. Tak berselang lama Erlan keluar ketika Alyn mengetuk kaca karena ia yang tak kunjung keluar. "Apa terjadi sesuatu?" tanya Alyn setelah Erlan keluar. "Ti-tidak ada." Alyn manggut-manggut saja kemudian berbalik, tetapi ketika akan melangkah, tiba-tiba tangannya ditahan oleh Erlan. Membuat wanita itu urung lalu menoleh dan menatap Erlan satu alis yang terangkat."Jalan bersama, Sayang," ujar Erlan dengan tangan yang merambat memasukan jari-jarin

  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 50. Makan di luar

    "Jangan lupa pakai mantelnya," ujar Erlan sebelum keduanya keluar dari kamar. "Aku sudah memakai baju panjang," sahut Alyn yang dibalas gelengan oleh Erlan. "Di luar sangat dingin, kau pakailah mantel. Aku tidak ingin jika kau sampai sakit." "Tapi---" "Sayang," potong Erlan membuat Alyn mendesah. Merasa tidak memiliki pilihan karena tidak ingin membuang-buang waktu dengan perdebatan, Alyn pun mengambil jaket dari lemari kemudian memakainya. "Lalu bagaimana dengan, Mas Erlan? Kau tidak menggunakan jaket," ujar Alyn sambil memakai jaketnya. "Aku membawanya di mobil," terang Erlan dibalas anggukan oleh Alyn. Sehingga kini keduanya keluar dari kamar dan berpapasan dengan Erin. "Kalian akan ke mana?" tanya Wanita paruh itu. "Kami akan makan di luar," jawab Alyn kemudian bertanya, "Apa ada yang kau inginkan, Bu? Biar aku belikan." Tak langsung menjawab, Erin malah melirik sekilas ke arah Erlan sambil tersenyum tipis. Setelahnya ia kembali menatap Alyn. "Tidak ada. Ibu masih

  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 49. Menahan diri

    "Eugh ...."Sebuah lenguhan lirih terdengar dari mulut Alyn yang secara perlahan membuka matanya. Wanita tampak mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan dengan cahaya dari lampu kamarnya."Sayang, kau sudah bangun?" Pertanyaan dari Erlan lantas berhasil membuat Alyn menoleh ke arah sumber suara. "Ma-mas, Erlan ...."Tersenyum lembut, Erlan kemudian duduk di sisi ranjang. "Kau pasti kelelahan, sehingga tidurmu begitu pulas.""Memang ini jam berapa?" gumam Alyn kemudian melihat ke arah jam waker yang ada di atas nakas.Melebarkan dengan sempurna, Alyn tidak menyangka jika dirinya sudah tertidur sangat lama. "Astaga, ini sudah malam!" Erlan tersenyum tipis melihat reaksi Alyn. "Kenapa berlebihan sekali? Ini hal yang wajar karena kau sudah lelah bekerja. Lagipula malam kemarin ...." Pria itu tak dapat melanjutkan kalimatnya dan hanya menggantungnya begitu saja.Meski begitu, dapat Alyn rasakan jika Erlan benar-benar menyesali perbuatannya kemarin malam."Aku akan membersihkan diri,"

  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 48. Semakin merasa bersalah

    Setelah mendapatkan sedikit wejangan dari ibunya, Alyn putuskan untuk kembali ke kamar. Sehingga Erlan yang termangu di tepi ranjang pun terperanjat dengan kehadiran Alyn yang tiba-tiba. "Alyn, kupikir kau benar-benar akan tidur di kamar ibu," ujar Erlan sambil bangkit lalu berjalan menghampiri. "Kamarku di sini. Jadi aku tidur di sini," balas Alyn masih terdengar ketus, tetapi setidaknya wanita itu mau menanggapi ucapan Erlan. "Kalau begitu tidurlah. Aku tidak akan menganggu." Menaikkan satu alisnya, Alyn menatap Erlan seolah tak percaya dengan ucapan pria itu. Sehingga Erlan yang paham pun berkata, "Aku berjanji, sungguh!" Melihat Erlan yang tampak meyakinkan lantas membuat Alyn tak banyak bicara. Wanita itu mengangguk saja kemudian mulai merebahkan dirinya di ranjang. Jujur, Alyn masih cukup takut andai Erlan melakukan seperti halnya semalam. Namun, ucapan dari Erin yang mengatakan untuk memberi Erlan kesempatan pun membuatnya mencoba percaya dengan suaminya itu.

  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 47. Bersungguh-sungguh

    Masih mempertahakan sikap tak acuhnya, Alyn yang sudah selesai membersihkan diri pun bangkit. Sehingga membuat Erlan secara refleks menggeser untuk memberikan ruang bagi Alyn. Sayangnya wanita itu tak menghampiri ranjang, melainkan malah menuju pintu lalu membukanya. Sehingga membuat Erlan yang melihatnya bertanya secara spontan. "Alyn, kau mau ke mana?" Menjeda gerakan tangannya yang akan memutar knop pintu, Alyn kemudian menoleh. "Aku akan tidur di kamar ibu." Terang saja hal itu membuat Erlan langsung bangkit. Pria itu kemudian berjalan menghampiri lalu berkata, "Kau ingin mengadu kepada ibu?" Mendesah pelan, Alyn menggeleng dengan segera. "Tidak. Untuk apa aku mengadukan kelakuan bejadmu itu?" Sedikit bernapas lega, Erlan kemudian menarik Alyn ke dalam pelukannya yang membuat wanita itu terkejut. Lekas Alyn berontak agar terlepas dari pelukan Erlan yang tidak terlalu kuat. Sehingga membuatnya dapat dengan mudah terlepas. "Lancang!" "Kau istriku," balas Erlan membua

  • Istri Cantik Pilihan Anakku   Bab 46. Tak acuh

    "Apa yang kau lakukan?" Alyn terkejut ketika ia akan menutup pintu kamar, tetapi ditahan oleh Erlan yang langsung masuk setelahnya. Padahal wanita itu sudah mengatakan kepada Erlan untuk pulang saja. Namun, Erlan malah mengikutinya. "Aku sudah mengatakan kepada Ibu akan menginap di sini. Bukankah akan aneh jika tiba-tiba aku pulang? Ibu pasti akan curiga!" Mendengus pelan, Alyn kemudian menatap Erlan dengan jengah. "Kau bisa mengatakan kepada Ibu jika memiliki urusan mendadak!" Dengan cepat Erlan menggeleng. "Urusanku ada di sini," balasnya. "Aku harus mendapatkan maaf darimu," sambung Pria itu menatap Alyn dengan serius. Tangan Erlan bahkan terulur untuk menyentuh lalu menggenggam tangan Alyn. Namun sayangnya, Alyn memilih menarik tangannya sebelum Erlan berhasil melakukannya. "Jangan menyentuhku!" cetus Alyn dengan ketus. "Alyn, aku benar-benar menyesal untuk yang semalam. Aku terlalu marah, hingga tak dapat mengontrol diri. Sungguh, Alyn." Erlan mencoba menjelaskan d

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status