Share

Chapter 8

Author: Iamyourhappy
last update Last Updated: 2025-01-23 15:25:33

“Kau tadi memberi mereka uang?” tanya Lila.

Lucas mengangguk. mengamati Lila dari samping. “Hm.”

“Berapa banyak?”

“Tidak banyak.”

“Berapa?” tanya Lila mendesak.

“Yang pastinya cukup untuk digunakan biaya kampanye.” Mobil berhenti di sebuah rumah.

Rumah modern yang bertingkat dengan taman depan.

Lila menyentuh lengan Lucas. Menghentikan pergerakan pria itu yang akan keluar.

“Aku akan menggantinya.”

Lucas terdiam—mengamati tangan mungil Lila yang masih memegang jasnya.

Anehnya, ia tidak keberatan.

Padahal ia tidak suka disentuh oleh sembarang orang.

Tapi ia membiarkan wanita ini begitu saja.

“Dengan apa kau menggantinya?” tanya Lucas.

Lila tersadar dan melepaskan tangannya. “Aku akan membuat usahamu semakin maju.”

Lucas memandang Lila. Sebenarnya, mengenai keberuntungan yang dimaksud Lila. Lucas tidak terlalu percaya.

Maksudnya, sulit mempercayai hal seperti itu.

Tapi Lila tidak terlihat sedang berbohong. Apalagi wanita itu mengatakannya dengan sangat percaya diri.

“Bag
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Jufri Arifin
mungkin lucas tau..jika lila orangnya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 9

    Door!Door!Lucas yang sedang fokus menembak sebuah apel yang berada di atas kepala anak buahnya. Door! Sebuah pelurunya tidak ada yang melesat. Lucas menurunkan pistolnya. Semuanya anak buahnya yang bertugas membawa apel di kepala itu bernafas dengan lega. Mereka terduduk lemas dengan dengkul yang bergetar. “Jangan melakukan kesahalan lagi!” teriak Lucas. “Kalia ini aku mengampuni kalian!” Anak buahnya berdiri itu melakukan kesalahan pada pekerjaan mereka. Hingga, Lucas sedikit menghukum mereka dengan pukulan dan adrenalin. Lucas melepaskan kacamata hitamnya. “Sudah?” tanya wanita yang menggunakan dress seksi itu memeluk Lucas dari belakang. Lucas mengusap pelan tangan lentik yang memeluk perutnya. “Sudah.” Kemudian memutar tubuhnya menatap wanita yang mempunyai tinggi sebatas lehernya. “Apa yang kau lakukan akhir-akhir ini?” tanya Lucas. Isabel tersenyum. Wanita cantik dengan tubuh semampai. Menggunakan dress seksi berwarna hitam. Rambutnya bergelombang dengan make up d

    Last Updated : 2025-01-23
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 10

    Lila tidak pernah merasa sebebas ini sebelumnya. Semuanya terasa nyata. Udara di sekitarnya terasa lebih segar. Ia merebahkan dirinya di atas ranjang. Kemudian tangannya mengusap perutnya perlahan. “Mom akan menjaga kamu dengan baik. Mom akan memberitahu ayah kamu jika waktunya tepat.” Lila mengusap perutnya yang terasa membesar. Tok tok “Nona, ini susunya.” Mendekat—kemudian menaruh susu itu di atas meja. Lila tidak bergerak dari posisinya. Rasanya sangat sulit mempercayai orang lain. Ia sudah percaya dengan maid di rumahnya. Maid itu sudah bekerja dengannya hampir lima tahun. Ia pikir, ia bisa percaya. Tapi tidak. Kepercayaannya hancur begitu saja. uangnya diambil. Kehamilannya pun dibocorkan pada ibu tirinya. “Nona,” panggil maid itu. “Nona sedari tadi hanya diam.” Lila menarik tangannya yang disentuh oleh maid itu. “Bibi tidak masalah kalau nona tidak ingin bicara dengan bibi. Tapi nona kalau memerlukan apa-apa bilang saja ya.” Maid itu memandang Lila yang masih di

    Last Updated : 2025-02-12
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 11

    [Nona Lila sudah melahirkan, Sir. Kata dokter bayinya sehat dalam keadaan normal.]Lucas membaca pesan itu pagi-pagi setelah dirinya terbangun. Jadi, tadi malam wanita itu melahirkan. Kenapa tidak memanggilnya? Lucas menggeleng. Untuk apa juga memanggilnya. Tadi malam ia tidak bisa tidur juga karena perutnya sakit. Entah kenapa.. Terasa tidak enak saja. tapi tidak bisa mendiaknosis kenapa..Dini hari Lucas baru bisa memejamkan mata saat perlahan perutnya perlahan membaik. “Aku akan memberinya waktu pemulihan dulu.” lucas bangkit—pergi ke kamar mandi. Kemudian mengguyur tubuhnya dengan shower. Jika melihat tubuh Lucas tanpa apapun, pasti akan bergidik ngeri. Bagian atas tubuhnya di penuhi dengan bekas luka senjata. Entah goresan pisau atau bekas jahitan luka. Lucas mematikan showernya dan menyugar pelan rambutnya. “Haruskah aku menjenguknya?” tanya Lucas pada dirinya sendiri. Ia menatap dirinya di depan cermin. Tangannya terangkat menyentuh dadanya yang tiba-tiba terasa a

    Last Updated : 2025-02-12
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 12

    Lucas memandang Lila yang tengah berdiri menunggunya. Rambut pirang nan panjang wanita itu masih sama. Tidak mengalami banyak perubahan. Tubuh wanita itu lebih berisi dari pertemuan pertama mereka. Lila menggunakan dress panjang putih bercorak bunga. Sangat pas di tubuh wanita itu. Lucas sempat termenung beberapa detik sebelum wanita itu memanggilnya.“Lucas,” panggil Lila. Lucas tersenyum miring mendengar panggilan Lila. Memasukkan kedua tangannya ke dalam saku. Kemudian mendekati Lila. Menunduk dan mengamati wanita itu lebih dekat. “Hanya orang-orang tertentu yang bisa memanggilku seperti itu.” Lila mengerjap pelan. mengambil langkah mundur—namun tangan Lucas lebih cepat menarik pinggangnya. Hingga jarak mereka tanpa halangan apapun. “Haruskah aku memanggilmu ‘tuan’?” tanya Lila. “Seharusnya seperti itu.” Lucas mengangguk. “Tapi—setelah kau mengucapkannya, entah kenapa aku merasa sangat tua.” Lila tersenyum. Lucas sempat terdiam melihat senyum Lila. Pertama kalinya wa

    Last Updated : 2025-02-12
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 13

    Suasana yang mendadak begitu dingin. Setelah perbincangan itu—Lucas diam dan langsung mengajak Lila pergi. Lila sendiri merasa kalau Lucas memang marah. Tapi ia tidak berani mengajak berbicara pria itu. Meski tidak bisa melihat bagaimana raut wajah marah pria itu. Lila bisa membayangkan betapa menyeramkannya Lucas. “Kita sampai,” suara berat pria itu. Lila turun dari mobil dengan hati-hati. Berjalan mengikuti suara langkah kaki orang-orang yang berada di sekitarnya. Lucas menoleh ke belakang. Lila berjalan ke arah yang salah. Ia berdecak pelan sebelum menarik tangan wanita itu dan membawanya berjalan bersamanya. Berjalan dengan langkah kakinya yang lebar namun sulit diikuti oleh Lila. Lila mengatur nafasnya ketika mereka sampai di sebuah gedung. “Di mana ini?” tanya Lila sangat pelan. Lucas mengangkat dagu untuk memerintah anak buahnya menjelaskan di mana mereka berada. Jika tidak kesal, Lucas pasti menjelaskannya dengan panjang lebar. Tapi ia sungguh kes

    Last Updated : 2025-02-14
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 14

    Lucas membenarkan posisi jam di tangannya. “Kau mengingat konsekuensimu bukan?” tanya Lucas. Lila yang berada di hadapannya mengangguk. Menyentuh meja yang berada di hadapannya. Lucas memandang Lila yang tidak takut dengan perkataannya. Lucas bersandar pada kursinya. “Aku akan mengeluarkan banyak uang untuk pembangunan resort yang kau maksud. Sebagai pengusaha aku tidak ingin rugi. Jika nanti resort itu gagal..” “Aku pasti akan menyalahkanmu.” Lucas memandang Lila sembari tersenyum miring. “Jika aku berbaik hati—aku akan langsung membunuhmu. Jika tidak mungkin aku akan menyiksamu.” “Iya, Lucas. Aku mengerti,” balas Lila dengan santai. Lucas mengernyit. “Kau tidak takut?” Lila mengambil gelas yang berada di hadapannya. Meminumnya perlahan… Lucas semakin bingung lagi dengan Lila. Wanita itu buta—tapi kenapa terkadang bisa bertindak seperti manusia normal. “Yang aku lihat tidak pernah salah…” lirih Lila. “Maka aku tidak perlu takut kalau resort itu akan gagal.” Luca

    Last Updated : 2025-02-15
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 16

    Lila membawa anaknya ke dalam dekapannya. Memberi asi secara langsung pada anaknya yang tadinya menangis. Lila tersenyum—jemarinya mengusap pelan pantat anaknya. “Sudah tidur?” tanya Bi Rosa yang baru saja masuk ke dalam kamar. “Dia langsung diam saat aku menggendongnya.” “Mungkin merindukan kamu.” Bi Rosa menatap bayi Lila dengan bahagia. Serasa ikut mempunyai cucu. Bayi laki-laki yang tampan. Hidungnya bahkan sangat tinggi seperti tuan Lucas. “kenapa aku merasa Leonard mirip sekali dengan tuan Lucas ya?” tanya Bibi. Lila tersenyum getir. Leonard Byron. Leonard terlahir dari ibu buta namun memiliki fisik yang normal. Leonard bayi laki-laki tampan yang memiliki bola mata berwarna hijau. Bahkan fisik bayi itu lebih mengarah pada ayahnya daripada ibunya. “Mungkin.” Lila terkekeh dengan canggung. “Karena aku juga tidak bisa melihat bagaimana wajahnya.” Bi Rosa mengambil duduk di samping Lila. “Sungguh. Bibi bahkan seperti melihat tuan Lucas saat menatap Le

    Last Updated : 2025-02-16
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 15

    Lila menghela nafas. Pria itu sungguh tidak sabar. Lila memejamkan mata. Tak lama.. Terdengar suara mesin yang berdatangan. Langkah sepatu orang-orang yang mulai datang. Satu datang—maka akan datang yang lain. Hingga memenuhi area restoran. Lucas sampai terheran dengan apa yang terjadi di hadapannya. “Sudah percaya denganku?” tanya Lila. “Bagaimana ini..” Lucas kehilangan kata-katanya. “Permisi, nona dan tuan. Apa kalian sudah selesai makan?” tanya seorang pria yang baru saja datang. Pelanggan yang datang. “Sebenarnya saya datang bersama istri dan anak saya. Kasihan mereka harus menunggu untuk mendapatkan kursi. Kalau kalian tidak keberatan…” Lucas mengerjap. Apa-apaan! Pemilik restoran diusir? Lucas memejamkan mata sebentar. “Iya. kami sudah selesai.” Lila tersenyum manis dengan mata yang lurus ke depan tanpa menoleh pada pria itu. “Kalian bisa menggunakan bangku ini,” lanjut Lila. Lucas kesal. “Kau—” “Ayo Lucas kita pergi. sebagai pemilik restoran

    Last Updated : 2025-02-17

Latest chapter

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 211

    Pertama kalinya dalam seumur hidupnya Ruby menampar kakaknya. Tangannya sedikit bergetar setelah melayangkan tamparan di pipi kakaknya itu. “Kau berani—” Michael mendekat. Namun ibu buru-buru menghadangnya. “Berhentilah, Michael.” Ruby mengepalkan tangannya—ia bebalik dan berjalan pergi. “Kau mau ke mana?” teriak Michael. “Berhenti, Michael!” teriak ibu. “Berhenti mengganggu hidup adikmu!” “Mulai sekarang urus saja urusanmu sendiri dan jangan ganggu hidup kita!” ucapan ibu pada akhirnya. Kesabarannya sudah habis. Ia tidak bisa lagi menghadapi anak laki-lakinya ini yang selalu membawa masalah untuk keluarga. “BU!” Michael melebarkan mata. “Ibu membela Ruby daripada aku?” “Iya, memang kenapa?” tanya Ibu. “Ibu sudah menahannya selama ini. ibu dan Ruby banting tulang untuk membantu melunasi hutang-hutang kamu!” “Kita didatangi rentenir! Ibu dan Ruby diteror rentenir. Apa kamu pernah memikirkan ibu?” tanya ibu pada Michael. “Tidak kan?” tanya Ibu lagi. “Kamu selalu sibuk judi,

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 210

    “Ibu hanya ingin kamu tidak bertingkah lagi. Leonard sudah banyak melakukan hal untuk kita…” lirih ibu yang terbaring di atas ranjang. Tubuhnya sungguh lelah karena selalu bekerja di toko. “Berhentilah berinvestasi atau apalah itu.”“Aku hanya ingin membuat kita banyak uang. Kalau aku banyak uang, kita tidak perlu tinggal di rumah yang jelek ini.” menunjuk dinding. “Ibu juga tidak perlu bekerja di toko lagi jika aku punya banyak uang!” Ibu Ruby bangkit. mendekati anaknya—mengambil tangan anaknya itu. “Ibu mohon berhentilah, Michael. Kamu membuat kita menderita. perbuatan kamu membuat adik kamu mengalami banyak penderitaan!” “Adik ipar kamu sampai dirawat di rumah sakit karena menyelamatkan kamu.” Michael menghempaskan tangan ibunya begitu kasar. “Kenapa ibu menyalahkanku?” suara Michael. “Jangan membuat ulah lagi dan membahayakan adik iparmu!” “Kenapa? Setidaknya supaya dia menebus dosanya dulu. Jika dia tidak menabrak ayah, ayah masih bersama kita. Anggap saja Leonard sedan

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 209

    “Kita berada di dalam satu kamar,” ucap Ruby ragu. Mereka baru saja sampai di rumah setelah Leonard diperbolehkan pulang. “Kalau kamu canggung, aku bisa menggunakan kamar tamu. Kita bisa memulainya dengan perlahan.” Ruby menatap Leonard. berusaha menyakinkan pria itu. “Jangan memaksa diri untuk mengingatnya. Kita lakukan pelan-pelan saja.” Leonard menggeleng. “Tidak. kau harus tetap berada di kamar denganku.” Ruby mengerjap. “Apa kamu yakin?” Leonard mengangguk. “Kau istriku. Sudah seharusnya kita satu kamar kan?” tanya Leonard kembali. Ia menatap Ruby yang nampaknya sangat kaget. Lucu. Ia tersenyum tipis. senyum yang tidak akan terlihat. Leonard menatap rumahnya. Tidak banyak yang berubah. Lalu… Kenapa tidak ada foto pernikahan mereka yang dipajang. Leonard menghela napas. Bagaimana hubungannya dengan Ruby bisa terjalin? Bagaimana mereka pada akhirnya bisa saling mencintai. Leonard sungguh penasaran. “Ayo ke kamar.” Ajak Ruby. Leonard menoleh dengan ajak

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 208

    Berada di dalam kamar sendirian. Ruby menatap kosong ke depan. Ia melihat samping—jam dinding itu menunjukkan pukul 8 malam. Ruby melihat tangannya yang diinfus. Tubuhnya terasa begitu lemah. Ia tidak tahu apa yang akan ia lakukan setelah ini. Apakah hidupnya hancur—apakah hidupnya akan berlanjut dengan Leonard yang tidak mengingatnya sama sekali. Ceklek. Seorang pria yang berada di atas kursi roda. Membawa infus—datang ke arahnya. Satu tetes air mata Ruby akhirnya jatuh lagi. Ia segera menoleh dan mengusap air matanya. “Ruby…” panggil Leonard. Memang selembut dulu. Tapi panggilan itu mendadak sangat asing di telinganya. Ruby menoleh. “kenapa ke sini?” Leonard menatap Ruby. Jika dilihat semakin dalam. Wajah Ruby memang tidak asing. ia yakin ia memang mengenal wanita itu. Namun, untuk urusan cinta. Apakah ia benar-benar mencintai wanita yang katanya berstatus sebagai istrinya ini? Ia tidak mengingat apapun dan memorinya berhenti saat lima tahun yang lal

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 207

    Ruby merasa ada yang menyentuh tangannya. Ruby mengerjap pelan sebelum membuka mata—ia masih berada di dalam raungan Leonard mendapatkan perawatan. Ia menatap Jemari mereka yang saling menggenggam. Namun… Jemari Leonard bergerak di atas punggung tangannya.“Leonard…” panggil Ruby. Ruby berdiri. “Leonard…” panggilnya lagi. Tak lama… Kelopak mata itu terbuka. “Leonard,” panggilnya. “Leonard kamu bangun…” Ruby menepuk pipinya sebentar. ia hanya ingin memastikan jika ini bukan mimpi. Lalu setelah itu ia langsung berlari memanggil dokter. Ruby menunggu dengan cemas. Tak lama orang tua Leonard datang. “Bagaimana keadaan Leonard?” tanya ibu mertuanya. “Tadi Leonard sempat bangun. Sekarang masih ditangani oleh dokter.” Tak lama dokter keluar. “Bagaimana keadaan suami saya dok?” tanya Ruby. “Mr. Leonard telah pulih. Tapi, Mr. Leonard masih tetap mendapatkan perawatan.” Dokter itu tersenyum. Leonard akhirnya dipindahkan di ruangan umum. Di sanalah Leonard sedang terbaring deng

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 206

    Ruby berlari sekuat tenaga. Setelah sampai di ruangan Leonard—pintu tertutup. Dari jendela ia bisa melihat para dokter dan perawat sibuk untuk melakukan perawatan. Ruby memegang jendela. “Jangan tinggalkan aku. Jangan tinggalkan aku, Leonard…” Ruby menggeleng pelan. “Bertahanlah….” Tubuhnya lemas. Ia terduduk lemah. Sembari terus berharap bahwa Leonard tidak akan pergi meninggalkannya. Sampai akhirnya dokter keluar.“Keadaan Mr. Leonard semakin memburuk. Kita meningkatkan perawatannya. Kita juga akan memindahkannya ke ruang intensif.” “Tapi Leonard bisa sembuh kan dok?” tanya Ruby. “Leonard bisa bangun kan?” Dokter itu nampak gelisah. Ia ragu memberitahukan sesuatu pada Ruby. Namun… “Tidak ada yang tidak mungkin. Keputusan ada di Mr. Leonard sendiri.” Dokter itu tersenyum. “Anda harus terus menemaninya.” Ruby menghapus air matanya—ia melihat Leonard yang sudah di dorong oleh perawat. “Terima kasih, dokter.” Ruby mengikuti ke mana Leonard akan di pindahkan. Garry dan Dan

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 205

    Ruby menoleh ketika mendengar suara itu. “Suamimu sedang sakit kau malah bercanda dengan pria lain di sini.” Michael memasukkan tangannya ke dalam saku. “Tutup mulutmu.” Ruby berdiri. Ia malu jika teman-teman Leonard tahu kakaknya seperti ini. Michael mendekati Ruby. “Sadarlah, kau keterlaluan.” “kau yang keterlaluan.” Ruby mencekal tangan Michael. Hendak menarik pria itu pergi. Tapi, Michael menghempaskan tangannya begitu saja. “Jangan membuat keributan di sini,” Ruby menekankan itu. Michael tertawa pelan. “keributan? Aku memperingatimu agar kau tidak berselingkuh di belakang suamimu.” Daniel menatap Michael tidak suka. “Kita ini teman-teman Leonard. Kami hanya mengobrol dengan Ruby.” “Aku tahu pemikiran pria.” Michael tertawa. “Kalian akan mencuri kesempatan jika ada.” “Apa maksudmu?” tanya Garry yang tersulut emosi. Ruby menarik Michael. “Pergi dari sini!” “Tidak usah kembali ke sini. tidak usah menjenguk Leonard.” Ruby menatap tajam kakaknya itu. “Kalau p

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 204

    1 bulan lamanya… Leonard tidak kunjung bangun. Ruby setia menemani suaminya. Setiap hari datang ke rumah sakit untuk menemani Leonard. Ruby duduk di samping Leonard. mengusap pelan punggung tangan suaminya. “Apa kamu tidak rindu denganku?” tanya Ruby. “Kamu sudah tidur dua minggu dan tidak melihatku.” Ruby mengecup punggung tangan Leonard. “Tangan kamu semakin dingin. Aku takut, Leonard.” “Jangan pergi ya. Tetap di sampingku.” Ruby menunduk—menangis. Lagi-lagi menangis. Selama dua minggu ini pula ia tidak bisa makan dan tidur dengan benar. “Aku mencintaimu.” Ruby mengecup dahi Leonard. Ruby mengganti bunga yang sudah layu itu dengan bunga baru yang baru ia beli. Tok tok! Ruby menoleh. Itu Garry, Daniel dan Riku. Mereka memang sering datang berkunjung. Akhirnya Ruby meninggalkan mereka bertiga agar bisa menjenguk Leonard dengan leluasa. Setelah itu—mereka bertiga duduk bersama di sebuah bangku kantin. Meski canggung, tapi semua teman-teman Leonard memang b

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 203

    “Aku tidak menyangka akan bekerja sama dengan musuh bebuyutanku.” Thomas menatap Lucas yang berada di hadapannya. Di dalam kantor polisi. Dengan santai duduk di hadapan polisi yang dulu selalu mengejarnya. “Bukankah kau sudah terlalu tua menjadi polisi?” tanya Lucas. Thomas tertawa pelan. “Sebentar lagi aku pensiun. Kau puas?” “Aku tidak akan basa-basi.” Lucas menatap Thomas. “Selesaikan kasus Leonard dengan benar. hukum orang-orang itu dengan benar.” Thomas tersenyum pelan. “Tentu saja aku akan menyelesaikan kasus dengan benar. Julukanku adalah si paling suci Thomas. Untuk itu kau ke sini bukan? Karena hanya polisi jujur sepertiku yang bisa menangani kasus putramu.” Lucas mengangguk. Benar, ia memang ingin Thomas yang memegang kasus ini karena polisi itu terkenal jujur dan menghukum orang-orang bersalah dengan benar. “Jika kau menghukum mereka dengan tuntas, aku akan memberi sebanyak apapun yang kau mau.” Thomas tersenyum pelan. “Aku tidak membutuhkannya.” Lucas

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status