Beranda / Pernikahan / Istri Buruk Rupa / BAB 146 Tinggal Bersama, Bukan Hidup Bersama

Share

BAB 146 Tinggal Bersama, Bukan Hidup Bersama

Penulis: Nietha_setiaji
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Tinggal Bersama, Bukan Hidup Bersama

Evan dan Hesti menuju ke suab restoran yang cukup tenang, yang menyediakan ruang privasi pada pelanggannya.

“Apa kamu lebih tenang sekarang?” tanya Evan.

“Ya, tidak apa apa, terimakasih,” ucap Hesti.

“Ayo pesan makanan, kata orang steak di sini enak, aku baru pertama mengunjunginya,” ucap Evan.

“Iya, kamu pesan saja, aku sama dengan yang kamu pesan,” ucap Hesti.

“Benarkah? kalau begitu aku akan memesan steak pedas,” ucap Evan.

“Apa? pe-pedas?” tanya Hesti. Mendengar itu Evan tersenyum.

“Kamu masih memikirkan pertemuan itu, apa jika aku memesan makanan pedas kamu juga akan memesannya? kamu tidak suka makanan pedas,” ucap Evan.

“Ma-maafkan aku,” ucap Hesti.

Evan menarik tangan Hesti, menggenggamnya erat.

“Kita akan melewati ini bersama,” ucap Evan, lalu Hesti mengangguk, dia harus tahu bahwa ada seseorang yang dengan luas hati berjalan bersamanya.

“Kamu tahu, ternyata selama itu aku tinggal bersamanya, bukan hidup bersamanya. Aku mengerjakan semua ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
STwrite80
Di tunggu up nya thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Buruk Rupa   BAB 147 Mantan Ibu Mertua

    Mantan Ibu MertuaHesti sudah berada di rumahnya, dia terlihat menyiapkan makanan ringan untuk anak anaknya. Adam dan Bintang terlihat asik bermain dengan bu Puji di ruang tengah, namun tiba tiba Adam berdiri dari posisi duduknya dan berlari keluar.“Nenek,” teriak Adam. Mendengar hal itu, Hesti menghentikan gerakan tangannya yang tadi dengan cekatan menyusun buah buah segar di atas cake lembut buatannya.Adam terlihat berlari menghampiri neneknya, bu Suseno yang tidak lain adalah ibu kandung Hanung. Hesti membawa kue cantik yang terlihat lembut dan enak itu, ke rumah tengah, meletakkannya di atas meja. Dia berjalan ke luar, menyusul Adam. Rupanya adam sedang memeluk bu Suseno.“Adam, bagaimana kabar Adam? Sepertinya Adam kurusan,” ucap bu Suseno seraya melihat ke arah tubuh Adam, bahkan memutarnya ke kanan dan ke kini.“Nenek membawa kue kesukaan adam, ini,” ucap bu Suseno seraya memperlihatkan paperbag yang berisi kue kesukaan Adam.“Nenek sendirian? Kakek di mana?” tanya Adam.“Kak

  • Istri Buruk Rupa   BAB 148 Kembang Cinta Evan

    Kembang Cinta EvanBeberapa menit sebelumnya.Bu Puji terlihat gusar karena mendengar beberapa suara dengan nada tinggi dari ruang tamu.“Adam, siapa yang datang?” tanya bu Puji pada Adam.“Nenek,” jawab Adam singkat.“Ibunya mamah?” tanya bu Puji.“Bukan, ibunya papah,” ucap Adam.“Adam, tolong jaga adek sebentar ya,” ucap bu Puji yang kemudian berdiri dan mengintip ke arah ruang tamu. Bu Puji melihat bu Suseno berbincang dengan Hesti, mengeluarkan beberapa kata kata yang cukup menyakitkan. Bu Puji terlihat cukup khawatir, lalu dia berinisiatif untuk menghubungi Evan.Rupanya Evan berada di kantornya, kantor firma hukum sunhope yang jaraknya kurang dari seratus meter dari rumah Hesti.“Halo pak Evan, saya ingin memberitahukan bahwa ada mantan ibu mertua bu Hesti datang ke rumah, sepertinya sedang marah marah,” ucap bu Puji berbisik setelah panggilan teleponnya diangkat oleh Evan.“Saya akan segera ke sana bu Puji, terimakasih sudah menghubungi saya,” ucap Evan terdengar dari ponsel b

  • Istri Buruk Rupa   BAB 149 Menantu Idaman

    Menantu IdamanHesti terlihat berbincang dengan Ivanka yang mengunjunginya di rumahnya. Mereka duduk di depan rumah, malam hari, yang sepi. Jam menunjukkan pukul sembilan malam, sebenarnya bukan waktu yang tepat untuk berkunjung.“Maafkan aku, aku baru berani mengunjungimu setelah kakak memberitahuku bahwa kamu sudah berhenti menangis,” ucap Ivanka.“Ya, tidak apa apa, aku mengerti,” ucap Hesti.“Akuk tahu, ini pasti akan sangat berat, dia benar benar keterlaluan. Apa kamu tidak menerapkan standar tinggi untuk mencari calon suami? wah benar benar gagal,” ucap Ivanka.“Ya, walaupun tidak gagal secara keseluruhan, karena kamu memiliki dua orang anak yang sangat tampan,” lanjut Ivanka.Ivanka terlihat menghela nafas panjang.“Ya, kita tidak akan tahu isi dari buah semangka sebelum membukanya, kandang dari luar terlihat begitu indah, namun dalamnya tidak seperti itu, aku harus berhati hati dalam mencari calon suami,” ucap Ivanki“Bagaimana kabar Bram? Sepertinya dia lolos kualifikasi,” uc

  • Istri Buruk Rupa   BAB 150 Tangan Ajaib

    Tangan AjaibHesti terlihat membuat camilan manis untuk orang orang yang ada di rumahnya. Bola bola coklat dengan isi keju, sungguh sangat menggugah selera, mulai dari penampilan juga rasa.Ivanka melihat dari belakang, begitu penasaran."Kamu memasak lagi? Bahkan perutku masih sangat kenyang," ucap Ivanka."Untuk camilan manis, anak anak sangat suka," ucap Hesti seraya tersenyum."Apa kamu membiarkan anak anak memakan makanan manis?" tanya Ivanka penasaran."Tidak masalah, sekali kali, mereka juga harus memanjakan lidahnya. Anak anak memang tidak boleh memakan gula terlalu banyak, tapi makanan manis yang dibuat sendiri selalu memiliki takaran yang pas," ucap Hesti yang kembali tersenyum."Luar biasa, kamu sangat mengerti bagaimana cara mengurus keluarga," ucap Ivanka."Tidak juga, ini naluri alami, kamu juga akan begitu ketika nanti memiliki anak anak," ucap Hesti."Apa ada untukku juga?" tanya Ivanka dengan mata penuh harap."Tentu saja," ucap Hesti."Asik," ucap Ivanka dengan ekspr

  • Istri Buruk Rupa   BAB 151 Kabar Menggemparkan

    Kabar MenggemparkanTania terlihat saling menjambak dengan seorang wanita, di dalam gedung kantor White Skin. Mereka terlihat begitu bersemangat, saling menarik rambut, menendang, seperti dua orang yang tidak berpendidikan, menjadi tontonan tanpa ada yang berani melerai."Cukup," teriak Bram. "Hentikan Tania, Ema, kalian ini seperti anak SMA saja," ucap Bram.Rupanya Tania serang beradu otot dengan Ema, teman sekantornya. Saat ini Ema dan Tania serang berada di ruang kantor Dibisi keuangan, didudukkan berdua oleh Bram dan juga pak Gunawan. "Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya pak Gunawan."Kalian ini seperti anak kecil saja," lanjut pak Gunawan."Apa pak Gunawan mau tau apa yang terjadi? Wanita ini pelakor, dia merebut pak Hanung dari istrinya juga pak Jeff," ucap Ema."Apa katamu, jaga mulutmu, kamu sudah keterlaluan," ucap Tania."Penghinaan, kamu sudah memfitnah saya," teriak Tania tidak terima."Kamu yang wanita tidak tahu diri," lanjut Tania.Pak Gunawan terlihat begitu kesal,

  • Istri Buruk Rupa   BAB 152 Tidak Percaya

    Tidak PercayaAngela terlihat duduk bersama beberapa rekan yang lain, baik dari divisi keuangan juga divisi yang lain.“Apa perusahaan kita sedang dikutuk? Perekonomian di dalamnya begitu stabil, bahkan pendapatan naik tajam, namun masalah yang dihadapi sungguh sangat luar biasa. Mulai dari skandal direktur Jeff, video viral pak Hanung dan sekarang fakta bahwa yang menyebarkan video itu adalah Ema, rekan kita sendiri, wah sungguh sangat luar biasa,” ucap Angela yang benar benar tidak percaya dengan apa yang sedang terjadi.“Bukan dikutuk, memang keberadaan wanita itu sudah cukup lama meresahkan,” ucap Mega dari divisi lain.“Ya, aku bahkan tidak menyukainya,” ucap Angela.“Jangan bicara seperti itu, kita sedang mengalami krisis yang besar,” ucap Bram.“Ya, krisis moral, apa apa jadi berita, mengisi sosial media, heran sekali, apa tidak bisa menahan diri, menahan jari,” ucap Angela kesal.“Aku rasa ini karma,” ucap Mega.“Karma? Apa maksudmu?” tanya Angela menelisik.Mereka bertiga sed

  • Istri Buruk Rupa   BAB 153 Lebih Ingin Mencintai

    Lebih Ingin MencintaiEvan terlihat duduk bersama dengan Hesti di ruang tamu rumah Hesti. Wajah Hesti menyiratkan perasaan tertekan juga khawatir."Tidak apa apa, semua akan baik baik saja," ucap Evan seraya menggenggam tangan Hesti."Apa sidangnya benar benar hari ini? Apa aku harus bertemu dengannya?" Tanya Hesti lirih."Iya, masih tiga jam lagi," ucqp Evan seraya tersenyum."Tiga jam?" Tanya Hesti."Ya, kamu sudah makan pagi?" tanya Evan seraya melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan angka 8. "Belum, tadi aku membuat makanan untuk anak anak juga bu Puji, tapi aku masih kurang berselera," ucap Hesti."Oh iya apa hari ini Bintang sudah mulai mengikuti kelas bermain di tempat Grace dulu?" tanya Evan."I-iya, bu Puji cukup telaten membantuku mengurus Bintang," ucap Hesti."Iya, dia memang cukup kompeten," ucap Evan."Baiklah, aku akan membuatkanmu sarapan sederhana," ucap Evan."Apa?" Tanya Hesti."Baiklah, kita lihat, apa yang kamu miliki," ucap Evan yang kemudian berjalan ke ara

  • Istri Buruk Rupa   BAB 154 Pendukung dan Penghujat

    Pendukung dan PenghujatDi luar persidangan seolah ada dua kubu pendukung. Pendukung Hanung dan juga Hesti. Selain dua kubu pendukung, juga ada banyak sekali wartawan dari berita cetak juga online. "Bagaimana jika kita mewawancarai salah satu pendukung dari dua belah pihak?" ucap seorang kameramen bernama Iman pada temannya yang merupakan seorang wartawan wanita bernama Bella."Baiklah, aku akan bersiap," ucap wartawan Bella."Itu adalah ide bagus, kita berikan bumbu penyedap yang banyak," ucap kameramen Iman."Berikan bumbu yang berlimpah, banyak orang yang akan menyukai ini. Wah, ini benar benar berita viral. Mereka benar benar pendukung setia," ucap kameramen Iman."Laki laki itu sangat hebat, bisa mengatakan hal hal seperti itu, untung saja, kita jadi punya berita viral," lanjut kameramen Iman."Kamu ini," ucap wartawan Bella."Kita dukung yang masanya banyak," ucap kameramen Iman dengan sangat yakin.Mereka berdua mendekat ke arah kerumunan orang itu. "Ibu bisakah saya mewawanca

Bab terbaru

  • Istri Buruk Rupa   BAB 172 Akhir Kisah

    Akhir Kisah Istri pak Jeff terlihat menghela nafas panjang. “Pak Hanung, asal kamu tahu, Tania adalah perusak rumah tangga saya sejak lama, sangat lama. Saya hanya diam, demi menjaga hubungan saya dengan suami. Namun saya tahu betul apa yang sudah mereka lakukan. Mereka mengkhianati saya dan Tania mendapat semua hal dari suami saya, salah satunya apartemen yang sekarang pak Hanung tempati,” ucap istri pak Jeff. “Apa?” ucap Hanung kaget. “Bahkan demi menutupi kebusukan mereka, Tania rela menikah dengan pria baik baik, memanfaatkannya untuk menutupi skandal mereka,” ucap istri pak Jeff. “Tuhan Maha Baik, akhirnya suami saya sadar, walaupun membutuhkan waktu lama. Saya rasa Tania sudah punya sasaran lain, pak Hanung dan pak Hanung bahkan rela meninggalkan anak dan istri demi wanita itu,” ucap istri pak Jeff. “Seharusnya pak Hanung tidak melakukan itu, kenapa menukar ham berharga dengan sesuatu yang sudah using, bahkan mungkin tidak ada harganya lagi karena sudah pernah dimiliki bany

  • Istri Buruk Rupa   BAB 171 Membuka Tabir

    Membuka TabirHesti mengompres wajah Evan yang memar, akibat hantaman bogem mentah Hanung, mantan suaminyanya.“Au,” teriak kecil Evan.“Sakit?” tanya Hesti.“Ya, tentu saja, tapi rasanya tidak lagi sakit karena kamu mengurusku,” ucap Evan.“Kamu ini,” ucap Hesti seraya menyentuh luka Evan.“Au sakit, serius,” ucap Evan.“Oh maaf maaf,” ucap Hesti.“Aku tidak menyangka mas Hanung jadi senekat itu mas, padahal dia dulu tidak pernah memukul orang, aku tidak mengerti,” ucap Hesti.“Mungkin dia depresi dengan semua masalahnya, juga fakta bahwa dia tidak bisa mengambil anaknya,” ucap Evan.“Ya, mungkin saja mas. Aku juga tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Anak bukan barang, dia boleh menemui putranya tapi tidak untuk mengambilnya bersamanya,” ucap Hesti.“Ya, akupun tidak akan membiarkan hal itu terjadi,” ucap Evan.“Sebenarnya ada ucapannya yang aku amini,” lanjut Evan.“Apa itu?” tanya Hesti.“Memiliki anak denganmu,” ucap Evan.Hesti terdiam, dia melihat kearah Evan dengan pandangan

  • Istri Buruk Rupa   BAB 170 Muslihat Tania

    Muslihat TaniaTania terlihat menemui mantan direktur Jeff, di sebuah kafe. Mereka sudah merencanakan pertemuan ini.“Untuk apa kamu ingin menemuiku?” Tanya direktur Jeff yang menemui Tania di sebuah kafe.“Saya minta pak Jeff mencabut laporan apapun,” ucap Tania. Mendengar hal itu, pak Jeff terlihat menyeringai.“Apa yang kamu katakan? Apa saya tidak salah?” Tanya pak Jeff.“Ya, saya tahu, pak Jeff sudah melewati banyak hal, tapi sebaiknya pak Jeff menghentikan semuanya sebelum kegaduhan yang lain terjadi,” ucap Tania sedikit dengan nada ancaman.“Kamu tahu, karena ulahmu saya harus melewati banyak hal, memalukan. Polisi sedang memburu orang yang menyebarkan video itu, bersiaplah,” ucap pak Jeff.“Apa? Bersiap?” ucap Tania yang kemudian tertawa.Tania terlihat mengambil sebuah penyimpan data dari tasnya, lalu meletakkannya di atas meja.“Bapak tahu ini apa? Jujur saja, selain bersama saya, saya tahu bapak bersama dengan orang lain. Ini video bapak bersama beberapa orang, ada di banya

  • Istri Buruk Rupa   BAB 169 Luluh Dengan Rayuan

    Luluh Dengan Rayuan“Aku mencintaimu mas, amat sangat mencintaimu. AKu bahkan rela menahan semua perasaan demi menunggumu lepas dari semua masalah yang sedang kamu hadapi. Aku harap kamu tidak melupakan itu mas. Semua yang kamu katakana adalah masa lalu, aku minta maaf,” ucap Tania dengan wajah memelas.“Tapi, tapi kamu benar benar keterlaluan,” ucap Hanung.“Maafkan aku mas, mungkin dulu aku pernah berada di jalan yang salah, aku sungguh sungguh minta maaf,” ucap Tania.“ Aku sungguh sungguh mas, aku sangat mencintaimu. Saat ini kamu adalah segalanya, segalanya,” ucap Tania yang terlihat mulai berlutut di depan Hanung.Hanung kaget, dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Dia melihat keseriusan di wajah Tania, hatinya luluh, karena sejujurnya dia pun begitu mencintai Tania.“Apa kamu sungguh sungguh?” tanya Hanung.“Tentu saja, aku sangat sungguh sungguh, aku mencintaimu mas, bahkan aku menerimamu dengan segala hal yang ada pada dirimu. Bahkan walaupun kamu adalah mantan narapida

  • Istri Buruk Rupa   BAB 168 Dua Laki-Laki

    Dua Laki-LakiEvan duduk di sebuah sofa, sofa empuk di ruangan presdir Ivanka.“Kenapa tidak menghubungiku dulu? Aku bisa menyiapkan makan siang,” ucap Ivanka seraya menyuguhkan sebotol air mineral dingin.“Itu tidak akan menjadi kejutan, aku hanya ingin mengunjungimu,” ucap Evan.“Benarkah?” tanya Ivanka.“Tidak ada alasan lain?” lanjut Ivanka yang kemudian duduk di sebelah Evan.“Hmmm, sebenarnya aku ingin bertemu dengan Hanung. Aku dengar dia sudah mulai bekerja hari ini,” ucap Hanung.“Ya, begitulah,” ucap Ivanka.“Kamu benar benar berjiwa besar, kamu masih bisa menerimanya,” ucap Evan.“Citra perusahaan ini akan jatuh jika aku memecatnya. Ya, memang aka nada yang menghujat, tidak setuju dengan keputusanku, namun akan lebih banyak yang memahami. Ini semua juga demi nama baik Hesti,” ucap Ivanka.“Baiklah, aku mengerti, aku akan menemuinya, ada hal yang harus aku bicarakan,” ucap Evan.“Aku akan memintanya ke sini, anggaplah kantormu sendiri,” ucap Ivanka.“Baiklah,” ucap Evan sera

  • Istri Buruk Rupa   BAB 167 Berita Buruk

    Berita BurukHesti berdiri dari posisi duduknya, menatap Hanung dengan pandangan tajam, menusuk, tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.“Apa maksudmu mas? Iya, aku memang sekali lagi berusaha untuk melupakan semuanya, memaafkanmu sebagai ayah dari anak anakku, tapi apa maksudmu dengan mengambil satu anak?” ucap Hesti.“Ya, kamu bisa merawat anakmu, bukan dengan cara mengambilnya dariku. Aku ibunya, mereka masih kecil, masih butuh kasih sayang ibunya, perawatan ibunya,” ucap Hesti.“Ya, aku tahu, tapi setelah peristiwa kemarin, aku jadi sadar, aku harus menjadi ayah yang baik,” ucap Hanung yang juga berdiri.“Bukan begitu caranya mas, kira rawat anak anak bersama, kamu tetap akan menjadi ayahnya, namun aku akan merawat mereka, aku tidak akan membiarkanmu mengambil mereka mas,” ucap Hesti dengan mata yang mulai berair.“Aku tetap akan mengambil mereka, entah Adam atau Bintang. Tania sudah setuju, dia akan berusaha menjadi ibu sambung yang baik,” ucap Hanung.“Mas, dengarka

  • Istri Buruk Rupa   BAB 166 Cinta Tetaplah Cinta

    Cinta Tetaplah CintaBram terlihat kembali masuk ke dalam kantor Ivanka, dengan membawa kotak makanan berisi nasi putih yang dibelinya dari kantin.“Ini dia, ayo kita makan,” ucap Bram antusias.“Kamu lama tinggal di luar negeri tapi tetap saja tidak bisa makan tanpa nasi,” ucap Bram seraya tersenyum.“Ya, itu benar sekali,” ucap Ivanka.“Apalagi makanan seperti ini, tidak lengkap tanpa nasi,” lanjut Ivanka.Mereka berdua terlihat menikmati makanannya, dari wajah mereka tergambar jelas ekspresi bahagia, mereka benar benar menyukai masakan Hesti.“Enak sekali, dia memang tidak pernah gagal,” gumam Ivanka.“Oh iya Bram, kamu tahu, aku tidak bisa memasak,” ucap Ivanka.“Tidak apa apa, masih banyak restoran yang buka,” ucap Bram santai seraya tetap menikmati makanannya.“Aku juga tidak pandai membersihkan rumah, melakukan pekerjaan rumah dan sejenisnya,” ucap Ivanka.“Tidak masalah, sekarang jasa pembersih rumah sudah sangat banyak tersedia,” ucap Bram masih dengan santainya.“Akku juga,

  • Istri Buruk Rupa   BAB 165 Mereka Masih Tetap Bersama

    Mereka Masih Tetap BersamaHanung menemui bu Ivanka di kantornya.“Bu Ivanka, saya mohon beri saya kesempatan. Saya akan bekerja dengan sebaik baiknya, saya tidak akan membuat perusahaan malu, saya berjanji,” ucap Hanung dengan sangat serius.Ivanka hanya menatap Hanung seraya mengulaskan senyum.“Benarkah?” Tanya Ivanka.“Ya, berikan saya kesempatan, saya akan bekerja sebaik mungkin,” ucap Hanung dengan nada memohon.“Saya tahu, pak Hanung mungkin tidak bersalah, tapi, apa pak Hanung yakin akan bekerja dengan baik? Apalagi pak Hanung sepertinya tidak bisa membedakan antara pekerjaan dan urusan pribadi,” ucap Ivanka.“Tidak, bu Ivanka salah dalam menilai saya, saya sangat professional,” ucap Hanung.“Benarkah? Pak Hanung tidak apa apa bekerja di perusahaan milik adik ipar mantan istri pak Hanung?” Tanya Ivanka seraya memusatkan sorot mata pada lawan bicaranya.“Mak-maksud bu Ivanka?” Tanya Hanung.“Pak Hanung tidak lupa bukan bahwa saya adalah adik dari laki laki yang akan menikah den

  • Istri Buruk Rupa   BAB 164 Keluarga Yang Luar Biasa

    Keluarga Yang Luar BiasaEvan, Hesti dan kedua anaknya turun dari mobil, tepat di depan rumah mewah milik keluarga Hartawan.“Ini rumah uncle Evan?” Tanya Adam pada Evan yang berdiri di sampingnya.“Iya, Adam, kita akan bertemu dengan orang tua uncle, nanti panggil grandma dan grandpa ya,” ucap Evan.“Benarkah? Jadi Adam punya kakek nenek baru?” Tanya Adam antusias.“Iya, Adam akan punya kakek dan nenek baru,” ucap Evan seraya tersenyum.Hesti yang sedang menggendong Bintang terlihat hanya mengulaskan senyum, lebih ke pada senyum kelegaan, penuh rasa syukur karena dia memiliki laki laki hebat seperti Evan yang seolah dengan mudah mengambil hati anak anaknya.“Ayo kita masuk,” ajak Evan.Mereka berempat masuk ke dalam rumah mewah itu. Ada sedikit rasa cemas di hati Hesti, walaupun ini bukan kali pertama anak anaknya bertemu dengan orang tua Evan, namun mereka belum menyapa secara pribadi, belum ada obrolan pribadi yang mendekatkan antara kedua calon keluarga, kakek nenek dan cucu angka

DMCA.com Protection Status