Irene tidak bersuara, dia sangat diam, seakan-akan dia sudah tenggelam dalam dunianya sendiri. Saat dokter ingin mengambil album foto yang Irene pegang di tangannya, Irene baru tiba-tiba tersadar. Dia langsung mencengkeram album foto itu erat-erat sambil berseru, "Jangan!""Aku nggak akan mengambilnya, aku hanya mau melihat luka di tanganmu," kata Michael dengan lembut. "Kak, berikan ini padaku, supaya dokternya bisa memeriksa luka di tanganmu dengan baik, oke?"Panggilan "kakak" akhirnya membuat tatapan Irene tertuju pada Michael. "Mike," gumam Irene."Iya," jawab Michael. "Coba beri tahu aku, apa yang sebenarnya terjadi?"Bibir Irene bergetar, air mata kembali mengalir dari matanya. "Dibakar, album foto ibuku dibakar," kata Irene.Suara Irene terisak tangis. Setiap bulu matanya yang lentik bergetar, air matanya mengalir.Michael tercengang sesaat. Apakah album foto yang sudah setengah terbakar ini album foto Irene dengan ibunya?Masa-masa mereka tinggal bersama sudah cukup untuk memb
Irene tiba-tiba berlinang air mata. Air matanya yang sudah berhenti seketika mengalir lagi."Kalau kamu benar-benar ingin menangis, menangis saja, Kak," kata Michael sambil menyeka sudut mata Irene dengan ujung jarinya.Panggilan "Kak" seperti kunci yang membuka seluruh penderitaan dan kesedihan yang sudah Irene tahan sebelumnya.Irene tidak bisa menahan perasaannya lagi. Dia akhirnya langsung menangis tersedu-sedu.Sudah berapa lama dia tidak menangis sekeras ini? Sudah lama sekali dia tahu bahwa sekeras apa pun dia menangis, sebanyak apa pun air mata yang dia keluarkan, semuanya tidak ada gunanya. Dia hanya bisa bergantung pada dirinya sendiri. Menangis pun tidak ada gunanya baginya.Namun, pada saat ini, mendengar Michael memanggilnya dengan sebutan "Kak", dia teringat akan adiknya yang sudah terbentuk dalam perut ibunya, tetapi tidak pernah bisa memanggilnya dengan sebutan "kakak" itu.Dulu, jika ibunya dan adiknya tidak meninggalkannya, apakah sekarang dia masih akan merasa begitu
Leni seketika terkejut. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa dia akan mendengar suara seorang pria dari ujung telepon lainnya. Selain itu, suaranya terdengar seperti .... "Kamu ... Michael Yunata, ya?" gumam Leni."Iya," jawab Michael. Kemudian, dia langsung mengakhiri panggilan itu.Leni menatap ponsel di tangannya untuk sesaat. Kemudian, dia baru tersadar. Mengapa Irene sudah terlelap, tetapi orang yang menerima panggilan itu Michael?! Jangan-jangan sekarang Michael berada di sisi Irene?Selain itu, jika Irene tidak tinggal di kamar kontrakannya, sekarang, di mana Irene tinggal? Tatapan Leni berpindah dari ponselnya ke pintu kamar kontrakan yang tertutup rapat. Apakah sekarang Irene tinggal bersama Michael?Aneh sekali!Pada saat ini, Michael menyimpan ponselnya Irene, lalu menggendong wanita yang sedang terlelap itu turun dari mobil dengan hati-hati.Michael takut Irene akan masuk angin, jadi dia sengaja melepaskan jaketnya dan menutupi tubuh Irene dengan jaketnya.Sepanjang perjal
Jangan ... jangan!Dia menginginkan ibunya, dia menginginkan adiknya!Dia berusaha keras untuk berteriak, tetapi dia menyadari bahwa sekeras apa pun dia berteriak, tidak ada suara yang keluar dari mulutnya.Pada saat ini, tiba-tiba terdengar nada dering yang menariknya dari mimpi buruk itu ....Irene membuka matanya secara perlahan dan mendengar suara seorang pria yang merdu di samping telinganya. "Sudah bangun, ya?" tanya pria itu.Dengan tatapannya yang masih kabur, Irene melihat sebuah wajah yang tampan. Kedua mata yang cerah itu seakan-akan memancarkan sejenis kelembutan yang tidak bisa diungkapkan."Sudah ..." jawab Irene dengan bengong, dia masih belum sadar sepenuhnya.Dia merasa seakan-akan mimpi dan kenyataan terus saling berseling, membuatnya agak kebingungan."Kalau begitu, terima panggilannya," kata Michael sambil menyodorkan ponsel Irene ke samping telinga Irene.Dengan agak tercengang, Irene mendengar suara familier yang berasal dari ujung telepon lainnya. "Irene? Irene,
Album foto itu berisi kenangan yang paling berharga bagi Irene.Michael mengernyit dan berkata, "Demi sebuah album foto, kamu bahkan mau membuang nyawamu? Kemarin, untung saja kamu hanya terkena luka luar di ujung jarimu. Bagaimana kalau kamu benar-benar terluka parah?""Album foto ini sangat penting bagiku!" kata Irene."Lebih penting dari tanganmu? Jangan-jangan kamu benar-benar berencana untuk membuat tanganmu cacat hanya untuk melindungi sebuah album foto?" tanya Michael dengan suara rendah.Irene menarik napas dalam-dalam, lalu berkata, "Album foto ini sangat penting. Walaupun aku harus kehilangan kedua tanganku, aku juga akan melindunginya." Benda ini adalah sejenis kenangan dan obsesi bagi Irene.Album foto itu berisi kasih sayang keluarga yang indah dalam hati Irene dan juga masa paling senang yang pernah Irene alami.Jawaban Irene membuat ekspresi Michael menjadi masam. Api amarah membara dalam hati Michael. Dia merasa marah karena Irene begitu tidak menghargai dirinya sendiri
"Nggak ada yang bisa memecatmu," kata Michael dengan sangat yakin. "Obati dulu jari tanganmu dengan baik. Kalau nggak, menurutmu, apakah kedua tanganmu ini bisa mengangkat alat dan menyapu jalanan?"Irene menundukkan kepalanya tanpa berbicara. Sekarang, dengan keadaan tangannya, dia memang tidak bisa melakukan pekerjaan apa pun."Obati dulu tanganmu. Kalau sudah sembuh, kamu bisa melakukan apa pun yang kamu mau," kata Michael. Kemudian, dia seperti memikirkan sesuatu, lalu berkata lagi, "Malam ini, kamu mau pergi bertemu dengan Leni? Bagaimana kalau kalian ganti hari saja, sampai setelah tanganmu sembuh?"Jika orang yang kenal dengan Michael mendengar ucapan Michael, sepertinya orang itu akan terkejut.Sejak kapan pria yang paling tidak bisa ditebak di Kota Cena ini begitu mengkhawatirkan luka di tangan seorang wanita?Jika orang lain yang sudah sekarat berdiri di hadapan Michael dengan kondisi berlumuran darah pun Michael sama sekali tidak akan peduli."Aku harus pergi," jawab Irene d
Irene masih terlihat sangat kecil di foto-foto tersebut. Dia terlihat sangat imut dengan pipinya yang tembam dan rambutnya yang hitam dan tebal.Michael tidak menyangka bahwa dia bisa terpesona melihat foto seorang anak kecil. Namun, pada saat ini, melihat anak gadis dalam foto itu, dia malah merasakan kasih sayang dari lubuk hatinya. Dia bahkan berpikir, jika sekarang Irene sekecil ini muncul di hadapannya, dia sepertinya tidak akan bisa menahan diri dari memeluk dan mencium anak ini.Apakah karena anak ini adalah masa kecilnya Irene? Oleh karena itu, Michael merasa bahwa anak ini imut. Saat dia melihat anak lainnya, dia tidak pernah merasakan perasaan seperti ini.Michael terus mengeluarkan foto itu selembar demi selembar.Awalnya, foto-foto ini adalah foto Irene dengan ibunya. Makin ke belakang, lebih banyak foto Irene sendirian.Dalam foto-foto itu, Irene sepertinya berusia sekitar empat hingga enam tahun, dia sudah terlihat lebih besar daripada di foto-foto dengan ibunya ....Foto
"Sakit? Kamu sakit?" tanya Michael dengan nada bicara yang tiba-tiba terdengar gugup."Aku hanya demam selama beberapa hari. Saat itu, kesadaranku agak kacau, tapi beberapa hari kemudian, setelah aku sembuh, aku kembali lincah. Tapi, sayangnya, gaun itu menghilang," kata Irene dengan sedikit rasa penyesalan. Namun, kemudian, neneknya pernah diam-diam berjanji untuk membelikan gaun yang indah padanya jika dia mendapatkan peringkat pertama di sekolah.Hanya saja, saat dia mendapatkan peringkat pertama, dia malah harus meninggalkan neneknya untuk hidup dengan ayahnya.Sebelum Irene pergi, neneknya diam-diam memasukkan gaun baru ke dalam barang bawaannya.Saat Irene sedang memikirkan hal-hal ini, sebuah tangan tiba-tiba terulur ke arahnya dan menempel di keningnya. Irene seketika tercengang. Dia menatap Michael sambil berkata, "Aku ... aku nggak demam.""Aku tahu," kata Michael dengan suara rendah. "Ke depannya, gaun seperti apa pun yang kamu inginkan, aku bisa membelikannya untukmu."Ucap
"Martin, aku merasa agak pengap, ayo pergi ke taman bunga di belakang," kata Hannah."Baiklah," kata Martin sambil menatap calon istrinya dengan tatapan yang agak rumit. "Tadi, kamu sengaja nggak membiarkanku bicara, untuk ini?" Martin mengucapkan kata-kata ini dengan suara yang sangat rendah, sehingga hanya mereka berdua yang bisa mendengar suaranya."Iya. Kalau ada yang mau cari masalah, untuk apa kita memperingatkannya?" kata Hannah sambil tersenyum. "Selain kedua keluarga kita, tentu saja masih ada keluarga lain yang akan menyinggung Michael dan nasib mereka akan lebih parah lagi."Melihat senyuman di bibir calon istrinya ini, Martin tiba-tiba merasakan kehilangan dan keberatan yang tidak bisa dijelaskan dalam hatinya, seakan-akan ada sesuatu yang sudah menghilang darinya dan tidak akan bisa kembali lagi.Sedangkan sekarang, hal yang bisa Martin lakukan hanyalah terikat erat dengan wanita di hadapannya ini, demi kepentingan kedua keluarga!Tidak jauh dari mereka, ada juga seseorang
Ternyata, Irene adalah pengemudi mobil yang menyebabkan kecelakaan yang membunuh Helen. Sedangkan sekarang, Michael berpacaran dengan Irene. Sama sekali tidak ada yang menyangka bahwa hal yang tidak mungkin terjadi ini akhirnya terjadi juga!Bruk!Jason mendengar suara sesuatu terjatuh di belakangnya. Dia menoleh dan melihat Winny yang jatuh terduduk di lantai karena kedua kakinya lemas.Jason menatap Winny dengan tatapan simpati. Sepertinya, Keluarga Avila akan jatuh sial dan Winny sepertinya akan dikeluarkan dari lingkaran kelas atas ini.Bagaimanapun, Michael bukanlah orang yang murah hati.Pada saat ini, Debbie dan Ivanna merasa ketakutan. Terutama Debbie, meskipun dia merasa tidak rela, tatapannya tetap saja tampak ketakutan.Tindakan Michael barusan sudah menunjukkan bahwa dia sebenarnya sudah mengetahui perihal Irene pernah dipenjara. Kalau begitu, perbuatan Winny tadi jelas-jelas mencari masalah untuk dirinya sendiri.Selain itu ... tadi, Michael berjongkok di hadapan Irene, wa
"Aku hanya dikatai, terus gaunku diinjak hingga robek," jawab Irene. Dia tidak ingin mengeluh di tempat ini. "Maaf, ya. Hari ini, kamu membawaku ke sini, tapi aku malah ....""Maaf apanya," kata Michael. Dia memotong ucapan Irene dan berkata, "Akulah yang nggak menjagamu dengan baik, sehingga kamu terkena masalah seperti ini."Kemudian, Michael berjongkok dan mengikat ujung rok Irene yang robek, supaya ujung rok itu tidak terseret di lantai, sehingga Irene menginjaknya.Saat Michael berjongkok, semua orang di sekitar terkejut. Tidak ada yang menyangka bahwa Tuan Michael yang sangat terhormat di Kota Cena malah bisa berjongkok di hadapan seorang wanita seperti ini.Setelah Michael membantu Irene merapikan ujung rok Irene, Michael menengadah dan menatap Irene sambil bertanya, "Kamu terluka, nggak?"Pada saat ini, Michael berjongkok sambil menengadah, sedangkan Irene berdiri sambil menunduk. Keduanya saling bertatapan. Untuk sesaat, Irene merasa seakan-akan pada saat ini, Michael sedang m
"Benar. Wanita inilah yang nggak tahu malu. Entah dengan cara apa dia menipu Michael. Sepertinya, sekarang, Michael juga nggak tahu kalau wanita ini pernah masuk penjara," timpal Ivanna.Mendengar ucapan wanita-wanita ini, Hannah dan Martin tampak terkejut. Baru saja Martin ingin mengucapkan sesuatu, Hannah diam-diam menarik Martin untuk mengisyaratkan agar Martin tidak mengatakan apa pun.Irene hanya merasa bahwa makin banyak orang di sekitar yang menatap ke arah mereka. Selain itu, banyak orang mendengar ucapan Winny dan yang lainnya barusan. Pada saat ini, tatapan yang tertuju ke arah mereka beragam, ada yang terkejut, ada yang menghina, semuanya seperti sedang menonton pertunjukan.Irene membuang napas dalam hatinya. Sepertinya, di pesta hari ini, dia mempermalukan Michael lagi. Bagaimanapun, dia tidak bisa mengubah hal-hal yang pernah dia alami sebelumnya.Irene tidak ingin mempermalukan dirinya lebih lama lagi, jadi dia berbalik untuk pergi.Namun, kali ini, baru saja dia mengamb
Mendengar hal ini, Winny dan Debbie yang berada di satu sisi juga langsung terkejut.Winny tiba-tiba tertawa dan berkata, "Kukira kamu siapa. Ternyata kamu pembunuh, ya! Michael tahu, nggak, kalau kamu orang yang membunuh Helen?"Pada saat ini, Winny sudah tidak sabar ingin melihat reaksi Irene saat Michael mengetahui bahwa Irene adalah pelaku dalam kecelakaan mobil itu.Menurut Winny, Michael pasti tidak mengetahui hal ini. Kalau tidak, bagaimana mungkin Michael akan membiarkan Irene berias seperti ini dan menghadiri pesta ini sebagai pendampingnya?!Sedangkan Debbie tersenyum sinis dan berkata, "Oh iya, hari ini Martin juga datang ke pesta ini. Tadi, aku melihatnya dengan Hannah. Bagaimana kalau kami bantu agar kamu bisa bertemu dengan mantan pacarmu itu?"Mendengar ucapan Debbie, Winny langsung bersemangat. Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke sekeliling. Kebetulan, Martin dan Hannah berada tidak jauh dari mereka.Oleh karena itu, Winny seketika berseru ke arah kedua orang itu, "
"Oh iya, apa hubunganmu dengan Michael? Bagaimana kalau kamu beri tahu kami, untuk memuaskan rasa ingin tahu kami?" kata Debbie.Irene tersenyum dan menjawab, "Ini masalah pribadiku, jadi aku nggak bisa beri tahu kalian."Begitu Irene mengucapkan kata-kata ini, ekspresi ketiga wanita itu sontak berubah. Winny Avila, putri dari presiden direktur jaringan toko kelontong, langsung berkata, "Ucapanmu sungguh nggak enak didengar. Jangan-jangan hubungan kalian memalukan, ya, jadi kamu nggak berani bilang?"Wajah Irene agak menggelap. Hal yang dia duga ... akhirnya terjadi. Meskipun dia ingin menghindar, dia sama sekali tidak bisa melakukannya.Sedangkan Ivanna, cucunya bos hotel terkenal, memelototi Irene sambil mengernyit, seperti sedang memikirkan sesuatu.Winny melanjutkan ucapannya dengan agresif. "Jangan-jangan kamu menggunakan cara yang nggak etis untuk menjalin hubungan dengan Michael?" kata Winny.Irene mengerutkan bibirnya dan berkata, "Maaf, aku masih ada urusan, jadi aku pergi dul
Jason menelan ludah sambil berpikir, 'Baiklah. Kalau begitu, kelak, Irene jelas-jelas akan menikah ke Keluarga Yunata dan menjadi nyonya di Keluarga Yunata.'"Sepertinya dia benar-benar beruntung," gumam Jason."Akulah yang beruntung," kata Michael dengan santai. Dengan kata lain, kemalangan Irene adalah keberuntungan bagi Michael.Dulu, tanpa kecelakaan itu, mungkin saja sekarang, Irene sudah menikah dan berkeluarga dengan Martin, tidak bertemu dengan Michael dengan cara seperti itu. Terlebih lagi, Michael tidak akan menyadari bahwa berada di sisi Irene adalah sesuatu yang begitu menyenangkan.Mendengar ucapan Michael, Jason terkejut.Pada saat ini, dia hanya merasa bahwa Michael benar-benar sudah jatuh hati sepenuhnya pada Irene!…Irene mengambil segelas sampanye dari seorang pelayan dan meminumnya. Dengan kadar alkohol yang rendah dan rasa buah yang segar, sampanye ini terasa lumayan enak.Namun, sampanye seperti ini tidak boleh diminum terlalu banyak. Bagi orang dengan tingkat tol
Irene jarang sekali mendengar Michael menyebut siapa pun sebagai temannya, jadi Jason Tamara ini sepertinya berhubungan lumayan baik dengan Michael. "Halo, aku Irene Linardo," kata Irene.Irene memperkenalkan dirinya dengan natural."Halo, sudah lama aku ingin bertemu denganmu, tapi nggak pernah ada kesempatan," kata Jason sambil tersenyum. Bagaimanapun, dia sangat penasaran dengan wanita yang bisa mendapatkan hati sahabatnya ini.Terlebih lagi, pada malam tahun baru, sahabatnya ini membawa segerombolan polisi ke sebuah kota kecil yang terletak di samping Kota Cena dan bahkan meninggalkan tuan besar dari Keluarga Yunata demi wanita ini. Tentu saja hal ini membuat Jason terkejut dan juga penasaran.Sekarang, setelah Jason melihat Irene, dia merasa bahwa meskipun Irene tidak memiliki kecantikan yang luar biasa, Irene membuat orang lain merasa sangat nyaman, wanita ini tampak halus dan tenang.Sedangkan Michael yang berdiri dengan Irene seperti terlihat lebih tenang daripada biasanya.Dal
Pada saat ini, Kris bahkan memiliki sebuah firasat, jika dia tidak melepaskan tangan Irene, Michael sepertinya akan langsung mematahkan pergelangan tangannya.Kris memang tidak perlu berselisih dengan Michael hanya demi seorang wanita. Lagi pula … sebelumnya, bukankah Kris sudah mengetahui bahwa Irene bukanlah orang yang ingin dia cari?Kris hanya menurunkan tatapannya sambil melepaskan pegangannya di tangan Irene. Tangan Irene seketika mendapatkan kembali kebebasannya."Maaf. Tadi, aku lepas kendali, Nona Irene mengingatkanku akan seorang teman lama," kata Kris."Dia bukan teman lamamu itu. Ke depannya, jangan melakukan hal seperti ini lagi," kata Michael dengan dingin sambil meraih tangan Irene dan meninggalkan Kris dan Elena.Kris menatap punggung Irene dengan tatapan yang tidak bisa ditebak. Di belakang Kris, Elena hampir ingin berteriak.Bukan? Sebenarnya … iya! Jika orang di lukisan di studio Kris benar-benar teman lamanya Kris, Elena yakin bahwa teman lama itu adalah Irene.Gaun