"Sakit? Kamu sakit?" tanya Michael dengan nada bicara yang tiba-tiba terdengar gugup."Aku hanya demam selama beberapa hari. Saat itu, kesadaranku agak kacau, tapi beberapa hari kemudian, setelah aku sembuh, aku kembali lincah. Tapi, sayangnya, gaun itu menghilang," kata Irene dengan sedikit rasa penyesalan. Namun, kemudian, neneknya pernah diam-diam berjanji untuk membelikan gaun yang indah padanya jika dia mendapatkan peringkat pertama di sekolah.Hanya saja, saat dia mendapatkan peringkat pertama, dia malah harus meninggalkan neneknya untuk hidup dengan ayahnya.Sebelum Irene pergi, neneknya diam-diam memasukkan gaun baru ke dalam barang bawaannya.Saat Irene sedang memikirkan hal-hal ini, sebuah tangan tiba-tiba terulur ke arahnya dan menempel di keningnya. Irene seketika tercengang. Dia menatap Michael sambil berkata, "Aku ... aku nggak demam.""Aku tahu," kata Michael dengan suara rendah. "Ke depannya, gaun seperti apa pun yang kamu inginkan, aku bisa membelikannya untukmu."Ucap
Namun, masalahnya, orang seperti Michael sudah pernah melihat banyak orang imut. Apakah foto Irene saat dia masih kecil seimut itu, hingga Michael menginginkan foto ini?Namun, pada saat ini, hal terpenting bagi Irene adalah pertemuannya dengan Leni.Saat Irene hendak keluar, Michael menyuruh sopirnya untuk mengantarkan Irene ke tempat pertemuannya dengan Leni.Berdasarkan pengalaman sebelumnya, Irene juga tahu bahwa penolakan tidak ada gunanya. Begitu Michael memutuskan sesuatu, tidak ada ruang untuk negosiasi lagi.Irene naik ke mobil dan memberitahukan tempat tujuannya pada sopir itu.Oleh karena itu, perjalanan yang awalnya memerlukan waktu satu jam akhirnya ditempuh dalam waktu 30 menit.Irene berjalan langsung ke sebuah restoran cepat saji. Dia mencari sebuah tempat duduk dan memesan segelas minuman seharga 12 ribu. Kemudian, dia mengirimkan pesan pada Leni.Sambil menunggu sahabatnya, Irene memandang ke luar jendela. Dia melihat beberapa pengantar makanan yang sewaktu-waktu berl
"Lukanya parah, nggak?" tanya Leni dengan penuh kekhawatiran."Nggak apa-apa," jawab Irene. "Sebenarnya, kelihatannya parah karena lukanya dibalut dengan kain kasa. Sekarang, tanganku sudah nggak sakit, aku juga sudah bisa mengangkat barang."Mendengar jawaban Irene, Leni baru membuang napas dengan lega. Kemudian, dia memesan seporsi makanan.Sambil makan, mereka pun mengobrol. Irene baru mengetahui detail spesifik tentang saksi mata yang dikatakan oleh sahabatnya itu. Seorang rekan kerja Leni di perusahaan desain mengirimkan sebuah video di grup mereka dan Leni melihat saksi mata dari kasus itu.Pria itu baru menikah dengan putri dari kerabatnya rekan kerja Leni. Sekarang, pria itu tinggal di Kota Saraya.Leni juga sengaja berpura-pura menanyakan nama pria itu dengan iseng. Namun, rekan kerjanya itu tidak mengetahui nama lengkap pria itu, hanya tahu bahwa pria itu bernama Yuto.Nama Yuto juga bukan nama yang populer. Leni merasa lumayan yakin bahwa pria itu adalah saksi mata dari kasu
Pria itu memiliki wajah yang sangat indah, tampaknya dia masih muda. Wajahnya tampan dan juga indah, sangat cocok dengan tren ketampanan feminin masa kini.Wajahnya seperti hasil lukisan. Hanya saja, pada saat ini, pria itu mengerutkan bibirnya. Amarah juga terpancar dari sepasang matanya yang sangat indah.'Apakah pria ini sedang marah?' pikir Irene. Selain itu, jika dilihat dari arah tatapan pria itu, sepertinya alasan amarah pria itu berasal dari arah Irene dan Leni ...."Irene, aku sedang bicara denganmu. Kamu dengar, nggak?" tanya Leni di samping telinga Irene, membuat Irene seketika tersadar."Apa katamu?" tanya Irene sambil menoleh dan menatap sahabatnya."Aku tanya, dokternya ada bilang, nggak, kapan tanganmu bisa sembuh?" tanya Leni."Sekitar seminggu, deh. Kemudian, kulitnya akan pelan-pelan tumbuh kembali," jawab Irene. Dia sekali lagi melirik ke arah pria asing itu tadi. Namun, pada saat ini, mobil dan pria itu sudah menghilang."Kamu lihat apa?" tanya Leni sambil menatap k
Ada sesuatu! Irene menatap sahabatnya dengan tatapan penasaran dan bertanya, "Ada, ya?""Sejenis itu," kata Leni sambil tersenyum. "Dulu, ada seseorang. Tapi, orang itu kelihatannya terlalu muda. Kalau bersamanya, aku merasa terlalu tua. Tapi, tiap pertemuan dengannya lumayan menyenangkan."Merasa terlalu tua? Irene terdiam. Sekarang, sahabatnya juga hanya berusia 27 tahun. "Orang itu sangat muda, ya?" tanya Irene."Lumayan muda," jawab Leni sambil mengangkat bahunya. "Dulu, kami bertemu di luar negeri. Kemudian ... aduh, jangan bahas lagi, deh. Sekarang, dia bahkan sepertinya sudah melupakan tampangku, deh."'Bagaimanapun, sepertinya ada banyak sekali wanita di sekitar pria setampan itu. Mana mungkin dia akan mengingat seseorang yang hanya berhubungan selama beberapa hari dengannya?' pikir Leni. Kalau dipikir-pikir, pengalaman seperti ini sudah cukup sekali dalam seumur hidup.Saat sahabatnya ini mengatakan kata-kata "luar negeri", ekspresi Irene agak berubah. Seingat Irene, Leni hany
Tatapan Michael tertuju lekat-lekat pada Irene. "Percaya atau nggak, memangnya itu penting, ya?" tanya Michael.Irene seketika tercengang. Kemudian, dia tertawa dengan sinis. Benar juga. Sebenarnya, kepercayaan Michael sama sekali tidak berhubungan dengannya. Tadi, saat Michael menatapnya, mengapa dia merasa gugup?"Aku ke kamar dulu," kata Irene sambil berjalan melewati Michael ke arah tangga.Namun, baru saja Irene berjalan dua langkah, lengannya malah seketika ditarik oleh Michael. Kemudian, Irene seperti ditarik oleh sebuah kekuatan ke dalam pelukan Michael."Aku yakin kamu nggak bersalah," kata Michael dengan suara rendah, sambil membungkukkan badannya. "Tapi, sekarang, kalau kamu menyelidikinya sendiri, kamu kira kamu bisa mendapatkan informasi apa pun? Kalau kamu menyelidiki kembali kasus dari tiga tahun yang lalu, pernahkah kamu berpikir, mungkin saja kebenaran yang kamu inginkan sudah nggak ada lagi selamanya?"Irene membuka kedua matanya yang cerah dan membalas tatapan Michae
"Baik itu kamu maupun bukan, kamu hanya bisa berada di sisiku, kamu nggak akan bisa menjadi milik orang lain selamanya!" kata Michael dengan nada dingin sambil menatap foto itu.Nada bicara Michael sangat mendominasi.Michael tidak akan melepaskan Irene, apalagi memberikan orang lain kesempatan untuk mendapatkan hati Irene!...Di sisi lain, di dalam sebuah ruangan kelab yang mewah, Elena sedang berusaha keras untuk menyenangkan hati Kris.Elena tidak mendapatkan jawaban apa pun dari Irene, jadi dia hanya bisa berusaha keras untuk menyanjung Kris.Namun, Elena merasa frustrasi. Sejak dia memasuki ruangan ini, Kris hanya terus menanyakan tentang Irene padanya, misalnya tentang masa kecil Irene, masa sekolah Irene dan sebagainya.Kris menanyakan apa pun itu yang berhubungan dengan Irene, dari informasi yang penting hingga yang tidak penting sekalipun.Apa maksudnya?! Jelas-jelas Elena-lah pacar Kris yang sesungguhnya! Elena terus mengeluh dalam hatinya, tetapi dia hanya bisa tersenyum sa
"Kalau begitu, coba ceritakan lagi tentang kakakmu," kata Kris dengan suara rendah."Hah? Cerita ... seperti ini?" tanya Elena dengan malu."Benar, seperti ini," kata Kris.Elena hanya bisa terus menceritakan hal-hal tentang Irene dalam ingatannya sambil mengutuk Irene dalam hatinya.Irene hanyalah seorang petugas kebersihan. Selain itu, Irene juga pernah masuk penjara. Walaupun latar belakang Irene awalnya lumayan bagus, setelah tiga tahun di penjara, bagaimana mungkin Irene bisa dibandingkan dengan Elena yang merawat diri dengan baik?Apa yang sebenarnya disukai Kris dari Irene?!Entah mengapa, Elena bahkan merasa bahwa alasan Kris belum meninggalkannya mungkin karena dia adalah adiknya Irene.Tentu saja, pemikiran seperti ini hanya muncul sesaat dalam benak Elena, sebelum dia langsung menyingkirkannya."Kemudian ... kemudian kakakku bertemu dengan Martin Susanto. Martin mendekatinya untuk sesaat, lalu pernah sekali, kaki Kakak keseleo saat dia mendaki gunung. Martin pun menggendong
"Martin, aku merasa agak pengap, ayo pergi ke taman bunga di belakang," kata Hannah."Baiklah," kata Martin sambil menatap calon istrinya dengan tatapan yang agak rumit. "Tadi, kamu sengaja nggak membiarkanku bicara, untuk ini?" Martin mengucapkan kata-kata ini dengan suara yang sangat rendah, sehingga hanya mereka berdua yang bisa mendengar suaranya."Iya. Kalau ada yang mau cari masalah, untuk apa kita memperingatkannya?" kata Hannah sambil tersenyum. "Selain kedua keluarga kita, tentu saja masih ada keluarga lain yang akan menyinggung Michael dan nasib mereka akan lebih parah lagi."Melihat senyuman di bibir calon istrinya ini, Martin tiba-tiba merasakan kehilangan dan keberatan yang tidak bisa dijelaskan dalam hatinya, seakan-akan ada sesuatu yang sudah menghilang darinya dan tidak akan bisa kembali lagi.Sedangkan sekarang, hal yang bisa Martin lakukan hanyalah terikat erat dengan wanita di hadapannya ini, demi kepentingan kedua keluarga!Tidak jauh dari mereka, ada juga seseorang
Ternyata, Irene adalah pengemudi mobil yang menyebabkan kecelakaan yang membunuh Helen. Sedangkan sekarang, Michael berpacaran dengan Irene. Sama sekali tidak ada yang menyangka bahwa hal yang tidak mungkin terjadi ini akhirnya terjadi juga!Bruk!Jason mendengar suara sesuatu terjatuh di belakangnya. Dia menoleh dan melihat Winny yang jatuh terduduk di lantai karena kedua kakinya lemas.Jason menatap Winny dengan tatapan simpati. Sepertinya, Keluarga Avila akan jatuh sial dan Winny sepertinya akan dikeluarkan dari lingkaran kelas atas ini.Bagaimanapun, Michael bukanlah orang yang murah hati.Pada saat ini, Debbie dan Ivanna merasa ketakutan. Terutama Debbie, meskipun dia merasa tidak rela, tatapannya tetap saja tampak ketakutan.Tindakan Michael barusan sudah menunjukkan bahwa dia sebenarnya sudah mengetahui perihal Irene pernah dipenjara. Kalau begitu, perbuatan Winny tadi jelas-jelas mencari masalah untuk dirinya sendiri.Selain itu ... tadi, Michael berjongkok di hadapan Irene, wa
"Aku hanya dikatai, terus gaunku diinjak hingga robek," jawab Irene. Dia tidak ingin mengeluh di tempat ini. "Maaf, ya. Hari ini, kamu membawaku ke sini, tapi aku malah ....""Maaf apanya," kata Michael. Dia memotong ucapan Irene dan berkata, "Akulah yang nggak menjagamu dengan baik, sehingga kamu terkena masalah seperti ini."Kemudian, Michael berjongkok dan mengikat ujung rok Irene yang robek, supaya ujung rok itu tidak terseret di lantai, sehingga Irene menginjaknya.Saat Michael berjongkok, semua orang di sekitar terkejut. Tidak ada yang menyangka bahwa Tuan Michael yang sangat terhormat di Kota Cena malah bisa berjongkok di hadapan seorang wanita seperti ini.Setelah Michael membantu Irene merapikan ujung rok Irene, Michael menengadah dan menatap Irene sambil bertanya, "Kamu terluka, nggak?"Pada saat ini, Michael berjongkok sambil menengadah, sedangkan Irene berdiri sambil menunduk. Keduanya saling bertatapan. Untuk sesaat, Irene merasa seakan-akan pada saat ini, Michael sedang m
"Benar. Wanita inilah yang nggak tahu malu. Entah dengan cara apa dia menipu Michael. Sepertinya, sekarang, Michael juga nggak tahu kalau wanita ini pernah masuk penjara," timpal Ivanna.Mendengar ucapan wanita-wanita ini, Hannah dan Martin tampak terkejut. Baru saja Martin ingin mengucapkan sesuatu, Hannah diam-diam menarik Martin untuk mengisyaratkan agar Martin tidak mengatakan apa pun.Irene hanya merasa bahwa makin banyak orang di sekitar yang menatap ke arah mereka. Selain itu, banyak orang mendengar ucapan Winny dan yang lainnya barusan. Pada saat ini, tatapan yang tertuju ke arah mereka beragam, ada yang terkejut, ada yang menghina, semuanya seperti sedang menonton pertunjukan.Irene membuang napas dalam hatinya. Sepertinya, di pesta hari ini, dia mempermalukan Michael lagi. Bagaimanapun, dia tidak bisa mengubah hal-hal yang pernah dia alami sebelumnya.Irene tidak ingin mempermalukan dirinya lebih lama lagi, jadi dia berbalik untuk pergi.Namun, kali ini, baru saja dia mengamb
Mendengar hal ini, Winny dan Debbie yang berada di satu sisi juga langsung terkejut.Winny tiba-tiba tertawa dan berkata, "Kukira kamu siapa. Ternyata kamu pembunuh, ya! Michael tahu, nggak, kalau kamu orang yang membunuh Helen?"Pada saat ini, Winny sudah tidak sabar ingin melihat reaksi Irene saat Michael mengetahui bahwa Irene adalah pelaku dalam kecelakaan mobil itu.Menurut Winny, Michael pasti tidak mengetahui hal ini. Kalau tidak, bagaimana mungkin Michael akan membiarkan Irene berias seperti ini dan menghadiri pesta ini sebagai pendampingnya?!Sedangkan Debbie tersenyum sinis dan berkata, "Oh iya, hari ini Martin juga datang ke pesta ini. Tadi, aku melihatnya dengan Hannah. Bagaimana kalau kami bantu agar kamu bisa bertemu dengan mantan pacarmu itu?"Mendengar ucapan Debbie, Winny langsung bersemangat. Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke sekeliling. Kebetulan, Martin dan Hannah berada tidak jauh dari mereka.Oleh karena itu, Winny seketika berseru ke arah kedua orang itu, "
"Oh iya, apa hubunganmu dengan Michael? Bagaimana kalau kamu beri tahu kami, untuk memuaskan rasa ingin tahu kami?" kata Debbie.Irene tersenyum dan menjawab, "Ini masalah pribadiku, jadi aku nggak bisa beri tahu kalian."Begitu Irene mengucapkan kata-kata ini, ekspresi ketiga wanita itu sontak berubah. Winny Avila, putri dari presiden direktur jaringan toko kelontong, langsung berkata, "Ucapanmu sungguh nggak enak didengar. Jangan-jangan hubungan kalian memalukan, ya, jadi kamu nggak berani bilang?"Wajah Irene agak menggelap. Hal yang dia duga ... akhirnya terjadi. Meskipun dia ingin menghindar, dia sama sekali tidak bisa melakukannya.Sedangkan Ivanna, cucunya bos hotel terkenal, memelototi Irene sambil mengernyit, seperti sedang memikirkan sesuatu.Winny melanjutkan ucapannya dengan agresif. "Jangan-jangan kamu menggunakan cara yang nggak etis untuk menjalin hubungan dengan Michael?" kata Winny.Irene mengerutkan bibirnya dan berkata, "Maaf, aku masih ada urusan, jadi aku pergi dul
Jason menelan ludah sambil berpikir, 'Baiklah. Kalau begitu, kelak, Irene jelas-jelas akan menikah ke Keluarga Yunata dan menjadi nyonya di Keluarga Yunata.'"Sepertinya dia benar-benar beruntung," gumam Jason."Akulah yang beruntung," kata Michael dengan santai. Dengan kata lain, kemalangan Irene adalah keberuntungan bagi Michael.Dulu, tanpa kecelakaan itu, mungkin saja sekarang, Irene sudah menikah dan berkeluarga dengan Martin, tidak bertemu dengan Michael dengan cara seperti itu. Terlebih lagi, Michael tidak akan menyadari bahwa berada di sisi Irene adalah sesuatu yang begitu menyenangkan.Mendengar ucapan Michael, Jason terkejut.Pada saat ini, dia hanya merasa bahwa Michael benar-benar sudah jatuh hati sepenuhnya pada Irene!…Irene mengambil segelas sampanye dari seorang pelayan dan meminumnya. Dengan kadar alkohol yang rendah dan rasa buah yang segar, sampanye ini terasa lumayan enak.Namun, sampanye seperti ini tidak boleh diminum terlalu banyak. Bagi orang dengan tingkat tol
Irene jarang sekali mendengar Michael menyebut siapa pun sebagai temannya, jadi Jason Tamara ini sepertinya berhubungan lumayan baik dengan Michael. "Halo, aku Irene Linardo," kata Irene.Irene memperkenalkan dirinya dengan natural."Halo, sudah lama aku ingin bertemu denganmu, tapi nggak pernah ada kesempatan," kata Jason sambil tersenyum. Bagaimanapun, dia sangat penasaran dengan wanita yang bisa mendapatkan hati sahabatnya ini.Terlebih lagi, pada malam tahun baru, sahabatnya ini membawa segerombolan polisi ke sebuah kota kecil yang terletak di samping Kota Cena dan bahkan meninggalkan tuan besar dari Keluarga Yunata demi wanita ini. Tentu saja hal ini membuat Jason terkejut dan juga penasaran.Sekarang, setelah Jason melihat Irene, dia merasa bahwa meskipun Irene tidak memiliki kecantikan yang luar biasa, Irene membuat orang lain merasa sangat nyaman, wanita ini tampak halus dan tenang.Sedangkan Michael yang berdiri dengan Irene seperti terlihat lebih tenang daripada biasanya.Dal
Pada saat ini, Kris bahkan memiliki sebuah firasat, jika dia tidak melepaskan tangan Irene, Michael sepertinya akan langsung mematahkan pergelangan tangannya.Kris memang tidak perlu berselisih dengan Michael hanya demi seorang wanita. Lagi pula … sebelumnya, bukankah Kris sudah mengetahui bahwa Irene bukanlah orang yang ingin dia cari?Kris hanya menurunkan tatapannya sambil melepaskan pegangannya di tangan Irene. Tangan Irene seketika mendapatkan kembali kebebasannya."Maaf. Tadi, aku lepas kendali, Nona Irene mengingatkanku akan seorang teman lama," kata Kris."Dia bukan teman lamamu itu. Ke depannya, jangan melakukan hal seperti ini lagi," kata Michael dengan dingin sambil meraih tangan Irene dan meninggalkan Kris dan Elena.Kris menatap punggung Irene dengan tatapan yang tidak bisa ditebak. Di belakang Kris, Elena hampir ingin berteriak.Bukan? Sebenarnya … iya! Jika orang di lukisan di studio Kris benar-benar teman lamanya Kris, Elena yakin bahwa teman lama itu adalah Irene.Gaun