"Karena Irene nggak bisa mendapatkan apa pun, dia juga nggak mau membiarkan Elena hidup senang!" kata Clara dengan penuh amarah. "Kalau dia benar-benar merusak hubungan antara Elena dengan Kris, aku akan membunuhnya!"Gary berkata, "Apakah ada kesalahpahaman?" Bagaimanapun, Irene juga adalah putrinya. Dia sebenarnya tidak peduli putri mana pun yang bisa berakhir dengan Kris.Hal terpenting adalah dia bisa menjadi ayah mertuanya Kris."Kesalahpahaman apa?! Dia hanya mau menjalin hubungan dengan orang kaya!" seru Clara. "Kalau nggak, memangnya setelah dia kenal dengan Michael, dia masih akan mendekati Kris? Dia nggak pikir, ya, kalau dia sudah pernah masuk penjara? Memangnya Michael setulus apa terhadapnya? Michael pasti hanya main-main saja."Pada saat ini, Clara terus-menerus memfitnah anak tirinya itu karena dia takut Irene akan benar-benar merebut pasangan putri kandungnya yang sebaik ini."Tapi, Elena nggak begitu. Elena sangat polos! Sekarang, dia juga menjalin hubungan serius deng
Saat Irene berbalik, dia malah menyadari bahwa entah sejak kapan, Michael sudah bersandar di samping pintu yang menghubungi dua kamar ini sambil menatap lekat-lekat pada Irene."Siapa itu?" tanya Michael sambil berjalan ke hadapan Irene."Ayahku," jawab Irene. "Besok malam, aku akan pulang rumah, jangan biarkan sopir itu menjemputku di Pusat Sanitasi Lingkungan lagi."Michael tampak seperti sedang berpikir keras, lalu dia bertanya, "Mau kutemani, nggak?"Irene menatap pria ini dengan tatapan heran. Michael mau menemaninya? Dengan identitas apa? Terlebih lagi, Irene pulang hanya untuk mengurus masalah ibunya."Nggak perlu, aku bisa pulang sendiri," kata Irene. "Sudah malam sekali, aku sudah mau tidur."Dengan kata lain, Irene sedang mengusir Michael dari kamar ini.Michael memicingkan matanya dan membungkukkan badannya. Dia memainkan rambut Irene yang panjang dengan jari tangannya sambil bertanya, "Kamu ingin sekali jauh-jauh dariku, ya?"Irene hanya membungkam tanpa menjawab pertanyaan
Jika Irene benar-benar kenal dengan orang hebat, apakah dia masih perlu bekerja sebagai petugas kebersihan di Pusat Sanitasi Lingkungan dan bahkan menjadi pemain figuran dengan susah payah hanya untuk mendapatkan uang tambahan secepat mungkin?"Nggak ... nggak apa-apa, kejadiannya sudah berlalu," kata Irene dengan ambigu. "Tapi, Kak Shanti, sepertinya aku kurang cocok menjadi pemain figuran. Ke depannya, aku nggak akan melakukan pekerjaan ini lagi. Tolong sampaikan ucapan maafku pada Pak Thomas, ya. Nanti, aku akan keluar dari grup itu."Bagaimanapun, kejadian di lokasi perekaman kemarin disaksikan oleh banyak orang. Di dunia hiburan, banyak orang harus terus bertemu dan tidak bisa saling menghindari. Jika Irene bekerja sebagai pemain figuran lagi, dia hanya akan merasa canggung, jadi sebaiknya dia tidak melakukannya lagi.Dia hanya kehilangan sebuah cara untuk mendapatkan uang tambahan dengan cepat, hal ini memang agak disayangkan, tetapi dia hanya bisa memikirkan cara lain untuk mena
"Sini, duduklah," kata Gary.Begitu Irene duduk, dia langsung bertanya, "Makam Ibu mau dipindahkan ke mana?""Hal ini nggak mendesak," kata Gary sambil melambaikan tangannya. "Mari kita bicarakan dulu masalah antara kamu dan adikmu. Hari ini, Ayah ingin menjadi pembawa damai untuk kalian berdua. Apa pun yang sebelumnya terjadi, kalian tetap adalah kakak adik. Sebagai seorang kakak, kamu harus lebih melindungi adikmu."Irene mengernyit dan berkata, "Aku hanya ingin tahu ke mana makam ibuku akan dipindahkan."Gary pun berkata dengan kesal, "Bukannya sudah kubilang, ya? Nanti, kita baru bicarakan hal ini. Sekarang, kita bicarakan dulu masalah kamu dengan adikmu.""Kak, kalau sebelumnya aku melakukan kesalahan padamu, jangan pendam dalam hatimu, ya. Aku minta maaf," kata Elena dengan gaya yang terlihat sangat tulus.Namun, Irene malah sangat waspada.Sekarang, melihat sikap Elena seperti ini, jelas-jelas niatnya tidak baik.Seperti dugaan Irene, ucapan Gary berikutnya pun membuat Irene mem
"Kamu terus mengungkit tentang ibumu, tapi kamu nggak senang melihat adikmu senang. Baguslah, kamu benar-benar putri ibumu yang baik!" kata Gary dengan amarah yang menggebu-gebu. Dia langsung berjalan ke kamarnya. Sesaat kemudian, dia mengeluarkan sebuah album foto.Irene seketika tersentak. Album foto ini adalah album foto ibunya, di dalamnya terdapat banyak foto dia dengan ibunya!Kemudian, Gary langsung mengeluarkan sebuah macis dan membakar album foto itu. "Karena kamu begitu nggak ingin adikmu hidup senang, sepertinya kamu juga nggak memerlukan album foto ini lagi. Ibumu juga nggak akan menginginkan seorang putri sepertimu lagi!"Album foto itu mulai terbakar. Gary langsung melemparkan album foto yang terbakar itu ke atas lantai keramik.Irene seketika berteriak, dia langsung menarik lengan bajunya dan berusaha keras untuk memukul-mukul api yang mulai membakar album foto itu.Album foto ini tidak boleh terbakar, tidak boleh!Album foto ini adalah kenangan yang diberikan ibunya pad
Jika Irene benar-benar terkena luka bakar hingga wajahnya hancur, Elena tidak perlu repot-repot lagi. Setidaknya, Kris tidak akan menyukai wanita dengan wajah hancur.Sungguh disayangkan!...Irene tidak tahu bagaimana dia turun ke lantai bawah. Dia hanya merasa bahwa setiap langkah yang dia ambil seakan-akan menguras seluruh tenaga dalam tubuhnya.Kedua tangan yang memeluk album foto itu juga terus bergetar karena mentalnya masih terguncang.Pada saat ini, dia bahkan tidak berani membuka album foto ini dan melihat foto di dalamnya dan separah apa tingkat kehancurannya.Semua foto ini adalah ingatannya, kenangan antara dia dengan ibunya!Saat dia berjalan dengan tertatih-tatih ke depan gerbang perumahan kecil ini, sebuah sosok berjalan cepat ke arahnya.Kemudian, terdengar suara seseorang yang cemas, dengan sejenis kekhawatiran yang tidak bisa disembunyikan, dari atas kepala Irene. "Apa yang terjadi?"Irene hanya merasa bahwa dia seperti diselimuti oleh sebuah bayangan. Kemudian, sepas
Irene tidak bersuara, dia sangat diam, seakan-akan dia sudah tenggelam dalam dunianya sendiri. Saat dokter ingin mengambil album foto yang Irene pegang di tangannya, Irene baru tiba-tiba tersadar. Dia langsung mencengkeram album foto itu erat-erat sambil berseru, "Jangan!""Aku nggak akan mengambilnya, aku hanya mau melihat luka di tanganmu," kata Michael dengan lembut. "Kak, berikan ini padaku, supaya dokternya bisa memeriksa luka di tanganmu dengan baik, oke?"Panggilan "kakak" akhirnya membuat tatapan Irene tertuju pada Michael. "Mike," gumam Irene."Iya," jawab Michael. "Coba beri tahu aku, apa yang sebenarnya terjadi?"Bibir Irene bergetar, air mata kembali mengalir dari matanya. "Dibakar, album foto ibuku dibakar," kata Irene.Suara Irene terisak tangis. Setiap bulu matanya yang lentik bergetar, air matanya mengalir.Michael tercengang sesaat. Apakah album foto yang sudah setengah terbakar ini album foto Irene dengan ibunya?Masa-masa mereka tinggal bersama sudah cukup untuk memb
Irene tiba-tiba berlinang air mata. Air matanya yang sudah berhenti seketika mengalir lagi."Kalau kamu benar-benar ingin menangis, menangis saja, Kak," kata Michael sambil menyeka sudut mata Irene dengan ujung jarinya.Panggilan "Kak" seperti kunci yang membuka seluruh penderitaan dan kesedihan yang sudah Irene tahan sebelumnya.Irene tidak bisa menahan perasaannya lagi. Dia akhirnya langsung menangis tersedu-sedu.Sudah berapa lama dia tidak menangis sekeras ini? Sudah lama sekali dia tahu bahwa sekeras apa pun dia menangis, sebanyak apa pun air mata yang dia keluarkan, semuanya tidak ada gunanya. Dia hanya bisa bergantung pada dirinya sendiri. Menangis pun tidak ada gunanya baginya.Namun, pada saat ini, mendengar Michael memanggilnya dengan sebutan "Kak", dia teringat akan adiknya yang sudah terbentuk dalam perut ibunya, tetapi tidak pernah bisa memanggilnya dengan sebutan "kakak" itu.Dulu, jika ibunya dan adiknya tidak meninggalkannya, apakah sekarang dia masih akan merasa begitu
"Martin, aku merasa agak pengap, ayo pergi ke taman bunga di belakang," kata Hannah."Baiklah," kata Martin sambil menatap calon istrinya dengan tatapan yang agak rumit. "Tadi, kamu sengaja nggak membiarkanku bicara, untuk ini?" Martin mengucapkan kata-kata ini dengan suara yang sangat rendah, sehingga hanya mereka berdua yang bisa mendengar suaranya."Iya. Kalau ada yang mau cari masalah, untuk apa kita memperingatkannya?" kata Hannah sambil tersenyum. "Selain kedua keluarga kita, tentu saja masih ada keluarga lain yang akan menyinggung Michael dan nasib mereka akan lebih parah lagi."Melihat senyuman di bibir calon istrinya ini, Martin tiba-tiba merasakan kehilangan dan keberatan yang tidak bisa dijelaskan dalam hatinya, seakan-akan ada sesuatu yang sudah menghilang darinya dan tidak akan bisa kembali lagi.Sedangkan sekarang, hal yang bisa Martin lakukan hanyalah terikat erat dengan wanita di hadapannya ini, demi kepentingan kedua keluarga!Tidak jauh dari mereka, ada juga seseorang
Ternyata, Irene adalah pengemudi mobil yang menyebabkan kecelakaan yang membunuh Helen. Sedangkan sekarang, Michael berpacaran dengan Irene. Sama sekali tidak ada yang menyangka bahwa hal yang tidak mungkin terjadi ini akhirnya terjadi juga!Bruk!Jason mendengar suara sesuatu terjatuh di belakangnya. Dia menoleh dan melihat Winny yang jatuh terduduk di lantai karena kedua kakinya lemas.Jason menatap Winny dengan tatapan simpati. Sepertinya, Keluarga Avila akan jatuh sial dan Winny sepertinya akan dikeluarkan dari lingkaran kelas atas ini.Bagaimanapun, Michael bukanlah orang yang murah hati.Pada saat ini, Debbie dan Ivanna merasa ketakutan. Terutama Debbie, meskipun dia merasa tidak rela, tatapannya tetap saja tampak ketakutan.Tindakan Michael barusan sudah menunjukkan bahwa dia sebenarnya sudah mengetahui perihal Irene pernah dipenjara. Kalau begitu, perbuatan Winny tadi jelas-jelas mencari masalah untuk dirinya sendiri.Selain itu ... tadi, Michael berjongkok di hadapan Irene, wa
"Aku hanya dikatai, terus gaunku diinjak hingga robek," jawab Irene. Dia tidak ingin mengeluh di tempat ini. "Maaf, ya. Hari ini, kamu membawaku ke sini, tapi aku malah ....""Maaf apanya," kata Michael. Dia memotong ucapan Irene dan berkata, "Akulah yang nggak menjagamu dengan baik, sehingga kamu terkena masalah seperti ini."Kemudian, Michael berjongkok dan mengikat ujung rok Irene yang robek, supaya ujung rok itu tidak terseret di lantai, sehingga Irene menginjaknya.Saat Michael berjongkok, semua orang di sekitar terkejut. Tidak ada yang menyangka bahwa Tuan Michael yang sangat terhormat di Kota Cena malah bisa berjongkok di hadapan seorang wanita seperti ini.Setelah Michael membantu Irene merapikan ujung rok Irene, Michael menengadah dan menatap Irene sambil bertanya, "Kamu terluka, nggak?"Pada saat ini, Michael berjongkok sambil menengadah, sedangkan Irene berdiri sambil menunduk. Keduanya saling bertatapan. Untuk sesaat, Irene merasa seakan-akan pada saat ini, Michael sedang m
"Benar. Wanita inilah yang nggak tahu malu. Entah dengan cara apa dia menipu Michael. Sepertinya, sekarang, Michael juga nggak tahu kalau wanita ini pernah masuk penjara," timpal Ivanna.Mendengar ucapan wanita-wanita ini, Hannah dan Martin tampak terkejut. Baru saja Martin ingin mengucapkan sesuatu, Hannah diam-diam menarik Martin untuk mengisyaratkan agar Martin tidak mengatakan apa pun.Irene hanya merasa bahwa makin banyak orang di sekitar yang menatap ke arah mereka. Selain itu, banyak orang mendengar ucapan Winny dan yang lainnya barusan. Pada saat ini, tatapan yang tertuju ke arah mereka beragam, ada yang terkejut, ada yang menghina, semuanya seperti sedang menonton pertunjukan.Irene membuang napas dalam hatinya. Sepertinya, di pesta hari ini, dia mempermalukan Michael lagi. Bagaimanapun, dia tidak bisa mengubah hal-hal yang pernah dia alami sebelumnya.Irene tidak ingin mempermalukan dirinya lebih lama lagi, jadi dia berbalik untuk pergi.Namun, kali ini, baru saja dia mengamb
Mendengar hal ini, Winny dan Debbie yang berada di satu sisi juga langsung terkejut.Winny tiba-tiba tertawa dan berkata, "Kukira kamu siapa. Ternyata kamu pembunuh, ya! Michael tahu, nggak, kalau kamu orang yang membunuh Helen?"Pada saat ini, Winny sudah tidak sabar ingin melihat reaksi Irene saat Michael mengetahui bahwa Irene adalah pelaku dalam kecelakaan mobil itu.Menurut Winny, Michael pasti tidak mengetahui hal ini. Kalau tidak, bagaimana mungkin Michael akan membiarkan Irene berias seperti ini dan menghadiri pesta ini sebagai pendampingnya?!Sedangkan Debbie tersenyum sinis dan berkata, "Oh iya, hari ini Martin juga datang ke pesta ini. Tadi, aku melihatnya dengan Hannah. Bagaimana kalau kami bantu agar kamu bisa bertemu dengan mantan pacarmu itu?"Mendengar ucapan Debbie, Winny langsung bersemangat. Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke sekeliling. Kebetulan, Martin dan Hannah berada tidak jauh dari mereka.Oleh karena itu, Winny seketika berseru ke arah kedua orang itu, "
"Oh iya, apa hubunganmu dengan Michael? Bagaimana kalau kamu beri tahu kami, untuk memuaskan rasa ingin tahu kami?" kata Debbie.Irene tersenyum dan menjawab, "Ini masalah pribadiku, jadi aku nggak bisa beri tahu kalian."Begitu Irene mengucapkan kata-kata ini, ekspresi ketiga wanita itu sontak berubah. Winny Avila, putri dari presiden direktur jaringan toko kelontong, langsung berkata, "Ucapanmu sungguh nggak enak didengar. Jangan-jangan hubungan kalian memalukan, ya, jadi kamu nggak berani bilang?"Wajah Irene agak menggelap. Hal yang dia duga ... akhirnya terjadi. Meskipun dia ingin menghindar, dia sama sekali tidak bisa melakukannya.Sedangkan Ivanna, cucunya bos hotel terkenal, memelototi Irene sambil mengernyit, seperti sedang memikirkan sesuatu.Winny melanjutkan ucapannya dengan agresif. "Jangan-jangan kamu menggunakan cara yang nggak etis untuk menjalin hubungan dengan Michael?" kata Winny.Irene mengerutkan bibirnya dan berkata, "Maaf, aku masih ada urusan, jadi aku pergi dul
Jason menelan ludah sambil berpikir, 'Baiklah. Kalau begitu, kelak, Irene jelas-jelas akan menikah ke Keluarga Yunata dan menjadi nyonya di Keluarga Yunata.'"Sepertinya dia benar-benar beruntung," gumam Jason."Akulah yang beruntung," kata Michael dengan santai. Dengan kata lain, kemalangan Irene adalah keberuntungan bagi Michael.Dulu, tanpa kecelakaan itu, mungkin saja sekarang, Irene sudah menikah dan berkeluarga dengan Martin, tidak bertemu dengan Michael dengan cara seperti itu. Terlebih lagi, Michael tidak akan menyadari bahwa berada di sisi Irene adalah sesuatu yang begitu menyenangkan.Mendengar ucapan Michael, Jason terkejut.Pada saat ini, dia hanya merasa bahwa Michael benar-benar sudah jatuh hati sepenuhnya pada Irene!…Irene mengambil segelas sampanye dari seorang pelayan dan meminumnya. Dengan kadar alkohol yang rendah dan rasa buah yang segar, sampanye ini terasa lumayan enak.Namun, sampanye seperti ini tidak boleh diminum terlalu banyak. Bagi orang dengan tingkat tol
Irene jarang sekali mendengar Michael menyebut siapa pun sebagai temannya, jadi Jason Tamara ini sepertinya berhubungan lumayan baik dengan Michael. "Halo, aku Irene Linardo," kata Irene.Irene memperkenalkan dirinya dengan natural."Halo, sudah lama aku ingin bertemu denganmu, tapi nggak pernah ada kesempatan," kata Jason sambil tersenyum. Bagaimanapun, dia sangat penasaran dengan wanita yang bisa mendapatkan hati sahabatnya ini.Terlebih lagi, pada malam tahun baru, sahabatnya ini membawa segerombolan polisi ke sebuah kota kecil yang terletak di samping Kota Cena dan bahkan meninggalkan tuan besar dari Keluarga Yunata demi wanita ini. Tentu saja hal ini membuat Jason terkejut dan juga penasaran.Sekarang, setelah Jason melihat Irene, dia merasa bahwa meskipun Irene tidak memiliki kecantikan yang luar biasa, Irene membuat orang lain merasa sangat nyaman, wanita ini tampak halus dan tenang.Sedangkan Michael yang berdiri dengan Irene seperti terlihat lebih tenang daripada biasanya.Dal
Pada saat ini, Kris bahkan memiliki sebuah firasat, jika dia tidak melepaskan tangan Irene, Michael sepertinya akan langsung mematahkan pergelangan tangannya.Kris memang tidak perlu berselisih dengan Michael hanya demi seorang wanita. Lagi pula … sebelumnya, bukankah Kris sudah mengetahui bahwa Irene bukanlah orang yang ingin dia cari?Kris hanya menurunkan tatapannya sambil melepaskan pegangannya di tangan Irene. Tangan Irene seketika mendapatkan kembali kebebasannya."Maaf. Tadi, aku lepas kendali, Nona Irene mengingatkanku akan seorang teman lama," kata Kris."Dia bukan teman lamamu itu. Ke depannya, jangan melakukan hal seperti ini lagi," kata Michael dengan dingin sambil meraih tangan Irene dan meninggalkan Kris dan Elena.Kris menatap punggung Irene dengan tatapan yang tidak bisa ditebak. Di belakang Kris, Elena hampir ingin berteriak.Bukan? Sebenarnya … iya! Jika orang di lukisan di studio Kris benar-benar teman lamanya Kris, Elena yakin bahwa teman lama itu adalah Irene.Gaun