"Apa?" Elena tidak memercayai telinganya. Michael menyuruhnya untuk .... "Berlutut padanya?""Nggak bisa, ya?" tanya Michael sambil mengangkat tatapannya dengan malas.Elena seketika terdiam. Wajahnya memerah, tetapi dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.Melihat Elena seperti ini, Irene berpikir, apakah Michael sedang membalaskan dendam untuknya? Atau apakah Michael sedang memberitahunya bahwa orang seperti Elena, yang memiliki Kris sebagai pendukungnya, juga bisa berlutut pada Irene dengan satu patah kata dari Michael?Tepat pada saat ini, terdengar suara kerusuhan di daerah pintu masuk lokasi perekaman.Sutradara itu menoleh dan memandang ke arah pintu masuk. Dia langsung merasa serbasalah, dia tidak tahu apakah dia harus merasa gugup atau lega.Siapa yang akan menyangka bahwa hari ini, dua tuan muda ini akan datang ke lokasi perekaman ini? Hari apa ini?!Sebuah sosok yang tinggi sedang berjalan menghampiri semua orang. Sosok ini mengenakan jaket berwarna abu tua. Sosok ini me
Jika Elena benar-benar keluar, bukankah segala upayanya sebelumnya sia-sia?Dia tidak ingin menjadi aktris kecil-kecilan. Dia mau menjadi terkenal! Dia ingin menjadi artis terkenal dan bahkan menjadi artis paling populer di dunia!Kris melirik sekilas ke arah Elena, lalu bertanya pada Michael, "Kamu nggak menyukainya?""Lumayan," jawab Michael dengan singkat.Michael mengucapkan kata ini dengan santai, dia juga tidak merendahkan suaranya. Oleh karena itu, semua orang di sekitar mendengarnya. Bahkan banyak orang di antaranya yang tidak menyukai Elena pun menatap Elena dengan tatapan penuh simpati.Bagaimanapun, hanya ada sedikit orang yang bisa membuat bos besar dari Kota Cena ini mengakui bahwa dia tidak menyukai mereka."Kalau begitu, keluar saja," kata Kris dengan acuh tak acuh, seakan-akan hal ini hanyalah hal yang sangat sepele.Namun, bagi Elena, ucapan ini malah terdengar seperti sambaran petir.Keluar? Apakah dia benar-benar harus keluar dari serial ini?! Hanya karena ucapan ked
Pada saat ini, Elena hanya bisa melampiaskan seluruh amarahnya pada Irene. Jika bukan karena Irene, hari ini, bagaimana mungkin Elena akan menerima penghinaan seperti ini?!Segalanya terjadi gara-gara Irene! Cepat atau lambat, satu hari nanti, dia akan membuat Irene membayar atas segalanya!Elena terus-menerus mengumpat dalam hatinya. Namun, kenyataannya, dia malah hanya bisa menahan amarahnya dan berlutut. Bagaimanapun, dia tidak bisa menyinggung Michael. Sementara itu Kris adalah penyokongnya sekarang, jadi dia tidak bisa melampiaskan amarahnya pada Kris.Dia bahkan ingin menjadi pacar terakhirnya Kris!Hanya saja, saat dia berlutut pada Irene, Irene malah mengernyit, lalu berjalan mundur dua langkah. Kemudian, Irene berkata pada sutradara yang tampak ketakutan di satu sisi, "Pak Sutradara, maaf, aku sepertinya nggak bisa ikut serta dalam perekaman hari ini lagi. Aku juga nggak akan terima gaji. Aku pergi dulu, ya.""Oh ..." jawab sutradara itu dengan suara bergetar.Kemudian, Irene
Dulu, saat Irene masih berpacaran dengan Martin, jika Irene terkena masalah, Martin akan selalu membantunya.Alhasil, saat Irene mengira bahwa dia bisa bergantung pada pria ini selamanya, dia baru menyadari bahwa ketika dia benar-benar memerlukan bantuan pria ini, yang namanya hubungan percintaan antara mereka juga hanyalah sesuatu yang bisa dibuang begitu saja.Namun, setelah kebiasaan ini sudah terbentuk, lalu tiba-tiba tidak ada lagi orang yang membelanya, dia akan merasa sangat putus asa.Saat Irene mengalami penyiksaan di dalam penjara, bahkan ada beberapa kali dia ingin mencabut nyawanya sendiri.Pada saat itu, jika tidak ada Leni yang sering mengunjunginya dan mendukungnya, mungkin saja dia benar-benar sudah meninggalkan dunia ini.Oleh karena itu, Irene merasa sangat berterima kasih pada sahabatnya ini.Irene membuang napas sambil membuka kancing kostumnya. Saat dia hendak melepas kostumnya, dia malah mendengar suara langkah kaki dari belakangnya.Irene seketika merasa terkejut
"Karena aku takut ini akan menjadi kebiasaan," kata Irene dengan agak malu. "Ada beberapa hal yang bisa menjadi kebiasaan kalau terjadi keseringan. Tapi, setelah itu menjadi kebiasaan, lalu tiba-tiba menghilang, hal itu akan membuatku putus asa.""Kenapa? Kamu pernah putus asa, ya?" tanya Michael lagi.Irene menarik napas dalam-dalam. Dia akhirnya membalas tatapan Michael tanpa menghindar lagi. "Benar, aku pernah putus asa."Michael mengernyit, senyuman di wajahnya juga pelan-pelan menghilang."Sudah bisa pergi, belum? Aku mau ganti baju," kata Irene.Hanya saja, Michael tidak pergi, tatapannya yang gelap tetap tertuju pada Irene. Sementara itu jari tangannya terus mengelus pipinya Irene, seakan-akan dia sedang memikirkan sesuatu.Sesaat kemudian, Michael bergumam, "Kalau kubilang setelah hal itu menjadi kebiasaan, hal itu nggak akan berubah dan akan tetap seperti itu selamanya, apakah kamu masih akan takut?"Irene menatap wajah pria ini dengan tatapan terkejut. Untuk sesaat, dia tidak
"Baiklah kalau begitu, aku nggak akan menyentuhnya," kata Kris. "Lagi pula, dia bukanlah orang yang mau kucari."Tampangnya Irene memang memiliki banyak sekali kemiripan dengan orang yang ingin Kris cari. Terkadang, saat Kris melihat Irene, dia merasa seakan-akan orang itu akan tumbuh menjadi seperti Irene.Namun, bagaimanapun, mereka hanya mirip, Irene bukan orang itu."Kalau dia orang yang kamu cari? Apakah kamu juga nggak akan melakukan apa pun?" tanya Michael dengan alis terangkat.Ekspresi Kris tidak berubah, tetapi tatapannya seperti terhalangi oleh lapisan kabut, sehingga orang lain tidak bisa menebak perasaannya dengan jelas. "Kalau dia benar-benar orang yang kucari, aku nggak akan melepaskannya walaupun aku harus menghadapimu sekalipun."Michael memicingkan matanya dan berkata, "Jadi, syukurlah dia bukan orang itu, ya?""Iya, untung saja bukan," kata Kris, lalu dia berbalik dan meninggalkan tempat ini.Untung saja Irene bukanlah orang yang Kris cari. Jika Irene benar-benar ada
Namun, Michael malah seperti tidak mendengar ucapan Irene. Dia menarik tangan Irene lebih dekat, lalu menunduk dan melihat bekas memar yang masih samar-samar terlihat di punggung tangan Irene.Kemudian, dia mendekatkan tangan Irene ke bibirnya dan meniup dengan pelan.Irene tersentak. Dia hanya melihat Michael menunduk dan meniup tangannya dengan sungguh-sungguh."Kalau ditiup, sakitnya akan mereda," kata Michael dengan suara rendah. Kemudian, dia mengusap dengan ujung jarinya sambil meniup bagian memar di punggung tangan Irene dengan sangat serius.Irene hanya merasa bahwa pada saat ini, jantungnya berdetak sangat kencang, sedangkan tenggorokannya seperti tersumbat, membuatnya tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.Jika Mike melakukan hal seperti ini, Irene akan merasa bahwa dia memiliki seorang adik yang penuh perhatian. Namun, jika itu Michael ... Irene malah merasa serbasalah.Melihat adegan ini, pengawal yang berdiri di belakang Michael seketika membelalakkan matanya. Sejak kapa
Tatapan Michael seperti bergelombang, memancarkan sejenis kelembutan, seakan-akan apa pun yang Irene lakukan, Michael tetap bisa menerima dirinya.Tatapannya yang berkilau dan senyuman di sudut bibirnya membuatnya terlihat sangat tampan.Irene tiba-tiba menyadari bahwa dia sedang melakukan hal bodoh. Walaupun dia memesan seluruh makanan di menu pun hal ini bukanlah apa-apa bagi Michael.Ada apa dengan dirinya? Dia malah ingin melampiaskan amarahnya dengan memesan makanan, seperti orang bodoh.Dengan frustrasi, Irene mengembalikan menu itu ke pelayan itu sambil berkata, "Itu saja dulu.""Sudah cukup?" tanya Michael sambil tersenyum.Irene menggigit bibirnya dan menjawab, "Sudah.""Apakah kalian benar-benar bisa menghabiskannya? Pesanan ini cukup untuk tujuh hingga delapan orang. Apakah pesanan ini nggak kebanyakan untuk kalian berdua?" tanya pelayan itu dengan sopan.Michael menjawab dengan santai, "Itu saja dulu."Oleh karena itu, pelayan itu menerima menu itu, lalu berbalik dan mening
"Martin, aku merasa agak pengap, ayo pergi ke taman bunga di belakang," kata Hannah."Baiklah," kata Martin sambil menatap calon istrinya dengan tatapan yang agak rumit. "Tadi, kamu sengaja nggak membiarkanku bicara, untuk ini?" Martin mengucapkan kata-kata ini dengan suara yang sangat rendah, sehingga hanya mereka berdua yang bisa mendengar suaranya."Iya. Kalau ada yang mau cari masalah, untuk apa kita memperingatkannya?" kata Hannah sambil tersenyum. "Selain kedua keluarga kita, tentu saja masih ada keluarga lain yang akan menyinggung Michael dan nasib mereka akan lebih parah lagi."Melihat senyuman di bibir calon istrinya ini, Martin tiba-tiba merasakan kehilangan dan keberatan yang tidak bisa dijelaskan dalam hatinya, seakan-akan ada sesuatu yang sudah menghilang darinya dan tidak akan bisa kembali lagi.Sedangkan sekarang, hal yang bisa Martin lakukan hanyalah terikat erat dengan wanita di hadapannya ini, demi kepentingan kedua keluarga!Tidak jauh dari mereka, ada juga seseorang
Ternyata, Irene adalah pengemudi mobil yang menyebabkan kecelakaan yang membunuh Helen. Sedangkan sekarang, Michael berpacaran dengan Irene. Sama sekali tidak ada yang menyangka bahwa hal yang tidak mungkin terjadi ini akhirnya terjadi juga!Bruk!Jason mendengar suara sesuatu terjatuh di belakangnya. Dia menoleh dan melihat Winny yang jatuh terduduk di lantai karena kedua kakinya lemas.Jason menatap Winny dengan tatapan simpati. Sepertinya, Keluarga Avila akan jatuh sial dan Winny sepertinya akan dikeluarkan dari lingkaran kelas atas ini.Bagaimanapun, Michael bukanlah orang yang murah hati.Pada saat ini, Debbie dan Ivanna merasa ketakutan. Terutama Debbie, meskipun dia merasa tidak rela, tatapannya tetap saja tampak ketakutan.Tindakan Michael barusan sudah menunjukkan bahwa dia sebenarnya sudah mengetahui perihal Irene pernah dipenjara. Kalau begitu, perbuatan Winny tadi jelas-jelas mencari masalah untuk dirinya sendiri.Selain itu ... tadi, Michael berjongkok di hadapan Irene, wa
"Aku hanya dikatai, terus gaunku diinjak hingga robek," jawab Irene. Dia tidak ingin mengeluh di tempat ini. "Maaf, ya. Hari ini, kamu membawaku ke sini, tapi aku malah ....""Maaf apanya," kata Michael. Dia memotong ucapan Irene dan berkata, "Akulah yang nggak menjagamu dengan baik, sehingga kamu terkena masalah seperti ini."Kemudian, Michael berjongkok dan mengikat ujung rok Irene yang robek, supaya ujung rok itu tidak terseret di lantai, sehingga Irene menginjaknya.Saat Michael berjongkok, semua orang di sekitar terkejut. Tidak ada yang menyangka bahwa Tuan Michael yang sangat terhormat di Kota Cena malah bisa berjongkok di hadapan seorang wanita seperti ini.Setelah Michael membantu Irene merapikan ujung rok Irene, Michael menengadah dan menatap Irene sambil bertanya, "Kamu terluka, nggak?"Pada saat ini, Michael berjongkok sambil menengadah, sedangkan Irene berdiri sambil menunduk. Keduanya saling bertatapan. Untuk sesaat, Irene merasa seakan-akan pada saat ini, Michael sedang m
"Benar. Wanita inilah yang nggak tahu malu. Entah dengan cara apa dia menipu Michael. Sepertinya, sekarang, Michael juga nggak tahu kalau wanita ini pernah masuk penjara," timpal Ivanna.Mendengar ucapan wanita-wanita ini, Hannah dan Martin tampak terkejut. Baru saja Martin ingin mengucapkan sesuatu, Hannah diam-diam menarik Martin untuk mengisyaratkan agar Martin tidak mengatakan apa pun.Irene hanya merasa bahwa makin banyak orang di sekitar yang menatap ke arah mereka. Selain itu, banyak orang mendengar ucapan Winny dan yang lainnya barusan. Pada saat ini, tatapan yang tertuju ke arah mereka beragam, ada yang terkejut, ada yang menghina, semuanya seperti sedang menonton pertunjukan.Irene membuang napas dalam hatinya. Sepertinya, di pesta hari ini, dia mempermalukan Michael lagi. Bagaimanapun, dia tidak bisa mengubah hal-hal yang pernah dia alami sebelumnya.Irene tidak ingin mempermalukan dirinya lebih lama lagi, jadi dia berbalik untuk pergi.Namun, kali ini, baru saja dia mengamb
Mendengar hal ini, Winny dan Debbie yang berada di satu sisi juga langsung terkejut.Winny tiba-tiba tertawa dan berkata, "Kukira kamu siapa. Ternyata kamu pembunuh, ya! Michael tahu, nggak, kalau kamu orang yang membunuh Helen?"Pada saat ini, Winny sudah tidak sabar ingin melihat reaksi Irene saat Michael mengetahui bahwa Irene adalah pelaku dalam kecelakaan mobil itu.Menurut Winny, Michael pasti tidak mengetahui hal ini. Kalau tidak, bagaimana mungkin Michael akan membiarkan Irene berias seperti ini dan menghadiri pesta ini sebagai pendampingnya?!Sedangkan Debbie tersenyum sinis dan berkata, "Oh iya, hari ini Martin juga datang ke pesta ini. Tadi, aku melihatnya dengan Hannah. Bagaimana kalau kami bantu agar kamu bisa bertemu dengan mantan pacarmu itu?"Mendengar ucapan Debbie, Winny langsung bersemangat. Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke sekeliling. Kebetulan, Martin dan Hannah berada tidak jauh dari mereka.Oleh karena itu, Winny seketika berseru ke arah kedua orang itu, "
"Oh iya, apa hubunganmu dengan Michael? Bagaimana kalau kamu beri tahu kami, untuk memuaskan rasa ingin tahu kami?" kata Debbie.Irene tersenyum dan menjawab, "Ini masalah pribadiku, jadi aku nggak bisa beri tahu kalian."Begitu Irene mengucapkan kata-kata ini, ekspresi ketiga wanita itu sontak berubah. Winny Avila, putri dari presiden direktur jaringan toko kelontong, langsung berkata, "Ucapanmu sungguh nggak enak didengar. Jangan-jangan hubungan kalian memalukan, ya, jadi kamu nggak berani bilang?"Wajah Irene agak menggelap. Hal yang dia duga ... akhirnya terjadi. Meskipun dia ingin menghindar, dia sama sekali tidak bisa melakukannya.Sedangkan Ivanna, cucunya bos hotel terkenal, memelototi Irene sambil mengernyit, seperti sedang memikirkan sesuatu.Winny melanjutkan ucapannya dengan agresif. "Jangan-jangan kamu menggunakan cara yang nggak etis untuk menjalin hubungan dengan Michael?" kata Winny.Irene mengerutkan bibirnya dan berkata, "Maaf, aku masih ada urusan, jadi aku pergi dul
Jason menelan ludah sambil berpikir, 'Baiklah. Kalau begitu, kelak, Irene jelas-jelas akan menikah ke Keluarga Yunata dan menjadi nyonya di Keluarga Yunata.'"Sepertinya dia benar-benar beruntung," gumam Jason."Akulah yang beruntung," kata Michael dengan santai. Dengan kata lain, kemalangan Irene adalah keberuntungan bagi Michael.Dulu, tanpa kecelakaan itu, mungkin saja sekarang, Irene sudah menikah dan berkeluarga dengan Martin, tidak bertemu dengan Michael dengan cara seperti itu. Terlebih lagi, Michael tidak akan menyadari bahwa berada di sisi Irene adalah sesuatu yang begitu menyenangkan.Mendengar ucapan Michael, Jason terkejut.Pada saat ini, dia hanya merasa bahwa Michael benar-benar sudah jatuh hati sepenuhnya pada Irene!…Irene mengambil segelas sampanye dari seorang pelayan dan meminumnya. Dengan kadar alkohol yang rendah dan rasa buah yang segar, sampanye ini terasa lumayan enak.Namun, sampanye seperti ini tidak boleh diminum terlalu banyak. Bagi orang dengan tingkat tol
Irene jarang sekali mendengar Michael menyebut siapa pun sebagai temannya, jadi Jason Tamara ini sepertinya berhubungan lumayan baik dengan Michael. "Halo, aku Irene Linardo," kata Irene.Irene memperkenalkan dirinya dengan natural."Halo, sudah lama aku ingin bertemu denganmu, tapi nggak pernah ada kesempatan," kata Jason sambil tersenyum. Bagaimanapun, dia sangat penasaran dengan wanita yang bisa mendapatkan hati sahabatnya ini.Terlebih lagi, pada malam tahun baru, sahabatnya ini membawa segerombolan polisi ke sebuah kota kecil yang terletak di samping Kota Cena dan bahkan meninggalkan tuan besar dari Keluarga Yunata demi wanita ini. Tentu saja hal ini membuat Jason terkejut dan juga penasaran.Sekarang, setelah Jason melihat Irene, dia merasa bahwa meskipun Irene tidak memiliki kecantikan yang luar biasa, Irene membuat orang lain merasa sangat nyaman, wanita ini tampak halus dan tenang.Sedangkan Michael yang berdiri dengan Irene seperti terlihat lebih tenang daripada biasanya.Dal
Pada saat ini, Kris bahkan memiliki sebuah firasat, jika dia tidak melepaskan tangan Irene, Michael sepertinya akan langsung mematahkan pergelangan tangannya.Kris memang tidak perlu berselisih dengan Michael hanya demi seorang wanita. Lagi pula … sebelumnya, bukankah Kris sudah mengetahui bahwa Irene bukanlah orang yang ingin dia cari?Kris hanya menurunkan tatapannya sambil melepaskan pegangannya di tangan Irene. Tangan Irene seketika mendapatkan kembali kebebasannya."Maaf. Tadi, aku lepas kendali, Nona Irene mengingatkanku akan seorang teman lama," kata Kris."Dia bukan teman lamamu itu. Ke depannya, jangan melakukan hal seperti ini lagi," kata Michael dengan dingin sambil meraih tangan Irene dan meninggalkan Kris dan Elena.Kris menatap punggung Irene dengan tatapan yang tidak bisa ditebak. Di belakang Kris, Elena hampir ingin berteriak.Bukan? Sebenarnya … iya! Jika orang di lukisan di studio Kris benar-benar teman lamanya Kris, Elena yakin bahwa teman lama itu adalah Irene.Gaun