Sejak saat itu, Michael sebenarnya sudah mendukung Irene!...Irene mengikuti Michael ke dalam ruangan. Setelah mereka duduk, Michael menyuruh manajer itu membawakan beberapa makanan pembuka terlebih dahulu."Ayo makan sedikit dulu untuk menahan rasa lapar. Makanan pembuka di sini lumayan enak," kata Michael sambil mengambil sepotong makanan dan menyodorkannya pada Irene.Sambil menatap makanan itu, Irene ragu-ragu sesaat. Kemudian, dia pun menerima makanan itu dan memakannya.Michael meletakkan menu makanan di hadapan Irene dan berkata, "Kak, coba lihat, ada yang mau kamu makan, nggak?""Nggak apa-apa, kamu pesan saja, nggak ada yang ingin kumakan," kata Irene. Meskipun pada saat ini dia sedang memakan makanan pembuka yang enak, dia merasa seakan-akan dia sedang mengunyah lilin, dia tidak merasakan rasa makanan yang enak.Michael memicingkan matanya dan menatap Irene.Dalam sekejap, udara di sekitar seakan-akan menjadi dingin.Napas manajer yang masih berada di dalam ruangan juga tert
Tubuh Irene menegang sepenuhnya. Tanpa disadari, dia memalingkan wajahnya, dia tidak ingin membiarkan pria ini melihat ekspresinya sekarang."Tapi, pernahkah kamu berpikir? Justru karena aku Michael, tadi, saat teman lamamu menghinamu seperti itu, aku bisa membuatnya berlutut dan meminta maaf padamu. Aku bisa membuatmu nggak perlu memedulikan perasaan orang lain lagi ke depannya, bisa membuat orang-orang yang meremehkanmu merendahkan diri mereka di hadapanmu," kata Michael dengan santai."Terus kenapa? Aku juga bukan mengandalkan kekuatanku sendiri," kata Irene."Memangnya nggak boleh, ya? Kamu bisa menggunakan kekuatanku. Bagaimana menurutmu?" kata Michael sambil bersandar dengan malas di kursi. Dia menatap Irene dengan sangat santai, seakan-akan mereka sedang membahas sesuatu yang sangat biasa.Irene menatap pria ini dengan tatapan kebingungan. Dia mengira bahwa setelah hari itu Michael menolak permintaannya, mereka tidak akan berhubungan lagi sama sekali.Bagaimanapun, bagaimana mun
Pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu ruangan.Michael langsung berkata dengan santai, "Masuk."Pintu ruangan dibuka, manajer dan pelayan restoran pun membawa pesanan mereka ke dalam ruangan. Tanpa disadari, Irene ingin menarik kembali tangannya, tetapi Michael malah menahan tangannya dengan erat sambil berkata, "Jangan gerak, masih dingin."Dalam sekejap, tatapan manajer dan para pelayan restoran ini pun tertuju ke tangan kedua orang ini. Irene hanya merasa wajahnya sangat panas.Sedangkan Michael malah tetap menghangatkan tangan Irene, seakan-akan tidak ada orang lain selain mereka di dalam ruangan.Apakah ini benar-benar Michael? Michael yang katanya bisa langsung mempermalukan seorang wanita yang sengaja menggodanya?Katanya, Michael tidak tertarik pada wanita mana pun. Namun, sekarang, dia malah bersikap selembut ini terhadap seorang wanita yang terlihat biasa saja!Sungguh mengejutkan!Untung saja, manajer ini tersadar terlebih dahulu. Dia berdeham dan bergega
"Sampai aku puas," jawab Michael.Irene menggigit bibirnya dan menurunkan tatapannya untuk menatap gelas anggur di tangan Michael. Lampu di dalam ruangan ini menyinari wajah Irene, bulu matanya yang agak bergetar entah mengapa membuatnya terlihat cantik.Seakan-akan bisa membaca pikirannya Irene, Michael berkata, "Kamu takut aku akan memanfaatkanmu kalau kamu mabuk? Aku memiliki banyak sekali cara untuk mendapatkan hati seorang wanita, jadi aku nggak memerlukan cara ini. Kalaupun sekarang aku menindasmu di sini, sepertinya semua orang juga akan diam saja."Benar juga. Dalam hatinya, Irene mentertawakan dirinya yang sudah berpikir terlalu jauh.Dia menerima gelas anggur itu dan langsung mengangkat kepalanya untuk meminum anggur merah itu.Anggur ini terasa pahit, tetapi juga manis.Irene sebenarnya tidak pandai minum-minum. Dulu, saat dia harus bersosialisasi untuk pekerjaannya, dia juga hanya minum sampanye.Karena pada saat itu dia masih berpacaran dengan Martin, tidak ada orang yang
Irene menyelesaikan kalimat ini dengan terbata-bata."Iya," jawab Michael. Bagaimanapun, dia sudah menjanjikan hal ini. Dia sudah melihat Irene mabuk, jadi tentu saja dia harus mewujudkan keinginan Irene dan melepaskan orang-orang itu.Michael mengambil gelas anggur dari tangannya Irene dan meminum anggur yang tersisa di dalam gelas tersebut.Irene benar-benar sudah mabuk. Kalau tidak, dia tidak mungkin memanggil Michael dengan panggilan "Mike".Namun, Michael tidak menyadari betapa dia menyukai panggilan "Mike". Saat Irene memanggilnya "Mike" dengan suara yang lembut itu, dia merasa seakan-akan seseorang sedang menjaganya dalam kegelapan malam.Irene tersenyum lagi. Senyumannya sangat manis. Kemudian seakan-akan tugasnya sudah selesai, dia langsung bersandar ke tubuh Michael sambil merangkul leher Michael dengan kedua tangannya. "Mike, aku ... aku lelah sekali. Aku ingin ... tidur ...." gumam Irene.Kemudian Irene benar-benar langsung terlelap dalam pelukan Michael.Michael menundukka
"Terkadang, sebaiknya kamu nggak begitu penasaran," kata Kris sambil menarik kembali tatapannya dan menyalakan mesin mobil."Iya, aku mengerti," kata Elena dengan gaya yang sangat patuh.Elena sudah pernah mencari tahu bahwa Kris menyukai wanita yang patuh. Makin patuh seorang wanita, dia bisa berpacaran makin lama dengan Kris. Sedangkan para wanita yang mendapatkan kasih sayang Kris, yang bersikeras untuk menjadi "pengecualian" dan ingin menjadi "satu-satunya" bagi Kris, akan ditinggalkan oleh Kris secepat mungkin.Meskipun Elena juga ingin menjadi "pengecualian" dan "satu-satunya", dia tidak akan terburu-buru. Dia akan melakukannya pelan-pelan. Selangkah demi selangkah, dia akan memasuki hatinya Kris."Kris, terima kasih untuk kalung yang kamu berikan padaku hari ini, aku sangat menyukainya. Tapi, aku takut aku jarang punya kesempatan untuk memakai kalung secantik dan semewah ini," kata Elena dengan ekspresi senang, lalu menjadi agak sedih.Namun, dia tidak tahu bahwa sandiwaranya ya
"Malam ini, kamu bisa pulang dulu," kata Michael pada Charles yang ikut memasuki ruangan ini.Keterkejutan terbersit di mata Charles. Namun, setelah bertahun-tahun di sisi Michael, tentu saja Charles mengerti bahwa ada beberapa hal yang tidak boleh dipertanyakan."Baik," jawab Charles, lalu dia meninggalkan kamar kontrakan Irene.Jika Michael menyuruhnya untuk pergi, apakah artinya malam ini Michael akan tinggal di tempat ini?Pada saat ini, hanya tersisa Michael dan Irene di dalam kamar kontrakan ini.Michael membantu Irene melepaskan sepatu dan jaketnya, lalu menutupi tubuh Irene dengan selimut. Kemudian dia menarik sebuah kursi dan duduk di sisi ranjang.Kalau dipikir-pikir, dia sudah lumayan lama tidak tinggal di kamar ini. Sepertinya, tidak ada lagi "jejak" yang menunjukkan bahwa Michael pernah tinggal di kamar ini.'Apakah Irene sudah membuang semua barang yang pernah kupakai sebelumnya?' pikir Michael sambil mengernyit. Perasaan tidak nyaman juga meluap dalam hatinya.Pada saat
Michael menatap lekat-lekat pada wanita ini. Pada saat ini, Irene yang sedang mabuk terlihat manis dan juga menggoda. Ada berapa banyak orang yang pernah melihatnya seperti ini?Apakah Martin juga pernah melihat Irene mabuk?Tiba-tiba, kecemburuan meluap dalam hati Michael. Dia merasa cemburu karena Martin pernah berpacaran dengan Irene. Dulu, saat mereka sedang berpacaran, apakah Irene juga pernah memanggil nama Martin dengan suara selembut ini? Sedekat apa Irene dan Martin sebelumnya?"Kamu benar-benar merasa aku tampan?" gumam Michael. Dia ingin mengikat Irene di sisinya supaya orang lain tidak bisa melihat pesona Irene seperti ini."Iya, kamu tampan. Mike adalah pria tertampan yang pernah kulihat," kata Irene sambil tertawa kecil dan menyentuh ujung hidung Michael dengan jarinya, seakan-akan Michael adalah mainan yang menarik dan hanya dia sendiri yang bisa memainkan mainan ini.Tiba-tiba, ekspresi Irene sontak berubah, senyumannya menghilang, berubah menjadi ekspresi sedih. "Mike,