"Malam ini, kamu bisa pulang dulu," kata Michael pada Charles yang ikut memasuki ruangan ini.Keterkejutan terbersit di mata Charles. Namun, setelah bertahun-tahun di sisi Michael, tentu saja Charles mengerti bahwa ada beberapa hal yang tidak boleh dipertanyakan."Baik," jawab Charles, lalu dia meninggalkan kamar kontrakan Irene.Jika Michael menyuruhnya untuk pergi, apakah artinya malam ini Michael akan tinggal di tempat ini?Pada saat ini, hanya tersisa Michael dan Irene di dalam kamar kontrakan ini.Michael membantu Irene melepaskan sepatu dan jaketnya, lalu menutupi tubuh Irene dengan selimut. Kemudian dia menarik sebuah kursi dan duduk di sisi ranjang.Kalau dipikir-pikir, dia sudah lumayan lama tidak tinggal di kamar ini. Sepertinya, tidak ada lagi "jejak" yang menunjukkan bahwa Michael pernah tinggal di kamar ini.'Apakah Irene sudah membuang semua barang yang pernah kupakai sebelumnya?' pikir Michael sambil mengernyit. Perasaan tidak nyaman juga meluap dalam hatinya.Pada saat
Michael menatap lekat-lekat pada wanita ini. Pada saat ini, Irene yang sedang mabuk terlihat manis dan juga menggoda. Ada berapa banyak orang yang pernah melihatnya seperti ini?Apakah Martin juga pernah melihat Irene mabuk?Tiba-tiba, kecemburuan meluap dalam hati Michael. Dia merasa cemburu karena Martin pernah berpacaran dengan Irene. Dulu, saat mereka sedang berpacaran, apakah Irene juga pernah memanggil nama Martin dengan suara selembut ini? Sedekat apa Irene dan Martin sebelumnya?"Kamu benar-benar merasa aku tampan?" gumam Michael. Dia ingin mengikat Irene di sisinya supaya orang lain tidak bisa melihat pesona Irene seperti ini."Iya, kamu tampan. Mike adalah pria tertampan yang pernah kulihat," kata Irene sambil tertawa kecil dan menyentuh ujung hidung Michael dengan jarinya, seakan-akan Michael adalah mainan yang menarik dan hanya dia sendiri yang bisa memainkan mainan ini.Tiba-tiba, ekspresi Irene sontak berubah, senyumannya menghilang, berubah menjadi ekspresi sedih. "Mike,
Saat Irene menatap Michael dengan tatapan penuh perasaan dan memanggil Michael dengan panggilan "Mike" sambil tersenyum, saat kedua tangannya merangkul leher Michael dan hawanya yang manis menyelimuti Michael, Michael merasa seakan-akan dialah yang mabuk."Sepertinya aku nggak seharusnya mengucapkan kata-kata seperti itu pada seorang wanita yang sedang mabuk," gumam Michael. Inilah pertama kalinya dia tidak menepati ucapannya dan hal ini terjadi karena Irene.Michael menundukkan kepalanya dan mencium bibirnya Irene dengan sangat melekat.Entah berapa lama Kemudian saat ciuman ini akhirnya berakhir, Michael menyadari bahwa Irene sudah kembali terlelap."Sungguh terlalu ...." Michael merasakan sejenis ketidakberdayaan. Sepertinya hanya Irene yang bisa memainkan hatinya, lalu malah tertidur seperti ini!Michael menatap lekat-lekat pada wanita yang berada di bawahnya. Sesaat Kemudian Michael akhirnya membuang napas, lalu menutupi tubuh Irene dengan selimut lagi dan duduk di samping ranjang
"Hanya saja, sebelumnya, mereka mencelakaimu seperti itu, jadi mereka ditahan beberapa hari karena kejadian itu. Sekarang, kalau mereka dilepaskan, kamu nggak khawatir mereka akan mendendam padamu dan bahkan melakukan hal yang lebih buruk lagi?" tanya Michael.Irene terdiam. Tentu saja dia mengerti bahwa setelah kejadian ini, sepertinya pamannya dan yang lainnya tidak akan berterima kasih karena dia sudah melepaskan mereka, melainkan akan mendendam padanya."Aku nggak peduli pada mereka, jadi sebenci apa pun mereka padaku, aku sama sekali nggak akan peduli," kata Irene dengan tenang sambil menurunkan tatapannya.Namun, entah mengapa, sikap Irene yang tenang malah membuat Michael merasa frustrasi."Kalau aku?" tanya Michael tiba-tiba."Apa?" Irene tercengang dan tidak tahu harus bereaksi seperti apa.Michael menopang kedua tangannya di sisi ranjang sambil bertanya, "Kalau aku? Apakah kamu nggak memedulikanku? Apakah kamu memedulikan pendapatku terhadapmu?"Irene tercengang. Jika pria in
Irene bergegas turun dari ranjang dan berkata, "Aku ... mandi dulu." Kemudian dia langsung berlari ke dalam kamar mandi.Melihat Irene yang seperti sedang melarikan diri, ekspresi Michael menjadi masam....Di kamar mandi, Irene menatap wajahnya yang merah di cermin dan membuang napas.Dia sama sekali tidak bisa memercayai ucapan Michael barusan, bahwa dialah yang mencium Michael.Tidak mungkin!Namun .... Irene ragu-ragu sesaat. Apakah hal ini benar-benar tidak mungkin terjadi? Bahkan Irene sendiri juga tidak tahu apa yang bisa dia lakukan jika dia mabuk.Bagaimana jika Michael tidak berbohong? Kalau begitu ....Begitu memikirkan kemungkinan ini, Irene merasa sangat malu, dia ingin membenamkan dirinya hidup-hidup.Dia bergegas mandi, lalu berjalan keluar dari kamar mandi, tetapi ternyata Michael masih berada di dalam kamarnya.Pada saat ini, Michael sedang duduk di kursi sambil menyesap segelas air.Michael mengenakan setelan jas yang sangat rapi. Bahunya lebar, pinggangnya ramping, k
Orang seperti Michael biasanya memakai sarung tangan khusus dari merek terkenal!Melihat tatapan terkejut Irene, Michael berkata lagi, "Anggap saja sebagai ucapan terima kasih karena aku melepaskan para kerabat terbaikmu itu."Dengan ekspresi serbasalah, Irene berkata, "Tapi ... aku sudah nggak mengingat ukuranmu." Pada saat itu, untuk merajut sarung tangan ini, Irene menggunakan pita pengukur untuk mengukur ukuran tangan Michael.Kemudian dia tidak berencana untuk merajut sarung tangan ini lagi, jadi dia pun membuang kertas yang bertuliskan ukuran itu."Kalau nggak ada, kamu bisa ukur ulang," kata Michael.Irene pun tidak punya pilihan lain. Dia hanya bisa mengambil pita pengukur, lalu duduk di sisi Michael dan mengukur tangannya Michael.Tentu saja tangannya harus menyentuh tangannya Michael.Setiap kali ujung jarinya Irene menyentuh tangannya Michael, Irene akan berusaha menghindar dengan hati-hati. Dia bahkan memegang pita pengukur itu hanya dengan dua jarinya.Melihat Irene sepert
Untuk meningkatkan kecepatannya, Irene membawa sarung tangan yang sedang dia rajut dan benangnya ke tempat kerjanya. Pada jam istirahat siang, dia pun melanjutkan rajutannya.Melihat Irene merajut sarung tangan, Shanti bertanya dengan heran, "Kamu merajutnya untuk dirimu sendiri, ya? Tapi, sepertinya ukurannya sedikit kebesaran.""Untuk orang lain?" tanya Shanti."Iya," jawab Irene."Ukurannya nggak cocok untukmu, ini untuk orang lain, ya?" tanya Shanti.Irene menganggukkan kepalanya."Jangan-jangan kamu sudah punya pacar, ya?" tanya Shanti.Irene bergegas menyangkal ucapan Shanti. "Nggak punya.""Kalau nggak punya, mana mungkin kamu merajutnya dengan begitu sungguh-sungguh? Kamu bahkan merajutnya pada jam istirahat siang," kata Shanti dengan ekspresi tidak percaya.Irene hanya merasa tidak berdaya. Apa yang bisa dia katakan? Apakah dia harus mengatakan bahwa dia merajutnya untuk Michael, jadi dia ingin memberikan sarung tangan ini untuk Michael secepatnya, sehingga dia bahkan mengguna
"Tapi, kalaupun aku naik pangkat, kamu juga nggak akan tertarik padaku, 'kan?" tanya George.Irene seketika terdiam.George langsung mentertawakan dirinya sendiri dan berkata, "Sebenarnya, sebelum kamu mengucapkan kata-kata itu, aku sudah berencana untuk pindah kerja. Lagi pula, kalau aku bekerja di Pusat Sanitasi Lingkungan, hidupku sudah bisa diprediksi. Mumpung aku masih belum 30 tahun, aku mau menantang diriku sendiri."Menantang diri? Jika Irene yang dulu disuruh untuk memilih antara kehidupan yang penuh akan tantangan atau kehidupan stabil yang sudah bisa diprediksi, sepertinya dia akan memilih tantangan.Hanya saja, setelah mengalami berbagai macam hal itu, Irene tahu bahwa kestabilan sebenarnya adalah hal yang paling penting dalam hidupnya.Irene menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Sebenarnya, kamu benar-benar nggak perlu memedulikan ucapanku hari itu. Aku hanya nggak mau kamu menghabiskan waktumu padaku. Aku sama sekali nggak menyukaimu seperti itu, jadi aku nggak akan ber