"Hanya saja, sebelumnya, mereka mencelakaimu seperti itu, jadi mereka ditahan beberapa hari karena kejadian itu. Sekarang, kalau mereka dilepaskan, kamu nggak khawatir mereka akan mendendam padamu dan bahkan melakukan hal yang lebih buruk lagi?" tanya Michael.Irene terdiam. Tentu saja dia mengerti bahwa setelah kejadian ini, sepertinya pamannya dan yang lainnya tidak akan berterima kasih karena dia sudah melepaskan mereka, melainkan akan mendendam padanya."Aku nggak peduli pada mereka, jadi sebenci apa pun mereka padaku, aku sama sekali nggak akan peduli," kata Irene dengan tenang sambil menurunkan tatapannya.Namun, entah mengapa, sikap Irene yang tenang malah membuat Michael merasa frustrasi."Kalau aku?" tanya Michael tiba-tiba."Apa?" Irene tercengang dan tidak tahu harus bereaksi seperti apa.Michael menopang kedua tangannya di sisi ranjang sambil bertanya, "Kalau aku? Apakah kamu nggak memedulikanku? Apakah kamu memedulikan pendapatku terhadapmu?"Irene tercengang. Jika pria in
Irene bergegas turun dari ranjang dan berkata, "Aku ... mandi dulu." Kemudian dia langsung berlari ke dalam kamar mandi.Melihat Irene yang seperti sedang melarikan diri, ekspresi Michael menjadi masam....Di kamar mandi, Irene menatap wajahnya yang merah di cermin dan membuang napas.Dia sama sekali tidak bisa memercayai ucapan Michael barusan, bahwa dialah yang mencium Michael.Tidak mungkin!Namun .... Irene ragu-ragu sesaat. Apakah hal ini benar-benar tidak mungkin terjadi? Bahkan Irene sendiri juga tidak tahu apa yang bisa dia lakukan jika dia mabuk.Bagaimana jika Michael tidak berbohong? Kalau begitu ....Begitu memikirkan kemungkinan ini, Irene merasa sangat malu, dia ingin membenamkan dirinya hidup-hidup.Dia bergegas mandi, lalu berjalan keluar dari kamar mandi, tetapi ternyata Michael masih berada di dalam kamarnya.Pada saat ini, Michael sedang duduk di kursi sambil menyesap segelas air.Michael mengenakan setelan jas yang sangat rapi. Bahunya lebar, pinggangnya ramping, k
Orang seperti Michael biasanya memakai sarung tangan khusus dari merek terkenal!Melihat tatapan terkejut Irene, Michael berkata lagi, "Anggap saja sebagai ucapan terima kasih karena aku melepaskan para kerabat terbaikmu itu."Dengan ekspresi serbasalah, Irene berkata, "Tapi ... aku sudah nggak mengingat ukuranmu." Pada saat itu, untuk merajut sarung tangan ini, Irene menggunakan pita pengukur untuk mengukur ukuran tangan Michael.Kemudian dia tidak berencana untuk merajut sarung tangan ini lagi, jadi dia pun membuang kertas yang bertuliskan ukuran itu."Kalau nggak ada, kamu bisa ukur ulang," kata Michael.Irene pun tidak punya pilihan lain. Dia hanya bisa mengambil pita pengukur, lalu duduk di sisi Michael dan mengukur tangannya Michael.Tentu saja tangannya harus menyentuh tangannya Michael.Setiap kali ujung jarinya Irene menyentuh tangannya Michael, Irene akan berusaha menghindar dengan hati-hati. Dia bahkan memegang pita pengukur itu hanya dengan dua jarinya.Melihat Irene sepert
Untuk meningkatkan kecepatannya, Irene membawa sarung tangan yang sedang dia rajut dan benangnya ke tempat kerjanya. Pada jam istirahat siang, dia pun melanjutkan rajutannya.Melihat Irene merajut sarung tangan, Shanti bertanya dengan heran, "Kamu merajutnya untuk dirimu sendiri, ya? Tapi, sepertinya ukurannya sedikit kebesaran.""Untuk orang lain?" tanya Shanti."Iya," jawab Irene."Ukurannya nggak cocok untukmu, ini untuk orang lain, ya?" tanya Shanti.Irene menganggukkan kepalanya."Jangan-jangan kamu sudah punya pacar, ya?" tanya Shanti.Irene bergegas menyangkal ucapan Shanti. "Nggak punya.""Kalau nggak punya, mana mungkin kamu merajutnya dengan begitu sungguh-sungguh? Kamu bahkan merajutnya pada jam istirahat siang," kata Shanti dengan ekspresi tidak percaya.Irene hanya merasa tidak berdaya. Apa yang bisa dia katakan? Apakah dia harus mengatakan bahwa dia merajutnya untuk Michael, jadi dia ingin memberikan sarung tangan ini untuk Michael secepatnya, sehingga dia bahkan mengguna
"Tapi, kalaupun aku naik pangkat, kamu juga nggak akan tertarik padaku, 'kan?" tanya George.Irene seketika terdiam.George langsung mentertawakan dirinya sendiri dan berkata, "Sebenarnya, sebelum kamu mengucapkan kata-kata itu, aku sudah berencana untuk pindah kerja. Lagi pula, kalau aku bekerja di Pusat Sanitasi Lingkungan, hidupku sudah bisa diprediksi. Mumpung aku masih belum 30 tahun, aku mau menantang diriku sendiri."Menantang diri? Jika Irene yang dulu disuruh untuk memilih antara kehidupan yang penuh akan tantangan atau kehidupan stabil yang sudah bisa diprediksi, sepertinya dia akan memilih tantangan.Hanya saja, setelah mengalami berbagai macam hal itu, Irene tahu bahwa kestabilan sebenarnya adalah hal yang paling penting dalam hidupnya.Irene menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Sebenarnya, kamu benar-benar nggak perlu memedulikan ucapanku hari itu. Aku hanya nggak mau kamu menghabiskan waktumu padaku. Aku sama sekali nggak menyukaimu seperti itu, jadi aku nggak akan ber
Apakah pria itu orang yang Irene cintai?Namun, akhirnya, George tidak melontarkan pertanyaan ini.Sekarang, bahkan mungkin kelak, dia tidak berkualifikasi untuk menanyakan hal ini. Jika dia benar-benar bisa sukses, dia baru berkualifikasi untuk berdiri di hadapan Irene sekali lagi ....George menyalakan mesin mobilnya, sedangkan Irene melangkah ke kamar kontrakannya. Hanya saja, sebelum Irene bisa membuka pintunya, dia melihat lampu kamar yang menyala dari dalam.Sebelum dia keluar, jelas-jelas lampunya dalam keadaan mati. Jangan-jangan ....Irene seketika tercengang. Dia langsung membuka pintu kamar. Dia pun melihat kamarnya yang terang dan Michael yang duduk di kursi."Kamu ...." Irene berjalan memasuki ruangan sambil bertanya, "Sudah semalam ini, kenapa kamu datang ke sini?""Seharusnya aku yang tanya Kakak. Hari ini, kamu seharusnya nggak lembur, kenapa baru pulang semalam ini?" tanya Michael sambil mengamati Irene."Ada rekan kerja yang mengundurkan diri, jadi semua orang pergi m
"Bukankah sebelumnya aku juga tinggal di sini? Tiap malam, bukankah kita juga selalu tidur bersama di kamar ini?" kata Michael dengan santai.Ucapan ini terdengar sangat ambigu!Irene menggigit bibirnya dan berkata, "Tapi, sekarang ....""Ada apa dengan sekarang?" tanya Michael."Aku nggak punya kasur lebih. Aku sudah menyimpan punyamu sebelumnya, belum dicuci dan belum dijemur. Kalau kukeluarkan sekarang, sepertinya akan bau apak," kata Irene."Gampang saja," kata Michael. Dia mengeluarkan ponselnya dan memberikan beberapa perintah pada orang di ujung lain telepon itu.Sesaat Kemudian terdengar suara ketukan pintu.Irene pergi membuka pintu. Dia pun melihat Charles dan beberapa pengawal yang pernah Irene lihat sebelumnya, yang mengikuti di sisi Michael di rumah sakit, berdiri di depan pintu. Pada saat ini, mereka langsung berjalan masuk dengan membawa selimut, seprai dan bantal.Setiap orang yang masuk juga menyapa Irene. "Maaf mengganggu, Nona Irene."Setiap orang mengucapkan kata-ka
Dulu, saat Irene masih hidup senang, dia sering berpikir ingin menurunkan berat badannya. Dia takut jika dia menggemuk, dia tidak akan terlihat bagus dengan pakaian apa pun.Sekarang, dia tidak perlu mengkhawatirkan hal ini lagi karena dia sudah kurus. Namun, dia malah tidak lagi memikirkan apakah pakaian yang dia kenakan bagus atau tidak. Dia hanya akan memikirkan harga dan kegunaan pakaiannya, apakah pakaiannya tahan lama atau tidak, apakah dia bisa memakai pakaian ini selama bertahun-tahun atau tidak.Jadi, terkadang-kadang, dia merasa bahwa hal ini sangat konyol.Saat seseorang menginginkan sesuatu, dia akan berusaha keras untuk mendapatkannya. Namun, saat dia benar-benar mendapatkannya, dia malah menyadari bahwa sekarang, dia sudah tidak memedulikan hal yang dia awalnya inginkan itu.Irene mentertawakan dirinya sendiri. Kalau dipikir-pikir, dia benar-benar tidak memahami mengapa Michael masih memanggilnya dengan panggilan "kakak", seakan-akan Michael sangat memedulikannya dan meri
"Martin, aku merasa agak pengap, ayo pergi ke taman bunga di belakang," kata Hannah."Baiklah," kata Martin sambil menatap calon istrinya dengan tatapan yang agak rumit. "Tadi, kamu sengaja nggak membiarkanku bicara, untuk ini?" Martin mengucapkan kata-kata ini dengan suara yang sangat rendah, sehingga hanya mereka berdua yang bisa mendengar suaranya."Iya. Kalau ada yang mau cari masalah, untuk apa kita memperingatkannya?" kata Hannah sambil tersenyum. "Selain kedua keluarga kita, tentu saja masih ada keluarga lain yang akan menyinggung Michael dan nasib mereka akan lebih parah lagi."Melihat senyuman di bibir calon istrinya ini, Martin tiba-tiba merasakan kehilangan dan keberatan yang tidak bisa dijelaskan dalam hatinya, seakan-akan ada sesuatu yang sudah menghilang darinya dan tidak akan bisa kembali lagi.Sedangkan sekarang, hal yang bisa Martin lakukan hanyalah terikat erat dengan wanita di hadapannya ini, demi kepentingan kedua keluarga!Tidak jauh dari mereka, ada juga seseorang
Ternyata, Irene adalah pengemudi mobil yang menyebabkan kecelakaan yang membunuh Helen. Sedangkan sekarang, Michael berpacaran dengan Irene. Sama sekali tidak ada yang menyangka bahwa hal yang tidak mungkin terjadi ini akhirnya terjadi juga!Bruk!Jason mendengar suara sesuatu terjatuh di belakangnya. Dia menoleh dan melihat Winny yang jatuh terduduk di lantai karena kedua kakinya lemas.Jason menatap Winny dengan tatapan simpati. Sepertinya, Keluarga Avila akan jatuh sial dan Winny sepertinya akan dikeluarkan dari lingkaran kelas atas ini.Bagaimanapun, Michael bukanlah orang yang murah hati.Pada saat ini, Debbie dan Ivanna merasa ketakutan. Terutama Debbie, meskipun dia merasa tidak rela, tatapannya tetap saja tampak ketakutan.Tindakan Michael barusan sudah menunjukkan bahwa dia sebenarnya sudah mengetahui perihal Irene pernah dipenjara. Kalau begitu, perbuatan Winny tadi jelas-jelas mencari masalah untuk dirinya sendiri.Selain itu ... tadi, Michael berjongkok di hadapan Irene, wa
"Aku hanya dikatai, terus gaunku diinjak hingga robek," jawab Irene. Dia tidak ingin mengeluh di tempat ini. "Maaf, ya. Hari ini, kamu membawaku ke sini, tapi aku malah ....""Maaf apanya," kata Michael. Dia memotong ucapan Irene dan berkata, "Akulah yang nggak menjagamu dengan baik, sehingga kamu terkena masalah seperti ini."Kemudian, Michael berjongkok dan mengikat ujung rok Irene yang robek, supaya ujung rok itu tidak terseret di lantai, sehingga Irene menginjaknya.Saat Michael berjongkok, semua orang di sekitar terkejut. Tidak ada yang menyangka bahwa Tuan Michael yang sangat terhormat di Kota Cena malah bisa berjongkok di hadapan seorang wanita seperti ini.Setelah Michael membantu Irene merapikan ujung rok Irene, Michael menengadah dan menatap Irene sambil bertanya, "Kamu terluka, nggak?"Pada saat ini, Michael berjongkok sambil menengadah, sedangkan Irene berdiri sambil menunduk. Keduanya saling bertatapan. Untuk sesaat, Irene merasa seakan-akan pada saat ini, Michael sedang m
"Benar. Wanita inilah yang nggak tahu malu. Entah dengan cara apa dia menipu Michael. Sepertinya, sekarang, Michael juga nggak tahu kalau wanita ini pernah masuk penjara," timpal Ivanna.Mendengar ucapan wanita-wanita ini, Hannah dan Martin tampak terkejut. Baru saja Martin ingin mengucapkan sesuatu, Hannah diam-diam menarik Martin untuk mengisyaratkan agar Martin tidak mengatakan apa pun.Irene hanya merasa bahwa makin banyak orang di sekitar yang menatap ke arah mereka. Selain itu, banyak orang mendengar ucapan Winny dan yang lainnya barusan. Pada saat ini, tatapan yang tertuju ke arah mereka beragam, ada yang terkejut, ada yang menghina, semuanya seperti sedang menonton pertunjukan.Irene membuang napas dalam hatinya. Sepertinya, di pesta hari ini, dia mempermalukan Michael lagi. Bagaimanapun, dia tidak bisa mengubah hal-hal yang pernah dia alami sebelumnya.Irene tidak ingin mempermalukan dirinya lebih lama lagi, jadi dia berbalik untuk pergi.Namun, kali ini, baru saja dia mengamb
Mendengar hal ini, Winny dan Debbie yang berada di satu sisi juga langsung terkejut.Winny tiba-tiba tertawa dan berkata, "Kukira kamu siapa. Ternyata kamu pembunuh, ya! Michael tahu, nggak, kalau kamu orang yang membunuh Helen?"Pada saat ini, Winny sudah tidak sabar ingin melihat reaksi Irene saat Michael mengetahui bahwa Irene adalah pelaku dalam kecelakaan mobil itu.Menurut Winny, Michael pasti tidak mengetahui hal ini. Kalau tidak, bagaimana mungkin Michael akan membiarkan Irene berias seperti ini dan menghadiri pesta ini sebagai pendampingnya?!Sedangkan Debbie tersenyum sinis dan berkata, "Oh iya, hari ini Martin juga datang ke pesta ini. Tadi, aku melihatnya dengan Hannah. Bagaimana kalau kami bantu agar kamu bisa bertemu dengan mantan pacarmu itu?"Mendengar ucapan Debbie, Winny langsung bersemangat. Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke sekeliling. Kebetulan, Martin dan Hannah berada tidak jauh dari mereka.Oleh karena itu, Winny seketika berseru ke arah kedua orang itu, "
"Oh iya, apa hubunganmu dengan Michael? Bagaimana kalau kamu beri tahu kami, untuk memuaskan rasa ingin tahu kami?" kata Debbie.Irene tersenyum dan menjawab, "Ini masalah pribadiku, jadi aku nggak bisa beri tahu kalian."Begitu Irene mengucapkan kata-kata ini, ekspresi ketiga wanita itu sontak berubah. Winny Avila, putri dari presiden direktur jaringan toko kelontong, langsung berkata, "Ucapanmu sungguh nggak enak didengar. Jangan-jangan hubungan kalian memalukan, ya, jadi kamu nggak berani bilang?"Wajah Irene agak menggelap. Hal yang dia duga ... akhirnya terjadi. Meskipun dia ingin menghindar, dia sama sekali tidak bisa melakukannya.Sedangkan Ivanna, cucunya bos hotel terkenal, memelototi Irene sambil mengernyit, seperti sedang memikirkan sesuatu.Winny melanjutkan ucapannya dengan agresif. "Jangan-jangan kamu menggunakan cara yang nggak etis untuk menjalin hubungan dengan Michael?" kata Winny.Irene mengerutkan bibirnya dan berkata, "Maaf, aku masih ada urusan, jadi aku pergi dul
Jason menelan ludah sambil berpikir, 'Baiklah. Kalau begitu, kelak, Irene jelas-jelas akan menikah ke Keluarga Yunata dan menjadi nyonya di Keluarga Yunata.'"Sepertinya dia benar-benar beruntung," gumam Jason."Akulah yang beruntung," kata Michael dengan santai. Dengan kata lain, kemalangan Irene adalah keberuntungan bagi Michael.Dulu, tanpa kecelakaan itu, mungkin saja sekarang, Irene sudah menikah dan berkeluarga dengan Martin, tidak bertemu dengan Michael dengan cara seperti itu. Terlebih lagi, Michael tidak akan menyadari bahwa berada di sisi Irene adalah sesuatu yang begitu menyenangkan.Mendengar ucapan Michael, Jason terkejut.Pada saat ini, dia hanya merasa bahwa Michael benar-benar sudah jatuh hati sepenuhnya pada Irene!…Irene mengambil segelas sampanye dari seorang pelayan dan meminumnya. Dengan kadar alkohol yang rendah dan rasa buah yang segar, sampanye ini terasa lumayan enak.Namun, sampanye seperti ini tidak boleh diminum terlalu banyak. Bagi orang dengan tingkat tol
Irene jarang sekali mendengar Michael menyebut siapa pun sebagai temannya, jadi Jason Tamara ini sepertinya berhubungan lumayan baik dengan Michael. "Halo, aku Irene Linardo," kata Irene.Irene memperkenalkan dirinya dengan natural."Halo, sudah lama aku ingin bertemu denganmu, tapi nggak pernah ada kesempatan," kata Jason sambil tersenyum. Bagaimanapun, dia sangat penasaran dengan wanita yang bisa mendapatkan hati sahabatnya ini.Terlebih lagi, pada malam tahun baru, sahabatnya ini membawa segerombolan polisi ke sebuah kota kecil yang terletak di samping Kota Cena dan bahkan meninggalkan tuan besar dari Keluarga Yunata demi wanita ini. Tentu saja hal ini membuat Jason terkejut dan juga penasaran.Sekarang, setelah Jason melihat Irene, dia merasa bahwa meskipun Irene tidak memiliki kecantikan yang luar biasa, Irene membuat orang lain merasa sangat nyaman, wanita ini tampak halus dan tenang.Sedangkan Michael yang berdiri dengan Irene seperti terlihat lebih tenang daripada biasanya.Dal
Pada saat ini, Kris bahkan memiliki sebuah firasat, jika dia tidak melepaskan tangan Irene, Michael sepertinya akan langsung mematahkan pergelangan tangannya.Kris memang tidak perlu berselisih dengan Michael hanya demi seorang wanita. Lagi pula … sebelumnya, bukankah Kris sudah mengetahui bahwa Irene bukanlah orang yang ingin dia cari?Kris hanya menurunkan tatapannya sambil melepaskan pegangannya di tangan Irene. Tangan Irene seketika mendapatkan kembali kebebasannya."Maaf. Tadi, aku lepas kendali, Nona Irene mengingatkanku akan seorang teman lama," kata Kris."Dia bukan teman lamamu itu. Ke depannya, jangan melakukan hal seperti ini lagi," kata Michael dengan dingin sambil meraih tangan Irene dan meninggalkan Kris dan Elena.Kris menatap punggung Irene dengan tatapan yang tidak bisa ditebak. Di belakang Kris, Elena hampir ingin berteriak.Bukan? Sebenarnya … iya! Jika orang di lukisan di studio Kris benar-benar teman lamanya Kris, Elena yakin bahwa teman lama itu adalah Irene.Gaun